You are on page 1of 16

Separator berdasarkan fungsinya kan dibedakan atas

a. Gas scrubber.
Jenis ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator, atau
sebelum dehydrator, extraction plant atau kompresor untuk mencegah masuknya cairan
kedalam alat tersebut.
b. Knock-out
Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu free water knock-out (FWK0) yang
digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total liquid knock-out
(TLKO) yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas bertekanan tinggi ( >
125 psi )
c. Flash chamber.
Alat ini digunakan pada tahap ianjut dari proses pemisahan secara kilat (flash) dari
separator. Flash chamber ini digunakan sebagai separator, tingkat kedua dan dirancang
untuk bekerja pada tekanan rendah ( > 125 psi )
d. Expansion vessel.
Alat ini digunakan untuk proses pengembangan pada pemisahan bertemperatur rendah
yang dirancang untuk menampung gas hidrat yang terbentuk pada proses pendinginan
dan mempunyai tekanan kerja antara 100 -1300 psi.
e. Chemical electric.
Merupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi
tingkat sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda katoda)
dan umumnya untuk memudahkan pemisahan.

Macam-macam Separator menurut Konstruksinya


https://wbsakti.wordpress.com/2012/11/06/macam-macam-separator-menurut-konstruksinya/
Tipe separator yang sering digunakan adalah dalam bentuk vertikal, horisontal dan berbentuk
spherical. Separator berbentuk horisontal dapat berupa single vessel atau double vessel.
A. Vertical Separator

gas rendah. Dalam Vertical separator, fluida


memasuki kapal mencolok mengalihkan
membingungkan yang memulai pemisahan
primer. Liquid dihapus
oleh penyekat inlet jatuh ke bagian bawah
kapal. Gas bergerak ke atas, biasanya
melewati mist extractor
untuk menghilangkan kandungan air yang
terjebak, dan kemudian gas kering mengalir
keluar. Kandungan air yang sudah
Ver
tical separator seperti yang ditunjukkan
gambar di samping, biasanya dipilih
jika rasio gas-cair tinggi atau volume total

dipisahkan melalui mist extractor bergabung


menjadi tetesan yang lebih besar yang
kemudian jatuh ke reservoir bagiang bawah
vessel. Mist extractor secara signifikan dapat
mengurangi kebutuhan diameter dari vessel.

B. Horizontal Separator
liquid. Permukaan area yang lebih besar
pada liquid menyediakan kondisi yang
optimal untuk melepaskan gas yang
terjebak. Dalam Horizontal separator, seperti
gambar disamping liquid yang telah
dipisahkan dari gas bergerak sepanjang
bagian bawah
dari vessel ke liquid outlet. Gas dan liquid
Horizontal separator adalah yang paling

menempati tempat yang proporsional di

efisien di mana volume total liquid dan

dalam vessel. Dalam double vessel

sejumlah besar gas terlarut bersama dengan

separator, liquid mengalir melalui pipa ke


reservoir di bawah.

C. Spherical Separator
Separator jenis ini digunakan untuk service
tekanan tinggi di mana diinginkan ukuran
yang kompak dan volume liquid
yang kecil. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan untuk Spherical
Separator adalah:
Compactness;
Kapasitas terbatas untuk liquid;
Minimal thickness untuk tekanan yang
diberikan.

keunggulan dan kekurangannya separator berdasarkan konstruksinya :


a. Separator tegak/vertikal.
Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR rendah
dan/atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta mempunyal kapasitas
cairan dan gas yang besar.
Kelebihannya :
Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit
Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar
Mudah dibersihkan
Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan
Mempunyai surge cairan yang besar
Kekurangannya :

Lebih mahal

Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman)

Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu

b. Separator datar /horizontal


Sangat baik untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR tinggi dan cairan
berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single tube horizontal seprator
dan double tube horizontal separator. Karena bentuknya yang panjang, separator ini
banyak memakan tempat dan sulit dibersihkan, namun demikian kebanyakan fasilitas
pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini dan untuk fluida produksi yang
banyak mengandung pasir, separator ini tidak menguntungkan.
Kelebihannya :

Lebih murah dari separator vertical

Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya

Baik untuk minyak berbuih (foaming)

Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar

Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair

Kekurangannya :

Pengontrolan level cairan lebih rumit daripada separator vertical

Sukar dalam membersihkan Lumpur, pasir, paraffin

Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu

c. Separator bulat /spherical.


Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga umumnya
digunakan untuk memisahkan fluida produksi dengan GLR kecil sampai sedang namun
separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi. Terdapat dua tipe separator bulat yaitu
tipe untuk pemisahan dua fasa dan tipe untuk pemisahan tiga fasa.
Kelebihannya :

Termurah dari kedua tipe diatas

Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator vertical,


lebih kompak dari yang lain

Kekurangannya :

Pengontrolan cairan rumit

Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebihk kecil

tiga prinsip pemisahan untuk proses pemisahan.


a. Momentum/Tumbukan
Dua fluida dengan density yang berbeda akan memiliki momentum yang berbeda
pula. Jika dua fase aliran berubah arah yang tajam, maka aliran yang
mempunyai momentum lebih besar tidak akan membiarkan partikel-partikel yang lebih
berat untuk berubah secepat mungkin seperti partikel ringan, sehingga hal ini yang
menyebabkan pemisahan dapat terjadi.

b. Pengendapan Gravitasi

Tetesan tetesan air akan keluar dari fase gas jika gaya gravitasi yang bekerja pada tetesan,
lebih besar daripada drag force dari gas yang mengalir di sekitar tetesan.

c. Penggabungan/Coalescing
Tetesan yang sangat kecil seperti fog atau mist tidak dapat dipisahkan secara sederhana
oleh gravitasi. Tetesan ini dapat digabungkan dengan membentuk tetesan lebih besar
sehingga dapat dipisahkan dengan proses gravitasi. Coalescing dervice dalam separator
memaksa aliran gas untuk mengikuti alur yang berliku-liku. Wire mesh screens, vane
elements, dan filter cartridges adalah contoh-contoh coalescing devices yang sering
digunakan.

beda dari separator dua fasa dan tiga fasa


a. Separator dua fasa, memisahkan fluida dormasi menjadi cairan dan gas, gas keluar dari
atas sedangkan cairan keluar dari bawah.
b. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas. Gas keluar
dari bagian atas, minyak dari tengah dan air dari bawah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemisahan


1. Kuat Tegangan
Kuat tegangan berfungsi untuk membentuk medan korona, kemudian membombardemant
partikel dengan muatan negatif. Apabila medan korona sudah terbentuk, maka kuat
tegangan yang diperlukan sudah cukup. Pada tegangan yang tinggi akan mempengaruhi
hasil pemisahan, karena partikel akan mencapai muatan maksimum dalam waktu singkat
(kurang dari 1/50 detik).
Suatu partikel yang sudah mencapai muatan maksimum tidak lagi menerima muatan

negatif, bahkan menolaknya. Muatan maksimum akan lebih besar untuk partikel
konduktor dibandingkan dengan mineral non konduktor.
2. Kecepatan Putar Rotor
Kecepatan putar rotor mempunyai hubungan erat dengan gaya sentrifugal. Besar gaya
sentrifugal kecepatan rotor, ukuran partikel, BJ dan diameter rotor dirumuskan sebagai
berikut,Semakin besar ukuran partikel, berat jenis dan diameter rotor sebaiknya
menggunakan kecepatan putar rendah, agar didapat suatu gaya sentrifugal yang tidak
terlalu besar dan dapat mengimbangi gaya tarik listrik yang semakin kecil pada ukuran
butir yang kasar. Sehingga diharapkan partikel non konduktor tidak terlepas dari
permukaan rotor. Sebaliknya apabila ukuran partikel halus, BJ kecil dan diameter rotor
kecil, dapat menggunakan kecepatan puter rotor tinggi, karena gaya listrik semakin besar
pada ukuran partikel kecil.
3. Laju Umpan (Feed Rate)
Laju umpan yang keluar dari hopper perlu diatur sedemikian rupa supaya menyebar
sepanjang permukaan rotor. Tebal umpan diusahakan supaya terdiri dari satu lapis dan
tidak berjejal-jejal.
4. Posisi Pembagi (Splitter)
Posisi pembagi tidak berpengaruh pada fenomena utama yang terjadi dalam electrostatic
separator, tetapi dapat mempengarhi kadar dan perolehan produk. Posisi pembagi perlu
pada setiap percobaan dan tergantung pada kecepatan putar rotor, diameter rotor dan
ukuran butir.
Apabila diinginkan mineral konduktor kadar tinggi, posisi pembagi supaya diatur
mendekati rotor, tetapi biasanya perolehan menjadi rendah. Sebaliknya apabila diinginkan
perolehan tinggi, maka posisi pembagi dicondongkan menjauhi rotor, namum kadarnya
rendah.
5. Pengaruh Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara mempunyai hubungan erat dengan sifat permukaan mineral.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kelembaban relatif udara, maka

partikel akan mempunyai sifat konduktivitas yang tinggi. Dari hasil percobaan pemisahan
antara hematit dengan kuarsa, menunjukkan bahwa kelembaban relatif lebih rendah dari
35%, dapat dipisahkan pada temperatur 20oC. Kelembaban relatif 60%, temperatur bijih
yang diperlukan 40oC dan kelembaban relatif 90% temperatur bijih yang diperlukan
90oC.
Pengaruh kelembaban lebih jauh dituliskan oleh Kakovsky, digolongkan menjadi :
a. Partikel yang mempunyai konduktivitas besar dalam kelembaban rendah dan
perbedaan konduktivitas kecil dalam kelembaban tinggi, dapat dilakukan pemisahan
dengan melakukan pemanasan pada temperatur 110oC 115oC.
b. Partikel yang mempunyai perbedaan konduktivitas besar dengan kelembaban
tinggi maupun rendah, paling mudah untuk dipisahkan.
c. Partikel yang mempunyai perbedaan konduktivitas rendah dengan kelambaban
tinggi maupun rendah, paling sulit dipisahkan
6. Keadaan Material.
a. Gaya Berat
Gaya berat berbanding lurus dengan BJ dan ukuran partikel> Menurut coppo ukuran
partikel yang dapat dikerjakan dengan pemisah tegangan tinggi adala 60 200 mesh
untuk material bulat. Untuk yang berbentuk kasar masih dapat dipisahkan jika
mempunyai perbedaan konduktivitas besar.
b. Derajat Liberasi
Mineral yang belum terliberasi sempurna akan mempunyai sifat fisik yang berbeda,
tergantung pada jenis pengotor. Sebagai contoh ; mineral senotim bersifat konduktor,
tetapi bila ada limonit yang menempel maka mineral senotim tersebut akan mudah
menghantarkan listrik sehingga dapat dijumpai sebagai mineralkonduktor.

Sebagai contoh metode pengontrolan secara sederhana.


Pemisah untuk dapat mempertahankan efek pemisahan yang baik, kebutuhan untuk level dan
kontrol tekanan. Tingkat pemisah konvensional dan kontrol tekanan dengan teknologi kontrol
tekanan konstan. Tekanan variabel kontrol level pemisah, penggunaan kontroler tingkat

mengapung untuk mendorong minyak dan katup pengatur gas, sehingga aksi bersama,
mengontrol jumlah cairan minyak dan gas, untuk menyelesaikan penyesuaian tingkat cairan
dalam separator, pemisah tidak kontrol tekanan. Tekanan metode kontrol tingkat variabel dapat
meminimalkan outlet katup throttle gas untuk mengurangi tekanan separator, meningkatkan efek
pemisahan. Pemisah air minyak dan gas fase pemisah dalam minyak kemudian beralih stasiun
dan Union Station memiliki berbagai aplikasi. Pemisah untuk dapat mempertahankan efek
pemisahan yang baik, perlu level dan kontrol tekanan.
Metode kontrol
Sederhana dan dapat diandalkan, mengurangi konsumsi variabel tekanan metode energi pemisah
cair tingkat kontrol.
Kontrol tradisional
Minyak dan gas dua fase pemisah
Minyak dan gas dua fase pemisah campuran minyak dan gas ke fase pemisahan cairan tunggal
minyak mentah dan gas alam, tekanan di outlet tekanan kontrol katup kontrol gas, tingkat kontrol
oleh controller dari katup minyak.
Stopkontak katup kontrol tekanan gas biasanya self-regulating valve atau mendukung pemancar
tekanan, controller, sumber udara Pneumatic Control Valve Diafragma dan sebagainya. Katup
minyak biasanya mendukung sensor tingkat cair, pengendali, pasokan gas Pneumatic Control
Valve Diafragma atau mengapung tingkat kontroler memanipulasi katup kontrol minyak.

2222
2.1. Definisi Separator
Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur
menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

a. Prinsip penurunan tekanan.


b. Gravity setlink
c. Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran
d. Pemecahan atau tumbukan fluida

Untuk mendapaktkan effisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi, gas liquid
separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut :
1. Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida yang masuk
dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
2. Bagian pengumpul cairan, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
setlink.
3. Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan prinsip gravity
settlink.
4. Mist extraktor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil (kabut).
5. Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada kondisi over
pressure.
Didalam block station, disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat juga
separator uji yang berfungsi untuk melakukan pengujian (test) produksi suatu sumur dan dari
separator uji ini laju produksi sumur (Qo,Qw,danQg) bias didapat dimana Qo dan Qw diperoleh
dari barel meter sedangkan Qg diperoleh dari pencatatan orifice flow meter (orifice plate ) atau
dari alat pencatat aliran gas lainnya.
Disamping itu ditinjau dari tekanan kerjanyapun separator dapat dibagi tiga, yaitu
separator tekanan tinggi (750 1500 psi), tekanan sedang (230 700 psi), tekanan rendah (10
225).

2.2. Jenis Separator


Dalam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator berdasarkan bentuk,
posisinya dan fungsinya.
2.2.1. Jenis separator berdasarkan bentuk dan posisinya.
a. Separator tegak/vertikal.
Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR rendah dan/atau
kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta mempunyal kapasitas cairan dan gas yang
besar.
b. Separator datar /horisontal
Sangat baik untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR tinggi dan cairan berbusa.
Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single tube horizontal seprator dan double tube
horizontal separator. Karena bentuknya yang panjang, separator ini banyak memakan tempat dan sulit

dibersihkan, namun demikian kebanyakan fasilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
dan untuk fluida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak menguntungkan.
c. Separator bulat /spherical.
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga umumnya digunakan
untuk memisahkan fluida produksi dengan GLR kecil sampai sedang namun separator ini dapat bekerja
pada tekanan tinggi. Terdapat dua tipe separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua fasa dan tipe untuk
pemisahan tiga fasa.
2.2.2. Berdasarkan fasa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua, yaitu:
a. Separator dua fasa, memisahkan fluida dormasi menjadi cairan dan gas, gas keluar dari atas sedangkan
cairan keluar dari bawah.
b. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas. Gas keluar dari bagian atas,
minyak dari tengah dan air dari bawah.

2.2.3. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing separator :


a. Separator Vertikal
kelebihannya :

Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit

Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar

Mudah dibersihkan

Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan

Mempunyai surge cairan yang besar


Kekurangannya :

Lebih mahal

Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman)

Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu

b. Separator Horizontal
Kelebihannya :

Lebih murah dari separator vertical

Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya

Baik untuk minyak berbuih (foaming)

Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar

Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair


Kekurangannya :

Pengontrolan level cairan lebih rumit daripada separator vertical

Sukar dalam membersihkan Lumpur, pasir, paraffin

Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu

c. Separator Bulat
Kelebihannya :

Termurah dari kedua tipe diatas

Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator vertical, lebih kompak dari yang
lain
Kekurangannya :

Pengontrolan cairan rumit

Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebihk kecil

2.2.4. Jenis separator berdasarkan fungsinya.


Berdasarkan fungsinya atau jenis penggunaannya, separator dapat dibedakan atas: gas
scrubber, knock-out flash-chamber, expansion vessal, chemical electric dan filter.
a. Gas scrubber.
Jenis ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil pemisahan tingkat
pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator, atau sebelum dehydrator, extraction plant atau
kompresor untuk mencegah masuknya cairan kedalam alat tersebut.
b. Knock-out
Jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu free water knock-out (FWK0) yang
digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total liquid knock-out (TLKO)
yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas bertekanan tinggi ( > 125 psi )
c. Flash chamber.
Alat ini digunakan pada tahap ianjut dari proses pemisahan secara kilat (flash) dari
separator. Flash chamber ini digunakan sebagai separator, tingkat kedua dan dirancang untuk
bekerja pada tekanan rendah ( > 125 psi )
d. Expansion vessel.
Alat ini digunakan untuk proses pengembangan pada pemisahan bertemperatur rendah yang
dirancang untuk menampung gas hidrat yang terbentuk pada proses pendinginan dan mempunyai tekanan
kerja antara 100 -1300 psi.

e. Chemical electric.
Merupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi tingkat
sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda katoda) dan umumnya untuk
memudahkan pemisahan.

2.2.5. Oil Skimmer.


Merupakan peralatan pemisah yang direncanakan untuk menyaring tetes-tetes minyak dalam air
yang akan dibuang sebagai hasil proses pemisahan sebelumnya untuk mencegah turbulensi aliran, air
yang mengandung tetes minyak dimasukkan melalui pembagi aliran yang berisi batu bara / batu arang
tipis-tipis, sedangkan proses pemisahan berdasarkan sistem gravity setling.
Kapasitas oil skimmer tergantung pada beberapa faktor terutama pada densitas minyak air
yang dapat ditentukan berdasarkan hukum intermediate yang berhubungan dengan kecepatan
setling dari partikel.
2.2.6. Gas Dehydrator.
Gas dehydrator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel air yang terkandung
didalam gas. Peralatan ini merupakan bagian akhir dari pemisahan gas hidrokarbon terutama pada
lapangan gas alam.
Ada dua cara pemisahan air dari gas, yaitu dengan
a. Solid desiccant, misainya calsium chloride
b. Liquid desiccant, misainya glycol.
2.2.6.1. Calsium chloride gas dehydrator.
Komponen peralatan ini merupakan kombinasi dari separator tiga tingkat, yaitu gas - liquid
absorbtion tower dan solid bad desiccant unit. Pemisahan partikei air dari gas dilakukan dengan cara
mengkontakkan aliran gas dengan calsium chloride didalam chemical bad section.
2.2.6.2. Glycol dehydrator.
Liquid desiccant yang sering digunakan adalah trienthylene glycol. Peneyerapan partikel air
terjadi karena adanya kontak antara glycol dengan gas yang mengandung air pada tray didalam absorber
(kontaktor) proses regenerasi glycol yang mengandung air dilakukan dengan cara pemanasan sehingga air
terbebaskan dari glycol.

2.3.

Flash Separator

Flash Separator test adalah separator kecil dilaboratorium yang fungsinya sama dengan separator
yang ada dilapangan. Disini akan terjadi pemisahan antara gas, minyak, dan air. Pemisahan ini penting
agar secara baik dapat diketahui jumlah serta sifat sifat gas maupun minyak pada periode tertentu.
Dari analisa ini bisa didapat sifat sifat maupun maupun komposisi gas dan minyak baik
diseparator ataupun di tanki pengumpul. Tekanan dan Temperatur dari alat ini bisa diatur sehingga
dimungkinkan untuk mendapatkan kondisi tertentu (P dan T separator) agar memperoleh minyak yang
optimum di tanki pengumpul.
Ditinjau dari jenis fluida yang akan di analisa ada 2 macam analisa Flash Separator yaitu :
-

Single stage separator yaitu terdiri dari satu separator dan satu tanki pengumpul.

Multi stage separator yaitu terdiri dari lebih dari satu separator dan satu tanki pengumpul.

2.4.

Percobaan di Laboratorium
2.4.1. Peralatan Kerja
Untuk keperluan analisa single stage separator dipergunakan peralatan sebagai berikut :
1. Flash Separator Test yang di lengkapi :
-

Gauge penunjuk tekanan

Tabung gelas tempat gas dan minyak dipisahkan dan dilengkapi dengan katup bagian atas dan bawah.

Bak pemanas berisi air yang dilengkapi dengan temperatur kontrol untuk memanaskan bagian luar tabung
gelas dengan cara dialiri pada temperatur tertentu.

Katup (valve) pengatur tekanan, untuk mengatur tekanan didalam tabung gelas.

Botol tanki pengumpul, untuk menampung minyak dari separator ke atmosfeer.

Skala pmbacaan ketinggian minyak dalam tabung gelas.

Thermometer untuk mengetahui temperatur separator dilapangan.

2. Brooksmeter, untuk menampung dan mengetahui volume gas yang terbebaskan dari minyak.
3. Hydrometer atau densitometer, untuk mengukur density minyak ditanki pengumpul.
4. Balon gelas, untuk mengukur berat gas maupun udara.
5. Alat penimbang berat.
6. Pompa air raksa.
2.4.2. Prosedur Kerja
Proses di mulai dari tekanan yang lebih tinggi.
1.

Panaskan bak pemanas pada flash separator dengan temperatur yang diinginkan. Alirkan untuk
memanaskan tabung gelas.

2. Tutup katup atas dan bawah dari tabung gelas.

3. Tutup katup pengatur tekanan pada flash separator test.


4. Hubungkan botol minyak reservoir dengan pompa air raksa, tekan 5000 psig.
5. Hubungkan bagian atas botol minyak reservoir dengan katup atas tabung gelas flash separator test.
6. Buka secara perlahan katup atas botol minyak reservoir (sample). Jaga tekanan dalam botol tetap 5000
psig dengan mendorong pompa.
7. Buka katup atas tabung gelas pada separator. Masukkan minyak sebanyak 5 10 cc. Jaga tekanan dalam
botol minyak reservoir agar tetap 5000 psig dengan mendorong pompa. Selama memasukkan minyak
kedalam tabung gelas, terjadi proses flash didalamnya. Gas yang terbentuk akan menekan gauge sampai
tekanan berada diatas tekanan yang diinginkan. Tutup kembali katup atas tabung gelas.
8. Atur tekanan dalam tabung gelas sesuai yang diinginkan dengan memutar katup pengatur tekanan.
9. Baca ketinggian minyak didalam tabung gelas.
10. Baca pembacaan pompa pada 5000 psig sebagai initial pump reading.
11. Hubungkan brooksmeter dengan katup pengatur tekanan. Buka katup pada brooksmeter.
12. Buka katup atas tabung gelas, masukkan minyak kedalamnya sekitar 30 cc. Jaga tekanan dalam botol
tetap 5000 psig dengan mendorong pompa. Gas yang terbebaskan akan mengalir kedalam brooksmeter
melalui katup pengatur tekanan. Tutup katup pada brooksmeter.
13. Baca volume gas pada brooksmeter, baca ketinggian minyak dalam tabung gelas dan baca pembacaan
pompa pada 5000 psig sebagai final pump reading.
14. Ukur gravity gas dengan balon gas (caranya seperti pada defferential vaporization). Masukkan gas
kedalam topler gelas untuk dianalisa komposisinya.
15. Timbang botol tangki pengumpul sebagai berat kosong dan hubungkan dengan katup bawah tabung gelas.
Hubungkan tangki pengumpul dengan brooksmeter yang telah kosong. Buka katup brooksmeter.
16. Buka katup bawah tabung gelas, minyak dalam tabung akan turun dan hentikan bila telah mencapai
ketinggian awal. Tutup kembali katup bawah tabung gelas. Terjadi proses flash dalam tangki pengumpul,
gas terbebaskan akan mengalir kedalam brooksmeter. Tutup katup brooksmeter.
17. Baca volume gas dalam brooksmeter, ukur gravity gas, ukur berat botol tangki pengumpul plus minyak
dan ukur density minyak dengan hydrometer atau densitometer.
18. Untuk tekanan berikutnya atur tekanan dalam tabung ketekanan yang diinginkan dengan memutar katup
pengatur tekanan. Selanjutnya lakukan pekerjaan dari point 9 hingga point 17.

You might also like