Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Daniel Frendi Aritonang
Muhammad Ganta Khaitami
Dosen Pengampuh :
Ir. Erlinawati, M.T
( 1961 07051988112001 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia yang telah dilimpakan-Nya, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan pembuatan Makalah Energi Konvensional dan NonKonvensional yang berjudul Energi Fuel Cell tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pembelajaran di mata kuliah
Energi Konvensional dan Non-Konvensional. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut
hingga akhir zaman.
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan yang kurang sempurna. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca yang sifatnya
membangun agar sempurnanya makalah ini dan juga sebagai bekal bagi kami untuk
membuat makalah yang akan datang.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam hal untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..
DAFTAR TABEL...................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
1
3
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penemuan Fuel Cell ...
2.2 Teori Dasar Energi Fuel Cell...
2.3 Jenis-Jenis Fuel Cell
2.4 Aplikasi Energi Fuel Cell....................................
4
8
10
26
ii
34
36
DAFTAR TABEL
HALAMAN
TABEL 1
12
TABEL 2
30
iii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
GAMBAR 1 Operasi Dasar Fuel Cell ......................................................
11
14
16
18
20
22
24
25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
diperlukan
penelitian
yang
mampu mengatasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan energi fosil.
Salah satu bentuk energi terbarukan yang dewasa ini menjadi perhatian besar pada
banyak negara, terutama di negara maju adalah hidrogen. Hidrogen adalah unsur yang paling
melimpah dengan persentase kira-kira 75 % dari total massa unsur alam semesta. Hidrogen
diprediksikan oleh banyak negara maju akan menjadi bahan bakar masa depan yang lebih
ramah lingkungan, lebih efisien dan lebih hemat. Dimana suplai energi yang dihasilkan
sangat bersih karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi selama berlangsungnya
proses. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang menghasilkan Karbon sebagai emisi yang
tidak ramah lingkungan dan sebagai penyebab pemanasan global.
Daya hidrogen terutama dalan bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cells)
sangat menjanjikan penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas dan tidak polusi, sehingga
menyebabkan ketertarikan banyak perusahaan energi terkemuka di dunia, industri otomotif
maupun pemerintahan. Teknologi sel bahan bakar ini dengan begitu banyak keuntungan yang
menjanjikan menimbulkan gagasan "hydrogen economy" dimana hidrogen dijadikan sebagai
bentuk energi utama yang dikembangkan.
Beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis
sudah mulai menerapkan teknologi hidrogen pada pembangkit energi di gedung-gedung
bertingkat dan rumah tangga, bus, mobil, atau alat-alat elektronik seperti PDA dan handphone
dalam bentuk prototipe. Bahkan, beberapa pihak sudah mengomersialkan teknologi ini
seperti yang dilakukan pabrikan transportasi
1.2 Tujuan
Tujuan dari Penulisan Makalah ini adalah:
a. Mengetahui sejarah dari Energi Fuel Cell.
b. Mengetahui definisi dari Energi Fuel Cell.
c. Mengetahui jenis-jenis dari Energi Fuel Cell
d. Mengetahui aplikasi apa saja yang dapat diterapkan dengan Energi Fuel Cell
1.3 Perumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa sejarah dari Energi Fuel Cell ?
b. Apa definisi dari Energi Fuel Cell ?
c. Apa Jenis-jenis dari Energi Fuel Cell ?
d. Aplikasi apa saja yang dapat diterapkan dengan menggunakan Energi Fuel
Cell ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
lahirlah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Sir William Robert Grove.
Beliau adalah orang pertama yang membuat sebuah alat sederhana yang akhir-akhir
ini disebut sebagai fuel cell (Sel Bahan Bakar). Sir William Robert Grove adalah
seorang hakim pengadilan, penemu, dan ahli fisika dan merupakan Bapak dari Fuel
Cell. Beliau meninggal di London pada tanggal 1 Agustus 1896.
Setelah menyelesaikan pendidikan privatnya, Grove masuk Brasenose
College, Oxford University hingga mendapatkan gelar B.A di tahun 1832. Beliau
juga belajar hukum di Lincoln Inn University. Karirnya dalam bidang ilmu
pengetahuan dimulai ketika dia membuat voltaic battery, sebuah alat yang terdiri
atas elektrolit asam, keping platina serta tabung gas oksigen dan hidrogen yang
menggunakan prinsip reaksi balik terbentuknya air, dimana hidrogen dan oksigen
akan bereaksi dalam larutan asam dan menghasilkan air dan listrik dengan arus
sebesar 12 ampere dan tegangan 1,8 volt. Penemuannya ini dijelaskannya pada
pertemuan The British Association for the Advancement of Science di tahun 1839.
Sel ini kemudian disebut sebagai Groves Battery atau baterai Grove atau sel Grove.
Sejak saat itu Sel Grove banyak digunakan. Akan tetapi karena listrik yang
dihasilkan sedikit dan tidak mencukupi lagi akan kebutuhan listrik yang semakin
membesar, maka seiiring waktu, Sel Grove mulai tergeser. Namun pun begitu sel
Grove tetap menjadi dasar acuan pengembangan fuel cell selanjutnya.
4
asal
Jerman,
Ludwig
Mond
dan
asistennya
Charles
Langer
memperkenalkan istilah fuel cell. Ludwig Mond dan Charles Langer mencoba
membuat fuel cell menggunakan udara dan gas batubara yang dipakai untuk industri
batubara. Sementara upaya lebih lanjut yang dibuat di awal 1900-an untuk
mengembangkan sel bahan bakar yang bisa mengubah batu bara atau karbon
menjadi listrik, munculnya mesin pembakaran internal sementara membatalkan
setiap harapan pengembangan lebih lanjut dari teknologi yang masih muda dan Di
tahun 1920 penelitian fuel cell di Jerman membuka jalan bagi pembuatan siklus
karbonat dan fuel cell oksida padat seperti yang ada sekarang ini.
Di tahun 1932, seorang insinyur, Francis T. Bacon memulai penelitian
penting dalam fuel cell dengan mengembangkan apa yang mungkin kesuksesan
pertama untuk perangkat fuel cell pada tahun 1932, dengan sel hidrogen-oksigen
dengan menggunakan elektrolit alkali dan elektroda nikel alternatif murah untuk
katalis yang digunakan Mond dan Langer. Dulunya fuel cell menggunakan
elektroda platina dan asam sulfat sebagai elektrolit dimana platina sangat mahal dan
asam
sulfat
sangat
korosif
(membuat
cepat
berkarat).
Disini
Bacon
mengembangkan katalis platina yang sangat mahal itu dengan sel oksigen dan
hidrogen yang memakai elektrolit alkali yang tidak korosif serta elektroda yang
tidak
mahal.
Penelitiannya
berlangsung
hingga
tahun
1959.
dalam
2.2
kimia dari bahan bakar menjadi listrik melalui reaksi kimia dengan oksigen atau zat
pengoksidasi lain. Hidrogen adalah bahan bakar yang paling umum, tetapi
hidrokarbon seperti gas alam dan alkohol seperti metanol kadang-kadang
digunakan. Fuel Cell juga merupakan alat elektronika yang mirip baterai tetapi
berbeda dirancang untuk dapat diisi terus reaktannya yang terkonsumsi dan mereka
memerlukan sumber konstan bahan bakar dan oksigen / udara untuk
mempertahankan reaksi kimia. Namun, Fuel Cell dapat menghasilkan listrik secara
terus-menerus selama masukan ini dipasok.
Fuel Cell telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi seperti
digunakannya Fuel Cell untuk daya utama dan cadangan untuk bangunan
komersial, industri dan perumahan dan di daerah terpencil atau tidak dapat diakses.
Mereka juga digunakan untuk daya sel bahan bakar kendaraan , termasuk forklift,
mobil, bus, pesawat terbang, kapal, sepeda motor dan kapal selam.
Alat ini terdiri dari dua buah elektroda, yaitu anoda dan katoda yang
dipisahkan oleh sebuah membran polimer yang berfungsi sebagai elektrolit.
Elektron diambil dari anoda ke katoda melalui sebuah sirkuit eksternal,
menghasilkan listrik arus searah sebagai perbedaan utama antara jenis sel bahan
bakar yang dimana adalah elektrolit.
dari luar dan hal ini membuatnya berbeda dengan energi internal dari baterai.
Sebagai tambahan, elektrode dalam baterai bereaksi dan berganti pada saat baterai
diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektrode Fuel Cell adalah katalitik dan
relatif stabil.
Reaktan yang biasanya digunakan dalam sebuah Fuel Cell adalah hidrogen
di sisi anode dan oksigen di sisi katode (sebuah sel hidrogen). Biasanya, aliran
reaktan mengalir masuk dan produk dari reaktan mengalir keluar. Sehingga operasi
jangka panjang dapat terus menerus dilakukan selama aliran tersebut dapat dijaga
kelangsungannya.
Fuel
Cell
menghasilkan elektron, proton, panas dan air. Teknologi fuel cell didasarkan pada
prinsip reaksi pembakaran sederhana yaitu:
2H2 + O2 H2O
Seperti dapat kita lihat di gambar berikut, elektron dialirkan melalui jalur
tertentu sehingga terjadilah aliran elektron yang kita sebut arus listrik untuk
mensuplai beban yang kita butuhkan. Sedangkan proton mengalir melaui
Electrolyte dan akhirnya keduanya disatukan kembali di kutub katoda dan bereaksi
dengan oksigen yang berasal dari udara kemudian menghasilkan produk yang tidak
berbahaya yaitu air.
Fuel Cell menghasilkan potensi listrik yang relatif kecil, sekitar 0,7 volt,
sehingga sel-sel ditumpuk, atau ditempatkan dalam seri untuk meningkatkan
tegangan dan memenuhi persyaratan sebuah aplikasi. Selain listrik, Fuel Cell
menghasilkan air, panas yang tergantung pada sumber bahan bakar, jumlah nitrogen
9
dioksida yang sangat kecil dan emisi lainnya. Efisiensi energi dari sel bahan bakar
umumnya antara 40-60%, atau sampai dengan 85% efisien dalam kogenerasi jika
limbah panas ditangkap untuk digunakan.
10
11
12
yang hilang jika panas tidak dihilangkan dan digunakan dengan benar. Panas ini
dapat digunakan untuk menghasilkan uap untuk sistem pendingin udara atau
mengkonsumsi energi termal sistem lainnya. Menggunakan panas ini dalam
keadaan kogenerasi dapat meningkatkan efisiensi sel bahan bakar asam fosfat dari
40-50% menjadi sekitar 80%.
Asam fosfat, elektrolit digunakan dalam PAFCS, adalah asam cairan nonkonduktif yang memaksa elektron untuk perjalanan dari anoda ke katoda melalui
sebuah sirkuit listrik eksternal. Karena tingkat produksi ion hidrogen pada anoda
kecil, platinum digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan tingkat ionisasi ini.
Kelemahan utama dari sel-sel ini adalah penggunaan elektrolit asam. Hal ini
meningkatkan korosi atau oksidasi komponen terkena asam fosfat.
13
14
15
16
17
dan
masuk
ke
sisi
katoda.
Kelemahan dari SOFC adalah bekerja pada suhu tinggi yang mengakibatkan waktu
start up dan start down lama. Selain itu, suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
oksida padat pecah. Sedangkan keunggulannya adalah panas yang terbuang dapat
digunakan kembali sebagai pembangkit listrik.
18
19
20
21
7.
mode reversible, yang mengkonsumsi listrik dan kimia satu untuk memproduksi
bahan kimia lainnya. Menurut definisi, proses dari setiap sel bahan bakar bisa
reversible. Namun, perangkat yang diberikan biasanya dioptimalkan untuk
22
beroperasi di satu mode dan tidak dapat dibangun sedemikian rupa sehingga dapat
dioperasikan mundur. Sel bahan bakar standar dioperasikan mundur umumnya
tidak menghasilkan hasil sistem yang sangat efisien kecuali mereka bertujuan
dibangun untuk melakukannya dengan electrolysers bertekanan tinggi.
Keseluruhan: H 2 O 1/2O 2 + H 2
23
8.
seng dengan oksigen dari udara. memiliki kepadatan energi yang tinggi dan relatif
murah untuk diproduksi. Ukuran berkisar dari yang sangat kecil dan yang lebih
besar digunakan dalam film kamera yang sebelumnya menggunakan baterai
merkuri , dengan yang sangat besar digunakan untuk kendaraan listrik.
24
25
26
2. Telekomunikasi
Dengan penggunaan komputer, Internet, dan jaringan komunikasi terus
meningkat, akan dibutuhkan kebutuhan daya yang lebih dapat diandalkan daripada
yang sekarang pada jaringan listrik saat ini, dan energi fuel cell telah terbukti. Fuel
cell dapat menggantikan baterai untuk menyediakan listrik sebesar 1kW sampai 5
kW. Menghasilkan daya telekomunikasi tanpa emisi sekalipun dan tahan lama,
memberikan kekuatan sinyal untuk mengakses situs dengan baik bahkan yang sulit
untuk diakses meskipun pada cuaca buruk. Sistem tersebut akan digunakan untuk
memberikan tenaga utama atau cadangan untuk node saklar telekomunikasi,
menara sel, dan sistem elektronik lainnya. Dalam skala kecil, fuel cell dipakai untuk
handphone, komputer pribadi
Seperti contoh produsen laptop di Jepang, mereka mengembangkan
teknologi fuel cell pada sejumlah produknya. Baterai laptop pun bertenaga fuel cell.
Tidak semua sel bahan bakar bisa dipakai pada alat elektronik portabel. Sel bahan
bakar akan mengubah dunia telecommuting, menyalakan telepon seluler, laptop
lebih lama dari baterai. Perusahaan telah memproduksi sel bahan bakar yang
dengan daya ponsel selama 30 hari penggunaan dan laptop selama 20 jam. Aplikasi
lain untuk sel bahan bakar mikro termasuk pager, video recorder, peralatan listrik
portabel, dan perangkat daya rendah seperti alat bantu dengar, detektor asap, alarm
pencuri, kunci hotel dan pembaca meter.
27
28
BAB III
CADANGAN ATAU POTENSI ENERGI FUEL CELL DI INDONESIA DAN DUNIA
3.1
Pemenuhan kebutuhan mulai dari penerangan, transportasi, proses produksi, dan berbagai hal
lainnya sangat memerlukan energi. Ketergantungan masyarakat modern pada sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, menjadi sumber
permasalahan utama yang dihadapi saat ini. Ketersediaan cadangan minyak bumi yang semakin
menipis dan peningkatan kebutuhan energi mendorong pengembangan sumber energi
alternatif.
Hubungan antara manusia dan energi sangatlah erat dan saling mempengaruhi.
Semakin besar jumlah populasi manusia, semakin canggih teknologi yang terus berkembang
dari tahun ke tahun, maka akan semakin besar kebutuhan manusia dan semakin besar
penggunaan energi yang seakan manusia sudah ketergantungan akan mengonsumsi energi
tanpa tahu resiko ke depan tentang apa yang terjadi jika sumber energi di dunia mulai menipis.
Banyak orang tidak meragukan bahwa jumlah konsumsi energi primer yang
merupakan sumber energi utama, per kapita suatu negara proporsional dengan tingkat
kemapanan suatu negara. Semakin mapan sebuah negara maka semakin tinggi pula konsumsi
energi primer per orangnya. Hal ini terlihat pada grafik total konsumsi energi primer dari
berbagai negara.
29
Fuel Cell (Sel Bahan Bakar) adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia dari
bahan bakar menjadi listrik melalui reaksi kimia dengan oksigen atau zat pengoksidasi lain.
Hidrogen adalah bahan bakar yang paling umum, tetapi hidrokarbon seperti gas alam dan
alkohol seperti metanol kadang-kadang digunakan. Sel bahan bakar atau fuel cell
menggunakan gas hidrogen sebagai sumber bahan bakarnya. Pembakaran gas hidrogen dengan
gas oksigen di udara menghasilkan uap air dan energi yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut.
Emisi hasil pembakaran tersebut berupa air, yang ramah lingkungan.
Fuel cell pun adalah energi alternatif masa depan yang sangat menjanjikan, bahkan
bisa untuk menggantikan penggunaan bahan bakar minyak karena menggunakan menggunakan
gas hidrogen sebagai sumber bahan bakarnya. Pembakaran gas hidrogen dengan gas oksigen
di udara menghasilkan uap air dan energi yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Emisi hasil
pembakaran tersebut berupa air, yang ramah lingkungan. Unsur hidrogen adalah unsur yang
paling melimpah di alam, sayangnya hanya 1% yang berada dalam bentuk gas hidrogen. Gas
hidrogen dapat diperoleh dari pemecahan air atau alkohol. Dalam proses pemecahan tersebut
diperlukan energi terlebih dahulu. Gas hidrogen yang dihasilkan dibakar dengan gas oksigen
di udara yang kemudian menghasilkan energi listrik. Selain dapat digunakan langsung sebagai
bahan bakar, gas hidrogen tersebut dapat disimpan dalam tangki atau dalam material
penyimpan gas hidrogen (hydrogen storage).
Penerapan fuel cell juga akan membantu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.
Dari segi lingkungan hidup pemanfaatan fuel cell di sektor transportasi akan mengurangi
tingkat pencemaran udara di kota besar karena emisi buang sel bakar ini berupa uap air.
sekarang ini produsen mobil banyak membuat mobil listrik murni atau mobil hibrida (bermotor
listrik dan bermotor bakar bensin atau diesel). Namun untuk Indonesia, di mana rasio
elektrifikasi belum 100%, kendaraan bermotor listrik hanya akan membebani pasokan listrik
31
nasional yang belum utuh. Untuk itu fuel cell atau sel bahan bakar adalah sumber energi masa
depan yang sangat menarik untuk Indonesia.
Kendaraan bermotor fuel cell ini adalah kendaraan bermotor listrik, di mana listrik
yang dihasilkan berasal dari sumber energi hydrogen atau methanol yang dihasilkan oleh fuel
cell. Perkembangan kendaraan berfuel cell ini, sudah cukup maju, bahkan produsen mobil
seperti Daimler, Toyota, Honda, VW sudah memiliki beberapa generasi dan Siemens dan MAN
Technologie serta Toyota telah membuat bus dengan bahan bakar hidrogen ini.
Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki potensi energi alternatif yang lain seperti
Sinar matahari dan angin dapat digunakan sebagai sumber energi. Sinar matahari dapat
dimanfaatkan dengan mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan bantuan sel
surya (solar cell). Sedangkan laju angin dapat digunakan untuk mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik dengan bantuan pembangkit listrik tenaga angin. Akan tetapi, jumlah
energi yang dihasilkan dari kedua sumber energi tersebut tidaklah konstan sepanjang tahun.
Ada kalanya jumlah sinar matahari menurun ketika cuaca berawan dan melimpah ketika cerah.
Demikian juga dengan banyak sedikitnya angin. Untuk itu diperlukan media penyimpan energi
yang efisien yang dapat digunakan kembali pada saat dibutuhkan atau kekurangan pasokan
energi. Sel bahan bakar (fuel cell) dapat digunakan sebagai media penyimpan dan pemasok
kebutuhan energi.
Namun, fuel cell tidak digunakan sebagai sumber energi utama Karena diperlukan
energi terlebih dahulu sebelum menghasilkan energi yang lebih besar, maka sel bahan bakar
(fuel cell) digunakan sebagai sistem kontrol energi. Jika jumlah energi yang dihasilkan dari
pembangkit listrik tenaga surya atau angin melimpah, maka sebagian akan disimpan ke dalam
sistem sel bahan bakar yang dikemudian dapat digunakan jika diperlukan.
32
Di dunia pun, energi fuel cell sudah mencakup teknologi modern karena banyak
aplikasi yang dapat digunakan dengan fuel cell, efisiensi yang dihasilkan tinggi dan
penggunaan bebas emisi. Namun ada kekhawatiran dalam proses pembuatan hidrogen yang
menggunakan banyak energi. Memproduksi hidrogen membutuhkan "carrier" hidrogen dan
dapat menghabiskan harga yang sangat mahal hanya untuk membuat satu fuel cell yang dimana
pakar energi menginginkan energi yang efisien dan dapat dibuat dengan biaya yang murah.
33
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Dari penjelasan tentang energi fuel cell, dapat disimpulkan bahwa :
Fuel Cell (Sel Bahan Bakar) adalah sebuah alat yang terdiri dari dua buah elektroda,
yaitu anoda dan katoda yang dipisahkan oleh sebuah membran polimer yang berfungsi
sebagai elektrolit. Elektron diambil dari anoda ke katoda melalui sebuah sirkuit eksternal,
menghasilkan listrik arus searah sebagai perbedaan utama antara jenis sel bahan bakar yang
dimana adalah elektrolit dan berfungsi mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi
listrik melalui reaksi kimia dengan oksigen atau zat pengoksidasi lain. Hidrogen adalah
bahan bakar yang paling umum, tetapi hidrokarbon seperti gas alam dan alkohol seperti
metanol kadang-kadang digunakan.
Fuel cell telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi seperti digunakannya Fuel
Cell untuk daya utama dan cadangan untuk bangunan komersial, industri dan
perumahan dan di daerah terpencil atau tidak dapat diakses. Mereka juga digunakan
untuk daya sel bahan bakar kendaraan, termasuk forklift, mobil, bus, pesawat terbang,
kapal, sepeda motor dan kapal selam
Jenis-jenis fuel cell ada 8 yaitu Alkaline Fuel Cell, Phosporic Acid Fuel Cell, Molten
Carbonate Fuel Cell, Solid Oxide Fuel Cell, Proton Exchange Membrane Fuel Cell,
Direct Methanol Fuel Cell, Regenerative Fuel Cell, dan Zinc-Air Fuel Cell
Indonesia sedang mengembangkan pembangkit listrik berbasis teknologi fuel cell yang
sudah lama diterapkan oleh negara-negara maju seperti inggris, jerman, amerika
serikat, dan lainnya. Namun, terkendala soal biaya yang cukup mahal, serta sosialisasi
kepada masyarakat yang kurang sehingga belum bisa dibangunnya pembangkit listrik
34
berbasis fuel cell dan juga membutuhkan infrastruktur yang kompleks sehingga itu
menjadi salah satu penghambat pembangunannya.
Di dunia pun, energi fuel cell sudah mencakup teknologi modern. Namun ada
kekhawatiran dalam proses pembuatan hidrogen yang menggunakan banyak energi.
Memproduksi hidrogen membutuhkan "carrier" hydrogen.
35
DAFTAR PUSTAKA
http://mahasiswanegarawan.wordpress.com/2007/08/18/sel-bahan-bakar-fuel-cell-sebuahenergi-alternatif-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan/
http://yonopurnama.wordpress.com/energi/hirogen-fuel-cell/sel-bahan-bakar-hidrogen-fuelcell-energi-masa-depan-indonesia/
http://en.wikipedia.org/wiki/Fuel_cell
http://auto.howstuffworks.com/fuel-efficiency/alternative-fuels/fuel-cell.htm
http://gururudi.blogspot.com/2012/04/sejarah-penemuan-fuel-cell-teknologi.html
http://www.sae.org/fuelcells/fuelcells-history.htm
http://avtr-eng-d-24.blogspot.com/2012/06/fuel-cell-sel-bahan-bakar.html
36