You are on page 1of 12

Molekuler

Dinamika Populasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari penetahuan ekologi telah
berkembang menjadi semakin luas. Dinamika populasi tampaknya telah
berkembang menjadi pengetahuan yang dapat berdiri sendiri. Dalam
perkembangannya pengetahuan itu banyak mengembangkan kaidah-kaidah
matematika terutama dalam pembahasan kepadatan dan pertumbuhan populasi.
Pengembangan kaidah-kaidah matematika itu sangat berguna untuk menentukan
dan memprediksikan pertumbuhan populasi organisme di masa yang akan
datang. Penggunaan kaidah matematika itu tidak hanya memperhatikan
pertumbuhan populasi dari satu sisi yaitu jenis organisme yang di pelajari, tetapi
juga memperhatikan adanya pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik biotik
maupun abiotik. Pengetahuan tentang dinamika populasi menyadarkan orang
untuk mengendalikan populasi dari pertumbuhan meledak ataupun punah.
Populasi juga mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh,
mendadakan pembedaan dan memelihara diri seperti yang di lakukan organisme.
Di samping itu populasi juga mempunyai organisasi dan struktur yang dapat
dilukiskan. Tetapi ada kalanya dalam praktek sehari-hari, pengertian populasi itu
dinyatakan dalam pengertian heterospesies dan polispesies.
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini meliputi pengertian populasi, ciriciri populasi, kerapatan populasi dan cara pengukurannya, pengukuran kerapatan
nisbi, kelangkaan hewan, parameter utama populasi, distribusi individu dalam
populasi, struktur utama populasi, piramida ekologi dan pertumbuhan populasi.

Tujuan
Diharapkan dengan makalah ini tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Memahami konsep populasi secara tepat individu sejenis dalam suatu
habitat.
2.

Memahami konsep ukuran dan kepadatan populasi.

3.

Memahami konsep pertumbuhan populasi.

4.

Memahami metode pengukuran populasi.

Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah:
1.

Mahasiswa mampu memahami konsep populasi secara tepat.

2.

Mahasiswa mampu memahami konsep ukuran dan keadatan populasi.

3.

Mahasiswa mampu memahami konsep pertumbuhan populasi

4.

mahasiswa mampu memahami metode pengukuran populasi.

PEMBAHASAN
Pengertian Populasi
Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian
ini dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis
organisme dapat tersebar luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat
saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi
genetik, karena tempatnya terpisah. Individu- individu yang hidup disuatu tempat
tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat
mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok
yang disebut populasi
Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompokkelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain.
Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau
kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak dapat saling
berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik. Populasipopulasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Sebagai contoh, populasi
banteng di Pulau Jawa terpisah menjadi dua subpopulasi, yang satu terdapat di
kawasan Taman Nasional Baluran yang terletak di ujung timur, yang lain terdapat
di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di ujung barat Pulau Jawa.
Jika isolasi geografis atau cuaca itu menyebabkan hewan sama sekali tidak dapat
melakukan pertukaran informasi genetik, maka antara kelompok yang satu
dengan yang lain bisa terdapat variasi-variasi genetik sebagai akibat seleksi alam
yang terjadi di tempat masing-masing. Namun, jika ada kejadian yang
memungkinkan dua populasi yang terpisah dapat bersatu, pertukaran informasi
genetik dapat berlangsung.

Ciri-Ciri Dasar Populasi


Ada dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri
yang dipunyai oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri
statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individuindividu yang berinteraksi satu dengan lainnya
1.ciri- ciri biologi
Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri
biologi, antara lain :

a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang si fatnya ada yang


konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)
b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi,
menjadi tua = senessens, dan mati)
c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap
perubahan lingkungan
d.

Mempunyai hereditas

e. Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditaa oleh faktor- fektor herediter


(genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi,
ketegaran reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya
kemungkinan untuk meninggalkan keturunanuntuk waktu yang lama.

2. ciri- ciri statistik


Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di
terapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri
individu itu sendiri, antara lain:
a. Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameterparameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi,
imigrasi, emigrasi.
b.

Sebaran (agihan, struktur) umur

c.

Komposisi genetik (gene pool = ganangan gen)

d.

Dispersi(sebaran individu intra populasi

Kerapatan Populasi dan Cara Pengukurannya


Kerapatan populasi adalah ukuran besar populasi yang berhubungan
dengan satuan ruang (area), yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai
jumlah (cacah) individu dan biomasa persatuan luas, persatuan isi( volume) atau
persatuan berat medium lingkungan yang ditempati. Misalnya, 50 individu tikus
sawah per hektar, 300 individu keratela sp (zooplankton) per meter kubik air, 3
ton udang per hektar luas permukaan tambak, atau 50 individu afik( kutu daun)
per daun.
Pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tidak hanya
tergantung kepada jenis apa dari organisme yang terlibat tetapi tergantung
kepada jumlahnya atau kerapatan populasinya kadang kala penting untuk
membedakn kerapatan kasar dari kerapatan ekologi( kerapatanspesifik.

Kerapatan kasar adalah kerapatan yang didasarkan atas kesatuan ruang


total, sedangkan kerapatan ekologi adalah kerapatan yang didasarkan atas ruang
yang benar- benar (sesungguhnya) ditempati (mikrohabitat). Contoh : kerapatan
afik (kutu daun) per pohon dibandingkan dengan kerapatan afik per daun,
Lebih lanjut, kerapatan populasi suatu hewan dapat dinyatakan dalam
bentuk kerapatan mutlak(absolut) dan kerapatan nisbi( relatif). Pada penafsiran
kerapatan mutlak diperoleh jumlah hewan per satuan area, sedangkan pada
penafsiran kerapatan nisbi nisbi hal itu tidak diperoleh, melainkan hanya akan
menghasilkan suatu indeks kelimpahan (lebih banyak atau sedikit, lebih
berlimpah atau kurang berlimpah).
Pengukuran kerapatan populasi kebanyakan dilakukan dengan sensus
atau metode menggunakan sample (sampling).
A.

Kerapatan mutlak
Pengukuran kerapatan mutlak dapat dilakukan dengan cara:

1.

Pencacahan Total (perhitungan menyeluruh)

metode ini disebut juga sensus yang digunakan untuk mengetahui jumlah nyata
dari individu yang hidup dari suatu populasi. Metode ini biasanya diterapkan
kepada daerah yang sempit pada hewan yang hidupnya menetap,misalnya
porifera dan binatang karang. Metode ini juga dapat digunakan untuk
menentukan populasi hewan yang berjalan lambat, misalnya jenis hewan dari
coelenterata, siput air dan lain- lain
2.

Metode Sampling (cuplikan)

pada metode ini, pencacahan dilakukan pada suatu cuplikan (sample), yaitu
suatu proporsi kecil dari populasi dan menggunakan hasil cuplikan tersebut untuk
membuat taksiran kerapatan (kelimpahan) populasi.
Pemakaian metode ini bersangkut paut dengan masalah penentuan ukurann dan
jumlah cuplikan, oleh karena itu bersangkut paut pula dengan metode- metode
statistik.beberapa metode pencuplikan yang digunakan antara lain:
Metode kuadrat
Pencuplikan dilakukan pada suatu luasan yang dapat berbentuk bujur sangkar,
persegi enam, lingkaran dan sebagainya. Prosedur yang umum dipakai disini
adalah menghitung semua individu dari beberapa kuadrat yang diketahui
ukurannya dan mengekstrapolasikan harga rata- ratanya untuk seluruh area
yang diselidiki.
Metoda menangkap- menandai- menangkap ulang
Metode ini dinamakan juga dengan mark-recapture, metode ini mengambil tiga
asumsi pokok, yaitu: 1. individu- individu yang tidak bertanda maupun yang
bertanda ditangkap secara acak.2. individu- individu yang diberi tanda

mengalami laju mortalitas yang sama seperti yang tidak bertanda.3. tandatanda yang dikenakan pada individu tidak hilang ataupun tidak tampak.
Metode removal (pengambilan)
metode ini umum digunakan untuk menaksir besar populasi mamalia kecil.
Asumsi- asumsi dasar yang digunakan dalm metode pengambilan adalah sebagai
berikut: 1. populasi tetap stasioner selama periode penangkapan.2. peluang
setiap individu populasi untuk tertangkap pada setiap perioda panangkapan
adalah sama.3. probabilitas penangkapan individu dari waktu selama perioda
penangkapan adalah sama.

B.

Pengukuran kerapatan nisbi (relatif)

Beberapa diantara pengukuran kelimpahan relatif adalah sebagai berikut :

Menggunakan perangkap

Menggunakan jala

Menghitung jumlah felet faeses

Frekuensi vokalisasi, indeks kelimpahan populasi dinyatakan sebagai frekuensi


bunyi persatuan waktu

Tangkaan persatuan usaha

Jumlah artifakta

Daya makan

Kuesioner

Sensus tepi jalan

Umpan manusia

Parameter Utama Populasi


1. Natalitas
Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau
ntukmeningkatkan jumlahnya, melalui produsi individu baru yang dilahirkan atau
ditetaskan dari teliu melalui aktifitas perkembangan.
Laju natalitas: jumlah individu baru per individu atau per betina per satuan
waktu.
Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain :

A.

fertilitas

tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalm populasi, dan tinggi


rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau jumlah
anak yang dilahirkan.
B.

fekunditas

tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.


Dalam ekologi dikenal dua macam natalitas yaitu: 1.natalitas maksimum= n.
mutlak (absolut)=n. 2. natalitas ekologi= pertambahan populasi dibawah kondisi
lingkungan yang spesifik atau sesungguhnya.

2.Mortalitas
Menunjukkan kematian individu dalam populasi.
Juga dapat dibedakan dalam dua jenis yakni:
A.

mortalitas ekologik = mortalitas yang direalisasikan yakni,matinya individu


dibawah kondisi lingkungan tertentu.

B. mortalitas minimum(teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi


lingkungan
yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua.

3.Emigrasi, imigrasi dan migrasi.


Ketiga istilah diatas bersangkut paut dengan perpindahan.

Emigrasi : perpindahan keluar dari area suatu populasi.

Imigrasi : perpindahan masuk ke dalam suatu area populasi dan


mengakibatkan meningkatkan kerapatan
Migrasi : menyangkut perpindahan (gerakan) periodik berangkat dan kembali
dari populasi.

Distribusi Individu dalam Populasi


Distribusi individu dalam populasi, sering kali disebut sebagai dispersi atau
pola penjarakan (pola penyebaran) secara umum dapat di bedakan atas 3 pola
utama yaitu:
1.

Acak (Random)

Pada pola sebaran ini peluang suatu individu untuk menempati sesuatu situs
dalam area yang di tempati adalah sama, yang memberikan indikasi bahwa
kondisi lingkungan bersifat seragam. Keacakan berarti pula bahwa kehadiran
individu lainnya. Dalam sebaran statistik, sebaran acak ini ditunjukkan oleh
varians (s2) yang sama dengan rata-rata (x).
2.

Teratur (Seragam, unity):

Pola sebaran ini terjadi apabila diantara individu-individu dalam populasi terjadi
persaingan yang keras atau ada antagonisme positif oleh adanya teritori-teritori
terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran teratur ini relatif
jarang terdapat di alam. Lewat pendekatan statistik, pola sebaran teratur ini di
tunjukkan oleh varians (s2) yang lebih kecil dari rata-rata (x)
3.

Mengelompok (Teragregasi, Clumped)

Merupakan pola sebaran yang relatif paling umum terdapat di alam


pengelompokan itu sendiri dapat terjadi oleh karena perkembangbiakan, adanya
atraksi sosial dan lain-lain. Lewat pendekatan statistik, pola sebaran menelompok
ini varians (s2) yang lebih besar dari rata-rata (x)

Struktur Umur Populasi


Untuk menggambarkan sebaran umur dalam populasi, dapat di lakukan
dengan mengatur data kelompok usia dalam bentuk suatu poligon atau piramida
umur. Dalam hal ini jumlah individu atau persentase jumlah individu dari tiap
kelas usia di gambarkan sebagai balok-balok horizontal dengan panjang relatif
tertentu. Secara hipotesis, ada tiga bentuk piramida umur populasi, yakni :
1.

populasi yang sedang berkembang

2.

populasi yang stabil

3.

populasi yang senesens (tua)

Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi.
Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan
piramida energi.
a. Piramida jumlah
Organisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat disajikan dalam piramida
jumlah, seperti kita Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling
melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya
makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal,
jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian
pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1.

Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2.


Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik.
b. Piramida biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam
memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih
realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran
berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat
trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian
barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.
Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh
organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram. Untuk menghindari
kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur,
kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan
didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
c. Piramida energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan
tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat
berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi
mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam
ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang
tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik
terjadi karena hal-hal berikut.
1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat
trofik selanjutnya.
2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan
sebagai sampah.
3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh
organisme.

Faktor-faktoryang mempengaruhi penyebaran populasi:

Distribusi sumberdaya

Perilaku sosial (pada hewan)

Faktorlain (interaksiorganisme, tempatberlindung,oksigen terlarut, dll)

Kepadatan dan pola penyebaran populasi merupakan faktor penting untuk


analisis dinamika populasi
Pertumbuhan Populasi
Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan, apabila laju kelahiran di dalam
populasi itu lebih besar dar laju kematian, dengan mengasumsikan bahwa laju
emigrasi.
Dikenal dua macam bentuk pertumbuhan populasi, yakni bentuk pertumbuhan
eksponensial ( dengan bentuk kurva J) dan bentuk pertumbuhan sigmoid (dengan
bentuk kurva S)
1.

Pertumbuhan Eksponensial

Pertumbuhan populasi bentuk eksponensial ini terjadi bilamana populasi ada


dalam sesuatu lingkungan ideal baik, yaitu ketersediaan makanan, ruang dan
kondisi lingkungan lainnya tidak beroperasi membatasi, tanpa da persaingan dan
lain sebagainya. Pada pertumbuhan populasi yang demikian kerapatan
bertambah dengan cepat secara eksponensial dan kemudian berhenti mendadak
saat berbagai faktor pembatas mulai berlaku mendadak.
2.

Pertumbuhan Sigmoid

Pada pertumbuhan populasi yang berbentuk sigmoid ini, populasi mula-mula


meningkat sangat lambat (fase akselerasi positif). Kemudian makin capet
sehingga mencapai laju peningkatan secara logaritmik (fase logaritmik), namun
segera menurun lagi secara perlahan dengan makin meningkatnya pertahanan
lingkungan, misalnya yang berupa persaingan intra spesies (fase akselerasi
negatif) sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat yang kurang lebih seimbang
(fase keseimbangan). Tingkat populasi yang merupakan asimptot atas dari kurva
sigmod, yang menandakan bahwa populasi tidak dapat meningkat lagi di sebut
daya dukung (K= suatu konstanta). Jadi daya dukung suatu habitat adalah
tingkat kelimpahan populasi maksimal (kerapatan jumlah atau biomasa) yang
kelulus hidupannya dapat di dukung oleh habitat tersebut.

Faktor pembatas pertumbuhan populasi :

Tergantung kepadatan : makanan dan ruangan

Tidak tergantung kepadatan :iklim dan bencana alam

Faktor pembatasmenyebabkan spesies menerapkan strategi untuk bertahan


hidup.

Kelangkaan Hewan
Kelangkaan suatu hewan dapat ditinjau dari aspek kelimpahan, tepatnya
intensitas (kerapatan) dan prevalensi menunjukkan jumlah atau ukuran area-area
yang di tempati spesies itu atau cacah dan besarnya daerah yang dialami oleh
makhluk di dalam kawasan secara keseluruhan.
Suatu spesies hewan yang prevalensinya tinggi (= prevalen) dapat lebih sering
dijumpai, sebab daerah penyebarannya luas, maka lebih sering dijumpai, sebab
daerah penyebarannya luas, maka lebih mudah di jumpai dimana-mana. Berbada
halnya dengan suatu spesies yang prevalensinya rendah, karena daerah
penyebarannya sempit hanya dapat di jumpai pada tempat-tempat tertentu saja
(= terlokalisasi).
Adapun faktor-faktor penyebab punahnya hewan yang berkaitan dengan
tindakan manusia itu antara lain sebagai berikut:
1. Habitat hilang atau mengalami degradasi
Manusia banyak mengganggu habitat dalam melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Gangguan habitat itu ada yang sampai
menyebabkan habitat hilang, ada yang mengalami degradasi dan paling tidak
ada habitat yang terganggu. Beberapa contoh habitat yang hilang, rusak atau
terganggu karena terganggu oleh perbuatan manusia adalah sebagai berikut.
a. Hutan di tebang untuk di jadikan daerah pemukiman. Ini merupakan contoh
hilangnya habitat. Perubahan hutan menjadi daerah perumahan, terutama
perumahan di daerah perkotaan menyebabkan pohon-pohonan dan tumbuhan
lain di tebang habis.
b. Kerusakan terumbu karang karena ledakan dinamit yang di gunakan orang
untuk menangkap ikan. Penangkapan ikan dengan menggunakan dinamit pada
umumnya di lakukan di daerah yang dangkal yang banyak di huni oleh hewanhewan karang. Ledakan dinamit di tempat tersebut dapat merusak terumbu
karang
2. Fragmentasi habitat
Pembuatan jalan, pengembangan daerah pertanian dan pembuatan daerah
pemukiman di lingkungan habitat yang luas tidak menghilangkan habitat secara
keseluruhan. Jalan, perkebunan, dan kota yang di bangun orang menyebabkan
habitat terpisah-terpisah. Pemisahan itu menyebabkan habitat terpecah menjadi

kecil-kecil, sehingga menyebabkan hewan terkungkung pada lingkungan sempit


yang tidak memungkinkan hewan tumbuh dan berkembangbiak secara optimal.
3.

Pemburuan komersial.

Pemburuan komersial adalah pemburuan binatang sebagai upaya untuk


memperoleh penghasilan bukan untuk rekreasi.
4.

Faktor lain

Di negara-negara yang wilayahnya luas, misalnya Amerika Serikat, jalan raya


yang menghubungkan kota dengan kota lain amat panjang. Jalan itu melintasi
tempat-tempat yang masih di huni oleh hewan liar, masalnya hutan dan padang
rumput. Jalan itu memisahkan kawasan tersebut menjadi dua bagian, yaitu di kiri
dan di kanan jalan. Hewan-hewan liar yang hidup di kawasan itu sering kali
menyeberang jalan pada malam hari. Di antara hewan-hewan itu banyak yang
terlindas kendaraan yang melintas di jalan tersebut.

Dinamika Populasi
Merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan serta pengaturan populasi.
Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi. Khusus di dalam pengaturan
kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme density dependent (mekanisme
yang bergantung kepada kerapatan) dan mekanisme density independent
(mekanisme yang tak bergantung pada kerapatan).
Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika populasi adalah:
1.

Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan.

2.

Perubahan jumlah individu dalam populasi.

3. Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang


menjaga kestabilan jumlah individu dalam populasi.
4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu dalam
populasi.

PENUTUP
Dinamika populasi adalah pengetahuan yang mempelajari pertumbuhan
populasi organisme. Populasi adalah individu-individu yang hidup disuatu tempat
tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat
mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok.
Ada dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang
dipunyai oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik,

yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu


yang berinteraksi satu dengan lainnya
Ukuran populasi menyatakan banyaknya individu anggota populasi di suatu
daerah tertentu. Jika daerah penyebaran populasi luas sehingga pengukuran
populasi secara menyeluruh sulit di lakukan, besarnya ukuran populasi yang di
gunakan adalah kepadatan populasi, yang menyatakan individu persatuan luas
tertentu. Ukuran dan kepadatan populasi dapat di ukur dengan metode sensus,
sampling atau pengukuran nisbi.
Populasi dapat tumbuh cepat atau lambat. Kecepatan pertumbuhan populasi di
tentukan dengan perbedaan angka kelahiran dan angka kematian. Kecepatan
pertumbuhan populasi itu di pengaruhi oleh jumlah kematian sebelum mencapai
umur reproduktif, dan ketahanan hidup pada umur tertentu.

Daftar Pustaka

Susanto, pudyo. 2000. Ekologi Hewan. Jakarta :Departemen Pendidikan Dan


Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Tim Dosen. 2008. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Medan : FMIPA UNIMED

http://praycorp.blogspot.com/2011/03/dinamika-populasi.html

You might also like