Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan keluarga menyediakan struktur bagian praktis
dengan penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh
perawat untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring).
Keperawatan keluarga digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan
dan memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan mempertimbangkan
pasien
sebagai
figur
central
dalam
merencanakan
asuhan
dengan
keluarga?
Ada berapa Kategori dalam Implementasi Keperawatan keluarga?
Bagaimana Metode implementasi?
Bagaimana Tahap tahap tindakan keperawatan keluarga?
Hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan?
Bagaimana Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian implementasi.
2. Untuk mengetahui tujuan implementasi
3. Untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan implentasi keperawatan
4.
5.
6.
7.
8.
keluarga
Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan keluarga
Untuk mengetahui metode implementasi
Untuk mengetahui tahap tahap tindakan keperawatan keluarga
Untuk mengetahui hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan
Untuk mengetahui petunjuk dalam pendokumentasian implementasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan keluarga yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran
intervensi keperawatan keluarga yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan
untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang
muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi
keperawatan keluarga agar sesuai dengan rencana keperawatan keluarga,
perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien,
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan keluarga,
strategi implementasi keperawatan keluarga, dan kegiatan komunikasi.
B. Tujuan Implementasi Keperawatan keluarga
yang singkat
Mempertahankan daya tahan tubuh
Mencegah komplikasi
Menemukan perubahan system tubuh
Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
Implementasi pesan dokter
C. Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga
kategori dari implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
1. Cognitive implementations
Meliputi
pengajaran/
pendidikan,
menghubungkan
tingkat
pendidikan
kesehatan
kepada
klien.
Misalnya:
Perawat
sendiri.
Memahami rencana keperawatan keluarga secara baik.
Menguasai keterampilan teknis keperawatan keluarga.
Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan keluarga.
g. Memahami standar praktik klinik keperawatan keluarga untuk
mengukur keberhasilan.
h. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
i. enampilan perawat harus menyakinkan.
2. Pada tahap pelaksanaan.
a. Mengkomunikasikan/menginformasikan
kepada
klien
tentang
keluarga.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan
keluarga.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan keluarga.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
8. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
9. Bersifat holistik.
10. Kerjasama dengan profesi lain.
11. Melakukan dokumentasi
G. Metode Implementasi
1. Membantu Dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari(AKS) adalah aktivitas yang
biasanya dilakukan sepanjang hari/ normal, aktivitas tersebut mencakup:
ambulasi, makan, berpakaian, mandi,menyikat gigi,dan berhias.Kondisi
yang mengakibatkan kebutuhan AKS dapat bersifat akut, kronis, temporer,
permanen, Sebagai contoh, klien pascaoperatif yang tidak mampu untuk
secara mandiri menyelesaikansemua AKS,Sementara terus beralih
melewati periode pascaoperatif,klien secara bertahap kurang bergantung
pada perawat untuk menyelesaikan AKS.
2. Konseling
Konseling merupakan metoda implementasi yang membantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengelani dan menangani
stres
dan
yang
memudahkan
hubungan
interpersonal
diantara
mencapai
tujuan
terapeutik
klien,perawat
melakukan
keluarga.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan
keluarga.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan keluarga.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam
upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi
I. Kategori dalam Implementasi Keperawatan keluarga
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga
kategori dari implementasi keperawatan keluarga, antara lain:
1. Cognitive
implementations,
meliputi
pengajaran/
pendidikan,
menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup seharihari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi,
memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan keluarga,
J. Metode Implementasi
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya
dilakukan dalam
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan
tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan
dalam memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu
ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah persepsi dan
kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian keperawatan keluarga sehingga dapat dikembangkan
dalam tatanan layanan keperawatan keluarga. Diharapkan agar perawat bisa
menindaklanjuti
pendokumentasian
tersebut
melalui
kegiatan
asuhan
DAFTAR PUSTAKA
Isti handayaningsih, dokumentasi keperawatan keluarga (panduan, konsep dan
aplikasi), mitra cendikia press, yogyakarta, 2009.
Setiadi, Konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga(teori
dan praktik), graha ilmu, yogyakarta, 2012.
Bulechek, G.M., Butcher,H.K., Dochherman,J.M.,2008. Nursing Intertvention
Perry,
buku
7.Jakarta:Salemba Medika
Potter-Perry. 2011. Basic Nursing. 7th edition. Mosby Elsevier
Purwanto. Edi. 2011. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan keluarga.
edisi