Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
merujuk pada kondisi patologik. Anxietas sendiri dapat sebagai gejala saja yang
terdapat pada gangguan psikiatrik, dapat sebagai sindaroma pada neurosis cemas
dan dapat juga sebagai kondisi normal. Anxietas normal sebenarnya sesuatu hal
yang sehat, karena merupakan tanda bahaya tentang keadaan jiwa dan tubuh
manusia supaya dapat mempertahankan diri dan anxietas juga dapat bersifat
konstruktif, misalnya seorang pelajar yang akan menghadapi ujian, merasa cemas,
maka ia akan belajar secara giat supaya kecemasannya dapat berkurang.
Sensasi anxietas / cemas sering dialami oleh hampir semua manusia.
Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan,
seringkali disertai oleh gejala otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat,
palpitasi, gelisah, dan sebagainya. Kumpulan gejala tertentu yang ditemui selama
kecemasan cenderung bervariasi, pada setiap orang tidak sama.
Gangguan kecemasan merupakan salah satu penyakit yang paling tersering
didalam ilmu kejiwaan. Banyak pasien dengan gangguan kecemasan ini
mengalami gejala fisik dan biasanya mereka akan segera mencari dokter untuk
mendapatkan pertolongan. Disamping dari begitu banyaknya prevalensi kejadian
gangguan kecemasan ini, banyak yang tidak mengetahui bahwa mereka
mempunyai gangguan kecemasan.
Cemas pada umumnya terjadi sebagai reaksi sementara terhadap stress
dalam kehidupan sehari-hari. Bila cemas menjadi begitu besar atau sering seperti
yang disebabkan oleh tekanan ekonomi yang berkepanjangan, penyakit kronik dan
serius atau permasalahan keluarga maka akan berlangsung lama; kecemasan yang
berkepanjangan sering menjadi patologis. Ia menghasilkan serombongan gejala-
gejala
hiperaktivitas
otonom
yang
mengenai
sistem
muskuloskeletal,
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Anxietas adalah perasaan yang difus, yang sangat tidak menyenangkan,
agak tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini
biasanya disertai dengan reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang
berulang bagi seseorang. Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada
sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing
atau buang air besar. Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dan gelisah.
( Harold I. LIEF)
Anxietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh
dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan
rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok
biososialnya. ( J.J GROEN)
2. EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin wanita 2-3 kali lebih sering terkena dari pada laki-laki,
walaupun kurangnya diagnosis gangguan panik pada laki-laki mungkin berperan
dalam distribusi yang tidak sama tersebut. Perbedaan antara kelompok Hispanik,
kulit putih non-Hispanik, dan kulit hitam adalah sangat kecil. Faktor sosial satusatunya yang dikenali berperan dalam perkembangan gangguan panik adalah
riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama. Gangguan paling sering
berkembang pada dewasa muda - usia rata-rata timbulnya adalah kirakira 25
tahun, tetapi baik gangguan panik maupun agorafobia dapat berkembang pada
setiap usia. Sebagai contohnya. gangguan panik telah dilaporkan terjadi pada
anak-anak dan remaja. dan kemungkinan kurang diagnosis pada mereka.
Faktor Biologis
Penelitian
tentang
dasar
biologis
untuk
gangguan
panik
telah
Palpitasi
Berkeringat
Gemetar
Sesak napas
Perasaan tercekik
Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
Mual dan gangguan perut
Pusing, bergoyang. melayang. atau pingsan
Derealisasi atau depersonalisasi
Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
Rasa takut mati
Parastesi atau mati rasa
Menggigil atau perasaan panas.
Serangan panik pertama seringkali sama sekali spontan, walaupun
j.
k.
l.
m.
diri sendiri).
Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
Rasa takut mati.
Parestesia (mati rasa atau sensasi geli)
Menggigil atau perasaan panas.
Menurut PPADAGJ-III gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis
utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik. Untuk diagnosis
pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa
kira-kira satu bulan :
a. Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada
bahaya
b. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situation)
umum,
Kegelapan,
Naik pesawat,
Pusing kepala
Rasa menjadi gila
- Perasaan tidak riil (depersonalisasi/derealisasi)
- Rasa takut mati - Kehilangan kendali
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Untuk diagnosis beberapa serangan anxietas berat diserta gejala otonomik harus
terjadi dalam periode kira2 1 bulan tidak berbahaya :
a. Pada keadaan- keadaan yang sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya
b. Tidak terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat
diduga sebelumnya
c. Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala anxietas dalam periode
antara
serangan-
serangan
panik
(meskipun
lazim
terjadi
anxietasantisipatorik)
Termasuk :
- serangan panik - keadaan panik
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan panic sebagai bagian fobik
Sekunder dari gangguan depresif, terutama pada lelaki
b. F 41.1 GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH
Gambaran esensial :
Anxietas yang menyeluruh dan menetap
Tidak terbatas hanya pada setiap keadaan lingkungan yang tertentu saja
(misalnya sifat mengambang atau free floating)
Gejala yang sering dijumpai :
Keluhan tegang yang berkepanjangan
11
Gemetaran
Ketegangan otot
Berkeringat
Kepala terasa ringan
Palpitasi Pusing kepala
Keluhan epigastrik
Ketakutan dirinya/ anggota keluarga lain akan celaka/sakit
Khawatir dan firasat lain
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Harus menunjukkan gejala primer anxietas hampir setiap hari selama beberapa
minggu- bulan
GEJALA-GEJALA :
a. Kecemasan tentang masa depan (khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah
seperti diujung tanduk, sulit berkonsentrasi)
b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)
c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, tahikardi, keluhan
epigastorik, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Diagnostik Banding :
Episode depresif (F 32)
Gangguan panik (F 41.0)
Gangguan obsesif-kompulsif (F 42)
12
Termasuk :
Neurosis anxietas Reaksi anxietas Keadaan anxietas
c. F 41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS dan DEPRESIF
Terdapat gejala anxietas dan depresi yang masing- masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosa
tersendiri.
Beberapa gejala otonomik harus ditemukan :
Tremor Palpitasi Mulut kering Sakit perut (mulas), dsb
Diagnosa Banding :
Gangguan penyesuaian F 43.2 15
Depresi anxietas menetap (dstimia) F 34.1
Termasuk : depresi anxietas (ringan atau tak menetap)
13
kepuasan
atau
kesenangan
(sekedar
perasaan
lega
dari
bahaya tersebut
Menyita banyak waktu ketidak mampuan mengambil keputusan dan
keterlambatan yang mencolok Jarang disertai oleh depresi dibandingkan
dengan pikiran obsesional, lebih responsif terhadap terapi tingkah laku
15
Termasuk :
Reaksi krisis akut Kelelahan bertempur Keadaan krisis shock psikis
F 43.1 GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA
Timbulsebagaiakibat/respons yang berkepanjangan dan atau tertunda thd
kejadian atau situasi yang menimbulkan stres
Faktor predisposisi yaitu ciri kepribadian (misalnya kompulsif astenik) dapat
menurunkan kadar ambang
Gejala khas : episode2 bayangan kejadian traumatik terulang kembali (flash
backs) atau mimpi, terjadi perasaan beku dan penumpukan emosi, menjauhi
orla, tidak responsif
16
F43.20 Reaksi depresif singkat : bersifat sementara dengan jangka waktu < 1
bulan F43.21 Reaksi depresif berkepanjangan : depresi ringansebagairespon t/n
stress berkepanjangan denghan jangka waktu <2 tahun F43.22 Reaksi
campuran Anxietas dan depresif : gejala anxietas dan depresif keduanya menonjol,
tapi tidak melebihi F41.2/F41.3 F43.23 dengan predominan gangguan emosi
lainnya : gejala-gejala adl anxietas, depresi, kekhawatiran. Ketegangan, amarah.
Kategori ini juga harus dipakai untuk reaksi pada anakanak dengan prilaku
regresif, ngompol atau menghisap jempol F43.24 dengan predominan
gangguan tingkah laku. Gangguan utama : tingkah laku, Raksi duka cita remaja
prilaku agresif/disosial F43.25 dengan gangguan campuran emosi dan tingkah
laku. Gejala emosional dan tingkah laku merupakan ciri menonjol F43.28
dengan gejala predominan lainnya YDT F43.8 Reaksi Terhadap Stress Berat
Lainnya F43.9 Reaksi Terhadap Stress Berat YTT
6. BENTUK ANXIETAS
Gangguan Panik
Gangguan Fobik
Gangguan Obsesif-kompulsif
Gangguan Stres Pasca Trauma
Gangguan Stres Akut
Gangguan Anxietas Menyeluruh.
GANGGUAN PANIK [Panic Disorder]
Istilah panik berasal dari kata Pan, dewa Yunani yang setengah hantu,
tinggal dipegunungan dan hutan, dan perilakunya sangat sulit diduga. Di tahun
1895 deskripsi gangguan panik pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud
dalam kasus agorafobia. Serangan panik merupakan ketakutan akan timbulnya
18
serangan serta diyakini akan segera terjadi. Individu yang mengalami serangan
panik berusaha untuk melarikan diri dari keadaan yang tidak pernah diprediksi.
Gangguan panik adalah ditandai dengan terjadinya serangan panik yang
spontan dan tidak diperkirakan. Serangan panik adalah periode kecemasan atau
ketakutan yang kuat dan relative singkat (biasanya kurang dari satu tahun), yang
disertai oleh gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea. Frekuensi
pasien dengan gangguan panik mengalami serangan panik adalah bervariasi dari
serangan multiple dalam satu hari sampai hanya beberapa serangan selama
setahun. Di Amerika Serikat, sebagian besar peneliti dibidang gangguan panik
percaya bahwa agoraphobia hampir selalu berkembang sebagai suatu komplikasi
pada pasien yang memiliki gangguan panik. Serangan panik sering dimulai pada
masa remaja akhir atau dewasa awal, namun tidak semua orang yang mengalami
serangan panik akan mengembangkan gangguan panik. Banyak orang hanya
memiliki satu serangan dan tidak pernah lagi. Terjadi pada wanita lebih sering
daripada laki-laki. Ada dua kriteria gangguan panik : gangguan panik tanpa
agorafobia dan gangguan panik dengan agorofobia kedua gangguan panik ini
harus ada serangan panik.
GAMBARAN KLINIS
Serangan panik pertama seringkali spontan, tanpa tanda mau serangan panik,
walaupun serangan panik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan,
kelelahan fisik, aktivitas seksual atau trauma emosional. Klinisi harus berusaha
untuk mengetahui tiap kebiasaan atau situasi yang sering mendahului serangan
panik. Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan
cepat selama 10 menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat, suatu
perasaan ancaman kematian dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu
menyebuntukan.
sumber ketakutannya. Pasien mungkin merasa kebingungan dan
mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda fisik adalah takikardia,
palpitasi, sesak nafas dan berkeringat. Pasien seringkali mencoba untuk mencari
bantuan. Serangan biasanya berlangsung 20 sampai 30 menit. Agorafobma :
19
20
21
sehari-hari. Orang dengan fobia sosial memiliki ketakutan yang kuat, gigih, dan
kronis sedang diawasi dan dinilai oleh orang lain dan melakukan hal-hal yang
akan mempermalukan mereka. Mereka bisa khawatir selama berharihari atau
berminggu-minggu sebelum situasi yang ditakuti. Ketakutan berlebih pada
kerumunan atau tempat umum. ketakutan ini disebabkan akibat adanya
pengalaman yang traumatik bagi individu pada saat ada dalam kerumunan atau
tempat umum. misalnya dipermalukan didepan umum, ataupun suatu kejadian
yang mengancam dirinya pada saat diluar rumah.
TERAPI
Konseling dan medikasi: dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan,
membuat daftar situasi yang ditakuti atau dihindari, diskusikan cara-cara
menghadapi rasa takut tersebut. Dengan konseling banyak pasien tidak
membutuhkan medikasi. Bila ada depresi bisa diberi antidepresan lmipramin 50
150 mg/ hari. Bila ada anxietas beri antianxietas dalam waktu singkat, karena bisa
menimbulkan ketergantungan. Beta bloker dapat mengurangi gejala fisik.
Konsultasi spesialistik bila rasa takut menetap.
GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
Prevalensi seumur hidup gangguan obsesif-kompulsif pada populasi
umum diperkirakan adalah 2-3 persen. Waktu tidak diobati, OCD dapat
mengganggu semua aspek kehidupan. Anakanak bisa menderita OCD juga .
OBSESIF adalah pikiran, perasaan, ide yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan
tidak dikehendaki. KOMPULSIF adalah tingkah-laku yang berulang, tidak bisa
dihilangkan dan tidak dikehendaki. Perilaku ini merupakan ritual pembebasan dari
dosa pada orang tersebut. dengan mencuci tangan ia berharap bisa membersihkan
dari dosa yang telah ia perbuat. obsesif kompulsif ini biasanya cenderung pada
perilaku bersih-bersih. Perilaku seperti ini sebenarnya banyak terjadi pada
lingkungan kita tetapi, kita kadang malah menganggap perilaku ini wajar. Dewasa
muda, mengikuti kejadian yang penuh stres: kehamilan, kelahiran, konflik
keluarga, kesulitan dalam pekerjaan, keadaan depresi. Penderita obsesif-kompulsif
sering menderita depresi.
22
23
24
25
dengan onset dan gejala. Onset biasanya setelah beberapa menit atau bahkan
segera setelah kejadian. Selain itu ditemukan (a) terdapat gambaran gejala
campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gejala permulaan berupa keadaan
terpaku , semua gejala berikut mungkin tampak: depresif, anxietas, kemarahan,
kekecewaan, overaktif dan penarikan diri, akan tetapi tidak satupun dan jenis
gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu lama. (b) pada
kasus-kasus yang dapat dialihkan dan stresomya, gejala-gejalanya dapat
menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal dimana stres tidak
dapat dialihkan, gejala-gejala biasanya baru mulai mereda setelah 24 - 48 jam dan
biasanya menghilang setelah 3 hari.
Kecemasan
Menyeluruh
merupakan
kecemasan
dan
26
otot, kesulitan menelan, gemetar, gugup, lekas marah, berkeringat, mual, ringan,
harus pergi ke kamar mandi sering, merasa kehabisan napas, dan hot flashes.
Selain itu, penderita mengalami 3 atau lebih dari gejala-gejala berikut:
Gelisah Mudah lelah Sulit berkonsentrasi Mudah tersinggung
Ketegangan otot Gangguan tidur
Penyakit ini sering terjadi, sekitar 3-5% orang dewasa pernah
mengalaminya 2 kali lebih sering terjadi pada wanita. Seringkali berawal pada
masa kanak-kanak atau remaja. Keadaan ini berfluktuasi, semakin memburuk
ketika mengalami stres dan menetap selama bertahun-tahun.
Tanda-tanda; kecemasan kronis terus menerus rnencakup situasi hidup
(cemas akan terjadi kecelakaan, kesulitan finansial). Ada keluhan somatik:
berpeluh, merasa panas, jantung berdetak keras, perut tidak enak, diare, sering
buang air kecil, dingin, tangan basah, mulut kering, tenggorokan terasa tersumbat,
sesak nafas, hiperaktivitas sistem saraf otonomik. Merasa ada gangguan otot:
ketegangan atau rasa sakit pada otot terutama pada leher dan bahu, pelupuk mata
berkedip terus, bcrgetar, mudah lelah, tidak mampu untuk santai, mudah terkejut,
gelisah, sering berkeluh. Cemas akan terjadinya bahaya, cemas kehilangan
kontrol, cemas akan mendapatkan.serangan jantung, cemas akan mati. Sering
penderita tidak sabar, mudah marah, tidak dapat tidur, tidak dapat konsentrasi.
Penderita harus menujukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan,
yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja
( sifatnya free floating atau mengambang).
Gejala - gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
a) Kecemasan ( khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit
konsentrasi, dsb.); b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai); c) Overaktivitas otonomik ( kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut
kering, dsb.).
27
28
Pertentangan ini seringkali berhubungan dengan rasa tidak aman dan sikap
kritis yang merusak diri sendiri. Pada keadaan ini dilakukan psikoterapi untuk
membantu memahami dan menyelesaikan pertentangan psikis.
Gangguan cemas menyeluruh adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan
dan dihayati disertai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna dan
fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien.
Gejala Gejala utamanya adalah kecemasan, ketegangan motorik,
hiperaktivitas otonom, dan kewaspadaan kognitif. Ketegangan motorik sering
ditunjukkan dengan gemetarm gelisah serta nyeri kepala. Gejala lain yang
mengikuti, pasien mudah tersinggung dan dikejuntukan. Gangguan seperti ini
terjadi secara kronik dan mungkin bisa berlangsung seumur hidup.
Pengobatan Pengobatan yang efektif untuk gangguan ini adalah dengan
mengkombinasikan terapi psikologis dan farmakoterapi.
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI
Kategori campuran ini harus digunakan bilamana terdapat gejala anxietas
maupun depresi, di mana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala
yang cukup berat untuk menegakkan diaognosis tersendiri.
MEDIKASI
Obat tidak akan menyembuhkan gangguan kecemasan, tetapi bisa tetap di
bawah kontrol sedangkan orang yang menerima psikoterapi. Obat utama yang
digunakan untuk gangguan kecemasan adalah antidepresan, obat anti-kecemasan,
dan-beta blockers untuk mengendalikan beberapa gejala fisik. Dengan perawatan
yang tepat, banyak orang dengan gangguan kecemasan dapat memimpin normal,
memenuhi hidup.
Antidepresan
Antidepresan dikembangkan untuk mengobati depresi tetapi juga efektif
untuk gangguan kecemasan. Meskipun pengobatan ini mulai mengubah kimia
otak setelah dosis pertama, efek penuh mereka memerlukan serangkaian
29
mengobati GAD. Obat-obat ini dimulai dengan dosis rendah dan secara bertahap
meningkat sampai mereka memiliki efek yang menguntungkan.
SSRI memiliki efek samping lebih sedikit dibandingkan antidepresan lebih
tua, tetapi mereka kadang-kadang menghasilkan sedikit mual atau kegugupan
ketika orang pertama mulai membawa mereka. Beberapa orang juga mengalami
disfungsi seksual dengan SSRI, yang mungkin dibantu oleh menyesuaikan dosis
atau beralih ke SSRI yang lain.
Tricyclics
Tricyclics lebih tua dari SSRIs dan kerja serta SSRI untuk gangguan
kecemasan selain OCD. Mereka juga dimulai dengan dosis rendah yang
berangsur-angsur meningkat. Mereka kadangkadang menyebabkan pusing,
mengantuk, mulut kering, dan berat badan, yang biasanya dapat diperbaiki dengan
mengubah dosis atau beralih ke obat trisiklik lain.
Tricyclics termasuk imipramine (Tofranil ), yang diresepkan untuk
gangguan panik dan GAD, dan clomipramine (Anafranil ), yang merupakan
antidepresan trisiklik hanya berguna untuk mengobati OCD.
MAOIs
oksidase inhibitor monoamina (MAOIs) adalah kelas tertua obat
antidepresan. The MAOIs paling sering diresepkan untuk gangguan kecemasan
adalah phenelzine (Nardil ), diikuti oleh tranylcypromine (Parnate ), dan
30
Obat Anti-Anxiety
High-potensi benzodiazepine memerangi kecemasan dan memiliki
beberapa efek samping selain ngantuk. Karena orang-orang bisa terbiasa dengan
mereka dan mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi dan lebih tinggi untuk
mendapatkan efek yang sama, benzodiazepine umumnya diresepkan untuk jangka
waktu yang singkat, terutama bagi orang-orang yang telah menyalahgunakan obat
atau alkohol, dan yang menjadi tergantung pada obat-obatan dengan mudah. Satu
pengecualian terhadap peraturan ini adalah orang dengan gangguan panik, yang
dapat mengambil benzodiazepine sampai setahun tanpa membahayakan.
Clonazepam (Klonopin ) digunakan untuk fobia sosial dan GAD,
lorazepam (Ativan ) sangat membantu untuk gangguan panik, dan alprazolam
(Xanax ) berguna untuk kedua gangguan panik dan GAD.
Beberapa orang mengalami gejala-gejala penarikan diri jika mereka
berhenti mengambil benzodiazepine tiba-tiba bukan lentik off, dan kecemasan
dapat kembali setelah pengobatan dihentikan. Masalah-masalah ini potensial
31
Psikoterapi
Psikoterapi melibatkan berbicara dengan kesehatan mental yang terlatih
profesional, seperti psikiater, psikolog, pekerja sosial, atau konselor, untuk
menemukan apa yang menyebabkan gangguan kecemasan dan bagaimana
menangani gejala.
Cognitive-Behavioral Therapy Cognitive-Behavioral Therapy
terapi kognitif-perilaku (CBT) sangat berguna dalam pengobatan
gangguan kecemasan. Bagian kognitif membantu orang mengubah pola pikir yang
mendukung ketakutan mereka, dan bagian perilaku membantu orang mengubah
cara mereka bereaksi terhadap situasi kecemasanmerangsang.
Misalnya, CBT dapat membantu orang dengan gangguan panik belajar
bahwa serangan panik mereka tidak benar-benar serangan jantung dan membantu
orang dengan fobia sosial belajar bagaimana untuk mengatasi keyakinan bahwa
orang lain selalu mengawasi dan menilai mereka. Ketika orang siap untuk
menghadapi ketakutan mereka, mereka menunjukkan cara menggunakan teknik
32
33
PTSD, dan fobia sosial. Jika gangguan yang berulang di kemudian hari, terapi
yang sama dapat digunakan untuk mengobati dengan sukses untuk kedua kalinya.
Obat dapat dikombinasikan dengan psikoterapi untuk gangguan kecemasan yang
spesifik, dan ini adalah pendekatan pengobatan terbaik untuk orang banyak
7. PROGNOSIS
Gangguan panik biasanya memiliki onsetnya selama masa remaja akhir
atau masa dewasa awal, walaupun onset selama masa anak-anak, remaja awal, dan
usia pertengahan dapat terjadi. Biasanya kronik dan bervariasi tiap individu.
Frekuensi dan kepasrahan serangan panic mungkin berfluktuasi. Serangan panik
dapat terjadi beberapa kali sehari atau kurang dari satu kali dalam sebulan.
Penelitian follow up jangka panjang gangguan panik sulit diinterpretasikan.
Namun demikian kira-kira 30-40% pasien tampaknya bebas dari gejala follow up
jangka panjang, kira-kira 50% memiliki gejala yang cukup ringan yang tidak
mempengaruhi kehidupannya secara bermakna dan kira-kira 10-21 % terus
memiliki gejala yang bermakna.
Depresi dapat mempersulit gambaran gejala pada kira-kira 40-80 % dari
semua pasien. Pasien dengan fungsi premorbid yang baik dan lama gejala singkat
cenderung memiliki prognosis yang baik.
34
BAB III
KESIMPULAN
35
Stres
DAFTAR PUSTAKA
36
37