rumuskan sebagai pelayanan publik yang profesional (berkualitas) dengan pertimbangan sarana dan alat evaluasi yang baik, untuk menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Etika publik tidak hanya membutuhkan kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Setiap aktivitas orang baik sebagai ASN maupun sebagai anggota masyarakat selalu melekat di dalamnya nilai-nilai etika. Oleh karena itu setiap ASN dalam setiap kegiatan dan aktivitasnya harus selalu berhati-hati agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai etika yang harus selalu dijunjung dan ditegakkan.
Indikator Etika Publik
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi 2. Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin 3. Melayani dengan hormat, sopan dan tanpa tekanan 4. Melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 5. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintah 6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara 7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien 8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan 10. Tidak menyalagunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatan untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN 12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin pegawai ASN.