Professional Documents
Culture Documents
Nomor :
Pada hari ini Rabu, Tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember Tahun Dua Ribu Empat Belas (31-12-2014), Kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIP
Jabatan
:
:
:
Alamat Kantor
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian
Pekerjaan Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 108/KPTS/M/2013 Tanggal 5 Maret 2013,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama
Jenis Kelamin
Nomor KTP/SIM
NPWP
Alamat
Nomor Rekening
Bank Cabang
:
:
:
:
:
:
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, berdasarkan hasil rekruitment dan seleksi yang dilakukan oleh
Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Banten sesuai dengan surat
nomer:................................................................................................................................. , selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk membuat PERJANJIAN KERJA berdasarkan Surat Direktur Penataan
Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Nomor UM.01.11-Cb/2041
tanggal 23 Desember 2014 Perihal : Perpanjangan kontrak fasilitator/assisten/Koordinator Kota Pelaksana Program PNPM
Mandiri Perkotaan TA. 2015 dan PIHAK PERTAMA mempekerjakan PIHAK KEDUA sebagai Fasilitator Teknik Tim 21,
KOTA TANGERANG SELATAN, Satuan Wilayah Kerja (SWK) Provinsi Banten dengan jangka waktu penugasan selama 4
Bulan, yakni terhitung mulai tanggal 2 Januari 2015 s/d 30 April 2015, dan apabila dikemudian hari ada perubahan
anggaran atau penggantian atau perubahan pejabat yang menetapkan surat keputusan maka surat perjanjian kerja (SPK) ini
akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya dan akan dievaluasi setiap 3 (Tiga) bulan yang didasarkan pada penilaian
kinerja INFRA, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
TUGAS
1(1) PIHAK KEDUA secara umum bersama-sama Tim Fasilitator di wilayahnya maupun secara khusus sesuai kapasitas dan
keahliannya, melaksanakan tugas-tugas seperti yang diatur dalam Pedoman Umum, Pedoman Teknis dan petunjuk
lainnya yakni sebagai berikut :
1a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi penyadaran masyarakat
2i) Memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi awal maupun sosialisasi lainnya dari setiap siklus PNPM Mandiri
Perkotaan;
3ii) Melakukan sosialisasi secara menerus dan berkala kepada masyarakat, khususnya dalam memberikan
pemahaman dan penyadaran terhadap substansi program;
4iii) Menyebarluaskan media sosialisasi (poster/ spanduk/ leaflet/ booklet/ pedoman/ vcd/dll) yang dibuktikan
dengan bukti tanda terima dari Lurah/RW/RT;
5b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan yang dikelola langsung Tim Fasilitator :
6i) Memfasilitasi relawan dalam kegiatan Pelatihan Penyegaran relawan existing
7ii) Memfasilitasi anggota BKM dalam kegiatan pelatihan penyegaran BKM existing.
8iii) Melaksanakan coaching UPL, KSM dan Relawan untuk mampu dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pelaporan dari kegiatan-kegiatan infrastruktur yang ada diwilayahnya;
1
didalamnya
f. Terdapat minimal 2 % penduduk dewasa yang berpartisipasi pada pemilihan akhir anggota BKM di tingkat
Kelurahan;
g. Terdapat minimal 30 % wanita yang terpilih sebagai anggota BKM;
h. Seluruh Kelurahan/Desa dampingan telah menyusun PJM Pronangkis berbasis IPM yang disepakati oleh
pemerintah Kelurahan/Desa dan stakeholders lainnya;
i. Minimal 25 % PJM Pronangkis berbasis IPM dapat terealisasi pada tahun pertama;
j. Minimal 25 % penduduk Kelurahan tahu dan paham tentang PJM Pronangkis berbasis IPM yang disusun
masyarakat;
2(2) PIHAK KEDUA secara khusus bertanggungjawab terhadap pencapaian output akhir dari indikator kinerja PNPM
Mandiri Perkotaan di bidang teknik/infrastruktur di wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut:
a. Semua UPL di wilayah kerjanya telah diberikan coaching dasar-dasar perencanaan teknis dan fasilitasi
pelaksanaan pembangunan secara partisipatif;
b. 75 % UPL mampu memfasilitasi penyusunan proposal bangunan/prasarana;
c. 75 % UPL mampu menilai kelayakan teknis dan anggaran biaya;
d. 75 % UPL mampu melaksanakan pengawasan teknis terhadap kegiatan pembangunan/ rehabilitasi yang
dilaksanakan oleh KSM/Panitia Prasarana;
e. 25 % UPL mampu mendorong terjadinya kontribusi swadaya masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan
infrastruktur;
f. 75 % kegiatan KSM/Panitia Prasarana dilaksanakan sesuai BAPPUK;
g. 100 % kegiatan KSM/Panitia Prasarana yang usulannya diatas 10 juta, sistem pencairannya kepada KSM/Panitia
Prasarana dilakukan melalui 2 (dua) termijn, 40 % termijn I dan 60 % termijn 2;
h. 100 % KSM/Panitia Prasarana yang usulannya dinyatakan layak, diumumkan minimal di 5 (lima) tempat strategis;
i. 100 % KSM/Panitia Prasarana yang sedang melaksanakan pekerjaan, telah membuat papan nama proyek;
j. 70 % pekerjaan yang di bangun/rehab oleh KSM/Panitia Prasarana telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
k. 30 % anggota KSM/Panitia Prasarana terdiri dari perempuan dan warga miskin;
l. 50 % UPL telah fasilitasi pembentukan tim pemeliharaan bangunan/prasarana;
m. 50 % tim pemeliharaan yang ada, telah berfungsi melaksanakan kegiatan pemeliharaan bangunan/prasarana;
n. 100 % KSM/panitia Prasarana telah membuat laporan hasil pekerjaan dan mempunyai bukti pengeluaran
(Bon/kwitansi) yang lengkap dan benar sesuai pengeluaran yang dikeluarkan;
o. 100 % BKM menginformasikan rekap hasil pelaksanaan pekerjaan KSM/Panitia infrastruktur yang ditempelkan
minimal di 5 (lima) tempat strategis;
p. 10 % UPL mampu menjalin kemitraan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Pihak Swasta, dll untuk
mengimplementasikan PJM Pronangkis , khususnya komponen kegiatan lingkungan.
Pasal 3
HAK
1(1) PIHAK KEDUA berhak menerima imbalan kerja yang berupa Gaji dari PIHAK PERTAMA sebesar Rp. 3.050.000,(Tiga Juta Lima Puluh Ribu Rupiah) setiap bulannya dan dibayarkan secara lumpsum ke rekening PIHAK KEDUA
dengan nomor rekening 4847-01-011846-53-6, dengan perincian sebagai berikut:
Gaji Pokok
Transportasi
Komunikasi
Tunjangan Asuransi
Tunjangan Perumahan
ATK
Jumlah yang diterima
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
1.900.000,450.000,200.000,250.000,150.000,100.000,3.050.0000,-
0
1(3) Ketentuan tata cara pembayaran gaji ditetapkan sebagai berikut:
1a. Gaji yang dibayarkan kepada PIHAK KEDUA pada bulan pertama bertugas dan bulan terakhir penugasan akan
diperhitungkan sesuai dengan jumlah lama hari bertugas;
2b. PIHAK PERTAMA akan membayarkan Gaji kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya pada setiap tanggal 5
bulan berikutnya dengan cara transfer/pemindahbukuan dana ke rekening PIHAK KEDUA melalui Kantor
Cabang/Pembantu/Unit yang online dan biaya transfer menjadi beban PIHAK KEDUA;
3c. Apabila rekening PIHAK KEDUA bukan pada bank tersebut yang online, maka kelambatan penerimaan dana
karena proses transfer antar bank dan biaya transfer bukan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA;
4d. PIHAK PERTAMA tidak memberikan tunjangan lain kepada PIHAK KEDUA, seperti tunjangan hari raya, tunjangan
kompensasi cuti, gaji ke-13 dan lain-lain;
5e. Pada saat hubungan kerja berakhir, PIHAK PERTAMA tidak akan memberikan uang pesangon ataupun status
4
PIHAK KEDUA berkewajiban membayar pajak penghasilan sesuai peraturan perundangan pajak yang berlaku.
(3)
PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan SSP ( Surat Setoran Pajak ) lembar ke 5 (Lima) kepada personil Sub Prof
selambat-lambatnya tanggal 25 setiap bulan.
1(4) PIHAK KEDUA berkewajiban mengikuti asuransi kecelakaan dan menyerahkan copy polis asuransi kepada personil
Sub Prof.
Pasal 5
SANKSI
1(1) PIHAK PERTAMA melakukan pemotongan gaji sebesar 4% per hari apabila PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa
alasan yang dapat diterima (mangkir) dan tanpa pemberitahuan/tanpa ijin PIHAK PERTAMA;
2(2) PIHAK PERTAMA menerbitkan surat peringatan, apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan sebagai berikut:
1a. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas tanpa alasan yang jelas dan diterima (mangkir) serta tanpa izin selama 5
(lima) hari kerja berturut-turut;
2b. PIHAK KEDUA tidak menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sesuai Jadwal Kegiatan Program (millestone)
tanpa alasan yang jelas dan diterima oleh PIHAK PERTAMA;
3c. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standard pencapaian indikator kinerja yang menjadi tanggungjawabnya
sebagaimana disebut pada Pasal 2 tanpa penjelasan yang dapat diterima sesuai hasil penilaian yang dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
4d. PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana disebut pada Pasal 4 tanpa penjelasan yang dapat
diterima PIHAK PERTAMA
(3)
PIHAK PERTAMA melakukan pemotongan gaji sebesar 50% dari gaji apabila PIHAK KEDUA melakukan perbuatan5
PIHAK KEDUA dapat mengajukan inisiatif pemutusan perjanjian kerja apabila PIHAK PERTAMA tidak melakukan atau
lalai dalam memenuhi hak PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum pada pasal 3, dan PIHAK KEDUA telah melakukan
klarifikasi secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA;
(3)
Pada saat pengakhiran hubungan kerja, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris PNPM Mandiri
Perkotaan kepada PIHAK PERTAMA.
(4)
Pada saat hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berakhir, maka PIHAK KEDUA tidak akan
6
mendapatkan uang pesangon apapun, kecuali gaji yang memang sudah menjadi hak PIHAK KEDUA dan belum
diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
FORCE MAJEURE
1(1) Kedua belah pihak dibebaskan dari kewajiban untuk melaksanakan isi Perjanjian ini apabila terjadi kegagalan atau
keterlambatan dalam melaksanakan kewajiban tersebut yang disebabkan force majeure;
2(2) Yang dimaksud dengan force majeure adalah segala keadaan atau peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan Kedua
Pihak, antara lain kejadian, huru-hara, epidemi, kebakaran, banjir, gempa bumi, pemogokan, perang, keputusan
pemerintah atau instansi berwenang, yang menyebabkan pelaksanaan Perjanjian ini menjadi terlambat atau tidak dapat
dilakukan sama sekali;
3(3) Setelah berakhir atau dapat diatasinya keadaan force majeure tersebut, pihak yang mengalami force majeure wajib
segera melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang tertunda;
4(4) Segala kerugian yang timbul akibat force majeure menjadi tanggung jawab masing-masing pihak dan hal itu tidak dapat
dijadikan alasan oleh salah satu pihak untuk meminta ganti rugi terhadap pihak lainnya dan atau memutuskan
Perjanjian ini.
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1(1). Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
2(2). Apabila kedua belah pihak tidak dapat menyelesaikan secara musyawarah perselisihan tersebut, maka kedua pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan.
3(3). Kedua belah pihak akan memilih tempat kedudukan hukum yang tetap dan umum di Pengadilan Negeri domisili PIHAK
PERTAMA .
4(4). Biaya penyelesaian perkara dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, akan ditanggung oleh pihak yang dikalahkan oleh
pengadilan.
Pasal 10
PENUTUP
Surat Perjanjian Kerja ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal, bulan, dan tahun
tersebut diatas, dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga), terdiri dari 2 (dua) lembar asli dan bermaterai secukupnya dan 1 (satu)
lembar asli tanpa materai, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Tempat : Serang
Tanggal : 31 Desember 2014
PIHAK KEDUA
Fasilitator Teknik Tim 21
KOTA TANGERANG SELATAN
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
Pembinaan dan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
Satuan Kerja Penataan Bangunan
dan Lingkungan Provinsi Banten
Mengetahui
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu
(SNVT) Penataan Bangunan dan Lingkungan
Provinsi Banten