You are on page 1of 6

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN

UNTUK INFEKSI, HIPERTENSI, DAN NYERI


FARMAKOLOGI
BIOMEDIK II

Nama : Muh. Ikhsan Fadli Nanlohy


Nim : K1A2 14 027

Konsentrasi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Kendari
2015

Indikasi Dan Kontraindikasi Obat-Obatan Infeksi


1. SEFDITOREN PIVOKSIL
Indikasi: untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh strain yang peka pada Community
acquired pneumoniae (CAP), eksaserbasi akut pada bronkitis kronis, faringotonsilitis,
sinusitis akut, infeksi kulit dan jaringan lunak yang tidak kompleks
Kontraindikasi: pasien dengan riwayat shock anafilaksis terhadap zat aktif atau
komponen lain dari obat.
2. SEFEPIM HIDROKLORIDA
Indikasi: Untuk mengatasi infeksi saluran napas bawah termasuk pneumonia dan
bronkhitis, infeksi saluran kemih dan komplikasinya, termasuk pyelonepritis dan infeksi
yang lebih berat, infeksi kulit dan jaringan kulit. infeksi intra abdomen, termasuk infeksi
saluran empedu dan peritonitis, infeksi ginekologik, septikemia, pengobatan empiris pada
febrile neutropenia
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap antibiotik penisilin, dan beta-laktam lainnya,
golongan sepalosporin dan hipersensitif terhadap obat ini.
3. SEFETAMET
Indikasi: infeksi telinga, hidung dan tenggorokan (otitis media, sinusitis, pharyngotonsilitis); infeksi saluran pernafasan bagian bawah (serangan akut bronkitis kronis,
trakeobronkitis, pneumonia); infeksi saluran urin (infeksi saluran urin yang tidak
berkomplikasi, infeksi saluran urin yang berkomplikasi (termasuk pielonefritis akut
primer), uretritis gonokok akut pada pria.
Kontraindikasi: hipersensitif terhadap sefalosporin dan penisilin
4. SEFODIZIM
Indikasi: infeksi saluran napas bawah, pemberian injeksi intramuskuler atau intravena
lambat atau infus: 1 g tiap 12 jam. Infeksi saluran kemih atas dan bawah (termasuk
pielonefritis akut dan kronis dan sistitis): 1 g tiap 12 jam atau 2 g per hari dalam dosis
tunggal.
Kontraindikasi: Alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin.
5. SEFOPERAZON
Indikasi: Infeksi saluran napas bawah dan atas, infeksi saluran urin, peritonitis,
kolesistitis, kolangitis, dan infeksi intra abdomen lainnya, septikemia, infeksi kulit dan
jaringan kulit, infeksi tulang dan sendi. penyakit inflamasi pelvis, endometritis, gonorroe,
dan infeksi saluran genital lainnya.
Kontraindikasi: Alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin
6. SULPERAZON (SEFOPERAZON SULBAKTAM)
Indikasi: Untuk mengatasi infeksi saluran napas atas dan bawah; Infeksi saluran urin atas
dan bawah.Infeksi peritonitis, kolesistisis, kolangitis, dan infeksi intra abdomen lainnya;
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Kontraindikasi: Pasien yang alergi terhadap penisilin, sulbaktam, sefoperazon atau
sefalosporin lainnya.
7. SEFOTAKSIM
Indikasi: lihat juga sefaklor; Profilaksis pada pembedahan. Epiglotitis karena hemofilus,
meningitis.
Kontraindikasi: Alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin.

8. SEFPODOKSIM
Indikasi: infeksi saluran napas tetapi penggunaan pada faringitis dan tonsilitis, hanya
yang kambuhan, infeksi kronis atau resisten terhadap antibiotik lain.
Kontraindikasi: Alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin.
9. SEFSULODIN
Indikasi: hanya untuk infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa yang peka
terhadap sefsulodin, terutama pada infeksi saluran kemih kronik yang kambuh pada
pielonefritis, prostatitis, infeksi saluran kemih yang disertai kerusakan (adanya
neoplasma, calculi pada saluran kemih atau karena tindakan bedah); infeksi saluran nafas
(pneumonia, bronkitis purulen kronik dan infeksi yang berhubungan dengan
mucoviscidosis); infeksi pada tulang dan jaringan (misal: osteomilitis); infeksi sekunder
setelah luka atau luka bakar; septikemia; dan peritonitis; pada infeksi berat dianjurkan
untuk dikombinasikan dengan anti pseodomonas lain (misal: aminoglikosida) karena
akan sangat mudah terjadi resistensi.
Kontraindikasi: tidak boleh diberikan kepada pasien yang pernah mengalami syok akibat
natrium sefsulodin
10. SEFTIZOKSIM
Indikasi: untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi saluran
kemih, infeksi intraabdominal, infeksi kulit dan jaringan, infeksi tulang dan sendi,
septikemia dan meningitis
Kontraindikasi: hipersensitif pada seftizoksim dan sefalosporin lainnya

Indikasi Dan Kontraindikasi Obat-Obatan Hipertensi


1. Bendroflazid( Corzide )
Indikasi: edema, hipertensi
Kontraindikasi: hipokalemia yang refraktur, hiponatremia, hiperkalsemia, , gangguan
ginjal dan hati yang berat, hiperurikemia yang simptomatik, penyakit adison.
2. Chlortalidone ( Hygroton, Tenoret 50, Tenoretic )
Indikasi : edema, hipertensi, diabetes insipidus
Kontraindikasi: hipokalemia yang refraktur, hiponatremia, hiperkalsemia, , gangguan
ginjal dan hati yang berat, hiperurikemia yang simptomatik, penyakit adison.
3. hidroklorotiazid
Indikasi: edema, hipertensi
Kontraindikasi: hipokalemia yang refraktur, hiponatremia, hiperkalsemia, , gangguan
ginjal dan hati yang berat, hiperurikemia yang simptomatik, penyakit adison.
4. Furosemide ( Lasix, uresix, impugan )
Indikasi: edema pada jantung, hipertensi
Kontraindikasi: gangguan ginjal dan hati yang berat.
5. Amilorid HCL ( Amiloride, puritrid, lorinid )
Indikasi: edema, hipertensi, konservasi kalium dengan kalium dan tiazid
Kontraindikasi: gangguan ginjal, hiperkalemia.
6. Spironolakton ( Spirolactone, Letonal, Sotacor, Carpiaton )
Indikasi: edema, hipertensi
Kontra indikasi: gangguan ginjal, hiperkalemia, hipernatremia, kehamilan dan menyusui,
penyakit adison.
7. Bendroflumetazid
Indikasi: edema, hipertensi
Kontraindikasi: hipokalemia yang refraktur, hiponatremia, hiperkalsemia, , gangguan
ginjal dan hati yang berat, hiperurikemia yang simptomatik, penyakit adison.
8. Diltiazem (kalsium antagonis)

Indikasi : hipertensi, angina pectoris, MCI, penyakit vaskuler perifer.

Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui, gagal jantung.


9. Nifedipin (antagonis kalsium)

Indikasi : hipertensi, angina yang disebabkan vasospasme coroner, gagal jantung


refrakter.

Kontraindikasi : gagal jantung berat, stenosis berat, wanita hamil dan menyusui.
10. Verapamil (Antagonis kalsium)

Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung, migren.

Kontraindikasi : gangguan ventrikel berat, syok kardiogenik, fibrilasi, blok jantung


tingkat II dan III, hipersensivitas.

Indikasi Dan Kontraindikasi Obat-Obatan Nyeri


1. Morfin
Indikasi : Meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan
dengan analgesic non-opioid, Mengurangi atau menghilangkan sesak napas akibat edema
pulmonal yang menyertai gagal jantung kiri, Mengehentikan diare
Kontraindikasi : Orang lanjut usia dan pasien penyakit berat, emfisem, kifoskoliosis,
korpulmonarale kronik dan obesitas yang ekstrim.
2. Meperidin
Indikasi : Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. Meperidin
digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetric dan sebagai obat praanestetik.
Kontraindikasi : Pada pasien penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi
karena terjadinya perubahan pada disposisi obat. Selain itu dosis meperidin perlu
dikurangi bila diberikan bersama antisipkosis, hipnotif sedative dan obat-obat lain
penekan SSP. Pada pasien yang sedang mendapat MAO inhibitor pemberian meperidin
dapat menimbulkan kegelisahan, gejala eksitasi dan demam.
3. Morfin
Indikasi : Analgesik selama dan setelah pembedahan, situasi lain
KontraIndikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala
4. Kodein Fosfat
Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang
Kontra indikasi : Depresi pernafasan akut, alkoholisme akut, peninggian tekanan otak
atau cedera kepala
5. Fentanil
Indikasi : Nyeri kronik yang sukar diatasi pada kanker
Kontraindikasi : deprsi pernafasan akut, alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
6. Petidin HCl
Indikasi : nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedah
Kontraindikasi : deprsi pernafasan akut, alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
7. Tramadol HCl
Indikasi : nyeri sedang sampai berat.
Kontraindikasi : deprsi pernafasan akut, alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
8. Metadon
Indikasi : Analgesik selama dan setelah pembedahan, situasi lain.
Kontraindikasi : deprsi pernafasan akut, alkoholisme akut, peninggian tekanan otak atau
cedera kepala.
9. Alkaloid Opium
Indikasi : Meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan
dengan analgesic non-opioid, Mengurangi atau menghilangkan sesak napas akibat edema
pulmonal yang menyertai gagal jantung kiri, Mengehentikan diare
Kontraindikasi : Orang lanjut usia dan pasien penyakit berat, emfisem, kifoskoliosis,
korpulmonarale kronik dan obesitas yang ekstrim.

10. Derivat Fenilpiperidin


Indikasi : Derivat Fenilpiperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia.
Derivat Fenilpiperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetric dan
sebagai obat praanestetik.
Kontraindikasi : Pada pasien penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi
karena terjadinya perubahan pada disposisi obat. Selain itu dosis meperidin perlu
dikurangi bila diberikan bersama antisipkosis, hipnotif sedative dan obat-obat lain
penekan SSP. Pada pasien yang sedang mendapat MAO inhibitor pemberian meperidin
dapat menimbulkan kegelisahan, gejala eksitasi dan demam.

You might also like