Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Insidens
pneumonia
anak-balita
di
negara
berkembang adalah 151,8 juta kasus pneumonia/
tahun, 10% diantaranya merupakan pneumonia berat
dan perlu perawatan di rumah sakit. Sebagian besar
kematian terjadi di negara miskin, dimana
pengobatan tidak selalu tersedia dan vaksin sulit
didapat.
DEFINISI PNEUMONIA
KLASIFIKASI
1.
2.
3.
.Menurut
1.
2.
1.
2.
3.
4.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Usia
Etiologi tersering
Etiologi terjarang
Lahir- 20 hari
Listeria monocytogenes
grup D, haemophillus
influenza,streptococcus pneumonia
Virus : CMV, HMV
3 minggu 3 bulan
4 bulan 5 tahun
streptococcus pneumoniae
aureus
parainfluenza 1,2,3
Virus : CMV
Mycoplasma pneumoniae,
Staphylococcus aureus
Streptococcus pneumoniae
Bakteri :
legionella sp
pneumoniae
FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
Terdapat 4 stadium pneumonia :
1. Stadium I (4-12 jam pertama atau stadium
kongesti)
Disebut hiperemia, mengacu pada respon
peradangan.
2. Stadium II (48 jam berikutnya)
Disebut hepatisasi merah, terjadi sewaktu
alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan
fibrin yang dihasilkan oleh penjamu ( host )
sebagai bagian dari reaksi peradangan.
MANIFESTASI KLINIK
Didahului infeksi saluran napas
Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39400C
Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat
dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung
dan sianosis di sekitar mulut.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada inspeksi terlihat setiap nafas terdapat
retraksi otot epigastrik (subcostal), interkostal,
dan pernapasan cuping hidung
Pada infant, head bobbing
Pada palpasi ditemukan vokal fremitus yang
simetris.
Pada perkusi tidak terdapat kelainan
Pada auskultasi ditemukan crackles (ronkhi)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.
3.
Laboratorium
Pada pemeriksaan darah tepi dapat terjadi
leukositosis dengan hitung jenis bergeser ke
kiri
Bila fasilitas memungkinkan pemeriksaan
analisis gas darah menunjukkan keadaan
hipoksemia.
Pemeriksaan kultur darah jarang memberikan
hasil positif tetapi dapat membantu pada kasus
yang tidak menunjukkan respon terhadap
penanganan awal.
Hitung
1.
2.
3.
Pemeriksaan Radiologi
Pada foto dada terlihat infiltrat alveolar yang dapat
ditemukan diseluruh lapangan paru. Luas kelainan
pada gambaran radiologis biasa sebanding derajat
klinis penyakit, gambaran lain yang dapat dijumpai :
Konsolidasi pada satu lobus atau lebih pada
pneumonia lobaris
Penebalan pleura pada pleuritis
Komplikasi pneumonia seperti atelektasis, efusi
pleura, pneumothoraks, dan abses.
KRITERIA KLINIS
Diagnosis pneumonia ringan
Di samping batuk atau kesulitan bernapas, hanya
terdapat napas cepat saja. Napas cepat:
pada
Pada
auskultasi terdengar:
Crackles (ronki)
Suara pernapasan menurun
Suara pernapasan bronkial
DIAGNOSIS BANDING
1.
2.
3.
4.
Bronkiolitis
Aspirasi benda asing
Gagal jantung
Meningitis
PENATALAKSANAAN
Pneumonia ringan
1.
Anak di rawat jalan
2.
Beri antibiotik: Kotrimoksasol (4 mg TMP/kg
BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari atau
Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari
selama 3 hari. Untuk pasien HIV diberikan
selama 5 hari.
1.
2.
Jika
Pneumonia berat
Anak dirawat di rumah sakit
Kriteria rawat inap :
Bayi
Anak
Terapi Antibiotik:
Beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV
atau IM setiap 6 jam), yang harus dipantau dalam 24
jam selama 72 jam pertama. Bila membaik maka
diberikan selama 5 hari. Selanjutnya terapi
dilanjutkan di rumah atau di rumah sakit dengan
amoksisilin oral (15 mg/ kgBB/kali tiga kali sehari)
untuk 5 hari berikutnya
Terapi Oksigen :
1. Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia
berat
2. Bila tersedia pulse oximetry, gunakan sebagai
panduan untuk terapi oksigen
3. Gunakan nasal prongs, kateter nasal, atau kateter
nasofaringeal. Penggunaan nasal prongs adalah
metode terbaik untuk menghantarkan oksigen pada
bayi muda. Masker wajah atau masker kepala tidak
direkomendasikan.
KOMPLIKASI
a) Pneumonia Stafilokokus
b) Empiema
PROGNOSIS
PENCEGAHAN
1.
2.
3.
Pencegahan primer :
Memberikan imunisasi campak pada usia 9
bulan dan imunisasi DPT
Menjaga daya tahan tubuh anak dengan cara
memberikan ASI pada bayi neonatal sampai
berumur 2 tahun dan makanan bergizi pada
balita
Mengurangi polusi lingkungan seperti polusi
udara dalam ruangan
1.
2.
Pencegahan sekunder :
Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan
antibiotik parenteral dan pemberian oksigen.
Pneumonia
ringan
:
Diberikan
antibiotik
kotrimoksasol oral, ampisilin atau amoksisilin.
1.
2.
Pencegahan tersier :
melakukan perawatan yang ekstra pada balita
dirumah, beri antibiotik selama 5 hari, anjurkan ibu
untuk tetap kontrol bila keadaan anak memburuk.
bila anak bertambah parah, maka segera bawa ke
sarana kesehatan terdekat.
KESIMPULAN
SARAN
TERIMAKASIH