You are on page 1of 1

ABSTRAK

Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai menyusu
sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan the
beast crawl atau merangkak mencari payudara. Digagas oleh mentri negara
pemberdayaan perempuan, Prof, Meutia Hatta Swasono, dan juga sekaligus
menandai Ibu negara menjadi duta ASI nasional perlu adanya dukungan yang baik.
Sampai sekarang program ini belum banyak didukung oleh instansi kesehatan
pemerintah maupun swasta. Hal ini ditandai dengan masih kecilnya cakupan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) di Indonesia dengan presentasi hanya 4%, termasuk di RS "X"di
Garut yang belum memiliki prosedur tetap.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang penerapan inisiasi
menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir di RS "X" di Garut. Secara khusus
penelititan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan IMD dar faktor
pengetahuan ibu post partum, dukungan pemeriksa ANC, dukungan penolong
persalinan, dukungan keluarga, pengetahuan tenaga kesehatan dan kebijakan di RS
"X" di Garut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam.
Triangulasi dilakukan dengan sumber dan data. Informan dari penelitian ini adalah
ibu post partum, keluarga ibu post partum, bidan penolong persalinan, bidan
pemeriksa kehaliman, perawat perinatologi, ketua IBI Garut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya penerapan IMD disebabkan karena
pengetahuan ibu post partum dan tenaga kesehatan masih kurang, kurangnya
dukungan dari keluarga, penolong persalinan dan pemeriksa kehamilan juga belum
adanya kebijakan di RS "X" di Garut.
Disarankan kepada instansi untuk terbukan dengan Evidence base sehingga bisa
yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan dan pelayanan bahkan bagi pengadaan
kebijakan lokal sekalipun. Sosialisasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan.
Daftar Pustaka : 40 Buku (1981-2008)

You might also like