You are on page 1of 20

Malaria pada Anak

Oleh
Tri Rahayu
110208051
Pembimbing
dr. Hj. Andi Tenrigangka,
SpA
SMF Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim indonesia

Definisi
Malaria adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh
protozoa
parasit
yang
merupakan
golongan
plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel
darah manusia. Penyakit ini
secara alami ditularkan oleh
gigitan nyamuk Anopheles
betina

Epidemiologi
Keadaan malaria di dunia saat
ini diperkirakan terdapat 300500
juta
kasus
malaria
klinis/tahun dengan 1,5-2,7
juta
kematian,
terutama
negara-negara benua Afrika.
Risiko tinggi penularan malaria
di
Afrika
dengan
jumlah
estimasi kasus pada tahun
2010 sekitar 174 kasus dengan
estimasi kematian sebanyak
596.000 kasus. Sebanyak 90%
kematian terjadi pada anakanak dengan rasio 1: 4 anak
balita di Afrika meninggal
karena malaria

Epidemiologi di indonesia
Indonesia
salah
satu
negara yang endemis
malaria,
terutama
di
Propinsi bagian timur
seperti daerah pedesaan
diluar jawa dan bali.
Menurut data depkes
angka kejadian tertinggi
di
NTT,papua
dan
gorontalo. Selain itu ada
juga sumatera utara

Etiologi
1. Plasmodium Vivax malaria tertiana, Tersebar luas mulai dari

wilayah beriklim dingin, subtropik hingga tropik. Demam terjadi


setiap 48 jam pada siang dan sore. Masa inkubasi 12-17 hari.
2. Plasmodium ovale malaria ovale, Masa inkubasi 12-17 hari dengan

gejala demam 48 jam, relatif ringan dan sembuh sendiri.


3. Plasmodium malariae malaria quartana. Demam setiap 72 jam.

Umumnya malaria terdapat pada daerah gunung, dataran rendah.


4. Plasmodium

Falciparum malaria tropika/ malaria serebral,


merupakan malaria yang secara klinik berat dan dapat menimbulkan
komplikasi berupa malaria cerebral.

Daur Hidup Malaria


Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.Intensitas

penularan bergantung pada faktor-faktor yang berhubungan dengan


parasit, vektor, tuan rumah (manusia), dan kondisi lingkungan.
Nyamuk Anopheles bertelur di air dan setiap spesies memiliki

pilihan tertentu untuk bertelur, misalnya beberapa lebih menyukai


di air bersih yang dangkal, seperti sawah dan genangan air.
Transmisi lebih aktif pada tempat di mana nyamuk memiliki masa

hidup lebih panjang (sehingga parasit memiliki waktu untuk


berkembang yang lebih lama di dalam tubuh nyamuk) dan di mana
nyamuk lebih senang menggigit manusia dari pada binatang.

Manifestasi klinis
Serangan Demam yang khas terdiri dari 3 stadium:

Stadium dingin : dimulai dengan menggigil dan perasaan yang


sangat dingin. Gigi gemeretak, badan gemetar. Stadium ini
berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.

Stadium demam : pada stadium ini penderita merasa


kepanasan, suhu badan meningkat dengan cepat (dapat
sampai 41oC atau lebih), muka merah, kulit kering, dan terasa
sangat panas seperti terbakar. Biasanya penderita merasa
sangat haus. Stadium ini berlangsung antara 2 sampai 12 jam.

Stadium berkeringat : pada stadium ini penderita berkeringat


banyak sekali kemudian suhu badan menurun dengan cepat
kadang-kadang sampai di bawah normal. Stadium ini
berlangsung 1 sampai 2 jam.

Patogenesis

Demam,,Demam mulai timbul bersamaan dengan pecahnya skizon darah yang


mengeluarkan bermacam-macam antigen. Antigen ini akan merangsang sel-sel
makrofag, monosit atau limfosit yang mengeluarkan berbagai macam sitokin, antara
lain TNF (Tumor Nekrosis Factor) dan IL-6 (Interleukin-6). TNF dan IL-6 akan dibawa
aliran darah ke hipotalamus yang merupakan pusat pengatur suhu tubuh dan terjadi
demam. Proses skizogoni pada keempat plasmodium memerlukan waktu yang
berbeda-beda

Splenomegali, Limpa merupakan organ retikuloendothelial, dimana Plasmodium


dihancurkan oleh sel-sel makrofag dan limposit. Penambahan sel-sel radang
menyebabkan splenomegali.

Anemia, terjadi karena pecahnya sel darah merah yang terinfeksi maupun yang tidak
terinfeksi. Plasmodium vivax dan P. ovale hanya menginfeksi sel darah merah muda
yang jumlahnya hanya 2% dari seluruh jumlah sel darah merah, sedangkan P. malariae
menginfeksi sel darah merah tua yang jumlahnya hanya 1% dari jumlah sel darah
merah. Sehingga anemia yang disebabkan oleh P. vivax , P. ovale dan P. malariae
umumnya terjadi pada keadaan kronis. Plasmodium falciparum menginfeksi semua
jenis sel darah merah, sehingga anemia dapat terjadi pada infeksi akut dan kronis.

Diagnosis
Parasit Malaria pada sediaan darah tepi
Diidentifikasi dengan pewarnaan giemsa

atau wright
Monosit berisi pigmen

Penatalaksanaan
Pengobatan profilaksis
Pengobatan Kuratif
Pencegahan transmisi

Obat antimalaria terdiri dari 5 jenis :


1. Skizontisid jaringan primer yang membasmi

parasit pra-eritrosit, yaitu proguanil, pirimetamin


2. Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi
parasit ekso-eritroit, yaitu primakuin
3. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase
eritrosit, yaitu kina, klorokuin, dan amodiakuin
4. Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual.
Primakuin adalah gametosid yang ampuh bagi
keempat spesies. Gametosid untuk P.vivax,
P.malaria, P.ovale, adalah kina, klorokuin, dan
amidokuin
5. Sporontosid mencegah gametosid dalam darah
untuk membentuk ookista dan sporozoid dalam
nyamuk anopheles, yaitu primakuin dan proguanil.

Klorokuin 25mg/kgBB 3 hari


Hari I dan II 10 mg/kgBB, Hari III 5 kg/BB +

Primakuin 1 hari
Bila hari ke IV masih demam/ hari VIII masih

terdapat parasit
Kina sulfat 30mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
selama 7 hari atau
Fansidar 1-1,5 mg/kgBB atau sulfadoksin 2030 mg/kgBB single dose
Bila pada pemberian Kina hari IV masih demam/

parasit hari ke VIII


Tetrasiklin HCL 50mg/kgBB 4x sehari selama 7
hari + sulfadoksin

Pengobatan Malaria secara Radikal


Malaria

Umur

Hari

Nivaquine

Primakuin

Pemberian

(Klorokuin

basa

basa)
Tertiana

< 1 thn

75-150 mg

Tropika

1-4 thn

75-150 mg

Malaria

4-8 thn

dois

8-15 thn

150-300 mg

2,5 mg

150-300 mg

2,5 mg

dosis

2,5 mg

300-400 mg

5 mg

300-400 mg

5 mg

dosis

5 mg

400-600 mg

10 mg

400-600 mg

10 mg

dosis

10 mg

Anemia (Hb <7,1 g/dl)


Jika Ht 15% 10ml/kgBB PRC atau

20ml/kgBB whole blood + furosemid 1-2


mg/kgBB IV
Dehidrasi
IVFD larutan garam fisiologis isotonis/ D5%
Hipoglikemia
D5% mencegah hipoglikemi bila anak tidak

mau makan
Hipoglikemi D40% 0,5 -1 ml/kgBB D10%
Pantau gula darah

Perdarahan
Fresh Frozen Plasma dan suspensi

trombosit
Perpanjangan kadar protrombin dan partial
thromboplastin Vit K 10 mg perlahan
Hiperpireksia
Antipiretik 15mg/kgBB peroral

Malaria Serebral
IVFD Kina dihidroklorida 10mg/kgBB/kali

dilarutkan 20-100 ml infus garam


fisiologia/ D5%
2-4 jam, 3x sehari selama pasien belum
sadar (max 3 hari)
Sadarkina peroral + IV selama 7 hari

Pencegahan
Menggunakan obat pembasmi nyamuk di sekitar tempat

tidur
Gunakan pakaian yang menutupi tubuh dari senja

sampai fajar
Menggunakan kelambu di tempat tidur
Menutup genangan air, Mengubur barang bekas, dan

menguras bak mandi


Pemakaian obat antimalaria sebelum dan sesudah ke

daerah endemik

Prognosis
Prognosis buruk apabila
Umur <3 tahun
Koma
Kejang berulang
Disfungsi organ
Hiperparasitemia
Skizontenemia dalam darah perifer

You might also like