You are on page 1of 9

10 Definisi Komunikasi

1. Bernard Berelson dan Gary A.Steiner


Komunikasi adalah transmisi informasi gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur, grafik dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi
2. Theodore M.Newcomb
Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suat transmisi informasi, terdiri dari
rangsangan yang diskrimintif, dari sumber kepada penerima.
3. Carl I.Hovland
komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah
perilaku orang lain.
4. Gerald R.Miller
Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima
dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
5. Everett M.Rogers
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
6. Raymond S.Ross
Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan
symbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan
makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator.
7. Mary B.Cassanta dan Molefi K.Asante
(komunikasi adalah) transmisi informasi dengan tujuan mempengruhi khalayak.
8. Harold Lasswel
( Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab
peranyaan berikut) Who say what in which channel to whom with what effect? Jadi
menurut paradigma laswell > Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
9. Wilbur Schramm
Komunikasi ialah suatu usaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain.
10. Wiliam Albig
Komunikasi adalah proses pengoperan lambing-lambang yang berarti bagi indivduindividu.

MODEL KOMUNIKASI
1. Model S R

Model stimulus-respon (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model
tersebut menggambarkan hubungan stimulus respons.
Stimulus
Model ini menunjukkan komunikasi
sebagai
proses aksi-reaksi yang sangat
sederhana. Model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyaratisyarat nonverbal, gambar-gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain
untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Proses ini dapat bersifat timbal balik
dan mempunyai banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi
berikutnya. Model S-R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya
yang berkenaan dengan faktor manusia. Secara implicit ada asumsi dalam S-R ini
bahwa perilaku (respons) manusia dapat diramalkan. Ringkasnya komunikasi
dianggap statis.

2. Model Aristoteles
Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model
komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (Rhetorical model). Inti dari
komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang
pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap
mereka. Aristoteles adalah filosof yunani dan termasuk tokoh paling dini yang
mengkaji komunikasi sehingga ia berjasa dalam merumuskan model komunikasi
verbal pertama. Aristoteles mengemukakan 3 unsur dasar komunikasi yaitu pembicara
(speaker), pesan (message), dan pendengar. Aristoteles memfokuskan komunikasi
pada komunikasi retoris atau yang saat ini dikenal dengan komunikasi publik (public
speaking) atau pidato. Sebab pada masa itu seni pidato merupakan suatu keterampilan
penting yang digunakan di pengadilan dan di majelis legislatilatur dan pertemuanpertemuan masyarakat. Berikut gambar model Aristoteles:
-

Pembicara,

Pesan, dan

Pendengar.

Oleh karenanya public speaking atau pidato melibatkan persuasi. Menurutnya persuasi
dapat dicapai oleh siapa anda (etos kepercayaan anda), argument anda (logos
logika dalam pendapat anda juga dengan memainkan emosi khalayak) singkatnya
factor yang menentukan efek persuasive suatu pidato meliputi inti pidato, susunannya,
cara penyampaiannya, dan peran khalayak sebagai pendengar.

Oleh karenanya publis speaking atau pidato melibatkan persuasi. Menurutnya


persuasu dapat dicapai oleh siapa anda (etos kepercayaan anda), argument anda
(logos logika dalam pendapat anda) dan dengan memainkan emosi khalayak)
singkatnya factor yang menentukan efek persuasive suatu pidato meliputi inti pidato,
susunannya, cara penyampaiannya, dan peran khalayak pendengar.
Model komunikasi yang dikemukakan oleh Aristoteles memang sederhana, malah
terlalu sederhana jika dibandingkan dengan model-model yang diebrikan tokoh yang
lain, karena memuat unsur-unsur lainnya yang dikenal dalam model komunikasi
seperti saluran umpan balik, efek dan kendala/gangguan.komunikasi. meskipun
demikian, model ini dapat merangsang pertanyaan penting misalnya unsure-unsur apa
yang harus ada dalam pidato agar persuasive bagi khalayak? Apakah bentuk susunan
pidato tertentu lebih baik dari bentuk lainnya? Apakah gaya bahsa dalam suatu pidato
mempengaruhi derajat persuasuif?
Salah satu kelemahan model ini adalah bhwa komunikasi dianggap sebagai fenomena
statis. Seorang berbicara pesannyaberjalan pada khalayak dan khalayak
mendengarkan tahap-tahap dalam peristiwa ini berurutan alih-alih terjdi secara
simultan. Selain itu juga moel ini tidak dibahasnya aspek-aspek nonverbal dalam
persuasi.
Pada dasarnya komunikasi yang diberikan oleh Aristoteles telah mengilhami para
pakar komunikasi lainnya untruk merangsang model-model komunikasi yang lebih
baru. Yakni tetap mengandung 3 unsur yang sama yani suber yang mengirimkan
pesan-pesan yang dikirim dan penerima pesan tersebut.

3. Model Shannon dan Weaver


Salah satu model komunikasi yang dikemukakan Calude Shannon dan Weaver pada
tahun 1949 dalam bukunya The mathematical theory of communication. Model yang
sering disebut model matematis atau model teori informasi itu mungkin adalah model
yang pengaruhnya peling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. Shannon
adalah seorang insinyur pada Bell telephone dan ia berkepentingan dengan
penyampaian pesan yang cermat melalui telepon. Weaver mengembangkan konsep
Shannon untuk menerapkannyapada semua bentuk komunikasi. Model Shannon dan
weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat
kecermatannya. Model Shannon dan Weaver mengamsusikan bahwa sumber
informasi menghasilakn suatu pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan
yang dimungkinkan pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi suatu sinyal
yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang
mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke peneriam (receiver) yakni mekanisme
pendengaran melakukan operasi yang sebaliknya dilakukan transmitter dengan

merekontruksi pesan dari sinyal sasaran (destination) adalah (otak) orang yang
menjadi tujuan pesan itu.
Suatu konsep penting dalam model Shannon dan Weaver ini adalah gangguan (noise)
yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Menurut Shannon dan Weaver, gangguan ini
selalu ada dalam saluran bersama pesan tersebut yang diterima oleh penerima. Ahliahli komunikasi memperluas konsep ini pada gangguan psikologis dan gangguan
fisik. Konsep lain yang merupakan andil Shannon dan Weaver adalah netropi
(entropy) dan redundansi (redundancy) serta keseimbangan yang diperlukan diantara
keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang effisien dan pada saat yang dam
mengatasi gangguan dalam saluran. Singkatnya, semakin banyak gangguan semakin
besar kebutuhan akan redudansi yang mengurangu entropi relative pesan. Dengan
menggunakan redundansi untuk mengatasi gangguan dalam saluran, jumlah informasi
yang adapt ditransmisikan treduksi pada suatu saat tertentu.

Shannon &Weaver juga memperkenalkan konsep pesan yang terdiri


dari entropy danredudancy. Redudansi dibutuhkan untuk meningkatkan ketepatan
berkomunikasi dan mengatasi gangguan (noise) komunikasi sedangkan entropi adalah
ketidakpastian atau ketidakberaturan suatu situasi. Dalam teori informasi, kita
menghubungkannya dengan tingkat kebebasan memilih yang dimiliki seseorang
dalam membangun sebuah pesan ( Werner J. Severin & James W. Tankard, Jr : 2001).
Entropi adalah konsep keacakan, di mana terdapat suatu keadaan yang tidak dapat
dipastikan kemungkinannya. Entropi timbul jika
rediktabilitas/kemungkinan rendah (low predictable) dan informasi yang ada tinggi
(high information). Sebagai contoh ada pada penderita penyakit Aids. Pengidap Aids
atau yang lebih sering disebut OHIDA tidak dapat dipastikan usianya atau kapan ia
akan dijemput maut. Ada yang sampai delapan tahun, sepuluh tahun, bahkan sampai
dua puluh tahun, masih bisa menjalani hidup sebagaimana orang yang sehat. Hal ini
dikarenakan ajal atau kematian adalah sebuah sistem organisasi yang
kemungkinannya sangat tidak dapat dipastikan. Dengan kata lain, semakin besar
entropi, semakin kecil kemungkinan-kemungkinannya (prediktabilitas). Informasi

adalah sebuah ukuran ketidakpastian, atau entropi, dalam sebuah situasi. Semakin
besar ketidakpastian, semakin besar informasi yang tersedia dalam proses komunikasi.
Ketika sebuah situasi atau keadaan secara lengkap dapat dipastikan kemungkinannya
atau dapat diprediksikan-highly predictable, maka informasi tidak ada sama sekali.
Kondisi inilah yang disebut dengan negentropy.
Redudansi adalah sesuatu yang bisa diramalkan atau diprediksikan (predictable).
Karena prediktabilitasnya tinggi (high predictable), maka informasi pun rendah (low
information). Fungsi dari redundan dalam komunikasi menurut Shannon dan Weaver
ada dua, yaitu yang berkaitan dengan masalah teknis dan yang berkaitan dengan
perluasan konsep redundan itu sendiri ke dalam dimensi sosial. Fungsi redundansi
apabila dikaitkan dengan masalah teknis, ia dapat membantu untuk mengatasi masalah
komunikasi praktis. Masalah ini berhubungan dengan akurasi dan kesalahan, dengan
saluran dan gangguan, dengan sifat pesan, atau dengan khalayak.b Kekurangankekurangan dari saluran (channel) yang mengalami gangguan (noisy channel) juga
dapat diatasi oleh bantuan redundansi. Misalnya ketika kita berkomunikasi melalui
pesawat telepon dan mengalami gangguan, mungkin sinyal yang lemah, maka kita
akan mengeja huruf dengan ejaan yang telah banyak diketahui umum, seperti charlie
untuk C, alpa untuk huruf A, dan seterusnya. Contoh lain, apabila kita ingin
mengiklankan produk kita kepada masyarakat konsumen baik melalui media cetak
(koran, majalah, atau tabloid) ataupun elektronik (radio dan televisi), maka redundansi
berperan pada penciptaan pesan (iklan) yang dapat menarik perhatian, sangat simpel,
sederhana, berulang-ulang dan mudah untuk diprediksikan (predictable). Selain
masalah gangguan, redundansi juga membantu mengatasi masalah dalam
pentransmisian pesan entropik dalam proses komunikasi. Pesan yang tidak diinginkan
atau tidak diharapkan, lebih baik disampaikan lebih dari satu kali, dengan berbagai
cara yang sekreatif mungkin. Fungsi kreatif redundansi ini juga bila dikaitkan dengan
khalayak, akan sangat membantu sekali pada masalah jumlah dan gangguan pesan di
dalamnya. Jika pesan yang ingin disampaikan tertuju pada khalayak yang besar dan
heterogen, maka pesan tersebut harus memiliki tingkat redundansi yang tinggi,
sehingga pesan yang disampaikan akan berhasil dan mudah dicerna. Sebaliknya, jika
khalayak berada pada jumlah yang kecil, spesialis, dan homogen, maka pesan yang
akan disampaikan akan lebih entropik.

4. Model Newcomb
Model Newcomb merupakan salah satu model yang memperkenalkan kita pada
bentuk yang secara mendasar berbeda. Model ini bentuknya segitiga. Namun,
signifikansi utama model ini terkait dengan kenyataan bahwa ini merupakan model
pertama yang memperkenalkan pada peran komunikasi dalam suatu masyarakat atau

dalam relasi sosial. Bagi Newcomb, peran itu sederhana saja menjaga keseimbangan
dalam sistem sosial.
Komponen minimal sistem ABX adalah sebagai berikut:

Orientasi A terhadap X termasuk sikap baik terhadap X sebagai objek untuk didekati
atau dihindarkan maupun terhadap ciri-ciri kognitif.
Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
Orientasi B terhadap X.
Orientasi B terhadap A.
Dalam model ini, komunikasi merupakan cara yang biasa dan efektif di mana orangorang mengorientasikan dirinya terhadap lingkungan. Ini adalah suatu model tindakan
komunikatif dua orang yang disengaja (intensional). Model ini mengisyaratkan bahwa
setiap sistem apapun mungkin ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan-kekuatan
dan bahwa setiap perubahan dalam bagian mana pun dari sistem tersebut akan
menimbulkan suatu ketegangan terhadap keseimbangan atau simetri, karena
ketidakseimbangan secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan
internal untuk memulihkan keseimbangan.
Cara kerja model ini adalah sebagai berikut: A dan B adalah komunikator dan
penerima, mereka bisa saja para individu, atau manajemen dan serikat kerja, atau
pemerintah dan rakyat. X adalah bagian dari lingkungan sosial mereka. ABX adalah
sebuah sistem, yang berarti relasi internalnya saling bergantung: Bila A berubah, maka
B dan X pun akan berubah; atau bila A merubah relasinya pada X, maka B pun akan
mengubah relasinya baik pada X maupun pada A.
Bila A dan B adalah sahabat, dan X adalah sesuatu atau seseorang yang dikenal
keduanya, maka akan menjadi penting A dan B memiliki sikap yang mirip terhadap X.
Bila itu yang terjadi, maka sistem akan berada dalam keseimbangan. Namun bila A
menyukai B sedangkan B sebaliknya pada A, maka A dan B akan berada di bawah
tekanan untuk berkomunikasi. Hal yang sangat penting adalah tempat X di dalam
lingkungan sosialnya, dan yang mendesak adalah dorongan keduanya untuk berbagi
orientasi terhadapnya.

Sistem A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan dari teori intrapribadi dari Heider
yang terjadi antara anggota kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang. Model ini
mengandung 3 unsur, yaitu A dan B yang mewakili 2 orang anggota kelompok dan X
sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut Newcomb, tingkah laku
komunikasi terbuka antara A dan B dapat dijelaskan melalui kebutuhan mereka untuk
mencapai keseimbangan antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi
terjadi karena A harus berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk
mencari keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan
informasi tentang orientasi B pada X dan ini dilakukan melalui interaksi. A mungkin
terdorong untuk mempengaruhi orientasi B pada X apabila menemukan keadaan yang
tidak seimbang diantara mereka. Dan sebaliknya B pun terdorong untuk
mempengaruhi orientasi A. Besar pengaruh A dan B terhadap satu sama lain dan
kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui
tindakan komunikasi akan meningkat pada saat daya tarik.

5. Model DeFleur
Teori ini menggambarkan teori komunikasi antar pribadi yang merupakan perluasan
dari model-model Shannon dan Weaver, dengan cara memasukan perangkat media
massa dan perangkat umpan balik. Sumber (source), pemancar (transmitter),
penerima (receiver) dan sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses
komunikasi massa.
Model Teori Melvin De Fleur :

Penjelasan model teori De Fleur


"Intinya dalam teori ini terdapat elemen yang bernama feedback, yaitu dimana
penerima dapat memberikan feedback kepada pemancar. Dapat kita ambil contoh
yaitu dari tayangan berita "Top Nine News" di Metro TV, dimana penerima dapat
memilih berita yang diinginkan lalu memberikan feedback tentang berita tersebut."

Teori De Fleur terhadap Hubungan Sosial :


Menurut De Fleur, hubungan sosial secara informal berperan penting dalam merubah
perilaku seseorang ketika diterpa pesan komunikasi massa. Pesan disampaikan
melalui perantara (tidak langsung) atauopinion leader. Opinion leader adalah orang
yang secara informal dapat mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain, baik bagi
mereka yang sedang mencari informasi (opinion seeker) atau yang sekedar menerima
informasi (opinion recipient). Padahal pesan-pesan komunikasi massa lebih banyak
diterima individu lewat hubungan personal dibanding langsung dari media massa.

Contoh Teori De Fleur terhadap Hubungan Sosial :


Kaum santri di Padang mengikuti apa-apa yang diperintahkan oleh opinion
leader mereka, dalam hal ini ketika sedang mendekati pemilu, tidak jarang para calon
bersilaturahmi ke pesantren-pesantren untuk bertemu kyai, padahal maksud utamanya
adalah untuk mendapatkan dukungan suara besar dengan hanya mendatangi satu atau
beberapa orang saja.
Efek Positif :
o Mengubah perilaku dan moral masyarakat menjadi lebih baik karena
terpengaruh opinion leader mereka yang dasarnya memiliki moral dan tingkah
laku baik.
o Mengubah mindset masyarakat tentang sesuatu yang masih berupa mitos
karena opinion leader yang memiliki pengetahuan yang lebih luas
menjelaskan ketidak benaran mitos tersebut.
o Memperbaiki citra individu atau instansi.
-

Efek Negatif :
Individu jadi sulit untuk meyakinkan persepsi dan pilihannya sendiri karena
terlalu terpengaruh terhadapopinion leader.
Bisa terdoktrin hal negatif apabila opinion leader mempengaruhi hal negatif.
Selain memperbaiki citra individu atau instansi, teori ini juga bisa merusak.
Kelemahan Teori De Fleur :
Penyampaian komunikasi harus melalui opinion leader.
Media massa tidak terlalu berpengaruh, karena masyarakat lebih menerima
opini dari opinion leader.

Kritik terhadap Teori De Fleur :


Seharusnya penyampaian informasi tidak harus melalui langsung dari opinion leader,
melainkan media massa juga harus terlibat dalam memperngaruhi masyarakat. Teori
ini juga bisa merubah mindset seseorang karena itu teori ini lebih baik digunakan
untuk hal-hal yang bersifat positif dan tidak merusak image orang lain.

Sumber :
http://an-nurpoenya.blogspot.co.id/2011/07/model-komunikasi-menurut-aristoteles.html
https://sumberrbelajar.wordpress.com/2013/09/12/model-komunikasi-shannon-danweaver/Model Newcomb
https://sumberrbelajar.wordpress.com/2013/09/12/model-komunikasi-shannon-danweaver/Model Newcomb
http://retnorauf.blogspot.co.id/2013/03/teori-b-x-newcomb.html

You might also like