You are on page 1of 16

By : Sari Fatimah

Dilatasi preload CO
Hypertrophy kekuatan kontraksi
stroke vol CO
Tachycardia CO
Retensi Na vol cairan CO
Jika dg kompensasi ini cardiac
output tidak dapat memenuhi
kebutuhan tubuh De-compensatio
cordis (Heart Failure)

Atau

disebut juga Congestive Heart


Failure adalah
kemampuan
pompa jantung curah jantung tidak
mampu memenuhi kebutuhan tubuh
Berbagai organ tidak menerima oxygen
dan nutrient sehingga menimbulkan
kerusakan , yang akan menyebabkan
menurunkan fungsinya

Berdasarkan Letak pompa jantung


Right Heart Failure (Gagal jantung
kanan) : Ketidak mampuan ventrikel
kanan untuk memompa darah vena
menuju sirkulasi pulmonal yang
adequat
Left Heart Failure (Gagal jantung
kiri) Ketidak mampuan ventrikel kiri
untuk memompa darah menuju
sirkulasi sistemik yang adequat

Forward Heart Failure :


Gagal
jantung terjadi akibat berkurangnya
aliran darah
ke sirkulasi sistemik
sehingga terjadi penurunan perfusi ke
organ vital dengan segala akibatnya
Backward Heart Failure
: apabila
ventrikel
gagal
memompakan
darahnya, darah akan terbendung
dan tekanan di atrium serta venavena dibelakangnya akan naik
.

Acute Heath Failure (Gagal Jantung


Akut) : gagal jantung yang terjadi secara
mendadak misalnya akibat infark
miokard akut yang luas
Chronic Heath Failure (Gagal Jantung
Kronis) : gagal jantung yang terjadi
secara perlahan misalnya karena
kelainan katup jantung, kardiomiopati,
infark miokard lama atau bertahan lama
karena pengobatan yang diberikan

Hypertension
Coronary

artery disease
Valvular heart disease
Congenital heart disease
Dilated cardiomyopathy
Lung disease
Heart tumor

co vol.residu ventr.kiri tek. ventr. kiri


tek.atrium kiri tek.hidrostatis kapiler paru
> tek onkotik transudasi ke interstitial paru
dan alveoli difusi gas dan complience paru
manifestasi klinis
Paroxysmal nocturnal dyspnea
Resp dangkal dan cepat
Tampak sulit bernafas
Dyspne d'effort
Batuk-batuk dg sputum berbusa kadang
disertai dg percik merah muda
Orthopnea
Cheyne stokes

Perfusi renal mekanisme reninangiotensi retensi na + air sisa


metabolisme , oliguri, hipertensi
Stimulasi simpatis

perfusi ke git aktivitas git


mual muntah, anorexia
vasokonstr. pemb. perifir kulit
pucat dingin dan diaphoresis

Perfusi jaringanpembentukan energi


kelelahan (fatigue)
Perfusi otak gelisah, diorientasi, tk
kesadaran

CO vol.residu ventr.
kanantek.ventr.kanan tek. atrium
kanan kongesti vena pada sirkulasi
sistemik tek. hidrostatik kapiler
cairan intravasc.shift ke interstitial
Manifestasi klinis :
distensi vena jugularis
hepatomegali
splenomegali
dependent edema
Ascites
Hepatojugular reflux , perasaan tertekan
pada parasternal

Class

I: Tidak mengalami keterbatasan


activitas; tidak ada gejala saat melakukan
activitas yang biasa dilakukan.
Class II: Mengalami sedikit keterbatasan
activitas, pasien merasa nyaman saat
istirahat atau pada aktivitas ringan
Class III: Mengalami keterbatasan
aktivitas dan pasien merasa nyaman
hanya bila dalam keadaan istirahat
Class IV: Baik saat melakukan aktivitas
maupun saat istirahat menimbulkan
perasaan tak nyaman

Perhatikan

denyut jantung adakah irregular atau

takhikardi.
Adanya distended neck vein
Pembesaran liver
Edema ekstremitas (peripheral edema),
Tanda kelebihan cairan pada sekitar paru
(pleural effusion).
Dengarkan dg stethoscope adanya crackles
pada paru
Bunyi jantung abnormal (Gallops rhytm)
Tekanan darah bisa normal, tinggi atau rendah.
Perkusi batas jantung untuk melihat pembesaran
jantung

Echocardiogram
Heart

catheterization
Angiography
Chest x-ray
Chest CT scan
Cardiac MRI
Nuclear heart scans
ECG, untuk melihat kemungkinan
adanya arrhythmia

Pemeriksaan darah :
Hitung jenis darah
Serum sodium dan potasium (Na dan K)
BUN dan Kreatinin
Liver function tests
Serum uric acid
Atrial natriuretic peptide (ANP) and brain
natriuretic peptide (BNP)
Urinalysis
Urinary sodium
Creatinine clearance
Pengukuran Swan-Ganz (right heart
catheterization)
Jika dijumpai banyak cairan pada rongga
pericardium dapat dilakukan
pericardiocentesis

Pulmonary edema
Cardiogenic Shock (circulatory collapse)
Arrhythmias termasuk arrhythmia yg lethal

Efek samping pengobatan : kemungkinan


dapat terjadi
Hypotension
Light-headedness and fainting
Lupus reaction
Headache
Gastrointestinal upset (such as nausea,
heartburn, diarrhea)
Cough
Muscle cramps
Digitalis toxicity

You might also like