You are on page 1of 18

PAPER

MANAJEMEN AGRIBISNIS
”Pertanian Organik”

Disusun Oleh :

Muhammad Rifqi 240110070004


Vrans Leonardi 240110070006
Mauludin Azis 240110070032
M. Abdul Malik 240110070034
Jery Christanto Purba 240110070035
Andi Raniadhi 240110070043
Rasyid Indra Maulana 240110070044
Aurora Septy 240110070049
Jenal Abidin 240110070064

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak
sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen
yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
 Jumlah penjual dan pembeli banyak
 Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
 Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
 Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
 Posisi tawar konsumen kuat
 Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
 Sensitif terhadap perubahan harga
 Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna


Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
dibawah ini :

Perusahaan adalah pengambil harga


Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk


Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat
dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak
terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara
keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan
untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.

Menghasilkan barang serupa


Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-
bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan
yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous.Karena barang-
barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang
mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan misalnya
melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan
penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai
produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak
dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan
keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap
perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam
industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti
menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit
pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar


Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing
pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar,
yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke
atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan
harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna


Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-
pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau
dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang
paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak
gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling
efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat
ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri
secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang
paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah.
Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya
dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya
produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi
telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber
daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut :
harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang
tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus
dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan
cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
c. Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan
diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang
perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan
untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling
minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah
dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perushaan dalam persaingan sempurna.

Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil


penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang
keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini
membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar
persaingan sempurna.

2. Kebebasan bertindak dan memilih


Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di
segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi
semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan
memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya.
Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang
maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-
barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1.  Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah
oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat
meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik
memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka
panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya
suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-
perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan
keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-
perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan
inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk
membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik.
Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul
oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2.  Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut
pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi,
ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3.  Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen
sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang
akan dikonsumsinya.
4.  Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah
paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi
tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam
bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat
menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
5.  Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang
efisien.

Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari
satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopoli :
 Hanya terdapat satu penjual atau produsen
 Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli
 Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat
hidup orang banyak
 Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun
butuh sumber daya yang sulit didapat
 Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
 Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
"monopolis". Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang
tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu
keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka
orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi
(pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya dipasar
gelap (black market).
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah
adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat
banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki
persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat
masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh
perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan
monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar
tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara
menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan
monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil.
Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis
yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama
kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak
eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah.
Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk
sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di
pasar.
Konsep Pasar Monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Berarti yang
dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antara permintaan
dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh
konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan
suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan
jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha. Walaupun di pasar
monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh
keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas
harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva
permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata
(AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan
monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual
harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.

Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang
ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air dan listrik
yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh
perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari
industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas
dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.

Sejumlah faktor membuka peluang terjadinya monopoli:


(1) Kepemilikan bahan baku atau pengetahuan strategis;
(2) Hak paten produk/proses produksi;
(3) Lisensi pemerintah;
(4) Kebijakan pembatasan harga;
(5) Secara historis hanya ada satu produsen dalam industri;
(6) Ukuran pasar relatif terlalu kecil untuk sejumlah penyedia.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan bahwa
sistem perekonomian berlangsung adil. Intervensi pemerintah untuk mengontrol
monopoli dapat mengambil beberapa bentuk:
(1) Undang-Undang Anti-monopoli (Antitrust Law);
(2) Pengendalian harga;
(3) Pengenaan Pajak; dan
(4) Penyediaan barang oleh pemerintah.

Undang-Undang Anti-monopoli harus mampu mendorong tercapainya tujuan-tujuan


berikut :
(1) Mencegah hambatan-hambatan yang membatasi kesempatan ekonomi;
(2) Mengoptimalkan alokasi sumber-sumber daya di masyarakat;
(3) Minimalisasi biaya di masing-masing pasar;
(4) Meningkatkan inovasi untuk kemajuan teknologi;
(5) Memastikan keadilan dengan cara mengeliminasi atau mengurangi ketidakadilan
distribusi keuntungan.

Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan
industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi
petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat
kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni
KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing
sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa
mempengaruhi harga dari factor produksi itu. Misalkan penawaran dari suatu factor
produksi x ditunjukkan oleh fungsi dibawah ini:
X = f.(Hx)
Dimana x = jumlah factor produksi yang ditawarkan,
Hx = harga dari factor produksi itu, sedangkan f = fungsi.
Bagi pengusaha tadi yang bertujuan mencapai keuntungan maksimum, berlakulah
syarat dibawah ini :
Y = f(x)
Maka agar mencapai maksimum,berlaku juga syarat dibawah ini :
dП/dx = Hy.dY/dX – Hx = 0
Hy. dY/dX = Hx
Hy. dY/dX adalah nilai produk marjinal ditinjau dari factor poduksi x yang dipakai.
Apabila harga produksi X itu adalah H1 maka pengusaha akan membeli dan
mempergunakan factor produksi tersebut sejumlah X1. kalau factor harga naik
menjadi H2 maka jumlah yang dibeli dan dipakai adalah X2. dan sebaliknya,apabila
harga turun menjadi H3 maka jumlah yang dibeli dan dipakai adalah X2. dan
sebaliknya apabila harga turun menjadi H3 maka jumlah yang dibeli dan dipakai X3,
dalam semua keadaan itu,nilai produk marjinal dari factor x sama dengan harga factor
itu. Bagi pengusaha monopsoni berlaku syarat sebagai brkut apabila bertujuan
mencapai keuntungan yang maksimum.
П = Hy.Y – X.Hx

Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang
termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
 Harga produk yang dijual relatif sama
 Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
 Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
 Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua
tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan
ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi
melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen
atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini
sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel
Struktur Pasar Oligopoli
Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah
produsen yang sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah
relatif. Dapat saja terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi
strukturnya tetap merupakan oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang
dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah,
dalam pengertian sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan,
ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh
20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai
pasar.
Jenis-jenis oligopoli juga tidaklah sesederhana yang dipelajari dalam teori-
teori ekonomi mikro. Tetapi secara garis besar dapat dibagi 2, yakni kolusif dan tidak
kolusif kalau dilihat dari perilakunya, dan dilihat dari penguasaan pasar dapat juga
dibagi dua, yakni oligopoli penuh dan parsial. Jenis-jenis oligopoli ini berkaitan pula
dengan perilakunya yang akan diuraikan pada bagian kedua. Namun demikian,
pengukuran yang agak realistik adalah pengukuran yang digunakan oleh J.S. Bain.
Dalam pengukuran ini terlihat adanya derajat struktur oligopoli.
Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan menggunakan kurva
Lorenz, demikian juga jika ingin melihat kesenjangan dalam andil perusahaan dalam
industri dapat pula diukur dengan menggunakan angka Gini. Kesejahteraan ini dapat
diukur dalam besaran produksi, nilai tambah, tenaga kerja dan modal atau asset yang
dimiliki perusahaan. Tingkat kesenjangan mungkin relatif rendah pada industri
oligopoli penuh, pada hal industri ini mempunyai tingkat konsentrasi yang relatif
tinggi. Sebaliknya, industri oligopoli parsial relatif akan lebih senjang, sedangkan
konsentrasinya relatif rendah. Dalam industri oligopoli penuh tidak ditemukan
perusahaan berskala kecil, sedangkan pada oligopoli parsial, sering atau banyak
ditemukan perusahaan yang berskala kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan
peningkatan konsentrasi, antara lain adalah faktor efisiensi, skala ekonomi,
kebijaksanaan pemerintah, sifat produk, merger dan kemajuan teknologi. Semua
faktor ini dapat berkombinasi atau berdiri sendiri-sendiri.
Perilaku Oligopoli
Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan umum,
tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk mencapai
tujuannya (kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya indeterminate, yakni
tidak ada titik keseimbangan yang deterministik. Beberapa teori yang diuraikan tadi
adalah sekadar ilustrasi bagaimana berbagai teori itu disusun dan dirumuskan dengan
asumsi-asumsinya masing-masing. Setiap pengritik, akan melihat bahwa kelemahan-
kelemahan teori itu terletak pada asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri
bertolak dari struktur telah mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri
oligopoli yang kolusif, yakni model pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi
atas tiga tipe, yakni tipe yang mempunyai biaya rendah, perusahaan yang dominan,
dan barometrik. Teori ini menganggap bahwa perusahaan yang berskala besar
mengetahui seluruh biaya perusahaan dan permintaan pasar. Semakin rendah tingkat
harga semakin besar bagian kebutuhan pasar yang dapat dipasok oleh perusahaan
yang berskala besar.
Selanjutnya, Bain telah menyusun teori harga-batas, yakni suatu industri akan
melakukan rintangan masuk melalui permainan tingkat harga. Jika harga diturunkan,
produksi meningkat dan pendatang baru akan tidak jadi masuk industri, tetapi pada
suatu waktu industri ini dapat mengurangi produksi dan memperoleh laba abnormal
dan hail ini menarik untuk entry. Kalau akan ada entry, mereka gunakan entry-gap.
Teori-teori marjinal mendapat kritik, terutama dari Hall dan Hitch. Atas penelitian
yang dilakukannya maka perusahaan tidak menggunakan analisis biaya marjinal dan
hasil marjinal, tetapi menentukan biaya rata-rata. Dengan biaya rata-rata ini
berkembang pula teori mark-up, yakni biaya variabel rata-rata ditambah dengan
persentase tertentu untuk keuntungan. Keuntungan ini dapat bersifat bruto maupun
neto.
Teori biaya rata-rata disebut juga full-cost price. Sylos-Labini menyusun teori
perilaku oligopoli yang juga kolusif dengan asumsi utama teknologi produksi tidak
bersambung. Oleh karena itu, skala perusahaan terbagi atas skala kecil, sedang dan
besar. Sylos juga menggunakan. entry-gap dari Bain, tetapi dengan menentukan, pada
jumlah produksi. Dalam model ini harga ditentukan oleh perusahaan yang berskala
besar dan mempunyai biaya rata-rata terendah. Harga ini dapat diterima oleh semua
perusahaan, dalam industri, oleh karena diandaikan, perusahaan besar tadi
mengetahui seluruh struktur yang biaya yang terjadi dalam industri dan mengetahui
pula permintaan pasar. Entry dapat terjadi dengan bebas bagi perusahaan yang
berskala kecil. Sebenarnya, tingkat harga masih dapat lebih rendah daripada harga
minimum yang dapat diterima bersama, tetapi kalau lebih rendah dari itu, hanya
perusahaan yang besar dan sedang saja yang dapat beroperasi, sedangkan yang
berskala kecil akan keluar (exit). Perusahaan-perusahaan yang besar ini kuatir juga
kalau yang kecil-kecil exit, oleh karena pemerintah tetap melindunginya. Sumber
Buku Ekonomi Industri karya Nurimansjah Hasibuan

Pasar Oligopsoni
a. Pengertian
Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-
masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau
dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.

b. Ciri-ciri pasar oligopsoni


+Terdapat beberapa pembeli
+Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen
+Barang yang dijual merupakan bahan mentah
+Harga cenderung stabil

c. Kebaikan dan keburukan pasar oligopsoni


+Kebaikan :
--Penjual lebih beruntung karena bisa pindah ke pembeli lain
--Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual
+Keburukan :
--Bisa berkembang menjadi pasar monopsoni bila antar pembeli bekerja sama
--Kualitas barang kurang terpelihara
PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
3. Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
 Kebaikannya :
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih
 Keburukannya :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
c. Membatasi pilihan konsumen
d. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
e. Distribusi pendapatn tidak selalu merata
4. Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.
5. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
6. Struktur pasar oligopoli terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas.
7. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar.
8. Ciri utama pasar monopoli adalah adanya seorang penjual yang menguasai
pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.

DAFTAR PUSTAKA

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/pasar-persaingan-sempurna-perfect.html
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_302/materi1.html
http://kamaluddin86.blogspot.com/2009/02/teori-bentuk-pasar-pasar-monopsoni.html
http://organisasi.org/bentuk_bentuk_struktur_pasar_konsumen_persaingan_sempurna
_monopolistik_oligopoli_dan_monopoli
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/hukum-indonesia/pengertian-
monopoli-oligopoli
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html

You might also like