Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Evy Patmawati
073.11.035
2. Fokky Adhimas
073.11.041
3. Golda Claudia
073.11.044
073.11.079
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
unsur atau senyawa kimia lain. Secara sederhana, batubara dimasukkan ke dalam
reaktor dan sedikit dibakar hingga menghasilkan panas. Sejumlah udara atau
oksigen dipompakan dan pembakaran dikontrol dengan uap agar sebagian besar
batubara terpanaskan hingga molekul-molekul karbon pada batubara terpecah dan
dirubah menjadi coal gas. Coal Gas merupakan campuran gas-gas hidrogen,
karbon monoksida, nitrogen serta unsur gas lainnya. Gasifikasi batubara
merupakan teknologi terbaik serta paling bersih dalam mengkonversi batubara
menjadi gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik.
1.2
Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain
:
1. Apa saja tahapan pada proses gasifikasi batubara?
2. Reaksi apa saja yang terjadi pada gasifikasi batubara?
3. Apa kelebihan dari gasifikasi batubara?
1.3
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tahapan proses gasifikasi batubara.
2. Dapat menentukan reaksi apa saja yang terjadi pada gasifikasi batubara.
3. Mengetahui kelebihan yang didapat dari gasifikasi batubara.
Bab II
Pembahasan
Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar padat menjadi gas melalui
reaksi dengan satu atau campuran reaktan udara, oksigen, uap air, karbon
dioksida. Proses Gasifikasi bertujuan untuk menghasilkan produk gas yang sesuai
dengan penggunaannya baik sebagai sumber energi atau sebagai bahan baku
industri kimia. Gas gasifikasi biasa dikenal sebagai Produser Gas. Proses
gasifikasi batubara merupakan proses konversi secara kimia dari batubara yang
berbentuk partikel atau Padatan menjadi gas yang bernilai bakar atau combustible.
Pada dasarnya gasifikasi batubara adalah reaksi oksidasi parsial dari batubara
dengan oksigen atau udara. Proses gasifikasi dilakukan dalam suatu reaktor yang
disebut dengan gasifier. Combustible gas yang dapat dihasilkan dari proses
gasifikasi adalah CO, H2, CH4 dan sebagainya. Gas produk gasifikasi ini dapat
digunakan langsung sebagai bahan bakar, bahan baku proses sintesa atau bahan
kimia lainnya.
Teknologi gasifikasi yang digunakan untuk konversi batubara menjadi
bahan bakar gas dikenal dengan nama gasifier. Beberapa teknik yang biasa
digunakan untuk proses gasifikasi adalah:
1. Fixed bed gasification atau gasifikasi batubara secara unggun diam.
2. Fluidized bed gasification atau gasifikasi batubara terfluidisasi
3. Entrained bed gasification atau gasifikasi batubara tersembur.
Dari ketiga teknik tersebut, yang paling sederhana dan murah untuk aplikasi
sebagai bahan bakar adalah proses gasifikasi dengan metoda fixed bed
gasification.
Pada proses gasifikasi akan dihasilkan abu (ash removal) yang merupakan
kotoran dari batubara. Abu ini dapat dikeluarkan secara langsung pada operasi
temperatur rendah (non-slagging gasifier) sebagai dry ash atau dikeluarkan pada
operasi slagging gasifier pada temparatur tinggi, sebagai liquid ash dengan
viskositas rendah.
2.1
Tahapan gasifikasi
tar dan gas. Tahapan oksidasi merupakan proses pembakaran zat terbang hasil
devolatilisasi untuk memanaskan arang. Pemanasan ini mengakibatkan sebagian
arang akan teroksidasi dan sisanya mengalami proses reduksi.
Dalam gasifier arang direduksi oleh steam atau kukus dan CO2
menghasilkan gas H2 dan CO. Peningkatan jumlah atau laju steam atau kukus
mengakibatkan penurunan gas CO pada gas produk, namun akan meningkatkan
kandungan H2 dan CO2 melalui reaksi geser atau shift reaction. Komposisi gas
yang dihasilkan ditentukan oleh temperatur dengan mengatur laju oksigen yang
digunakan.
Panas yang dihasilkan dari reaksi oksidasi digunakan untuk tahapan yang
melibatkan proses atau reaksi endotermis seperti reaksi reduksi, proses
devolatilisasi dan tahapan pengeringan.
2.2
2. Reaksi Decomposition/Pyrolysis/Devolatilization
Setelah mengalami proses penghilangan air, Batubara akan mengalami
proses pyrolysis yaitu penguraian batubara pada temperatur tinggi menjadi char,
tar, dan volatile mater. Proses ini berlangsung pada temperatur antara 200 500
celcius. Mekanisme reaksi pyrolysi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Batubara + panas > char + tar + gas
Pyrolysis merupakan proses yang sifatnya endothermik. Panas yang
diperlukan untuk terjadinya proses ini diperoleh dari reaksi oksidasi karbon dalam
char dengan oksigen dari udara. Proses ini biasa juga disebut dengan
devolatilisasi.
3. Reaksi Reduction/Gasification
Proses reduksi merupakan tahap utama dari gasifikasi. Pada tahap ini gas
mampu bakar dihasilkan. Gas hasil reaksi reduksi ini biasa disebut sebagai gas
produser atau syntetic gas atau syngas. Reaksi-reaksi yang terjadi pada tahap ini
sifatnya endothermik. Panas yang dibutuhkan dipasok dari panas hasil reaksi
oksidasi. Reaksi-reaksi reduksi pada tahap ini secara stoikiometrik adalah:
a.
Reaksi uap air atau steam reaction yaitu reaksi reduksi antara karbon
dalam char dengan uap air sesuai dengan reaksi berikut :
C (char) + H2O + panas > CO (gas) + H2 (gas)
Reaksi ini menghasilkan produk gas yang mampu bakar (syngas).
Secara stoikiometrik karbon yang berreaksi dengan uap air akan
menjadi gas karbon monoksida dan gas hidrogen. Kedua gas ini
merupakan komponen utama dari hasil gasifikasi.
b.
Reaksi karbon dengan gas karbon dioksida pada tahap ini akan mengikuti
reaksi berikut :
C (char) + CO2 + panas > 2 CO
Reaksi ini menghasilkan produk gas yang mampu bakar yaitu gas
karbon monoksida. Karbon dalam char yang berreaksi dengan gas
karbon dioksida akan dikonversi menjadi gas mampu bakar karbon
monoksida. Reaksi ini biasa disebut sebagai Boudouard reaction.
c.
d.
Reaksi Oxidation/Combustion
Proses oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan reaktan oksigen
sebagai oksidatornya. Karbon dalam char akan dioksidasi menjadi gas
karbon dioksida atau karbon monoksida. Produk gas yang dihasilkan
tergantung pada jumlah oksigen yang ditambahkan.
2.3