You are on page 1of 18

III.

Ciri-ciri
Berbagai Metode
Penelitian

Beberapa metode penelitian


a. Metode partisipatori
b. Metode deskriptif
c. Metode pengamatan
d. Metode ekperimen.

Metode Partisipatori
1.1. Ciri penelitian
Penelitian ini tidak banyak digunakan
karena memerlukan waktu yang lama dan
berjalan lamban.
1.2. Penggunaan metode partisipatori
Penelitian jenis ini sering digunakan
oleh unit, instansi pembangunan dengan
obyek penelitian berorientasi kepada
manusia atau masyarakat.

Metode Deskriptif
1.1. Ciri penelitian
Penelitian ini didasarkan data deskripsi
dari
suatu
status,
keadaan,
sikap,
hubungan atau suatu sistem pemikiran
suatu masalah yang menjadi obyek
penelitian.
Penelitian metodi ini yang sering
digunakan adalah:
a. Penelitian survey
b. Penelitian kasus
c. Penelitian komperatif
d. Penelitian operasional dsb.

A. Penelitian Survey
Penelitian
ini
dicirikan
dengan
pengumpulan dari unit (satuan) atau
individu yang besar dalam waktu terbatas
dan
dilakukan
secara
bersamaan
sehingga memerlukan tenaga peneliti
yang banyak.

B. Penelitian Kasus
Penelitian ini dicirikan dengan penelitian
pada satu unit atau satu kasus saja tetapi
lebih
mendetail
atau
mendalam.
Obyeknya bisa berbentuk kelompok orang
atau masyarakat tertentu.

C. Penelitian Komperatif
Penelitian
ini
dicirikan
dengan
membandingkan sebab dan akibat dari
berbagai
faktor.
Kelemahan
dari
penelitian ini yaitu sulitnya menetapkan
sebab dari suatu faktor dengan faktor lain
karena dapat mengakibatkan akibat yang
berbeda-beda.

D. Penelitian Operasional
Penelitian
ini
dilakukan
karena
kebutuhan yang praktis dan mendesak,
sering pula disebut sebagai penelitian
aksi dengan tujuan memperbaiki suatu
kegiatan atau suatu pembangunan.
Untuk penelitian lain-lain digolongkan
kedalam metode deskriptif.

Metode Pengamatan
3.1. Ciri penelitian pengamatan
1. Peneliti bukan hanya melihat pada sesuatu tetapi
terjadi proses mental dalam menggunakan
analisis dari apa uang dilihat.
2. Dua proses dalam pengamatan
- Penerimaan melalui pancaindera.
- Proses analisis dalam mental atau pikiran
peneliti
3. Gangguan dalam proses analisis:
- Fenomena kurang dapat diamati
- Peneliti kurang teliti atau kurang pengalaman
menemukan fenomena yang diamati.
- Terpengaruh subyektifitas.
- Waktu kurang mencukupi.
- Analisis pikiran yang salah.

3.2. Ciri pengamatan


ilmiah
3.2.1. Harus ditetapkan dahulu apa yang
diamati.
3.2.2. Agar suatu pengamatan lebih jelas dan
detail dapat menggunakan alat-alat dan
teknik serta waktu dan lokasi tertentu.
3.2.3. Penelitian dapat diulang
3.2.4. Pengamatan dibagi menjadi 2 yaitu:
- Pengamatan pasif: Peneliti tidak
mempunyai rencana dan hasil
pengamatan tidak diduga.
- Pengamatan aktif: Peneliti telah
merencanakan apa yang dihasilkan.

4. Metode Eksperimen
4.1. Dasar dan ciri penelitian eksperimen
Peneliti akan memanipulasi atau melakukan
perlakuan pada satu atau lebih variabel atau
variabel bebas dlam percobaan. Variabel yang
dilakukan manipulasi atau perlakuan dapat
disebut:
A. Variabel eksperimen
B. Variabel sebab
C. Variabel perlakuan
Variabel
ini
dipercaya
oleh
peneliti
mempunyai karakter dapat menimbulkan
perubahan pada variabel lain yang dalam
penelitian disebut variabel tidak bebas/variabel
akibat.

4.2. Langkah awal sebelum melakukan eksperimen


adalah:
- Penyusunan model keterkaitan antara berbagai
variabel atau kelompok variabel.
Penyusunan keterkaitan atau sebab-akibat dari
variabel.
Menguasai variabel lain yang tidak dimanipulasi
peneliti setelah peneliti menetapkan variabel atau
komponen yang mana yang akan dimanipulasi.
Mengontrol perubahan yang terjadi dari pengaruh
lain yang tidak dimanipulasi secara sengaja oleh
peneliti.
Penyiapan rencana pengukuran atau pengamatan
pada variabel yang tidak dimanipulasi atau yang
terkena akibat dari manipulasi peneliti

4.3. Pengujian Beda nyata, validitas,


sensativitas.
Dalam eksperimen sering digunakan
variabel kontrol yaitu suatu keadaan
yang tidak ada variabel yang
dimanipulasi oleh peneliti. Kemudian
vaiabel yang tidak dilakukan perlakuan
dengan respons variabel tidak bebas
yang diberi berbagai perlakuan apakah
menunjukkan beda yang nyata atau
signifikansi.

Uji kebenaran atau signifikansi


Respons yang diukur harus benar atau valid,
dikenal 2 validasi dasar, yaitu:
a. Validasi internal adalah uji kebenaran
bahwa respons variabel tidak bebas
berubah hanya karena adanya manipulasi
variabel yang dimanipulasi peneliti
b. Validasi eksternal adalah uji kebenaran
bahwa hasil respons dapat juga didapat
dari keadaan lingkungan luar dan bukan
lingkungan eksperimen sehingga hasilnya
merupakan hasil yang umum baik diluar
atau didalam lingkungan eksperimen.

Validasi eksternal dibagi menjadi 2 yaitu:


a. Validasi populasi yaitu uji validasi pada
kesamaan dari subyek penelitian,
terutama pada populasi yang besar
dan lias yang memiliki berkeadaan
perbedaan
b. Validasi ekologis yaitu uji validasi pada
perbedaan
kondisi
lingkungan
percobaan
karena
hasilnya
atau
respons tidak dapat dibandingkan dan
diolah bersama.

Uji sensivitas
Dalam penelitian sebab akibat dikenal
dua macam uji sensitivitas:
a. Sensitivitas
variabel
atau
komponen,
yaitu
sejauh
mana
pengaruh
dari
perubahan
suatu
variabel
atau
komponen
yang
dimanipulasi peneliti terhadap vaiabel
atau komponen lain yang tidak
dimanipulasi sehingga dikenal sebagai
sensivitas pengaruh variabel yang
dimanipulasi pada yang lain.

b. Sensivitas model yaitu uji sejauh


mana sensivitas dari suatu model kalau
digunakan di tempat atau lingkungan
berbeda.
Batasan penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen tidak dapat
dilakukan di semuda bidang seperti:
1. Penelitian klinik.
2. Penelitian taksonomi
3.Penelitian klasifikasi mengenai
tanah, serangga, dll.

Penelitian
eksperimen
yang
menggunakan tubuh manusia.
Penggunaan analisis statistik dalam
percobaan sosial, psikologi dsb.
Pengadaan
ulang
atau
replikasi
percobaan yang menggunakan hewan
yang terpaksa menggunakan replikasi
hewan kembar.

You might also like