Professional Documents
Culture Documents
STEP 1
HPHT : hari pertama haid terakhir : menentukan kapan usia kehamilan
Bila HPHT 4 agustus, sekarang tgl 27 oktober berarti usia kehamilan 2
bulan 23 hari
HCG : Human Chorionic Gonadrothropin : Hormon yang disintesis oleh
plasenta yang berfungsi untuk mencegah ovulasi dan merangsang
pembentukan progesteron dan estrogen sehingga dapat mempertahankan
kehamilan. Dihasilkan oleh sel sinsiotropoblas di plasenta. juga untuk
mengatahui terjadinya tumor.
G1P0A0 : terminologi obsetri ginekologi untuk mnejelaskan rwayat
kehamilan. G=gravid = menjelaskan kehamilah keberapa. P= partus =
melahirkan berapakali dalm keadaan hidup. A= abortus= menjelaskan
melahirkan dalam keadaan meninggal berapa kali
ANC : Ante Natal Care pengawasan sebelum persalinan untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan janin. Minimal 4 kali selama kehamilan.
Amenorrhea sekunder (Suspect Gravid) : tidak haid terbagi jadi 2,
primer sekunder. Yang sekunder tidak haid lebih dari 3 bulan berturut2
namun sebelumnya pernah haid
Primer tidak haid sampai umur 14 tahun disertai tidak ada
pertumbuhan tanda kelamin sekunder, tdk haid sampai 16 tahun tapi
pertumbuhan kelamin sek
Menstruasi : pelepasan dinding rahim atau endometrium yang disertai
dengan perdarahan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat
kehamilan
STEP 2
1. Bagaimana anatomi histologi fisiologi dari sistem reproduksi wanita?
2. Bagaimana siklus menstruasi yang normal?
STEP 3
1. Bagaimana anatomi histologi fisiologi dari sistem reproduksi wanita?
Anatomi. Secara organ organ internal 2 ovarium, 2 tuba falopi, uterus,
vagina
Ovarium di kanan kiri rongga pelvis, bentuknya memanjang dan pipih.
Punya 2 ekstremitas tubaria di cranial, uteri dikaudal, ...
2. Bagaimana siklus menstruasi yang normal?
Ada 3 fase
-
Disfungsi hipotalamus,
Amenore fisiologis dan patologis
Fisiologis masa pra pubertas , 3 bulan pasca persalinan, masa laktasi,
masa kehamilan, menopause
Patologis disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis
STEP 4
a.
Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)/ comissura
Labiorum Anterior
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit
jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons
veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat
genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b.
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai
saluran untuk keluarnya air kencing.
i.
Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4cm.Terdapat otototot yang penting yaitu sfingter anus eksterna dan internaserta dipersyarafi
oleh saraf pudendus dan cabang-cabangnya.
Menurut Frank H. Netter, MD dokter yang pernah menulis buku berjudul The Human
Sexuality.ada beberapa macam bentuk selaput dara:
1.Annular hymen, selaput melingkari lubang vagina
2. Septate hymen, selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
3. Cibriform hymen, selaput yang ditandai beberapa lubang terbuka tetapi lebih
kecil dan jumlahnya lebih banyak.
4. Introitus. Pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam berhubungan
seks. Bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan
selaput dara.
Gbr. Macam-macam bentuk hymen:
2.
Genetalia Interna (bagian dalam)
Genetalia interna antara kandung terdiri dari :
a.
Hipotalamus
GnRH
Hipofisis Anterior
FSH
LH
OVARIUM
Folikel primordial
Korpus Luteum
Follikel de Graaf
Estrogen
Estrogen
Progesteron
Ovum terlepas
( Ovulasi )
Sperma
(-)
Sperma ( + )
Fertilitas
ENDOMETRIUM
Deskuamasi Endometrium
Menstruasi
Penebalan Endometrium
Implantasi di Endometrium
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus mentruasi ialah jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Panjang siklus
menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi yang klasik ialah
28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari,
tetapi kadang bervariasi tiap individu. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 16
cc. 5 Siklus menstruasi dibagi menjadi dua bagian yaitu siklus ovarium dan siklus
uterus. 3
a. Siklus ovarium
Ovarium mengalami perubahan-perubahan dalam besar, bentuk dan posisinya
sejak bayi dilahirkan hingga masa tua seorang wanita. Di samping itu, terdapat
perubahan-perubahan histologik yang disebabkan oleh rangsangan berbagai
kelenjar endokrin. 5
ovum sepanjang waktu ini dalam fase profase pembelahan meiosis. Kemudian,
sesudah pubertas, bila FSH dan LH dari kelenjar hipofisis anterior mulai disekresikan
dalam jumlah besar, seluruh ovarium, bersama dengan folikelnya, akan memulai
pertumbuhannya. 2,3
Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lender uterus
mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan aktivitas
ovarium. Dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam siklus haid, yaitu: 1
a. Fase menstruasi atau deskuamasi
Kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus menstruasi, korpus luteum tiba-tiba
berinvolusi dan hormon-hormon ovarium, estrogen dan progesteron menurun
dengan tajam sampai kadar sekresi yang rendah, kemudian terjadi menstruasi.
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan progesteron secara tibatiba, terutama progesteron, pada akhir siklus ovarium bulanan. Efek pertama adalah
penurunan rangsangan terhadap sel-sel endometrium oleh kedua hormon ini, yang
diikuti dengan cepat oleh involusi endometrium sendiri menjadi kira-kira 65% dari
ketebalan semulan. Kemudian selama 24 jam sebelum terjadinya menstruasi,
pembuluh darah yang berkelok-kelok mengarah ke lapisan mukosa endometrium,
akan menjadi vasospastik, mungkin disebabkan oleh efek involusi, seperti
pelepasan bahan vasokonstriktor dan prostaglandin yang terdapat dalam jumlah
sangat banyak pada saat ini. Vasospasme dan hilangnya rangsangan hormonal
menyebabkan dimulainya proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari
pembuluh darah. Sebagai akibatnya, darah akan merembes ke lapisan vaskuler dari
endometrium, dan daerah perdarahan akan bertambah besar dengan cepat dalam
waktu 24 sampai 36 jam. Perlahan-lahan, lapisan nekrotik bagian luar dari
endometrium terlepas dari uterus pada daerah perdarahan tersebut, sampai, kirakira 48 jam setelah terjadinya menstruasi, semua lapisan superfisial dari
endometrium sudah berdeskuamasi. Massa jaringan deskuamasi dan darah di
dalam kavum uteri, mungkin ditambah efek kontraksi dari prostaglandin, akan
merangsang kontraksi uterus yang menyebabkan dikeluarkannya isi uterus. 1,2,3,7
Selama menstruasi normal, 40 ml darah dan tambahan 35 ml cairan serus
dikeluarkan. Cairan menstruasi normalnya tidak membentuk bekuan, karena
fibrinolosin dilepaskan bersama dengan bahan nekrotik endometrium. 1,2
Dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah dimulainya menstruasi, pengeluaran
darah akan berhenti, karena pada saat ini endometrium sudah mengalami
epitelisasi kembali. 1,2
c. Fase proliferasi
Dibawah pengaruh estrogen, yang disekresi dalam jumlah lebih banyak oleh
ovarium selama bagian pertama siklus ovarium, sel-sel stroma dan sel epitel
berproliferasi dengan cepat. Permukaan endometrium akan mengalami epitelisasi
kembali dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah terjadinya menstruasi. Kemudian,
selama satu setengah minggu berikutnya, yaitu sebelum terjadi ovulasi, ketebalan
endometrium sangat meningkat karena jumlah sel stroma bertambah banyak dan
karena pertumbuhan kelenjar endometrium serta pembuluh darah yang progresif ke
dalam endometrium. 2,7 Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal
3,5mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai ke hari ke-14 dari siklus
menstruasi. 1
Kelenjar endometrium, khususnya dari daerah serviks, akan mengsekresi mukus
yang encer mirip benang yang akan terususun di sepanjang kanalis servikalis,
membentuk saluran yang membantu mengarahkan sperma ke arah yang tepat
menuju ke dalam uterus. 2
Selama sebagian besar separuh akhir siklus menstruasi, setelah terjadi ovulasi,
progesterone dan estrogen disekresi dalam jumlah yang besar oleh korpus luteum.
Estrogen menyebabkan sedikit proliferasi sel tambahan pada endometrium Selama
fase siklus endometrium ini, sedangkan progesterone menyebabkan pembengkakan
yang nyata dan perkembangan sekretorik dari endometrium. Kelenjar makin
berkelok-kelok; kelebihan substansi sekresinya bertumpuk di dalam sel epitel
kelenjar. Juga sitoplasma dari sel stroma bertambah banyak, deposit lipid dan
glikogen sangat meningkat dalam sel stroma, dan suplai darah ke dalam
endometrium lebih lanjut akan meningkat sebanding dengan perkembangan
aktivitas sekresi, sedangkan pembuluh darah menjadi sangat berkelok-kelok. Pada
puncak fase sekretorik, sekitar 1 minggu setelah ovulasi, ketebalan endometrium
sudah menjadi 5 sampai 6 mm. 1,2,3
Perubahan endometrium ini bertujuan untuk menghasilkan endometrium yang
sangat sekretorik, yang mengandung sejumlah besar cadangan nutrisi yang dapat
membentuk kondisi yang cocok untuk implantasi ovum yang sudah dibuahi. 1,7
Sekali
zigot berimplantasi di dalam endometrium, sel-sel trofoblas pada
permukaan blastokista yang berimplantasi mulai mencerna substansi yang
disimpan endometrium, juga menyediakan jumlah persediaan nutrisi yang semakin
besar untuk embrio2.
b.
c.
d.
tidak
ada
pembuahan(
tidak
ada
sperma
membuahi
ovum)korpus
luteum
akan
berdegenerasiestrogen dan progestron turun menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk keluk
di endometrium, dan terjadi dilatasi dan statisdengan hiperemia yang diikuti spasme dan iskemia. Sesudah
itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang sudah nekrosis, proses tersebut
disebut haid atau menss.Bila mana terjadi pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut
akan dipertahankan.
Hormon Gonadotropin
GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH / LH ).
siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan
singkat. (Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di
ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya
periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak
ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel
granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
LH dan 24-36 jam setelah puncak estradiol. Setelah hari ke-14 korpus luteurn
akan mengalami involusi karena disebabkan oleh penurunan estradiol dan
progesteron sehingga terjadi proses menstruasi.
c. Umpan balik negatif (Negative Feedback)
Proses umpanbalik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin. Pada
wanita terjadinya kegagalan pernbentukan gonad primer dan proses
menopause disebabkan karena peningkatan kadar LH dan FSH yang dapat
ditekan oleh terapi estrogen dalam jangka waktu yang lama.
Tujuan pemeriksaan FSH dan LH adalah untuk melihat fungsi sekresi hormon
yang dikeluarkan oleh hipotalamus dan mekanisme fisiologis umpan balik dari organ
target yaitu testis dan ovarium. Kadar FSH akan meningkat pada hipogonadism,
pubertas prekoks, menopause, kegagalan diferensiasi testis, orchitis, seminoma,
acromegalli, sidroma Turner. Serta menurun pada keadaan insufisiensi hipotalamus,
disfungsi gonad, anovulasi, insufisiensi hipofise, dan tumor ovarium. Faktor yang
mempengaruhi kadarnya adalah obat-obatan seperti steroid, kontrasepsi oral,
progesteron, estrogen, dan testoteron.
Gambar 1. Umpan balik positif dan negatif dalam pengaturan sekresi hormonal
sistem HPO
Harga normal LH dan FSH bervariasi tergantung dari usia, jenis kelamin dan siklus
ovulasi pada pasien wanita. Kadarnya akan rendah sebelum pubertas dan jika
sesudahnya akan meningkat.
Berikut harga normal kadar hormon FSH dan LH pada pria dan wamita berdasarkan
usia dan keadaan.
Wanita (dlm rentang umur)
FSH (ng/L)
< 8 tahun
8 12 tahun
12 14 tahun
14 18 tahun
0,6
1,2
1,7
2,2
0,8
2,4
2,8
3,0
Dewasa
Midcycle
2,6 - 24
Kehamilan
Tak terdeteksi
Premenopause
1,1 5,3
Pasca menopause
11,0 - 66
(Disadur dari Greenspan dan Strewler, 1997)
HORMON SEKS STEROID
Hormonsteroid disintesis dari kolesterol yang berasal dari sintesis asetat, dari
kolesterol ester pada janingan steroidogenik, dan sumber makanan. Sekitar 80%
kolesterol digunakan untuk sintesis hormon seks steroid . Pada wanita, ovum yang
matang akan mensintesis dan mensekresi hormone steroid aktif. Ovarium yang
normal merupakan sumber utama dari pembentukan Pada wanita menopause dan
kelainan ovarium estrogen dihasilkan dari precursor androgen pada jaringan lain.
Selain itu ovariurn juga memproduksi progesterone selama fase luteal pada siklus
menstruasi, testoteron dan androgen dalam jumlah sedikit. Korteks adrenal juga
memproduksi hormon testoteron dan androgen dalam jumlah yang sedikit yang
digunakan bukan hanya untuk prekursor estrogen tetapi langsung dikeluarkan ke
jaringan perifer.
1. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal
melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai
organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan
tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik)
pengganti.
Estrogen terdiri dari tiga jenis hormon yang berbeda, yaitu estron, estradiol, dan
estriol. Pada wanita normal, estrogen banyak diproduksi oleh folikel selama proses
ovulasi dan korpus luteum selama keharmilan. Pada saat keluar dari sirkulasi,
hormon steroid berikatan dengan protein plasma. Estradiol berikatan dengan
transpor globulin yang dikenal dengan seks hormone binding globulin (SHBG) dan
berikatan lemah dengan albumin, sedangkan estrone berikatan kuat dengan
albumin. Sirkulasi estradiol secara cepat diubah menjadi estrone di hepar dengan
bantuan 17-hidroksisteroid dehidrogenase. Sebagian estrone masuk kernball ke
sirkulasi, dan sebagian lagi dimetabolisme menjadi __ hidroksiestrone yang
dikonversi menjadi estriol .
Pada awal siklus ovulasi - produksi estradiol akan menurun sampai titik
terendah, tetapi karena pengaruh hormon FSH estradiol akan mulai meningkat.
Sebelum fase mid cycle kadar estradiol dibawah 50 pg/mL, tetapi akan terus
meningkat sejalan dengan pematangan ovum. Estradiol akan mencapai puncaknya
sebesar 250-500 pg/mL pada hari ke 13-15 siklus ovulasi. Pada fase luteal, kadar
estrogen akan menurun sampai 125 pg/mL. Progesteron yang dihasilkan oleh
korpus luteum bersarna-sarna dengan estrogen akan memberikan umpanbalik
negatif pada hipotalamus dan hipofise antenior. Kadar dibawah 30 pg/mL
menunjukan keadaan oligomenore atau amenore sebagai indikasi kegagalan gonad.
Hormon estradiol dipenganihi oleh ritme sirkadian yaitu adanya variasi diurnal pada
wanita pasca menopause yang diperkirakan. karena adanya variasi pada kelenjar
adrenal.
Hormon estrogen yang dapat diperiksa yaitu estrone (El), estradiol (E2), dan
estriol (E3). Pemeriksaan estadiol dipakal , untuk mengetahui aksis hipotalamushipofise-gonad (ovarium dan testis), penentuan waktu ovulasi, menopause dan
monitoring pengobatan fertilitas. Waktu pengambilan sampel untuk pemeriksaan
estradiol adalah pada fase folikular (preovulasi) dan fase luteal
Kadar estrogen meningkat pada keadaan ovulasi, kehamilan, pubertas prekoks,
ginekomastia, atropi testis, tumor ovarium., dan tumor adrenal. Kadarnya akan
menurun pada keadaan menopause, disfungsi ovarium, infertilitas, sindroma turner,
amenorea akibat hipopituitari, anoreksia nervosa, keadaan stres, dan sindroma
testikular ferninisasi pada wanita. Faktor interfeernsi yang meningkatkan estrogen
adalah preparat estrogen, kontrasepsi oral, dan kehamilan. Serta yang menurunkan
kadarnya yaitu obat clomiphene.
Hormone
Estradiol
Jenis kelamin
Wanita
< 8 Tahun
8 12 Tahun
12 14 Tahun
14 16 Tahun
Fase folikular
Preovulasi
Luteal
Pasca menopause
Unit konvesional
(pg/mL)
<7
8 18
16 34
20 68
20 100
100 350
100 350
10 30
Estriol
Kehamilan
30 32 mgg
33 35 mgg
36 38 mgg
39 40 mgg
Tidak hamil
(ng/mL)
2 12
3 19
5 27
10 30
<2
Estrone
Wanita
(ng/mL)
Fase folikular
30 100
Ovulasi
> 150
Luteal
90 150
(Disadur dari Greenspan dan Strewler, 1997)
2. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian
diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi)
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada
keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
Progesteron bersama-sama dengan estrogen memegang peranan penting di
dalam regulasi seks hormon wanita. Pada wanita, pregnenolon diubah menjadi
progesteron atau 17a- hidroksipregnenolone dan perubahan ini tergantung dari fase
ovulasi dimana progesteron disekresi oleh korpus luteum dalam jumlah yang besar.
Progesteron juga merupakan prekursor untuk testoteron dan estrogen, pada saat
terjadi metabolisme 17-hidroksiprogesteron menjadi dehidroepiandrosteron yang
dikonversi menjadi 4 andr ostenedion dengan bantuan enzim 17 hidroksilase
pregnenolon .
Pada awal menstruasi dan fase folikular kadar progesteron sekitar 1 ng/mL.
Pada saat sekresi LH, konsentrasi progesteron dapat bertahan selama 4-5 hari di
dalam plasma dan mencapai puncaknya yaitu sebesar 10-20 ng/mL selama fase
luteal. Pengukuran progesteron di dalam plasma dapat digunakan untuk memonitor
keadaan ovulasi. Jika konsentrasi progesteron lebih dari 4-5 ng/mL mungkin sudah
terjadi ovulasi .
Progesteron berperan di dalam organ reproduksi termasuk kelenjar mamae
dan endometrium serta peningkatkan suhu tubuh manusia. Organ target
progesteron yang lain adalah uterus, dimana progesteron membantu implantasi
ovum. Selama kehamilan progesteron mempertahankan plasenta, menghambat
kontraktilitas uterus dan mempersiapkan mamae untuk proses laktasi.
Pada umumnya pemeriksaan kadar progesteron dilakukan untuk pemeriksaan
fungsi plasenta selama kehamilan, fungsi ovarium pada fase luteal, dan monitoring
proses ovulasi. Pada pemeriksaaan ini sampel diambil satu sampai dua kali pada
fase luteal. Kadamya meningkat pada kehamilan, ovulasi, kista ovarium, tumor
adrenal, tumor ovarium, mola hidatidosa. Dan menurun pada keadaan amonorea,
aborsi mengancarn, dan kematian janin. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan
hormon progesteron adalah penggunaan steroid, progesteron, dan kontrasepsi oral.
Hormone
Jenis Kelamin
Unit konvesional
Progesteron
Wanita
(ng/mL)
Fase folikular
0,3 0,8
Fase luteal
4 20
Hubungan umpan balik hormon gonadotropin dan hormon steroid pada wanita
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Klasifikasi
Amenorrhea primer adalah di mana seorang perempuan yang sudah berusia
sampai 14 tahun belum juga mengalami haid. Keadaan ini seringkali diakibatkan
oleh kelainan yang didapat sejak lahir, baik kelainan genetik, misalnya pada
sindroma Turner maupun kelainan karena adanya abnormalitas pada proses
Amenorrhea sekunder adalah tidak haid lebih dari tiga bulan setelah kejadian
haid sebelumnya.Penyebabnya antara lain adalah
1) Kehamilan
2) Kecemasan akan kehamilan
3) Penurunan berat badan yang drastis
4) Olah raga yang berlebihan
5) Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
6) Mengkonsumsi hormon tambahan
7) Obesitas
8) Stres emosional
9) Menopause
10) Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar
hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
11) Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)
12) Prosedur dilatasi dan kuretase
13) Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom Asherman
(pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).
Amenorea patologis :
Amenorea primer :
Manifestasi klinis
f) Tanda Braxton-Hicks
terasa saat 32-36 minggu
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
Pada usia kehamilan:
g) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di dalam uterus.
h) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
Tanda Chadwicks
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna ungu kebiruan pada mukosa vagina,
vulva dan serviks akibat meningkatnya hormon estrogen. Warna portio pun tampak livide.
3. Teraba Balotement
Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu ke 16-18. Balotement
adalah tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan struktur
tersebut dan merasakan pantulannya. Jari pemeriksa dalam vagina mendorong dengan
lembut kearah atas, janin terdorong keatas kemudian janin turun kembali dan jari
merasakan benturan lunak.
4. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan positif
Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
Cunningham, Mac Donald, Gant, 2002,Wiliam Obstetric, Edisi 21, EGC, Jakarta.
Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel pada dinding
rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda asing. Reaksi
imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual.
Gallup berteori bahwa mual muntah disebabkan oleh bayi yang ada dalam
kandungan itu sendiri. Bayi ini terbuat dari sejumlah materi yang dianggap 'asing'
oleh tubuh sehingga memunculkan respons negatif dari tubuh seperti nyeri, pening,
mual dan muntah.
menimbulkan
hipertropi
system
saluran
sehingga
mempengaruhi
perubahan
sel
dalam
laktaglobulin,
dan
mamae
sel,
hal
sel
lebih
asinus
sehingga
ini
diduga
padat,
dan
dan
somatomamotropin
menimbulkan
terjadi
pembuatan
mempengaruhi
perubahan
kasein,
dan
permukaan
kulit
mamae.
Payudara terasa kencang bulan ke2 kehamilan krn estrogen&progesteron
meningkat. (Ilmu Kebidanan,Ed.4, PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,hal179). pertama krn adanya
estrogen
1. menyebabkan perkembangan stroma payu dara,
2. pertumbuhan sistem duktus yg luas, dan
3. deposit lemak pd payudara.
4. Lobulus danalveoli payudara sedikit berkembang di bawah pengaruh estrogen
sendiri. Tetapi
progesteron
1. meningkatkan perkembangan lobulus&alveoli payudara,
2. mengakibatkan sel2 alveolar berproliferasi, membesar, dan
3. menjadi bersifat skretorik.(Fisiologi, Guyto&Hall, hal1070). Pada bulan
pertama kolustrum keluar, tp ASI tdk keluar karena adanya prolakctine
inhibiting hormon(Ilmu Kebidanan,Ed.4, PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, hal-174)
Nyeri payudara adalah umum dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Baik
pria maupun wanita bisa mengalami nyeri payudara, meskipun alasan untuk rasa
sakit bisa berbeda. Dalam banyak kasus, nyeri payudara adalah gejala kehamilan,
pubertas dan kondisi normal lainnya yang tidak menjadi alasan untuk diwaspadai.
Namun nyeri payudara yang berlangsung terus adalah alasan untuk mencari
perhatian medis, karena mungkin merupakan tanda awal dari kista atau tumor.
Masa pubertas
Banyak anak perempuan mengalami nyeri payudara sebagai bagian normal dari
tumbuh dewasa. Menurut sebuah situs pendidikan, jenis nyeri dapat disebabkan
oleh kadar hormon yang berubah dan menyesuaikan tubuh untuk menjadi dewasa.
Seiring kadar estrogen meningkat selama pubertas, payudara dapat menjadi lebih
lembut untuk disentuh. Anak laki-laki dapat mengalami nyeri payudara secara
periodik juga. Meskipun anak laki-laki tidak mengalami lonjakan estrogen sama
seperti anak perempuan, mereka mengalami perubahan hormon pengalaman yang
dapat memicu ketidaknyamanan payudara.
PMS
Alasan lain untuk nyeri payudara dapat perubahan reguler yang terjadi seiring
tingkat hormon berfluktuasi selama siklus menstruasi wanita. Sementara tingkat
estrogen dan progesteron naik dan turun selama bulan terjadinya mens, payudara
dapat menjadi bengkak dan sakit. Ini mungkin dialami pada satu atau kedua
payudara.
Kehamilan
Selama kehamilan, payudara dapat meningkat dalam ukuran. Diindikasikan
bahwa wanita hamil sering merasa nyeri payudara karena perubahan hormonal dan
seiring saluran susu mulai memperluas dan mengisi dalam persiapan untuk
kelahiran anak. Bagi banyak wanita, bengkak dan nyeri payudara mungkin tanda
pertama kehamilan mereka.
Kista
Pada beberapa kasus, nyeri payudara dapat menjadi indikasi adanya kista. Kista
payudara cukup umum, terutama seiring wanita tumbuh dewasa. Seringkali,
pertumbuhan kecil ini jinak dan bisa dihilangkan dengan operasi kecil jika sakit
terus berlanjut. Kista dan pertumbuhan dianggap jinak jika mereka tidak bertambah
ukuran dan belum menginvasi jaringan yang berdekatan.
Kanker
Dalam kasus yang jarang terjadi, nyeri payudara bisa menjadi indikasi dari
kanker. Perempuan harus sangat menyadari kehadiran setiap benjolan atau
perubahan bentuk atau ukuran payudara mereka. Selain itu, setiap perubahan
ukuran atau bentuk puting juga harus dicatat dan diperiksa oleh dokter.
Pemeriksaan payudara bulanan secara mandiri direkomendasikan untuk semua
wanita yang melewati usia pubertas
DISMENOREA
Adalah nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat
kolik terus.1
Dismenorea dibagi atas:
1. Dismenorea primer
2. Dismenorea sekunder
Dismenorea primer
Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang
nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya
setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan
pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulatoar yang tidak disertai
dengan rasa nyeri.
Wanita dengan dismenorea primer mempunyai produksi prostaglandins
endomterial lebih tinggi dibandingkan wanita yang asimptomatik. Sebagian besar
dari pelepasan prostaglandin selama menstruasi terjadi pada 48 jam pertama, yang
mana bertepatan dengan intensitas terbesar dari gejala. 5 Selama kontraksi aliran
darah endometrium berkurang dan merupakan korelasi yang baik dengan aliran
darah yang minimal dan nyeri kolik yang maksimal. Kadar prostaglandin dan
leukotrien meningkat pada meningkat pada darah menstruasi dan jaringan uterus
wanita dengan dismenorrhea sebanding dengan kadar sistemik vasopressin.
(Margaret, 2006)
Prostaglandin F2i (PGF2i) merupakan agen yang bertanggung jawab pada
dismenorea. Prostaglandin selalu menstimulasi kontraksi uterus, dimana
prostaglandin E menghambat kontraksi pada uterus yang tidak hamil. Otot uterus
pada baik yang wanita normal dan dismenorea sensitif terhadap PGF 2i, tetapi
jumlah PGF2i yang diproduksi adalah faktor utama yang membedakan. 5
Penanganan pada dismenorrea primer
Pemberian Analgetik: NSAIDs diberikan 1-2 hari menjelang haid dan diteruskan
sampai hari kedua atau ketiga siklus haid. 13
Terapi hormonal juga telah banyak digunakan. Tujuannya untuk menghasilkan siklus
haid yang anovulatorik, sehingga nyeri haid dapat dikurangi. Biasanya diberikan
Progesteron (Didrogesteron 10mg, 2 kali 1, Medroksiprogesteron asetat 5mg/hari)
diberikan mulai dari hari ke-5 sampai ke-25 siklus haid. 13
Dismenorea Sekunder
Adalah nyeri haid yang terjadi kemudian, biasanya terdapat kelainan dari alat
kandungan.
Etiologi : Adenomyosis, myomas, infection, cervical stenosis.
Penanganan pada dismenorrhea sekunder
Bila ada kelainan organik ditangani secara kausal. Pada kasus-kasus yang menolak
tindakan operatif, maka untuk sementara dapat dicoba pengobatan medikamentosa
seperti pada dismenorrea primer. Pemberian analog GnRH selama 6 bulan sangat
efektif menghilangkan nyeri haid yang disebabkan endometriosis.
LELAH
peningkatan sekresi hormon (tiroksin, korteks adrenal, seks)mengakibatkan
metabolisme basal meningkat 15 kalishg butuh energi lebih untuk aktivitas otot
dan badan terasa kepanasan
BAK
1. cardiac 0utput meningkat (pada kehamilan minggu ke 5) Renal Bloood
Flow meningkat Glomerulus Filtration Rate meningkatproduksi urin
meningkat.
2. kandung kemih tertekan oleh uterus yg mulai membesar shg
menimbulkan sering BAK.
(Ilmu Kebidanan,Ed.4, PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo,hal-185)
Sering pilek:
Perubahan imun maternal menyebabkan terjadinya toleransi janin termasuk
penurunan imunitas seluler umum.
Heffner LJ, Schust DJ. At a Glance Sitem reproduksi: Adaptasi maternal pada
kehamilan. 2nd ed. Jakarta: Erlangga; 2008
Ibu hamil sangat peka thd terjadinya infx. dari berbagai mikroorganisme.
Secara fisiologik sitem imun pada ibu hamil menurun, kemungkinan sebagai
akibat dari toleransi sistem imun ibu thd bayi yang merupakan jaringan semialogenik.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
14.
15.
DUGAAN KEHAMILAN
Presumptive Diagnosis
Gejala:
1. Amenorea :
Mempunyai arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila siklus haid
sebelumnya berlangsung secara teratur dan spontan.
Dukungan emosional
Keluhan mual disebabkan oleh kenaikan kadar hCG dimana pada trimester I
kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/ml
3. Perubahan pada payudara:
Linea nigra: warna puting susu dan linea alba menjadi gelap akibat adanya
rangsangan oleh melanophore akibat peningkatan kadar MSH-melanocyte
stimulating hormon.
Von Fernwalds sign: perlunakan fundus uteri yang iregular diatas lokasi
implantasi pada kehamilan 4 5 minggu. Bila kejadian ini terjadi pada bagian cornu
(Piskaceks sign) maka harus dibedakan dengan adanya leiomioma uteri atau
kelainan uterus lain. Pada kehamilan 10 minggu, uterus menjadi simeteris dan
berukuran dua kali lipat.
1. Perubahan pada tulang dan ligamentum panggul: selama kehamilan tulang
panggul dan struktur ligamen mengalami sedikit perubahan. Terjadi relaksasi
ringan pada sendi simfsis pubis.
2. Pembesaran abdomen
Oleh karena uterus membesar, bentuk uterus menjadi globular dan sering
mengalami dextro-rotasi. Kontraksi uterus tanpa rasa sakit (Braxton Hicks
contraction) mulai muncul pada kehamilan 28 minggu dan biasanya menghilang
bila dibawa berjalan-jalan. Kontraksi uterus tersebut menjadi semakin kuat
mendekati saat persalinan.
4. Balotemen
Pada kehamilan 16 20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat terasa
adanya benda yang melenting dalam uterus ( tubuh janin ).
MANIFESTASI POSITIF KEHAMILAN
Diagnosa kehamilan pasti didasarkan pada temuan objektif yang tidak selalu dapat
ditemukan pada trimester pertama.
A. Detik jantung janin
Detik jantung janin dapat terdengar dengan menggunakan fetoskop pada ibu
yang bertubuh langsing pada kehamilan 17 18 minggu.
Dengan tehnik Doppler, detik jantung janin dapat terdengar pada kehamilan
10 minggu.
B. Palpasi bagian janin
Bentuk tubuh janin sering dapat diperiksa melalui palpasi abdomen pada
kehamilan lebih dari 28 minggu.
Gerakan janin dapat dirasakan setelah kehamilan 18 minggu
C. Ultrasonografi
16.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kandungan.2008.Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: 46-50; 55-64
2. Guyton & Hall. Fisiologi Wanita Sebelum Kehmilan; dan Hormon-Hormon
Wanita; Kehamilan dan Laktasi. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 1997.
Jakarta; EGC: 1284-97; 1305-12.
3. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-UNPAD. Kelainan haid dalam Ginekologi.
Bandung. Elstar Offset. 1981 : 31-39
4. Badziad, Ali.Endokrinologi Ginekologi edisi kedua.2003.Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
5. Greenspan, F.S dan Strewler, G.D. Appendix. In Francis S.G and GordonJ. S
(eds), Basic and Clinical Endocrinology. 5th ed. 1997 London: Prentice-Hall
International Inc
6. Anwar, Ruswana. 2005. Sintesis, Fungsi Dan Interpretasi Pemeriksaan
Hormon Reproduksi. Bandung : Fakultas Kedokteran Unpad
7. Ilmu Kebidanan, Hanifa Wiknjosastro 1992
8. Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, Sp. OG, 2006
9. Dasar Dasar Obstetri dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewelyn-Jones
10.Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Editor : Dr. Delfi Lutan, DSOG. Sinopsis
Obstetri Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi. Jilid 1. Edisi 2 . EGC.
11.Hanifa W.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta : YBP-SP
12.Kapita Selekta kedokteran .FKUI.jilid 1 edisi3.
13.www.medicastore.com