Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
1.2
ditawarkan, pengaruh perbankan terhadap masyarakat sekitar, dan penerapan teoriteori yang telah dimiliki oleh mahasiswa di dunia perbankan yang sesungghunya.
1.3.2
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Bank Jatim
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Bank
JATIM, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian
adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal 17 Agustus 1961 dan
dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor
BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang
Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967
tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan penyempurnaan melalui
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 2 Tahun 1976 yang
menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari bentuk Perseroan Terbatas(PT)
menjadi Badan Usaha Milik Daerah(BUMD).
Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun
1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank Umum
menjadi Bank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Bank
Indonesia Nomor 23/28/KEP/DIR tanggal 2 Agustus 1990.
Untuk memperkuat permodalan, maka pada tahun 1994 dilakukan perubahan
terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1992 tanggal 28 Desember 1992 menjadi
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 26 Tahun 1994 tanggal
29 Desember 1994 yaitu merubah Struktur Permodalan/Kepemilikan dengan
diijinkannya Modal Saham dari Pihak Ketiga sebagai salah satu unsur kepemilikan
dengan komposisi maksimal 30%.
Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mengimbangi tuntutan
perbankan saat itu, maka sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku
1997 telah disetujui perubahan bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah, maka
pada tanggal 20 Maret 1999 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur telah mensahkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1999 tentang
Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur dari Perusahaan
Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.
Sesuai dengan Akte Notaris R. Sonny Hidayat Yulistyo, S.H. Nomor 1 tanggal 1
Mei 1999 yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor
C2-8227.HT.01.01.Th tanggal 5 Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 25 Mei 1999 Nomor 42 Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 3008, selanjutnya secara resmi menjadi PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pada tahun 1974 didirikan PT. Bank
Jatim Cabang Jember. Dikelola oleh Pemerintah Daerah Tingkat II, maka sementara
bergabung dengan kantor Pemerintah Daerah Tingkat II sampai tahun 1990. Pada
tahun 1991 menempati kantor sendiri di Jalan P.B. Sudirman No. 41 43 Jember, yang
kemudian berpindah lokasi di Jalan A.Yani 3A hingga saat ini. Dengan pemindahan
lokasi ini, telah memberikan nilai tambah tersendiri bagi PT. Bank Pembangunan
Daerah Jatim Cabang Jember didalam menghadapi persaingan perbankan.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jatim Cabang Jember dibantu oleh Kantor
Cabang Pembantu dibawah koordinasi Cabang Pembantu Tanggul. Unit yang terletak
dibawahnya dikoordinasi oleh beberapa kantor kas yaitu, Kantor Kas Pembantu
Kabupaten Jember, Kantor Kas Universitas Jember, Kantor Kas RSUD Dr. Subandi,
Kantor Kas Kecamatan Ambulu, Kantor Kas Kecamatan Balung, Kantor Kas Kecamatan
Kalisat, Kantor Kas Kecamatan Rambipuji, dan Kantor Kas Kecamatan Kencong.
2.2 Struktur Organisasi (SDM)
Keterangan :
1. Pemimpin Cabang
Tugas pokoknya adalah membawahi Pemimpin bidang Operasional, Pemimpin Cabang Pembantu,
Pemimpin Kantor Kas, Kontrol Intern, Penyelia Umum/SDM, Penyelia Pemasaran dan kredit, dan
para karyawan yang ada di Bank Jatim Cabang Jember.
2. Pemimpin Bidang Operasional
Tugasnya adalah membawahi Penyelia Pelayanan Nasabah & Teller, Penyelia Akuntansi, dan
Penyelia Luar Negeri.
3. Kontrol Intern
Bagian ini mempunyai tugas pokok:
a. Melakukan pengawasan dan penelitian atas semua kegiatan dimasing-masing unit kerja (penyelia)
agar sesuai dengan ketentuan
b. Melakukan pencegahan timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas dimasing-masing unit kerja
serta membuat laporan atas hasil pengamatan yang dilakukan bila dipandang perlu
c. Melayani petugas pemeriksa/pengawas baik dari intern maupun ekstern untuk kepentingan
pemeriksaan
d. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian
jabatannya
4. Penyelia Pemasaran dan Kredit
Bagian ini mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dan mengelola dana dalam bentuk perkreditan dalam batas wewenang cabang
b. Melakukan koordinasi dengan kantor pusat berkaitan dengan penyaluran kredit dengan jumlah
plafon tertentu yang pemrosesan permohonan kreditnya dilaksanakan oleh kantor pusat
c. Melakukan penelitian, penilaian, dan analisa terhadap permohonan kredit menengah, kecil, mikro,
dan program serta melaksanakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
d. Mengelola dana yang berasal dari KLBI dalam bentuk kredit program, melakukan pengajuan
penjaminan definitif serta melakukan pengajuan klaim
e. Melaksanakan administrasi Kredit Menengah, Kecil, Mikro dan Program, membuat laporan,
melakukan peninjauan lapangan, pengawasan dan pembinaan terhadap debitur kredit serta
memantau perkembangan daftar hitam dan kredit macet yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
f. Mengadakan supervisi dan penagihan atas Kredit Menengah, Kecil, Mikro dan Program, yang
tergolong lancar dan dalam perhatian khusus yang telat terealisasi
g. Menyelenggarakan administrasi debitur yang kreditnya tergolong kurang lancar, diragukan, macet,
dan dihapus bukukan tetapi masih tercantum dalam rekening administratif
h. Melaksanakan koordinasi dengan Tenaga Teknis Administratif (TTA)
i. Menangani penyelesaian kredit yang tergolong kurang lanca, diragukan, macet, dan debitur yang
telah dihapus bukukan serta mengupayakan langkah-langkah penyelamatan
j. Memantau aktivitas pemberian kredit dan penagihan kredit yang bermasalah
k. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan penghitungan dan pelaporan
penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai wewenang
l. Melaksanakan pengawasan dan penelitian atas semua kegiatan di unit kerjanya agar sesuai dengan
ketentuan, melakukan pencegahan timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas di unit kerjanya
serta membuat laporan atas hasil pengamatan yang dilakukan jika perlu
m. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan biaya yang terjadi di bawah
wewenangnya
n. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang berkaitan dengan fungsi dasar uraian jabatannya yang
belum dijabarkan dalam tuga-tugas pokok diatas
5. Penyelia Luar Negeri
Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan biaya yang terjadi dibawah lingkungan
wewenangnya
g.
Melakukan pengawasan dan penelitian atas kegiatan di unit kerjanya agar sesuai dengan
ketentuan, melakukan pencegahan timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas unit kerjanya
p. Melakukan pengawasan dan penelitian atas semua kegiatan di unit kerjanya agar sesuai dengan
ketentuan, melakukan pencegahan timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas unit kerjanya
serta membuat laporan atas hasil pengamatan bila dipandang perlu
q. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan biaya yang terjadi dibawah lingkungan
wewenangnya
r. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian jabatannya
yang belum dijabarkan dalam tugas-tugas pokok di atas
s. Dalam melaksanakan tugasnya Penyelia PN & Teller membawahi beberapa petugas pelayanan
nasabah, Service Assistance, dan teller.
7. Penyelia Akuntansi Bagian ini mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pembukuan atas transaksi dan aktivitas yang terjadi
b. Membuat bukti-bukti pembukuan
c. Membuat neraca Laba/Rugi dan laporan ke BI
d. Melakukan analisa dan laporan keuangan cabang
e. Menjaga agar instalasi komputer beserta alat pendukungnya siap dioperasikan
f. Mengatur dan mengawasi penggunaan instalasi komputer di lingkungan cabang
g. Memberikan bantuan teknis operasional komputer kepada para penyelia di kantor cabang
h. Melakukan pengawasan dan penelitian atas semua kegiatan di unit kerjanya agar sesuai dengan
ketentuan, melakukan pencegahan timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas unit kerjanya
serta membuat laporan atas hasil pengamatan jika dipandang perlu
i. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan biaya yang terjadi di bawah lingkungan
wewenangnya
j. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian
jabatannya yang belum dijabarkan di atas.
8. Penyelia Umum/SDM Bagian ini mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
a. Menyelanggarakan usaha-usaha kesekretariatan, personalia, umum dan usaha-usaha lain yang
sejenis sepanjang usaha-usaha tersebut menjadi wewenang kantor cabang
b. Menyelenggarakan kegiatan penghitungan/pembayaran gaji karyawan, pajak, dan asuransi pegawai
serta hak-hak pegawai lainnya
c. Mengadakan pencatatan dan pendistribusian barang-barang persediaan kepada seluruh penyelia
yang membutuhkan serta membuat pertanggung jawaban tiap akhir bulan
d. Mengelola barang-barang persediaan dan inventaris kantor beserta asset bank sekaligus
pengamanannya termasuk asuransi
e. Menyusun laporan berkala atas kegiatannya
f. Melakukan pengawasan dan penelitian atas semua kegiatan di unit kerjanya agar sesuai dengan
ketentuan, melakukan pencegahan timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas unit kerjanya
serta membuat laporan atas hasil pengamatan jika dipandang perlu
g. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan biaya yang terjadi di bawah lingkungan
wewenangnya
h. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian
jabatannya yang belum dijabarkan di atas.
BAB III
HASIL KEGIATAN
Pelaksanaan di Bagian Front liner / Teller
Sesuai dengan kamus Bank Sentral Republik Indonesia, teller merupakan petugas bank yang
bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan
perbankan lain kepada masyarakat. Tanda tangan kasir diperlukan sebagai tanda sah suatu
dokumen transaksi. Pada lembaga keuangan, pada umumnya kasir bekerja di belakang geral
(counter), pada bank besar telah ditetapkan tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas,
misalnya seorang kasir memproses penerima simpanan yang diterima lewat surat, menyimpan, dan
mencatat seluruh bukti penyimpanan dan pembayaran dari setiap nasabah.
Subjek magang (mahasiswa) kali ini berperan sebagai pembantu teller di Kantor Kas
Kencong Bank Jatim. Layanan yang dilakukan mahasiswa diharap dapat meringankan tugas teller
dengan menjelaskan berbagai hal kepada nasabah yang memerlukan bantuan dan meanangani
beberapa transaksi-transaksi ringan seperti pembukaan rekening baru.
Dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai aplikasi yang dipelajari dan telah dimengerti
serta memiliki tujuan penggunaan yang berbeda-beda. Jenis form / aplikasi tersebut antara lain
adalah:
1. Aplikasi Pembukaan Rekening
merupakan aplikasi yang berisi data nasabah yang akan membuka rekening. data-data
tersebut antara lain terdiri dari data pribadi, data orang yang diberi kuasa (bila ada), dan
pernyataan persetujuan serta data-data yang diisi oleh petugas bank (teller) yaitu nomor
rekening, nomor buku, dan nomor nasabah. Bank Jatim memiliki berbagai produk tabungan dengan
kelebihan yang berbeda-beda, sehingga nasabah harus memilih terlebih dahulu produk mana yang
akan digunakan, oleh karena itu mahasiswa harus memahami produk-produk yang tersedia agar
dapat membantu menjelaskan kepada calon nasabah tersebut. Produk-produk tersebut yaitu
tabungan Simpeda, Tabunganku, Siklus, Giro, Deposito, dan tabungan ONH.
2. Aplikasi Pendaftaran ATM
merupakan aplikasi yang harus diisi untuk melengkapi data-data yang diperlukan untuk
mendapatkan kartu ATM. Data-data tambahan tersebut yaitu nomor ATM dan nama yang diinginkan
tercnatum di kartu ATM.
3. Aplikasi Penutupan Rekening
merupakan aplikasi yang diisi apabila nasabah menginginkan untuk menutup rekeningnya.
Data-dat yang perlu diisi yaitu nomor rekening yang akan ditutup dan data nasabah (pemilik
rekening tersebut).
4. Aplikasi Setoran
merupakan aplikasi yang digunakan oleh nasabah untuk melakukan setoran tunai ke nomor
rekening bank Jatim (milik sendiri ataupun milik orang lain) untuk menambahkan saldo rekening
tersebut. Data yang harus diisi dalam aplikasi ini yaitu tanggal, jenis tabungan, nomor rekening
yang dituju, nama pemilik rekening, jumlah yang akan disetor, dan tanda tangan serta nama
penyetor.
Kas Bon
Transaksi
Membuat Laporan
Teller menentukan berapa uang yang akan dibawa sebagai persediaan di Kantor Kas yang nantinya
akan digunakan untuk transaksi-transaksi yang terjadi. Biasanya teller menyesuaikan besarnya kas
yang akan dibawa dengan memperkirakan volume transaksi yang akan terjadi. Oleh karena itu
apabila ada nasabah yang akan mengambil/tarik tunai dengan nilai transaksi lebih dari Rp
100.000.000,- maka teller akan menghimbau agar nasabah mmenghubungi atau memesan terlebih
dulu agar kas yang tersedia mencukupi transaksi tersebut, termasuk cadangan kas untuk transaksitransaksi lainnya.
Teller melayani nasabah dengan berbagai transaksi yang dapat dilakukan di Kantor Kas seperti
pembukaan dan penutupan rekening, tarik tunai, setor tunai, cek saldo dan print buku,
pembuatan ATM, pencairan deposito, pembayaran telisa dan pembayaran instansi/perusahaan
lainnya yang menjalin kerjasama (misalnya pembayaran SPP Universitas Jember), dan penukaran
uang. Apabila ada transaksi yang melebihi kewenangan teller (lebih dari seratus juta rupiah),
maka teller harus meminta otorisasi dan override ke Kantor Pusat Jember. Teller akan menyimpan
tembusan dari berbagai bukti transaksi tersebut untuk arsip di Kantor Kas dan Kantor Pusat
Jember.
Setelah itu teller akan membuat laporan harian berupa neraca keluar masuk kas dan laporan
lainnya yang akan disetorkan ke bagian Akuntansi di Kantor Pusat Jember. Apabila ada
ketidaksesuaian, maka teller harus memeriksa kembali transaksi-transaksi tersebut dan melakukan
pembatalan atas kesalahan pencatatan transaksi. Apabila kas yang keluar jauh lebih besar dari kas
yang masuk selama beberapa hari dan terjadi pada sebagian besar nasabah, maka bagian teller
akan dimintai penjelasan. Hal tersebut karena teller juga berkewajiban untuk menjaga
keberlangsungan atau kesinambungan hubungan dengan nasabah bahkan berperan aktif agar
nasabah terus bertambah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Magang Mandiri Liburan ini antara lain:
Bagian teller merupakan bagian yang cukup penting karena berinteraksi langsung dengan nasabah
juga harus teliti dalam menerima uang, menyimpan bukti transaksi, dan arsip-arsip lainnya.
Bagian teller harus menguasai cara membuat laporan harian agar tidak terjadi selisih antara
transaksi yang terjadi dengan kas yang ada sehingga teller tidak perlu melakukan pembatalan atau
penyesuaian lainnya.
4.2 Saran
Bagian teller sebaiknya tetap mempertahankan senyum, salam, dan sapa agar nasabah lebih
nyaman. Bagian teller juga sebaiknya semaksimal mungkin dapat melayani permintaan nasabah
seperti pemesanan uang yang akan diambil dalam jumlah besar, penukaran uang, dan lainnya.