Professional Documents
Culture Documents
2014
I. IDENTITAS PASIEN
NAMA
: Tn S
UMUR
: 51 tahun
ALAMAT
: Sukajawa
AGAMA
: Islam
PEKERJAAN
: Petani
STATUS
: Menikah
SUKU BANGSA
: Jawa
TANGGAL MASUK : 8 September 2014
DIRAWAT YANG KE : III (Ketiga)
II.
RIWAYAT PENYAKIT
ANAMNESIS
(Alloanamnesis dari istri, tanggal 11
September 2014, pkl 10.30 WIB)
Keluhan utama : Kelemahan lengan dan
tungkai kanan
Keluhan tambahan : Sulit bicara, nyeri kepala
Status Present
Kepala
Rambut : Hitam, lurus dan tidak mudah dicabut
Mata
: Konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
pupil bulat ,sentral, isokor
Telinga : Liang lapang, membran timpani intak.
Hidung : Septum deviasi (-), konka tidak hipertropi.
Mulut
: Bibir kering, lidah kotor, lidah tampak adanya
deviasi ke kanan dan mulut asimetris
Leher
Pembesaran KGB : (-)
Pembesaran tiroid : (-)
JVP
: Tidak meningkat
Trachea : Di tengah
Thorak
Cor
Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Iktus kordis teraba pada ICS V garis mid clavicula kiri
Sela iga IV garis parasternal kanan
PerkusiBatas kanan :
Batas kiri
: Sela iga V garis midclavicula kiri
Batas atas :
sela iga II garis parasternal kiri
Auskultasi Bunyi jantung I II murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi Pergerakan nafas kanan-kiri simetris, retraksi sela
iga (-)
Palpasi Fremitus taktil paru kanan = paru kiri
PerkusiSonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi Vesikuler ( +/+ ), whezing ( -/- ), ronkhi (-/-)
Abdomen
Inspeksi Perut rata dan simetris
Palpasi Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
nyeri lepas (-)
Perkusi Timpani, nyeri ketok (-)
AuskultasiBising usus (+) normal
Ekstremitas
oedem (-/-),
Ekstremitas
oedem (-/-),
Superior:
sianosis (-/-), turgor kulit baik
Inferior:
sianosis (-/-), turgor kulit baik
NERVUS CRANIALIS
N. olfaktorius ( N. I )
Daya penciuman hidung : Tidak bisa dinilai
N. opticus ( N. II )
Tajam penglihatan : Tidak bisa dinilai
Lapang Penglihatan
: Tidak bisa dinilai
Tes warna
: Tidak bisa dinilai
Fundus oculi
: Tidak dilakukan
N. occulomotorius, N. trochlearis, N. abducen ( N.III-N.IV-N.VI )
Kelopak mata
Ptosis
: (-/-)
Endophtalmus
:(-/-)
Exopthalmus
: (- / - )
Pupil
Diameter
: ( 3 mm / 3 mm )
Bentuk
: ( Bulat / Bulat )
Isokor / anisokor
: ( Isokor / Isokor )
Posisi
: ( Sentral / Sentral )
Reflek cahaya langsung
:(+/+)
Reflek cahaya tidak langsung
:(+/+)
N. fascialis ( N. VII )
Inspeksi wajah sewaktu :
Diam
:Simetris
Tertawa
: Asimetris, miring ke kiri
Meringis
: Asimetris, miring ke iri
Bersiul
: Asimetris
Menutup mata : Simetris
Pasien disuruh untuk :
Mengerutkan dahi :Simetris
Menutup mata kuat-kuat: Simetris
Menggembungkan pipi :Simetris
Sensoris
Pengecapan 2/3 depan lidah: (+/+)
N. acusticus ( N. VIII )
N. cochlearis
Ketajaman pendengaran: (+/+)
Tinitus
: ( -/ -)
N. vestibularis
Test vertigo
:Tidak dilakukan
Nistagmus
:(-/-)
Kaku kuduk
Kernig test
Lasseque test
Brudzinsky I
Brudzinky II
:
:
:
: (-)
(-)
: (-)
(-)
(-)
Sistem motorik
Superior ka / ki
Gerak
Kekuatan otot
Tonus
Klonus
-/-
Atrophi
-/-
Reflek fisiologis
Bicep ( + / + ) Pattela ( + / + ) Tricep ( + / + )
Achiles ( + / + )
Reflek patologi
Lateralisasi ke kanan
Inferior ka / ki
2/5
Lateralisasi ke kanan
3/5
-/-/-
Hoffman trommer ( + / - )
Babinsky ( + / - )
Chaddock
(-/-)
Oppenheim
(-/-)
Schaefer ( - / - )
Gordon
(-/-)
Sensibilitas
Eksteroseptif / rasa permukaan ( superior / Inferior )
Rasa raba : Tidak bisa dinilai
Rasa nyeri
: (+) / (+)
Rasa suhu pana : Tidak bisa dinilai
Rasa suhu dingin : Tidak bisa dinilai
Propioseptif / rasa dalam
Rasa sikap : Tidak bisa dinilai
Rasa getar : tidak dilakukan
Rasa nyeri dalam : ( + / + )
Fungsi kortikal untuk sensibilitas
Asteriognosis : Tidak bisa dinilai
Agnosa taktil : Tidak bisa dinilai
Two point discrimination : Tidak bisa dinilai
Koordinasi
Tes tunjuk hidung
: Sulit dinilai
pronasi supinasi
: Sulit dinilai
NHSS score = 8
Fungsi luhur
Fungsi bahasa
Afasia motorik
Fungsi orientasi
Sulit dinilai
Fungsi memori
Sulit dinilai
Fungsi emosi
Sulit dinilai
Algoritma Gadjah Mada
Penurunan kesadaran :(-)
Nyeri kepala
: (-)
Refleks babinsky
: (+)
Stroke non hemoragik
Score Djoenaedi
Sebelum Serangan
Tidak ada
2. Permulaan serangan
6,5
6,5
3. Waktu serangan
Bekerja ( Aktivitas)
6,5
Bangun Tidur
4. Sakit kepala
Sangat Hebat
10
Hebat
7,5
Ringan
Tidak Ada
5. Muntah
10
7,5
1
0
6.
Kesadaran :
Menurun langsung sewaktu serangan 10
Menurun mendadak (menit-jam) 10
Menurun pelan-pelan (1 hari/ >) 1
Menurun smentara lalu sadar lagi 1
Tidak ada gangguan kesadaran 0
7. Tekanan darah sistole:
Waktu serangan sangat tinggi (>200/110)7,5
Waktu MRS sangat tinggi (> 200/110) 7,5
Waktu Serangan tinggi (>140/100) 1
Waktu MRS tinggi (>140/100) 1
8. Tanda rangsangan :
Kaku kuduk hebat 10
Kaku kuduk ringa 5
Kaku kuduk tidak didapatkan 0
9. Pupil:
Isokor 5
Anisokor 10
Pinpoint dextra/sinistra 10
Midriasis dextra/sinistra 10
Kecil dan reaksi lambat 10
Kecil dan reaktif 10
10. Fundus oculi :
Perdarhan Subarachnoid 10
Perdarahan Retina (flare Stroke)
Normal 0
Tidak dilakukan
Jumlah
7,5
Skor Siriraj
No
1.
Gejala / Tanda
Kesadaran
Penilaian
Indek
Skor
X 2,5
X 2
X 2
X 10 %
X (-3)
koma/koma
2.
3.
4.
5.
Muntah
(0) Tidak
Nyeri Kepala
(1) Ya
(0) Tidak
(1) Ya
Diastolik
Tekanan Darah
Ateroma
a.
DM
(0) Tidak
b.
Angina pektoris
(1) Ya
Klaudikasio Intermiten
6.
Konstanta
- 12
-12
HASIL SSS
RESUME
Pasien seorang pria berumur 51 tahun datang
datang ke RSAM pada tgl 8 September 2014 dengan
keluhan kelemahan lengan dan tungkai kanan sejak
1 hari SMRS. Keluhan tersebut muncul mendadak
saat pasien sedang beristirahat. Keluarga pasien
menyatakan sebelumnya pasien juga mengeluh
nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan berdenyut pada
seluruh bagian kepala disertai keringat dingin.
Keluhan nyeri kepala tanpa disertai mual dan
muntah, serta tidak mengganggu aktivitas. Pada
saat keluhan-keluhan tersebut muncul, pasien juga
mendadak tidak dapat berbicara, namun pasien
masih dapat memahami pembicaraan orang lain.
RESUME
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Status Neurology
Motorik
sentral :
DIAGNOSIS
Klinis = Hemiparese dekstra + Parese N. VII sinistra tipe sentral +
afasia motorik
Topis = Korteks hemisfer serebri sinistra lobus temporo-parietal dan
Lobus frontal area broca (area 40)
Etiologi
PENATALAKSANAAN
Umum
Tirah Baring
Aspillet 2 x 80 mg
Clopidogrel 1 x 75 mg
Citicolin
Fisioterapi + terapi wicara
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Laboratorium
Darah Lengkap : Hb, Leukosit
Biokimia : Fungsi ginjal (ureum, Creatinin), lipid profil
(kolesterol total, HDL, LDL), GDS, Natrium, Kalium, Kalsium,
Klorida.
EKG
Radiologi : Foto thorak
CT Scan
PROGNOSA
Quo ad Vitam: Dubia ad bonam
Quo ad Fungtionam
: Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
EKG
FOTO THORAX
HASIL CT SCAN
Keluhan
:Lengan dan tungkai kanan terasa lemah
K.U : Tampak sakit ringan
Kesadaran : CM GCS:
E4M6V afasia motorik
Tanda Vital: TD :160/100 mmHg
N
: 88 X/menit
RR : 24 X/menit
T
: 36,40 C
pasif / aktif
N/N
Reflek fisiologis
Bicep ( + / + ) Pattela ( + / + )
Tricep (+ / +)
Achilles ( + / + )
Reflek patologi
Hoffman trommer ( + / - ) , Babinsky ( - / + ) Chaddock ( - / - )
Oppenheim ( - / - ) Schaefer ( - / -)
Gordon ( - / - )
Jawaban konsul jantung : CHF e.c Atrial Fibrilasi
Penatalaksanaan :
IVFD Ringer laktat gtt XV / menit
Captopril 25 mg 3 x 1 tab
PCT 500mg 3 x 1 tab
Vit B19
Digoxin 1 x 0,25 mg
Aspillet 2 x 80 mg
Clopidogrel 1 x 75 mg
Diskusi Kasus
Stroke
Pada
Kelumpuhan,
Score Djoenaedi
Sebelum Serangan
Tidak ada
2. Permulaan serangan
6,5
6,5
3. Waktu serangan
Bekerja ( Aktivitas)
6,5
Bangun Tidur
4. Sakit kepala
Sangat Hebat
10
Hebat
7,5
Ringan
Tidak Ada
5. Muntah
10
7,5
1
0
6.
Kesadaran :
Menurun langsung sewaktu serangan 10
Menurun mendadak (menit-jam) 10
Menurun pelan-pelan (1 hari/ >) 1
Menurun smentara lalu sadar lagi 1
Tidak ada gangguan kesadaran 0
7. Tekanan darah sistole:
Waktu serangan sangat tinggi (>200/110) 7,5
Waktu MRS sangat tinggi (> 200/110) 7,5
Waktu Serangan tinggi (>140/100) 1
Waktu MRS tinggi (>140/100) 1
8. Tanda rangsangan :
Kaku kuduk hebat 10
Kaku kuduk ringa 5
Kaku kuduk tidak didapatkan 0
9. Pupil:
Isokor 5
Anisokor 10
Pinpoint dextra/sinistra 10
Midriasis dextra/sinistra 10
Kecil dan reaksi lambat 10
Kecil dan reaktif 10
10. Fundus oculi :
Perdarhan Subarachnoid 10
Perdarahan Retina (flare Stroke) 7,5
Normal 0
Tidak dilakukan
Jumlah
Skor Siriraj
No
1.
Gejala / Tanda
Kesadaran
Penilaian
Indek
Skor
X 2,5
X 2
X 2
X 10 %
X (-3)
koma/koma
2.
3.
4.
5.
Muntah
(0) Tidak
Nyeri Kepala
(1) Ya
(0) Tidak
(1) Ya
Diastolik
Tekanan Darah
Ateroma
a.
DM
(0) Tidak
b.
Angina pektoris
(1) Ya
Klaudikasio Intermiten
6.
Konstanta
- 12
-12
HASIL SSS
Anatomi otak
Homunculus Motorik
Nervus VII
Keluhan lain :
Hasil CT Scan
Gambaran infark
STROKE
Pendahuluan
Stroke digunakan untuk menamakan sindrom
hemiparesis atau paralisis akibat lesi vaskular yang
bisa bangkit dalam beberapa detik sampai hari,
terantung dari jenis penyakit yang menjadi
kausanya.
Definisi
Stroke adalah tanda tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak
fokal (global), dengan gejala gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih, atau
menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab
lain yang jelas selain vaskular (WHO, 1986).
Faktor Resiko
Klasifikasi
Perdarahan Subarachnoid
Progressing
Intraserebral
stroke
(PIS)
(PSA)
Etiologi
1. Trombosis
Trombosis (penyakit trombo oklusif) merupakan penyebab stroke
yang paling sering. Trombosis ditemukan pada 40 % dari semua kasus
stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologi. Biasanya ada
kaitannya dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat
ateroklerosis.
2. Embolisme
Embolisme serebri termasuk mutan kedua dari berbagai penyebab
utama stroke. Penderita embolisme biasanya lebih muda
dibandingkan dengan penderita trombosis. Kebanyakan emboli serebri
berasal dari suatu trombus dalam jantung sehingga masalah yang
dihadapi sesungguhnya merupakan perwujudan penyakit jantung.
3. Perdarahan Serebri
Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptur arteri serebri.
Ekstravasasi darah terjadi di daerah otak dan / atau subarakhnoid,
sehingga jaringan yang terletak di dekatnya akan tergeser dan
tertekan.
1.
Gejala Klinik
Gejala defisit local
PIS
PSA
Berat
Ringan
2.
SIS sebelumnya
Amat jarang
3.
Permulaan (onset)
Menit/jam
1 2 menit
4.
Nyeri kepala
Hebat
Sangat hebat
5.
Sering
Sering
6.
Hipertensi
Hampir selalu
Biasanya tidak
7.
Kesadaran
Biasa hilang
Biasa
8.
Kaku kuduk
Jarang
sebentar
Biasa ada
9.
Hemiparesis
Sering sejak
Permulaan
10 Deviasi mata
ada
Tidak ada
.
11 Gangguan bicara
Bisa ada
Jarang
.
12 Likuor
Sering
Selalu
.
13 Perdarahan
Sering
Berdarah
.
subarakhnoid
14 Paresis / gangguan N. III Berdarah
.
ada
hilang
tidak
DAFTAR PUSTAKA