You are on page 1of 40

SISTEMA PERNAPASAN

ANIS KUSUMAWATI
PRODI DIII KEBIDANAN FIKES
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

SISTEMA RESPIRATORIUS (1)

SISTEMA RESPIRATORIUS (2)

SISTEMA RESPIRATORIUS (3)

SISTEMA RESPIRATORIUS (4)

SISTEMA RESPIRATORIUS (5)

SISTEMA RESPIRATORIUS (6)

SISTEMA RESPIRATORIUS (7)

SITUS THORACIS

Thorac adalah bagian tubuh antara collum (leher) disebelah cranial


danabdomen (perut) dibagian caudal.
Dinding thorac terdiri atas :
Kulit
Fascia
Otot-otot
Kerangka tulang
Dinding thorac (terutama otot-otot dan kerangka tulang) mempunyai 2 fungsi
:
Melindungi organ-organ dalam cavum thoracis termasuk jantung dan
paru
Ikut berperan dalam proses respirasi

Otot-otot dinding thorac

Dibagian ventral ada 3 kelompok otot :


A. otot-otot extremitas superior :
M. pectoralis major
M. pectoralis minor
M. serratus anterior
M. subclavia
B. otot-otot dinding anterolateral abdomen :
M. obliquus abdomen (externus dan internus)
M. rectus abdomenis
C. otot-otto instrinsik thorac :
Mm. intrcostalis externi dan interni (berada di antara 2 costa yang
berdekatan)
Mm. subcostalis (disebelah dalama costa, terletak dibagian dorsal
thorac)
Mm. transversus thoracis (cranial dari diaphragma terdapat di bagian
ventral, dan seolah-olah merupakan lanjutan m. transversus
abdominis).

di bagian dorsal ada 2 kelompok otot :


- A. otot-otot suprficial, otot-otot ini menghubungkan extremitas superior
dengan columna vertebralis, yaitu :
M. trapezius, M. latissimus dorsi, M. rhomboideus major dan minor,
M. levator scapulae.
B. otot-otot profunda :
M. serratus posterior superior dan inferior
M. splenius cervicis et capitis
M. sacrospinalis

OTOT-OTOT DINDING THORAC

CAVUM THORACIS

KERANGKA TULANG THORAC


Terdiri atas :
1.
Tulang dada (os sternum), yang dibagi atas 3 bagian :
a. Manubrium sterni. Mengadakan persendian denan clavicula, costa I
dan sebagian costa II.
b. Corpus sterni. Bagian ini berhubungan dengan costa II sampai dengan
costa X.
c. Processus xyphoideus. Merupakan tonjolan tulang kecil pada ujung
corpus streni, yang fungsinya kecil sekali.
2.
12 pasang os costa (tulang rusuk).
Dibagian dorsal, tulang-tulang rusuk ini melekatpada columna vertebralis
pars thoracalis (vertebrae thoracalis). Dibagian ventral, ujung akhir
costa I sampai X melekat pada sternum melalui tulang rawan (cartilago
costalis) dimana cartilago costa VII sampai dengan X menjadi satu
membentuk busur ditepi bawah thorac, disebut arcus costarum.
Dengan adanya cartilago ini memungkinkan gerakan sternum keatas
dan kebawah tanpa menimbulkan tekanan yang berarti pada costa.
Costa XI dan XII dibagian ventral tidak mempunyai perlekatan, oleh
karena itu disebut sebagai costa melayang (floating ribs).
3.
12 vertebral thoracalis (dimana tulang rusuk melekat dibagian dorsal),
beserta discus vertebralisnya (jaringan fibrocartilago yang
menghubungkan tiap-tiap vertebra)

CAVITAS THORACIS
Adalah ruangan dalam kerangka thorac, yang dibagian cranial berhubungan
dengan collum (leher) melalui appertura thoracis superior dan dibagian
caudal berhubungan dengan abdomen (perut) melalui apertura inferior.
Batas-batas apertura thoracis superior :
Anterior : tepi cranial menubrium sterni
Posterior : vertebra thoracalis I
Lateral : costa I dengan cartilagonya (kanan dan kiri)
Batas-batas apertura thoracis inferior :
Anterior : processus xyphoideus
Posterior : vertebra thoracalis XII
Lateral : costa XII, XI, X, IX, VIII, VII dan cartilago costanya (kanan dan
kiri)
Apertura ini tertutup oleh diaphragma

ARTERIALISASI DINDING THORAC


1.
2.
3.
4.

A. Thoracica interna (mammaria)


A. Intercostalis suprema
Aa. Intercostalis
Aa. Subcostalis

PENGEMBALIAN DARAH VENA :


1.
Dari Vv. Comitantes (pengapit) a. thoracalis interna dialirkan ke v.
brachiocephalica (anonyma)
2.
Dari v. subcostalis dextra dan v. lumbalis ascendens dextra dialirkan ke v.
azygos.
3.
Dari v. subcostalis sinistra dan v. lumbalis ascendens sinistra dibawa ke v.
hemiazygos. Dari v. hemiazygos dialirkan ke v. azygos dan akhirnya
masuk v. cava superior.
ALIRAN LIMFA didnding (anterior) thorac ke :
1.
Lnn. Sternalis (thoracalis interna)
2.
Lnn. Phrenii (diaphragmatic)
3.
Lnn. Intercostalis.

SISTIAMA RESPIRATORIUS
(sistima pernapasan)
Secara keseluruhan sistima respiratorius meliputi :
1.
Cavum nasi (rongga hidung)
2.
Pharynx (terutama nasopharynx)
3.
Larynx (tenggorok)
4.
Trachea
5.
Bronchi
6.
Bronchiolus
7.
Lobulus respiratorius
} paru-paru
8.
Sistim pembuluh darah paru }

PLEURA

Adalah membran serous dan tipis yang meliputi dan membungkus paru
seperti sebuah kantong (cavitas pleuralis)
Pleura ada 2 macam :
1. Pleura parietalis, yang meliputi dinding dalam thorac, terdiri atas :
a) Pleura costalis (yang menutupi costa)
b) Pleura mediastinalis (yang berhadapan dengan jantung)
c) Pleura diaphragmatica (yang berhadapan/melekat dengan
diaphragma)
d) Cupula pleura (bagian puncak/apex)
2. Pleura visceralis, bagian ini langsung meliputi luar paru.

Kedua macam pleura ini bertemu di bagian medial radix pulmonis (tempat
keluar masuknya struktur dari dan ke paru) dan ligamentum pulmonis. Cavitas
pleuralis sinistra dan dextra, dengan pulmo sinistra dan dextra di dalamnya
membatasi suatu ruangan yang disebut mediastinum. Dibagian dalam
mediastinum terdapat jantung. Antara pleura parietalis dan pleura visceralis
terdapat ruangan, disebut spatium intrapleuralis, yang mengandung sedikit
cairan licin yang berfungsi untuik lubrikasi (pelumas), sehingga pulmo dapat
bergeser bebas dalam cavitas pleuralis.
Dalam keadaan tertentu cairan ini dapat sangat banyak, misal pada keadaan
peradangan pleura (pleuritis) yang orang awam menyebut sebagai paru-paru
basah.

PULMO (DIBUNGKUS OLEH PLEURA)

PULMO (PARU)

Bentuk seperti kerucut. Mempunyai apex (puncak) di bagian cranial dan


basis (dasar) dibagian caudal.
Pada pulmo dextra terdapat 3 lobus, yaitu lobus superior, medius dan
inferior. Sedangkan pulmo sinistra hanya 2 lobus yaitu lobus superior dan
inferior. Terjadinya lobus-lobus ini merupakan kecenderungan jaringan paru
untuk mendapatkan luas permukaan sebesar mungkin bagi pertukaran gas.
Struktru paru : secara makroskopik pada permukaan paru terlihat garis-garis
gelap melingkari lapangan-lapangan kecil berbentuk poligonal (dengan
diameter 10-20 mm). Ini adalah dasar bagian-bagian paru yang masingmasing mengandung 1 bronchiolus dengan garis tengah < 1 mm dan diliputi
oleh sekat alveolar yang telah menjadi hitam warnanya. Bagian ini disebut
sebagai lobuli sekunder. Lobuli ini dibagi oleh garis-garis yang lebih halus
(mikroskopis) menjadi lobuli primer yang merupakan kesatuan-kesatuan
pernapasan (lobulus respiratorius), yang terdiri atas :
Bagian akhir bronchiolus terminalis yaitu bronchiolus respiratorius
Ductuli alveolaris
Atria (denga sacculus alveolaris)
Alveoli

Untuk fungsi ventilasi (pergantian udara), kesatuan-kesatuan ini berhubungan


dengan sistim pernapasan yang lain, yaitu larynx, pharynx, hidung atau mulut.

Perjalanan udara dari dalam keluar melalui struktur-struktur berikut :


Beberapa alveolus membentuk sacculus alveolaris (atria). Dari atria ke
ductus alveolaris, beberapa ductus alveolaris membentuk bronchiolus
respiratorius. Dari bronchiolus respiratorius menuju bronchiolus
terminale, kemudian berturut-turut ke bronchioli, bronchi
subsegmentalis, bronchi segmentalis, bronchi lobaris, bronchi primari,
trachea, larynx, pharynx (terutama nasopharynx) dan akhirnya ke hidung
(cavum nasi) atau dalam keadaan tertentu ke mulut (cavum oris)

LOBULUS RESPIRATORIUS/LOBULUS PRIMER


Semua struktur yang menyusunnya mempunyai dinding yang amat tipis,
sehingga dapat terjadi difusi O2 dan CO2 ke dalam dan ke luar dari darah
kapiler paru.
Adanya anyaman yang luas dari pembuluh-pembuluh darah kapiler paru
yang menyelimuti dinding lobulus respiratorius memungkinkan terjadi
transport langsung O2 ke dalam darah (keluar dari lobulus respiratorius)
dan O2 ke dalam lobulus tersebut.

BRONCHIOLUS

Tersusun terutama oleh otot polos


Dalam keadaan normal saluran ini tetap terbuka
Dalam keadaan tidak normal (misal asma) terjadi spasme bronchiolus
sehingga menimbulkan kesulitan bernapas.
TRACHEA DAN BRONCHI

Sebagian dinding saluran-saluran ini dilingkari oleh lempengan tulang


rawan, sehingga mencegah penyempitan baik oleh faktor mekanis/tekanan
yang berlebihan dalam cavum thoracis.
Trachea adalah saluran utama yang menghubungkan larynx ke paru. Kirakira 3 cm cranial dari jantung (setinggi V.Th IV), bercabang jadi 2
(bifurcatio trachea) membentuk 2 bronchus primarius (dextra dan sinistra)
yang masing-masing menuju paru melalui hilus pulmonis (radix pulmonis),
yang terletak di bagianmedial dan sebtral paru. Selanjutnya bercabang jadi
bronchus orde II, III (bronchus lobaris, bronchus segmentalis). Selanjutnya
bila akhirnya diameter bronchi 1-2 cm berubah jadi bronchiolus.

LOBUS PULMO

PULMO BAGIAN MEDIAL

PULMO POTONGAN TRANSVERSAL

SISTEMA RESPIRATORIUS PADA POTONGAN SAGITAL

LARYNX

Adalah jalan masuk udara dari nasopharynx menuju trachea


Disini ada 2 struktur penting yang mencegah makanan masuk ke dalam
trachea, yaitu :
1. Epiglotis
Merupakan perjalan ke atas dari larynx
Dalam keadaan normal (biasa) berada berhadapan dengan
pangkal lidah, sehingga memungkinkan udara bebas keluar masuk
trachea. Tapi pada waktu menelan, lidah bergerak ke arah dorsal,
sehingga menyebabkan epiglotis terayun ke arah posterior berada
di atas pintu masuk larynx (aditus laryngis), sehingga menutup
larynx dan makanan meluncur melalui permukaanatas epiglotis
dan sebagian melalui sisi-sisi nya langsung masuk ke esophagus.
2. Plica vocalis (pita suara)
Adalah lipatan mucosa yang mengandung otot dan terletak pada
dinding lateral larynx (kiri dan kanan)
Meskipun fungsi utamanya untuk pembentukan suara, ia juga
dapat menutup dari kedua sisi bahkan bila ada makanan atau
cairan meskipun amat sedikit memasuki daerah ini, sudah
menyebabkan reflex spasme (kejang) pada otot-otot plica vocalis,
sehinggamakin rapat menutupi jalan masuk trachea.

LARYNX DAN TRACHEA (DEPAN)

LARYNX DAN TRACHEA (BELAKANG)

LARYNX DAN TRACHEA (POTONGAN SAGITAL)

GLOTIS (TAMPAK DEPAN DAN BELAKANG)

LARYNX, TRACHEA DAN BRONCHI

ESOPHAGUS DAN TRACHEA

PHARYNX

Merupakan persimpangan jalan antara udara dan makanan


Bagian yang penting adlah nasopharynx yaitu bagian pharynx paling atas
atau pada dasar tengkorak dan di belakang cavum nasi.
CAVUM NASI (RONGGA HIDUNG)
Fungi rongga hidung adalah untuk air condition yaitu udara yang dihirup
(inspirasi) dilembabkan (humifidikasi) akibat permukaan yang lembab
danluas dari septum nasi dan concha nasalis. Disamping itu udara juga
dihangatkan dan terjadi pembersihan partikel-partikel di udara akibat
turbulensi udara.

FUNGSI SISTEMA RESPIRATORIUS


o Utama
: mengoksigenasi darah paru dan membersihkannya dari CO2
o Tambahan : membantu pembentukan suara dan mengontrol keasaman
cairan tubuh dengan meningkatkan atau menurunkan konsentrasi asam
karbonat dalam darah sirkulasi.

NASAL

NASAL (POTONGAN FRONTAL)

PERMUKAAN ATAS SALURAN NAPAS

LAPISAN SALURAN NAPAS

Proses bernapas : inspirasi dan expirasi


INSPIRASI (MENARIK NAPAS)
Hal ini terjadi bila volume cavitas thoracis mengembang, yang dapat terjadi
melalui 2 cara :
1.
Dengan gerakan diaphragma ke arah bawah (kontraksi diaphragma) akan
memperpanjang cavitas thoracis.
2.
Dengan gerakan ke atas dari keseluruhan dinding anterior thorax yang
akan meningkatkan diameter antero posterior cavitas thoracis, sehingga
posisi costa (rusuk) menjadi lebih horizontal (dari posisi miring ke bawah),
yang berakibat mendorong dinding depan dada ke arah anterior.
Otot-otot inspirasi :
1.
Diaphragma (merupakan otot utama inspirasi)
2.
Mm. intercostalis externi
3.
Semua otot leher yang mengangkat costa dan sternum, yaitu : m.
sternocleidomastoideus, m. Serratus anterior, m. Scaleni.
EXPIRASI (MENGHEMBUSKAN NAPAS)

Terjadi bila dada lebih pipih karena tertariknya rusuk-rusuk ke bawah dan
panjang cavitas thoracis berkurang karena kembalinya diaphragma ke atas.
Semua ini terjadi terutama akibat kontraksi otot-otot abdomen, yaitu : m.
Transversus abdominis, m. Intercostalis interna.

You might also like