Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN AGRIBISNIS
”Pertanian Organik”
Disusun Oleh :
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari
satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopoli :
Hanya terdapat satu penjual atau produsen
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli
Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat
hidup orang banyak
Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun
butuh sumber daya yang sulit didapat
Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
"monopolis". Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang
tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu
keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka
orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi
(pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya dipasar
gelap (black market).
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah
adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat
banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki
persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat
masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh
perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan
monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar
tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara
menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan
monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil.
Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis
yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama
kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak
eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah.
Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk
sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di
pasar.
Konsep Pasar Monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Berarti yang
dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antara permintaan
dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh
konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan
suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan
jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha. Walaupun di pasar
monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh
keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas
harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva
permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata
(AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan
monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual
harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang
ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air dan listrik
yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh
perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari
industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas
dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.
Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan
industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi
petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat
kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni
KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing
sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa
mempengaruhi harga dari factor produksi itu. Misalkan penawaran dari suatu factor
produksi x ditunjukkan oleh fungsi dibawah ini:
X = f.(Hx)
Dimana x = jumlah factor produksi yang ditawarkan,
Hx = harga dari factor produksi itu, sedangkan f = fungsi.
Bagi pengusaha tadi yang bertujuan mencapai keuntungan maksimum, berlakulah
syarat dibawah ini :
Y = f(x)
Maka agar mencapai maksimum,berlaku juga syarat dibawah ini :
dП/dx = Hy.dY/dX – Hx = 0
Hy. dY/dX = Hx
Hy. dY/dX adalah nilai produk marjinal ditinjau dari factor poduksi x yang dipakai.
Apabila harga produksi X itu adalah H1 maka pengusaha akan membeli dan
mempergunakan factor produksi tersebut sejumlah X1. kalau factor harga naik
menjadi H2 maka jumlah yang dibeli dan dipakai adalah X2. dan sebaliknya,apabila
harga turun menjadi H3 maka jumlah yang dibeli dan dipakai adalah X2. dan
sebaliknya apabila harga turun menjadi H3 maka jumlah yang dibeli dan dipakai X3,
dalam semua keadaan itu,nilai produk marjinal dari factor x sama dengan harga factor
itu. Bagi pengusaha monopsoni berlaku syarat sebagai brkut apabila bertujuan
mencapai keuntungan yang maksimum.
П = Hy.Y – X.Hx
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang
termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
Harga produk yang dijual relatif sama
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua
tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan
ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi
melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen
atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini
sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel
Struktur Pasar Oligopoli
Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah
produsen yang sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah
relatif. Dapat saja terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi
strukturnya tetap merupakan oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang
dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah,
dalam pengertian sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan,
ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh
20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai
pasar.
Jenis-jenis oligopoli juga tidaklah sesederhana yang dipelajari dalam teori-
teori ekonomi mikro. Tetapi secara garis besar dapat dibagi 2, yakni kolusif dan tidak
kolusif kalau dilihat dari perilakunya, dan dilihat dari penguasaan pasar dapat juga
dibagi dua, yakni oligopoli penuh dan parsial. Jenis-jenis oligopoli ini berkaitan pula
dengan perilakunya yang akan diuraikan pada bagian kedua. Namun demikian,
pengukuran yang agak realistik adalah pengukuran yang digunakan oleh J.S. Bain.
Dalam pengukuran ini terlihat adanya derajat struktur oligopoli.
Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan menggunakan kurva
Lorenz, demikian juga jika ingin melihat kesenjangan dalam andil perusahaan dalam
industri dapat pula diukur dengan menggunakan angka Gini. Kesejahteraan ini dapat
diukur dalam besaran produksi, nilai tambah, tenaga kerja dan modal atau asset yang
dimiliki perusahaan. Tingkat kesenjangan mungkin relatif rendah pada industri
oligopoli penuh, pada hal industri ini mempunyai tingkat konsentrasi yang relatif
tinggi. Sebaliknya, industri oligopoli parsial relatif akan lebih senjang, sedangkan
konsentrasinya relatif rendah. Dalam industri oligopoli penuh tidak ditemukan
perusahaan berskala kecil, sedangkan pada oligopoli parsial, sering atau banyak
ditemukan perusahaan yang berskala kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan
peningkatan konsentrasi, antara lain adalah faktor efisiensi, skala ekonomi,
kebijaksanaan pemerintah, sifat produk, merger dan kemajuan teknologi. Semua
faktor ini dapat berkombinasi atau berdiri sendiri-sendiri.
Perilaku Oligopoli
Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan umum,
tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk mencapai
tujuannya (kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya indeterminate, yakni
tidak ada titik keseimbangan yang deterministik. Beberapa teori yang diuraikan tadi
adalah sekadar ilustrasi bagaimana berbagai teori itu disusun dan dirumuskan dengan
asumsi-asumsinya masing-masing. Setiap pengritik, akan melihat bahwa kelemahan-
kelemahan teori itu terletak pada asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri
bertolak dari struktur telah mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri
oligopoli yang kolusif, yakni model pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi
atas tiga tipe, yakni tipe yang mempunyai biaya rendah, perusahaan yang dominan,
dan barometrik. Teori ini menganggap bahwa perusahaan yang berskala besar
mengetahui seluruh biaya perusahaan dan permintaan pasar. Semakin rendah tingkat
harga semakin besar bagian kebutuhan pasar yang dapat dipasok oleh perusahaan
yang berskala besar.
Selanjutnya, Bain telah menyusun teori harga-batas, yakni suatu industri akan
melakukan rintangan masuk melalui permainan tingkat harga. Jika harga diturunkan,
produksi meningkat dan pendatang baru akan tidak jadi masuk industri, tetapi pada
suatu waktu industri ini dapat mengurangi produksi dan memperoleh laba abnormal
dan hail ini menarik untuk entry. Kalau akan ada entry, mereka gunakan entry-gap.
Teori-teori marjinal mendapat kritik, terutama dari Hall dan Hitch. Atas penelitian
yang dilakukannya maka perusahaan tidak menggunakan analisis biaya marjinal dan
hasil marjinal, tetapi menentukan biaya rata-rata. Dengan biaya rata-rata ini
berkembang pula teori mark-up, yakni biaya variabel rata-rata ditambah dengan
persentase tertentu untuk keuntungan. Keuntungan ini dapat bersifat bruto maupun
neto.
Teori biaya rata-rata disebut juga full-cost price. Sylos-Labini menyusun teori
perilaku oligopoli yang juga kolusif dengan asumsi utama teknologi produksi tidak
bersambung. Oleh karena itu, skala perusahaan terbagi atas skala kecil, sedang dan
besar. Sylos juga menggunakan. entry-gap dari Bain, tetapi dengan menentukan, pada
jumlah produksi. Dalam model ini harga ditentukan oleh perusahaan yang berskala
besar dan mempunyai biaya rata-rata terendah. Harga ini dapat diterima oleh semua
perusahaan, dalam industri, oleh karena diandaikan, perusahaan besar tadi
mengetahui seluruh struktur yang biaya yang terjadi dalam industri dan mengetahui
pula permintaan pasar. Entry dapat terjadi dengan bebas bagi perusahaan yang
berskala kecil. Sebenarnya, tingkat harga masih dapat lebih rendah daripada harga
minimum yang dapat diterima bersama, tetapi kalau lebih rendah dari itu, hanya
perusahaan yang besar dan sedang saja yang dapat beroperasi, sedangkan yang
berskala kecil akan keluar (exit). Perusahaan-perusahaan yang besar ini kuatir juga
kalau yang kecil-kecil exit, oleh karena pemerintah tetap melindunginya. Sumber
Buku Ekonomi Industri karya Nurimansjah Hasibuan
Pasar Oligopsoni
a. Pengertian
Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-
masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau
dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
3. Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
Kebaikannya :
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih
Keburukannya :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
c. Membatasi pilihan konsumen
d. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
e. Distribusi pendapatn tidak selalu merata
4. Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.
5. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
6. Struktur pasar oligopoli terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas.
7. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar.
8. Ciri utama pasar monopoli adalah adanya seorang penjual yang menguasai
pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
DAFTAR PUSTAKA
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/pasar-persaingan-sempurna-perfect.html
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_302/materi1.html
http://kamaluddin86.blogspot.com/2009/02/teori-bentuk-pasar-pasar-monopsoni.html
http://organisasi.org/bentuk_bentuk_struktur_pasar_konsumen_persaingan_sempurna
_monopolistik_oligopoli_dan_monopoli
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/hukum-indonesia/pengertian-
monopoli-oligopoli
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html