Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
Nama
NIM
: 5150402033
: Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul Aplikasi Value Engineering Terhadap Struktur Balok dan
Pondasi Untuk Biaya Proyek Pembangunan Kantor Perpustakaan Daerah
Propinsi Jawa Tengah telah disetujui oleh dosen pembimbing Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Hari
: Jumat
Tanggal
: 29 Juni 2007
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari
: Rabu
Tanggal
: 23 Mei 2007
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Penguji I
Penguji II
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak dan ibu yang saya hormati dan selalu saya cintai
2. Untuk Mas Arie, Mas Radik, Mas Zaeni yang selalu
membantu,
mengajarkan
dan
menuntun
dalam
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi dengan judul Aplikasi Value Engineering pada Struktur Balok dan
Pondasi Untuk Biaya Proyek Pembangunan Kantor Perpustakaan Daerah
Propinsi Jawa Tengah .
Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan
program studi Sarjana Strata-1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
Selama proses penulisan Skripsi ini penulis menyadari banyak sekali
kekurangan dan hambatan, akan tetapi berkat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga proses penulisan skripsi
ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Soesanto, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang,
2. Drs. Lashari, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang,
3. Drs. Henry Apriyatno, M.T, Ketua Prodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang,
4. Toriq Arif Ghuzdewan, S.T., MSCE, dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan hingga selesainya penyusunan skripsi ini,
5. Drs. Tugino, M.T, dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan hingga selesainya penyusunan skripsi ini,
v
6. Drs. Kamid Idris, M.T, dosen wali Teknik Sipil S1 angkatan 2002,
7. Seluruh dosen serta staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang,
8. Bapak dan ibu yang telah membesarkan, menyayangi, mendidik
serta
Ustoyo, Zaeni dan Radik yang telah semangat dalam menyelesaikan tugas
akhir. Risal, Okik dan Bowo, terima kasih atas semangatnya. Civilian 02
we must strugle,
Semarang,
Juni 2007
Penulis
vi
SARI
Rinouw Astria Widodo. 2007. Aplikasi Value Engineering Untuk Optimasi Biaya
Proyek Pembangunan Kantor Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Kata kunci : Value Engineering, Optimasi.
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan gedung bertingkat sering kali
memberikan suatu nilai bangunan yang besar walaupun secara kualitatif ataupun
struktural bangunan itu dinilai biasa-biasa saja. Hal ini bukan semata-mata
kekurangan dari perencana, akan tetapi lebih pada kekurang efektifan dan keefisienan
penggunaan bahan-bahan yang memiliki kualitas hampir sama, tapi dari segi biaya
lebih dipandang ekonomis justru kurang diperhatikan. Value Engineering merupakan
salah satu bidang keilmuan dari teknik sipil yang secara inti berfungsi untuk
memberdayagunakan suatu cara atau metode guna mengoptimalisasi biaya yang
terjadi dalam pembangunan suatu gedung/proyek. Permasalahan yang dikaji adalah
bagaimana pengaruh aplikasi Value Engineering terhadap optimasi biaya pada proyek
pembangunan kantor Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah? Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan beberapa bahan dan
material untuk pengoptimalan biaya proyek. Mengetahui nilai penghematan (saving)
setelah dilakukan analisa Value Engineering.
Pada penelitian ini penganalisisan Value Engineering difokuskan pada item
pekerjaan struktur bawah yaitu pondasi dan item struktur atas yaitu balok. Dengan
menghadirkan beberapa alternatif yang masing-masing ditinjau dari segi penggunaan
materialnya. Untuk item pekerjaan pondasi digunakan beberapa alternatif penggunaan
tiang pancang dengan dimensi yang berbeda. Dalam proyek ini digunakan jenis
pondasi minipile dengan dimensi 32x32x32, kemudian dengan daya dukung yang
sama maka dihadirkan pondasi tiang silinder dengan 300, 350 dan tiang persegi
20x20. Untuk item pekerjaan beton bertulang yang dalam proyek ini digunakan beton
dengan mutu K 275, kemudian dihadirkan 3 alternatif penggunaan mutu beton lain
yaitu beton mutu K 225, K 250 dan K 300, yang kesemuanya dikaji hanya untuk
pekerjaan balok.
Hasil penelitian didapat nilai penghematan (saving) untuk item pekerjaan
pondasi dari berbagai alternatif yaitu : biaya yang harus keluarkan untuk pekerjaan
pondasi existing (32x32x32) adalah Rp. 213.587.573,00, sedangkan untuk alternatif
penggunaan bahan lain yaitu tiang pancang 300 sebesar Rp. 180.601.760,70
berselisih Rp.32.985.812,23, penggunaan tiang dengan 350 sebesar
Rp.
196.188.987,70 berselisih Rp. 17.398.585,30, penggunaan tiang persegi 20x20
sebesar Rp. 159.640.139,00, berselisih Rp. 53.947.434,00. Sedangkan untuk
pekerjaan struktur balok yang dalam existing digunakan mutu beton K275 didapat
biaya sebesar Rp.148.800.055,30, penggunaan mutu beton K 225 sebesar
Rp.126.480.069,00 berselisih Rp.22.319.986, penggunaan mutu beton K 250 sebesar
Rp.127.047.200,80 berselisih Rp.21.752.854,20, penggunaan mutu beton K 300
sebesar Rp.127.866.100,90 berselisih Rp.20.999.999.96, sehingga dari hasil penelitian
ini didapatkan total penghematan dari item pekerjaan pondasi dan balok adalah
sebesar Rp.76.267.420,00
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Persetujuan Pembimbing....................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................ iii
Motto dan Persembahan ........................................................................................ iv
Kata Pengantar ...................................................................................................... v
Sari ........................................................................................................................ vii
Daftar Isi................................................................................................................ viii
Daftar Tabel .......................................................................................................... xi
Daftar Gambar ....................................................................................................... xiii
Daftar Notasi ......................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran .................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................
viii
10
10
17
19
24
F. Analisa Perangkingan..........................................................................
28
28
29
31
31
C. Tempat Penelitian................................................................................
32
32
33
2. Data ...............................................................................................
33
34
35
44
48
49
49
50
ix
50
51
52
54
55
56
57
59
3. Tahap Analisa................................................................................
75
79
79
80
81
84
3. Tahap Analisa................................................................................
100
104
104
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
107
B. Saran
108
.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Tabel Kriteria Fungsi .................................................................. 28
Tabel 2.2 Penilaian Zero-One terhadap fungsi 1 ......................................... 30
Tabel 2.3 Penilaian Existing dan Alternatif yang muncul............................ 31
Tabel 3.1 Tabel Paparan Fase Informasi ..................................................... 38
Tabel 4.1 Data Informasi Teknik Proyek .................................................... 56
Tabel 4.2 Data Informasi Pekerjaan Pondasi............................................... 57
Tabel 4.3 Analisa Fungsi Pekerjaan Pondasi............................................... 58
Tabel 4.4 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Design Alternatif ........... 60
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Dimensi dan Penulangan Pile Cap ....... 61
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Analisa dan Perhitungan ................................ 73
Tabel 4.7 Rekapitulasi Harga Pekerjaan ..................................................... 74
Tabel 4.8 Analisa Fungsi ............................................................................ 76
Tabel 4.9 Penilaian Bobot Sementara ......................................................... 77
Tabel 4.10 Penilaian dengan zero-One ......................................................... 78
Tabel 4.11 Penilaian dengan Zero-One terhadap fungsi B ............................ 79
Tabel 4.12 Penilaian dengan Zero-One terhadap fungsi C............................ 79
Tabel 4.13 Penilaian dengan Zero-One Terhadap fungsi D ........................... 80
Tabel 4.14 Penganalisaan Metode Zero-One ................................................ 80
Tabel 4.15 Informasi Teknik Proyek ............................................................ 84
Tabel 4.16 Informasi Pekerjaan Beton Struktur ............................................ 85
Tabel 4.17 Analisa Fungsi Pekerjaan Struktur .............................................. 85
Tabel 4.18 Alternatif Design ........................................................................ 87
Tabel 4.19 Perbandingan Biaya Setelah Dilakukan Analisa VE .................... 101
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Pondasi Tiang untuk Tanah Keras dan Tanah Dangkal ............ 12
Gambar 2.2 Pondai Untuk Penahan Tanah ................................................... 13
Gambar 2.3 Pondasi Untuk Jembatan .......................................................... 14
Gambar 2.4 Flowchart Perencanaan Struktur Balok .................................... 19
Gambar 2.5 Contoh Diagram FAST Fungsi Struktur Jembatan .................. 23
Gambar 2.6 Contoh Model Untuk Bangunan Umum ................................. 25
Gambar 2.7 Cost Model Untuk Gedung Standar ........................................ 27
Gambar 3.1 Siklus Perekayasaan Struktur .................................................. 45
Gambar 3.2 Flowchart Penelitian ............................................................... 46
Gambar 4.1 Lokasi Proyek .......................................................................... 48
Gambar 4.2 Struktur Organisasi................................................................... 51
Gambar 4.3 Fase Study Value Engineering .................................................. 52
Gambar 4.4 Perbandingan Harga Pekerjaan ................................................ 74
Gambar 4.5 Perbandingan Harga Setelah di VE ........................................... 101
xiii
DAFTAR NOTASI
Aujng =
Gesekan pada selimut tiang atau adhesi tanah dengan selimut tiang
(kN/m2)
Aslmt =
Aperlu =
As
luas tulangan
a1,a2
tebal pondasi
lebar penampang
tinggi efektif
diameter Pondasi
HP
harga pekerjaan
HSP
Vol
faktor reduksi
aktual =
As
luas tulangan
rasio penulangan
Cad
Cal
xiv
Cas
Cao
Cap
Cai
Caoh =
Ccc
Ccp
Cre
Ccd
Ccl
Ccm
Cco
Ccoh =
Crel
Cref
Com
maintenance)
Como =
Cd
Cac
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, dimana batas antar negara makin terbuka,
produk dan jasa dari satu tempat mudah mencapai tempat lain, maka mereka
yang bekerja dengan prinsip doing the right things (efficient) dan doing
things right (effective) yang akan memenangkan persaingan dan merebut
pasaran yang pada gilirannya akan menikmati hasil usahanya lebih dulu dan
lebih baik.
Seperti halnya dalam dunia teknik sipil yang juga mengalami
perkembangan cukup pesat, diiringi dengan makin meningkatnya inovasiinovasi guna mengaplikasikan prinsip-prinsip diatas, yang diawali dengan
munculnya berbagai macam alternatif baru dalam suatu pembangunan
konstruksi gedung bertingkat (High Rise Building), jembatan bentang panjang
hingga manajemen konstruksi guna didapatkan sebuah kontruksi yang
berkualitas, arsitektural dan efisien.
Dalam perkembangan konstruksi ada dua jenis bahan struktur yang paling
umum digunakan, yaitu baja dan beton bertulang atau penggabungan kedua
jenis bahan tersebut. Dalam awal pembangunan suatu proyek perencana dan
konsultan Value Engineering perlu melakukan penetapan-penetapan berupa
item
yang
akan
dipakai
untuk
semua
bagian
struktur
dengan
yang dalam hal ini adalah segmen struktur pondasi dan balok terhadap biaya
total proyek pembangunan Gedung Kantor Perpustakaan Daerah Propinsi
Jawa Tengah setelah dilakukan analisis Value Engineering dengan didasarkan
atas aplikasi software SAP 2000 versi 8.08?
C. Pembatasan Masalah
Analisa Value Engineering seharusnya dilakukan pada semua bagian
(segmen) pekerjaan yang memungkinkan dilakukan efisiensi ataupun
perubahan-perubahan design yang dapat mereduksi biaya tanpa merubah
fungsi dasar elemen tersebut, akan tetapi karena keterbatasan waktu maka
analisis Value Engineering (VE) dilakukan pada segmen bangunan yang
memiliki nilai atau bobot pekerjaan yang besar. Maka dalam penelitian ini
dilakukan pembatasan terhadap permasalahan yang akan dikaji sehingga
penulisan lebih terfokus. Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1
dilakukan
sebatas
perbandingan
biaya
sesuai
dengan
Mengetahui nilai cost saving atau biaya pengurangan dari alternatifalternatif material yang digunakan dalam analisis VE pada semua
segmen baik segmen atas yaitu balok atau segmen bawah yaitu
pondasi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
yang bermanfaaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat di
antaranya adalah :
1 Memberikan informasi atau rekomendasi baik kepada owner,
perencana maupun pelaksana mengenai biaya pelaksanaan proyek
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Uraian Umum
Proyek pembangunan kantor Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah
merupakan asset penting bagi masyarakat Jawa Tengah, karena bukan hanya
sebagai salah satu pendukung sarana dan fasilitas kota semarang yang begitu
besar dan megah saja akan tetapi sekaligus menjadi ikon perkembangan
dalam dunia pendidikan, khususnya bagi masyarakat kota Semarang atau
untuk masyarakat Propinsi Jawa Tengah pada umumnya.
Pembangunan gedung yang dalam pelaksanaannya membutuhkan biaya
Rp. 3.578.660.000,00 memang dirasakan penulis adalah nilai yang sangat
besar mengingat gedung ini nantinya difungsikan sebagai gedung perkantoran
saja, sehingga menjadi suatu ide pemikiran untuk dilakukan penganalisaan
terkait masalah
biaya
pembangunan
cara
adalah
teknik dan nilai dari suatu proyek atau produk yang melibatkan : pemilik,
perencana dan para ahli yang berpengalaman dibidangnya masing-masing
dengan pendekatan sistematis dan kreatif yang bertujuan utuk menghasilkan
mutu dan biaya serendah-rendahnya yaitu dengan batasan fungsional dan
7
yang
dibuat
oleh
perencana
maupun
mengoreksi
perhitungannya.
b. Suatu proses untuk membuat sesuatu menjadi murah ataupun
pemotongan harga dengan mengurangi penampilan.
c. Kontrol kualitas ataupun pemeriksaan ulang dari perencanaan proyek.
10
metoda
pembangunannya.
C. Perekayasaan Struktur
1. Struktur Pondasi
Struktur Pondasi merupakan bagian dari bangunan yang berada di
bawah permukaan tanah maka termasuk bangunan struktur bawah.
Struktur pondasi terbagi atas beberapa jenis/macam yaitu pondasi footplat
(dangkal), pondasi sumuran atau pondasi tiang pancang, ketiga jenis
pondasi tersebut masing-masing mempunyai karakteristik dan tingkat
kemanfaatan yang berbeda-beda.
Pondasi
footplat
biasa
dipergunakan
terhadap
struktur yang
mempunyai tingkat beban atas pondasi yang relatif kecil dan tanah yang
berada pada bangunan mempunyai daya dukung yang relatif kecil atau
dangkal, maka pondasi footplat ini biasa disebut dengan istilah pondasi
dangkal(Lashari, 2004).
Sedangkan Pondasi tiang pancang dan sumuran biasa digunakan
untuk tanah yang mempunyai tingkat daya dukung relatif sedang atau
bahkan sangat dalam. Maka keduanya biasa disebut dengan pondasi
dalam(Lashari, 2004).
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain struktur
pondasi (Hanggoro, 2005) adalah :
11
a.
Ekonomi.
d.
e.
f.
penurunan tanah, maka perlu dilihat terlebih dahulu seberapa besar beban
yang akan didukung oleh tanah. Jika tanah pendukung sangat kompresibel
dan terlalu lemah mendukung struktur atas maka penggunaan pondasi
tiang sangat disarankan. Selain itu, faktor (a) ekonomis dan (f) dampak
lingkungan merupakan bahan pertimbangan untuk pemilihan beberapa
sistem pondasi yang masih memenuhi persyaratan (b) kapasitas dukung
tanah dan (c) penurunan tanah.
Adapun dalam pembangunan Gedung kantor Perpustakaan Daerah
Jawa Tengah ini direncanakan dengan menggunakan pondasi tiang
pancang. Hal itu dikarenakan keadaan tanah keras yang menopang
bangunan ini sangat dalam.
Akan tetapi apabila tiang pancang dipancang sampai tanah keras
melalui lapisan lempung, maka untuk menghitung kapasitas daya dukung
tiang harus diperhitungkan terhadap perlawanan ujung dan gesekan antara
12
tiang depan tanah. Perhitungan daya dukung tanah tergantung pada jenis
data tanah yang ada yaitu berdasarkan hasil sondir dan berdasarkan data
laboratorium.
Adapun jenis pondasi tiang pancang akan lebih dijelaskan pada
beberapa sub bab dibawah ini diantaranya adalah :
a. Prinsip Dan Aplikasi Pondasi Tiang
Pondasi tiang diperlukan untuk mendukung struktur atas untuk kondisikondisi sebagai berikut( Hanggoro, 2005) :
1) Lapisan-lapisan tanah atas sangat kompresibel dan terlalu lemah
mendukung struktur atas. Dalam hal ini pondasi tiang diperlukan
untuk meneruskan beban kedalam lapisan tanah keras (bedrock).
Jika pondasi tiang tidak mencapai tanah keras, maka beban struktur
atas akan ditahan oleh friksi antara tiang dan tanah. (Gambar 2.1)
Gambar 2.1
2) Jika pondasi harus menahan beban horizontal. Pondasi dalam dapat
menahan momen dan vertikal secara bersamaan (gambar 2.2) .
13
Gambar 2.2
3) Pada tanah yang ekspansif. Tanah yang ekspansif dapat mengalami
pengembangan (swelling) dan penyusutan (shrinkage) tergantung
kepada kondisi kadar airnya.
4) Pondasi harus menahan uplift forces. Hal ini misalnya terjadi pada
basement dengan muka air tanah yang tinggi.
5) Adanya erosi tanah pada abutment dan pier jembatan (Gambar 2.3).
14
Gambar 2.3
15
Qijin =
Qijin =
10
Akan tetapi biasanya pemancangan tiang pada tanah lempung jika ujung
tiang mencapai tanah keras dapat digunakan rumus :
Qijin =
dimana ; Qultimit
10
Qujung
Qfriksi
Keterangan :
q
16
17
2. Struktur Atas
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang
berada di atas muka tanah (SNI 2002).
Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok dan struktur atap balok,
yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting, yang dalam
penulisan tugas akhir ini perekayasaan dilakukan hanya pada pekerjaan
struktur balok saja.
Pada perencanaan balok terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
terutama masalah bentang teoritis dan dimensi balok itu sendiri. Peraturan
18
untuk balok adalah sama dengan untuk pelat, bentang teoritisnya dianggap
sama dengan bentang bersih L antara bidang muka tumpuan ditambah
setengah dari panjang perletakan yang diperlukan pada tiap tepi (Vis, 1987)
Secara umum perencanaan balok dalam kontruksi gedung tinggi balok
diisyaratkan sekitar 1/15 sampai 1/10 panjang bentang sedangkan pilihan
lebar balok diisyaratkanh selebar 2/3 sampai 1/3 tinggi rencana balok dan
juga kriteria lendutan yang timbul haruslah memenuhi syarat h lebih atau
sama dengan 1 / 25 sampai 1 / 33 sehingga jika perencanaan balok
memenuhi persyatan diatas balok dikatakan aman ( Vis, 1987)..
Adapun diagram perencanaan balok akan di sajikan dalam Gambar
19
Hitung beban
Hitung tulangan
20
C. Analisa Fungsional
Pengertian
analisa
fungsi
merupakan
suatu
pendekatan
untuk
21
3. Berapa biayanya ?
4. Berapa biaya minimalnya ?
5. Apakah ada alternatif dengan jenis pekerjaan yang sama ?
6. Apakah ada alternatif biaya ?
7. Apadah fungsi fungsi yang bisa dihilangkan sebagian ?
8. Apakah yang bisa menyebabkan dihilangkan?
9. Apakah dengan menggunakan itu mendukung nilai bangunan ?
Walau pertanyaanpertanyaan diatas begitu sederhana, tetapi akan sulit
untuk dijawab dan butuh waktu yang lama untuk menjawab secara tepat dan
benar jika keadaan proyek termasuk dalam kategori proyek besar.
Kemudian setelah diketahui beberapa item permasalahan yang akan
dikaji maka langkah selanjutnya ditentukan perbandingan antara cost dan
worth, dimana cost adalah biaya yang harus dibayar untuk item pekerjaan
tertentu ( diestimasikan oleh perencana ) dan worth adalah biaya minimal
untuk suatu item pekerjaan tetapi fungsi pekerjaan tetap dipenuhi ( biaya
rendah yang diperoleh setelah ide diketemukan tetapi fungsinya tetap )
Cara yang dianggap paling efektif didalam analisis fungsi Value
Engineering adalah dengan metode FAST (Functional Analysis System
Techniques). Yang digambarkan secara sistematis dalam bentuk diagram
bagan yang saling berkaitan satu sama lain dan diatur secara bertahap untuk
mengidentifikasikan fungsi-fungsi serta menggambarkan kaitan antara fungsifungsi. Beberapa istilah fungsi pada metode FAST, yaitu :
1. Fungsi Utama
22
23
Bagaimana (How)
Mengapa (Why)
Mendukung
lalulintas
Mendukung
beban kontruksi
Membagi berat
Menahan beban
Meneruskan
beban ke tanah
Menyalurkan
beban
Memberikan rasa
aman
Mendukung
beban kontruksi
Memberikan
Penerangan
Ruang Lingkup Kajian
Garis lingkup tinggi
24
D. Cost Model
Dalam pengertiannya Cost Model merupakan suatu model atau gambaran
yang difungsikan untuk memaparkan analisa biaya-biaya yang akan muncul
dari suatu kegiatan proyek dari berbagai unsur/item pekerjaan(Dellisola,
1962)
Didalam penyusunan anggaran suatu proyek dilakukan dengan cara
membuat estimasi anggaran terlebih dahulu, lalu dengan analisa fungsi dalam
Value
Engineering
(VE)
didapatkan
alternatif
yang
kesemuanya
25
Total biaya
Ct=Cd+Cp+Cc
B.desain
Cd=Cac+Cap
B.arsitek
Cac=Cad+Cai
B.Lsng
Cad=cal+cas=cao
Buruh
Cal
B. Konstruksi
Cp:Ccc+Ccp+Cre
Keuntungan
Cap
B.Kontraktor
Ccc:Ccd+Ccr
Keuntungan
Ccp
B real cost
Cre: Crei
B.Tak lsg
Cal=Cao
B.langsung
Ccd:Ccl+Ccm
+Cco+Ccs
B.tak lsg
Ccl:Cco
B Tanah
Crel: Cref
Buruh
Ccl
Over head
Cco
B Hutan
Cref
Overhead
Cao
Sub.kontrktr
Cas
Lain-lain
Cao
B.operasi
Cc:Com+Comi
Bahan
Ccm
Sub.Kontr
Cas
B. O&P
Com:Coml+Comm
+Ccmu+Como
B.Tak lsg
Comi:Como
Buruh
Coml
OH O & P
Como
Bahan
Comm
Utiliti
Ccmu
Lain-lain
Cco
Lain-lain
Como
25
Sumber : Peurifoy,R.l, Estimating Construction Costs, New York, Mc. Graw Hill Book Company, Third Edition
26
Cd
Cac
Cad
Cal
Cas
Cao
Cap
Cai
Caoh =
Ccc
Ccp
Cre
Ccd
Ccl
Ccm
Cco
Ccoh =
Crel
Cref
Com
maintenance)
27
Gedung Standar
B. lapangan
Syarat
&spec,.umum
Sistem dasar
Arsitek
Alat
Kondisi Umum
Pondasi
Dinding luar
Kond.Spec
Normal
Kons.Internal
Abnormal
Finishing dalam
Struktur
Trans. Vertikal
Mechanical
Eletrical
Pemipaaan
Umum
HC
Sistem Spesial
Pmdm. kbkran
Sistem Lain
Vertikal
Horisontal
27
28
E. Analisa Perangkingan
Analisa
perangkingan
ialah
suatu
cara
yang
digunakan
dalam
Fungsi
Angka rangking
bobot
Ket
Biaya
50
Prioritas tertinggi
Pelaksanaan cepat
33.33
Prioritas sedang
Mudah
16.67
Prioritas rendah
100
29
Preferensi
A > B : A > C
B < A : B > C
C < A : C < B
Preferensi
A > B : A > C
B < A : B > C
C < A : C < B
30
Alternatif
Jumlah
Indeks
3/6
2/6
1/6
JUMLAH
Keterangan :
1 = Lebih penting
2 = Kurang penting
X = Fungsi yang sama
Cara pelaksanaan metode zero-one ini adalah dengan mengumpulkan
fungsi-fungsi yang tingkatannya sama, kemudian disusun dalam suatu matriks
zeroone yang berbentuk bujursangkar. Kemudian dilakukan penilaian fungsifungsi secara berpasangan, sehingga ada matriks akan terisi x. Nilai-nilai pada
matriks ini kemudian dijumlah menurut baris dan dikumpulkan pada kolom
jumlah.
Sebagai contoh untuk matriks diatas pada baris 1 kolom 2 bernilai 1,
artinya fungsi A lebih penting dari fungsi B. Sebaiknya baris 2 kolom 1
bernilai 0. Dari matriks diatas diperoleh urutan prioritas adalah A, B,dan C
(berdasarkan jumlah nilai).
Akhirnya pemakaian metode zero-one ini digunakan secara terus
menerus untuk semua alternatif terhadap fungsi yang dimilikinya hingga
diketahui nilai indeksnya. Lebih detailnya akan dijabarkan dalam BAB 4.
31
No.
1
2
3
Alternatif
bobot
Alt A
Alt B
Alt C
1
50
indeks
x
indeks
x
indeks
x
Kriteria
2
33,33
indeks
x
indeks
x
indeks
x
3
16,67
indeks
x
indeks
x
indeks
x
Total
Ket
indeks
x
Bobot
indeks
x
Bobot
indeks
x
Bobot
Dari tabel diatas nilai dari x didapat dengan hasil perkalian indeks dengan
bobot sementara. Dan hasil total dari total (x) menjadi bobot kesemuanya
alternatif yang berfungsi menjadi suatu alat untuk mengambil keputusan yang
dapat menggabungkan kriteria kualitatif (tak dapat diukur) dan kriteria kuantitatif
(dapat diukur).
Selain itu dengan adanya pembobotan dengan cara perbandingan nilai
existing dan alternatif nanti bertujuan agar pembaca tahu bahwa dalam
penganalisaan VE untuk suatu pembangunan konstruksi dengan menghadirkan
alternatif-alternatif tertentu ternyata mempunyai tingkat kelemahan ataupun
kelebihan yang berbeda dilihat dalam segi yang lain.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Uraian
Secara garis besar metodologi yang diterapkan pada analisis VE gedung
Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, adalah :
1. Pengumpulan data dan metode perhitungan awal pada fase atau tahapan
(informasi,
kreatif,
analisa,
pengembangan,
rekomendasi
dan
implementasi.)
2. Pengolahan data yang ada dengan modifikasi perhitungan yang akan
dibahas.
3. Analisa perencanaan penggunaan bahan, dimensi, dan biaya yang
diterapkan pada pengoperasian komputer sebagai alat bantu tanpa merubah
mutu dan penampilan suatu proyek.
4. Analisa Value Engineering untuk mengetahui berapa biaya penghematan
yang terjadi (cost saving).
B. Jenis Penelitian
Untuk memecahkan dan membahas permasalahan yang terjadi peneliti
menggunakan penelitian deskriptif atau survey dengan metode penelitian studi
kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang ( Natsir, 2003 ).
32
33
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada pembangunan gedung kantor Perpustakaan Daerah
Propinsi Jawa Tengah yang bertempat di jalan Sriwijaya No. 29 A Semarang.
D. Proses Penelitian
Langkah-langkah dan hal-hal perlu dilakukan dalam proses penelitian,
diantaranya :
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan adalah suatu tahap dimana peneliti mencari atau
mengumpulkan data-data mengenai proyek terutama masalah spesifikasi
proyeknya, yang dilakukan baik pada konsultan, kontraktor maupun pada
dinas/instansi terkait yang menangani semua kegiatan konstruksi. Setelah
34
2. Data
Dalam menghitung dan membuat desain serta anggaran biaya digunakan
program komputer, seperti program SAP 2000 versi 8.08, Program Excel dan
sebagainya. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi
2, yaitu Data primer dan data sekunder, yang kesemuanya akan dijabarkan
sebagai berikut :
1) Data Primer
Data primer adalah data pokok yang digunakan dalam melakukan
analisis Value Engineering. Data primer dapat berupa data-data teknis dari
proyek, seperti gambar bestek, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana
Kerja dan Syarat (RKS).
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung yang dapat dijadikan input
dan referensi dalam melakukan analisis VE. Data sekunder, diantaranya
data mengenai daftar harga survey material,
35
dan perusahaan-perusahaan
4. Analisis Data
Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis VE untuk
menghasilkan adanya suatu pengurangan biaya atau saving cost. Analisis VE
dilakukan tiga tahap, yaitu :
36
1) Tahapan Informasi
Pada tahap awal ini dilakukan upaya-upaya untuk mendapatkan
informasi sebanyak-sebanyaknya yang relevan dengan obyek studi yang
akan dievaluasi, dimana data dan informasi tersebut diolah menurut
kebutuhan pada tahap selanjutnya. Informasi umum yang diperlukan pada
tahap informasi antara lain adalah :
a.) Nama proyek
b.) Lokasi proyek
c.) Pemilik proyek
d.) Nilai proyek
e.) Luas bangunan
f.) Spesifikasi obyek studi.
Langkah-langkah penunjang yang biasa diterapkan dalam tahap
informasi adalah sebagai berikut :
a.) Pengulangan desain informasi
Adalah pelaksanaan mengumpulkan semua informasi yang
menyangkut segala aspek kepentingan obyek studi. Adapun yang
termasuk didalam obyek studi, yaitu :
(1) Gambar-gambar perencanaan
(2) Spesifikasi biaya
(3) Perkiraan biaya
(4) Pendekatan desain
(5) Perhitungan desain/ konstruksi
37
dengan
menguraikan
tiap
elemen
menjadi
komponen
38
function
descrip
tion
1.
Poer
2.
Sloof
3.
Pondasi
Verb
Noun
Kind
cost
worth
comment
TOTAL
2) Tahapan Kreatif
Didalam Value Engineering, berfikir kreatif adalah hal sangat penting
dalam mengembangkan ide-ide untuk membuat alternatif-alternatif dari
elemen yang masih memenuhi fungsi tersebut, kemudian disusun secara
sistematis
Alternatif-alternatif tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek,
diantaranya :
a.) Bahan atau material
Pemunculan penggunaan alternatif bahan dikarenakan semakin
banyaknya jenis bahan bangunan yang diproduksi dengan kriteria
mempunyai fungsi yang sama. Seiring dengan berkembangnya kemajuan
teknologi jenis bahan yang mempunyai fungsi yang sama dapat dibuat
atau dicetak dengan mutu dan kualitas yang hampir sama juga.
39
Hanya karena memiliki merk atau lisensi yang berbeda, maka harga
bahan tersebut menjadi berbeda. Dengan demikian, maka pemilihan
alternatif bahan dapat dilakukan dalam analisis VE. Pencarian bahan
dengan mutu, kualitas dan fungsi yang sama dengan rencana awal tapi
dengan harga lebih rendah dapat dilakukan
b.) Cara atau metode pelaksanaan pekerjaan
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan pastinya mempunyai cara atau
metode sendiri-sendiri. Pada zaman dulu cara menyelesaikan suatu
pekerjaan hanya mengandalkan tenaga manusia dengan alat-alat
sederhana, sehingga waktu penyelesaian pekerjaan dapat membutuhkan
waktu yang cukup lama.
Seiring dengan kemajuan teknologi, kini muncul alat-alat bantu yang
lebih canggih dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebagai contoh, adanya
alat-alat berat seperti dozer, excavator, crane dan lain-lain yang dapat
membantu dalam menyelesaikan pekerjaan konstruksi bangunan,
sehingga pekerjaan dapat cepat selesai.
Dengan demikian dapat dilihat, bahwa suatu pekerjaan konsrtuksi
bangunan yang dikerjakan dengan tenaga manusia dan alat-alat
sederhana akan membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan
dikerjakan menggunakan alat-alat yang lebih modern.
Maka analisis VE dalam hal metode pelaksanaan dapat dilakukan,
karena semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan, semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan. Jadi, nantinya
40
41
5) Tahapan Implementasi
Pada tahap terakhir VE ini mencakup laporan akhir/ringkasan akhir
yang berisikan dokumen akhir yang berlaku dan telah disetujui pemilik
42
maupun
tahap
pelaksanaan
proyek.
Adapun
keuntungan
43
44
MULAI
Work Breakdown
Struktur
Elemen Struktur
Struktur Pondasi
Struktur Atas
Struktur Atap
Perbandingan
biaya
Alternatif Terbaik
Rekomendasi
Terbaik
SELESAI
45
Start
Gambar 3.2
Flow Chart Penelitian
Sumber :
diktat ajar Perkuliahan
Unversitas Negeri Semarang
Permasalahan
Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Peraturan
Literature
Internet
Hipotesa
Pengumpulan data
Data Primer
Gambar
RAB
RKS
Data Sekunder
Daftar analisa
pekerjaan (BOW,
SNI)
Data bahan / material
dll
Tidak
Kecukupan data
Ya
Analisa data
BAB IV
Stop
46
BAB IV
APLIKASI PERHITUNGAN DAN ANALISA PROYEK DENGAN VE
46
47
B. Data Proyek
1. Situasi Dan Lokasi Proyek
Proyek pembangunan Gedung Perpustakaan Wilayah Jawa Tengah ini,
secara geografis terletak di Jl. Sriwijaya 29.A Semarang.
Adapun batas batas bangunan sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
: Jl. Sriwijaya
b. Sebelah Timur
c. Sebelah Selatan
: Gedung Kesenian
d. Sebelah Barat
Sumber : penulis
48
b. Struktur Bangunan
c. Atap Bangunan
: Genting
d. Jumlah lantai
: 4 Lantai
e. Tinggi Bangunan
: + 21.00 m
f. Luas Tanah
: 3200 m 2
g. Luas Bangunan
: 1089 m 2
h. Beton tak bertulang menggunakan campuran 1pc : 3ps : 5split (In Situ)
j. Beton bertulang mutu K 275 (struktur) K175 (praktis) sesuai dengan
standard SNI 1991 (Ready Mix)
k. Besi beton dipakai dari mutu U24 untuk polos, dan U39 untuk ulir
dengan kemampuan tekuk 180 derajat
3. Data Administrasi
Besarnya
dana
yang
dibutuhkan
untuk
pelaksanaan
keseluruhan
49
telah
ditentukan.
Dalam
organisasi,
masing-masing
personil
50
Ketiga unsur tersebut bekerja sesuai dengan peraturan dan tata tertib
yang berlaku dan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati
bersama oleh keempat unsur tersebut di atas.
51
Fase Informasi
- Berisi Informasi
Pemunculan
alternatif
Fase Spekulatif
umum
- Kriteria Design
- Analisa fungsi
Fase Analisa
- Pembobotan
Kriteria
- Penilaian
perbandingan
- Untung rugi
Fase Rekomendasi
- Rencana awal
- Usulan
- Dasar
pertimbangan
Final
52
53
54
55
1. TAHAP INFORMASI
Dalam item pekerjaan pondasi tahapan ini dihadirkan berbagai macam
informasi dan data-data dalam pembangunan proyek ini yang disebut sebagai
Informasi Teknis Proyek
Tabel 4.1. Data Informasi Teknis Proyek
URAIAN
Kriteria Design
Kondisi tanah
dilapangan
Kondisi sosial
lapangan
Unsur-unsur Design
56
Sumber Informasi
1.
Buku-buku
VE
TAHAP INFORMASI
Data Yang Diterima
2.
Buku-buku analisa
RAB
3.
PT.Wijaya Karya
4.
PT.Paton Buana
Semesta
ANALISA FUNGSI
Perpusda
No
.
Uraian
1.
2.
3.
4.
Pond.Pancang
Lantai kerja
Pas.Bt.Ksng
Pilecap
Verb
Mendukung
Meneruskan
Meneruskan
Meneruskan
TOTAL
Noun
Kind
Beban
Kegiatan
Beban
Beban
P
S
S
P
Cost
Worth
x 1000
x 1000
Ket
VE
Tidak
Tidak
VE
57
Angka-angka dalam kolom Cost dan Worth untuk item yang tidak di VE didapat dari
rencana anggaran biaya dari perencanaan awal
Pada pekerjaan pondasi pancang dan pile cap akan ditampilkan dalam tahap analisa
karena item ini adalah item yang akan dilakukan VE
Analisa fungsi diatas hanya menerangkan item pekerjaan yang akan dilakukan analisa
VE saja dan definisi fungsi dari kata kerja dan kata benda terukur. Nilai manfaat
(worth) belum bisa ditanpilkan biayanya, karena dilakukan pada tahap spekulasi.
2. TAHAP SPEKULASI
Pada tahapan spekulatif dalam perekayasaan VE berisi pemunculan
sejumlah ide alternatif dari semua segmen yang dilihat dengan berbagai macam
keunggulan, sehingga didapatkan suatu hasil yang lebih optimal.
Selain Itu ide alternatif ini juga dihadirkan sebagai pembanding dari
perencanaan awal, baru setelah itu dilakukan penganalisaan terutama dari segi
biaya dan ide-ide yang kurang mendukung atau memberikan hasil yang kurang
optimal dari fungsi item yag diinginkan akan disisihkan, sedangkan ide yang
memungkinkan untuk dilakukan penghematan dapat dianalisa lebih lanjut.
Dalam ide pemunculan alternatif ini penulis menoba menghadirkan beberapa
alternatif pengganti dari elemen struktur bawah yaitu pondasi yang didalam
proyek ini mengunakan jenis pondasi pancang (minipile) dengan dimensi
58
32x32x32 dengan beberapa jenis pondasi lain dengan dimensi atau ukuran yang
berbeda yaitu pondasi tiang pancang silinder dengan diameter 300 mm, tiang
pancang silinder dengan diameter 350 mm dan tiang pancang minipile persegi
dengan dimensi 20 x 20 cm. Sehingga dengan adanya pemunculan beberapa ide
ini diharapkan diperoleh penghematan harga yang cukup signifikan.
a. Alternatif Design
Tabel 4.4 Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Design Alternatif
ALTERNATIF DESIGN
Proyek Perpustakaan Daerah Item pekerjaan struktur
Propinsi Jateng
Fungsi : Memperkuat struktur
No. Usulan
1.
Keuntungan
Kelemahan
Proses pemancangan
akan lebih sulit karena
daya dimensi lebih besar
lebih dari alternatif 1
59
Usulan
Keuntungan
relatif
lebih
Kerugian
60
Pondasi
No.
Tebal
Dimensi
Penulangan
(th)
Pile cap
Atas
Bawah
1.
100
250x250
15D25
7D25
2.
100
240x150
13D25
6D25
2.
100
220x220
10D25
5D25
2.
100
230x160
12D25
6D25
61
: 10 m
62
1 M3 cor
beton
Portland
semen
Pasir beton
Koral beton
Pekerja
Tukang
Kepala
Tukang
Mandor
388,000
0,650
0,650
Kg
m3
m3
Rp
675,00
Rp 120.000,00
Rp 120.000,00
Rp
Rp
Rp
417.900,00
78.000,00
78.000,00
6,000
1,000
Hari
Hari
Rp
Rp
25.000,00
35.000,00
Rp
Rp
150.000,00
35.000,00
0,100 Hari
0,300 Hari
Jumlah
Rp
Rp
40.500,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
4.050,00
10.500,00
602.400,00
Kg
Kg
Hari
Hari
Rp
Rp
Rp
Rp
6.000,00
7.500,00
22.500,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
6.300,00
112,50
157,50
245,00
0,0007
Hari
0,0003
Hari
Jumlah
Rp
Rp
40.000,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
28,00
10,50
6.853,50
(b) Pembesian
1 KG besi beton
Besi beton
polos/ulir
Kawat bendrat
Pekerja
Tukang besi
Kepala Tukang
besi
Mandor
1,05
0,015
0,007
0,007
63
(c) Begesting
1 M2 Bekisting
dengan papan
Kayu terentang
Minyak
bakesting
Paku
Balok kayu
Plywood t 9 mm
Dolken kayu
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
Jumlah
0,040
M3
Rp 500.000,00
Rp
20.000,00
0,200
0,400
0,015
0,350
2,000
0,300
0,330
0,033
0,006
ltr
Kg
M3
lbr
12
Hari
Hari
Hari
Hari
Rp 18.000,00
Rp
7.500,00
Rp 750.000,00
Rp 136.000,00
Rp 12.000,00
Rp 22.500,00
Rp 35.000,00
Rp 40.000,00
Rp 35.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.600,00
3.000,00
11.250,00
47.600,00
24.000,00
6.750,00
11.550,00
4.125,00
210,00
129.280,00
Koeff.
Sat.
1,000 M3
170,000 Kg
1,600 M2
Jumlah
Harga Satuan
Rp 602.400,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Jumlah Harga
Rp
602.400,00
Rp 1.165.095,00
Rp
70.791,17
Rp 1.838.286,17
Harga Satuan
Rp1.838.201.2
Jumlah Biaya
Rp 114.887.573,00
Rp 114.887.573,00
Jumlah total biaya pekerjaan pondasi dan Pile Cap adalah Rp.114.887.573,00
+ Rp.98.700.000,00 = Rp. 213.587.573,00
64
: 10 m
: Rp. 170.000,00/m1.
: 60 x 10 x Rp170.000,00
: Rp 102.000.000,00
65
66
No.
1 m3 beton
cor beton
besi beton
bekesting
JUMLAH
Koeff
Sat,
1,000 M3
146,000 Kg
3,700 M2
Harga Satuan
Rp 602.400,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
602.400,00
1.000.611,00
163.704,58
1.766.715,58
Harga Satuan
Rp1.766.715,19
Jumlah Biaya
Rp 63.601.760,70
Rp 63.601.760,70
Jumlah total biaya pekerjaan pondasi dan Pile Cap adalah Rp. 117.000.000,00
+ Rp
67
: 10 titik
: Rp.220.000,00/m1
68
Koeff
Sat,
1,000 M3
116,000 Kg
1,800 M2
JUMLAH
Harga Satuan
Jumlah Harga
Rp 602.400,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Rp
Rp
Rp
Rp
602.400,00
795.006,00
79.640,06
1.477.046,06
m3
Vol.
Harga Satuan
48.4
Rp1.477.045,20 Rp71.488.987,68
Jumlah Biaya
Rp71.488.987,68
Jumlah total biaya pekerjaan pondasi dan pile cap adalah Rp. 124.700.000 +
Rp. Rp71.488.987,68 = Rp. 196.188.987,70
69
Jumlah titik
: 10 titik
: 10 m
70
71
Koeff
Sat,
1,000 M3
137,000 Kg
2,100 M2
Jumlah
Harga Satuan
Jumlah Harga
Rp 602.400,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Rp
Rp
Rp
Rp
602.400,00
938.929,50
92.913,41
1.634.242,91
Pekerjaan
Sat.
Vol.
Harga Satuan
Jumlah Biaya
Rp
Rp
60.140.138,72
60.140.138,72
No.
Pondasi
Tebal
n tiang
Dimensi
PENULANGAN
(th)
(jmlh)
Pile Cap
Atas
Bawah
1.
100
250x250
15D25
7D25
2.
100
240x150
13D25
6D25
2.
100
220x220
10D25
5D25
2.
100
10
230x160
12D25
6D25
72
Selisih
terhadap
existing setelah
di VE (Rp)
Ket
Harga Total
(Rp)
213.587.573,00
Existing
180.601.760,70
32.985.812,23
Alternatif
1
Tiang Pancang
pratekan silinder
dengan 350
196.188.987,70
17.398.585,30
Alternatif
2
Tiang Pancang
pratekan persegi
dengan dimensi
20 x 20
159.640.139,00
53.947.434,00
Alternatif
3
No.
Jenis Pondasi
1.
Tiang Pancang
pratekan segitiga
dengan dimensi
32 x 32 x 32
2.
3.
4.
Tiang Pancang
pratekan silinder
dengan 300
Harga
(dalam
juta
rupiah)
250,00 213,59
180,60 196,19
200,00
159,64
150,00
100,00
50,00
0,00
32x3x32 300 350 20x20
(existing)
Jenis Pondasi
73
3. TAHAP ANALISA
Pada tahapan analisa dalam perekayasaan VE berisi analisa terhadap
semua alternatif yang muncul dengan menggunakan berbagai macam metode
sehingga diperoleh suatu angka prioritas terhadap alternatif yang akan dipakai
dalam proses perekayasaan. Artinya adalah untuk mendapatkan alternatif yang
terbaik dari beberpa alternatif yang ditinjau disamping masalah pembiayaan.
Analisa yang akan dilakukan meliputi :
a. Analisa Fungsi
b. Analisa Rangking
Analisa Fungsi adalah satu bagian dari tahapan analisa yang berfungsi
untuk menganalisa semua fungsi-fungsi dari item-item pekerjaan dalam satu
segmen pekerjaan yang akan dianalisa VE, dalam tahapan analisa fungsi ini
dijelaskan fungsi dari item pekerjaan pondasi yang disajikan dalam kata kerja
(verb) atau kata benda (nouns), kind yang menunjukan bahwa item tersebut
adalah item primer ataukah item itu hanya item pendukung saja atau sekunder,
sedangkan cost dan worth menunjukkan nilai biaya item baik item yang
dilakukan VE ataupun tidak.
74
ANALISA FUNGSI
Perpusda
No.
Uraian
Verb
Noun
Kind
Cost(Rp)
Worth(Rp)
x1000
x1000
Ket
1.
Pond.Pancang
Mendukung
Beban
98700
2.
Lantai kerja
Meneruskan
Kegiatan
1149
1149 Tidak
3.
Pas.Bt.Ksng
Meneruskan
Beban
3755
3755 Tidak
4.
Pilecap
Meneruskan
Beban
114887
TOTAL
Perhitungan cost/worth =
214736
99500 VE
60140 VE
160789
214736
= 1.335
160789
Keterangan :
P adalah unsur item pekerjaan yang dianggap primer (utama)
S adalah unsur item pekerjaan yang dianggap sekunder (unsur pendukung unsur
primer )
Dari tabel analisa fungsi diatas untuk fungsi pekerjaan pondasi seperti tampak
diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Untuk pekerjaan pemancangan pondasi biaya awal perencanaan adalah
Rp. 214.736.573,00 untuk semua segmen dalam item pondasi dapat
dilakukan penghematan dengan tanpa mengurangi mutu pondasi dengan
dihadirkannya alternatif yang lain.
2) Penghematan terbesar yang bisa diperoleh dengan alternatif pengganti
tiang persegi 20x20 adalah Rp. 53.947.434,00
75
3) Dan untuk sub item yang lainnya(tidak trcetak tebal), tidak dilakukan
perekayasaan VE karena dilihat dari nilainya tidak terlalu signifikan.
4) Maka dengan dihadirkannya alternatif tiang pancang dimensi 20x20
tersebut biaya proyek dapat tersaving sebesar Rp. 53.947.434,00 dengan
rasio biaya/nilai untuk item ini adalah 1.335, dengan angka ini berarti
terjadi penghematan pada pengusulan alternatif.
Fungsi
Angka rangking
bobot
Ket
40
Prioritas tertinggi
Kualitas (B)
30
Prioritas tinggi
Waktu (C)
20
Prioritas sedang
Pelaksanaan (D)
10
Prioritas rendah
10
100
76
Alternatif
20 x 20 (I)
300 (II)
350 (III)
Preferensi
I > II
:
II < I
:
III < I
:
Keterangan
Alt I lebih baik dari Alt II & III
Alt II lebih baik dari III
Alt I Kurang baik dari Alt I & II
I > III
II > III
III < II
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
2/3
II
1/3
III
JUMLAH
Preferensi
I = II
:
II = I
:
III = I
:
Keterangan
Alt I sama dengan Alt II & III
Alt II sama dengan Alt I & III
Alt III sama dengan Alt I & II
I = III
II = III
III = II
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
2/6
II
2/6
III
2/6
JUMLAH
77
Alternatif
20 x 20 (I)
300 (II)
350 (III)
Keterangan
Alt I kurang baik dari Alt II & III
Alt II lebih baik dari Alt II & III
Alt I lebih baik dari Alt I & II
Preferensi
I < II
: I < III
II > I
: II > III
III > I
: III < II
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
II
2/3
III
1/3
JUMLAH
Alternatif
I
II
III
Keterangan
Alt I lebih baik dari Alt II & III
Alt II kurang baik dari Alt I
Alt III kurang baik dari Alt I & II
Preferensi
I > II
: I > III
II < I
: II > III
III < I
: III < II
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
2/3
II
1/3
III
JUMLAH
78
Kriteria
Alternatif
bobot
Alt I
20X20
Alt II
300
Alt III
350
No.
1
2
3
A
40
2/3
26.67
1/3
13.3
0
0
B
30
2/6
10
2/6
10
2/6
10
C
20
0
0
2/3
13.33
1/3
6.67
D
10
2/3
6.67
1/3
3.33
0
0
Total
43.34
39.96
16.67
Ket
indeks
Bobot
indeks
Bobot
indeks
Bobot
Tahap Pengembangan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penganalisaan Value Engineering tidak
79
Tahap Rekomendasi
Tahap rekomendasi pada item pekerjaan pondasi, penulis merekomendsikan
80
E.
81
1. TAHAP INFORMASI
Pada proses perekayasaan Value Engineering, tahapan ini adalah tahap
pertama yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi item pekerjaan yang
akan ditinjau dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin data dan informasi
yang mendukung proses perekayasaan :
a.) Informasi Teknis Proyek
Tabel 4.15 Informasi Teknis Proyek
URAIAN
Kriteria Design
peraturan
pembebanan
82
Unsur-Unsur
Design
Lantai 1
0.00 m
Lantai 2
4.96 m
Lantai 3
8.60 m
Lantai 4
12.20 m
b.)
Sumber Informasi
1.
Buku-buku tentang VE
TAHAP INFORMASI
Data Yang Diterima
Landasan teori mengenai penerapan VE
Prosedur penerapan VE
2.
Buku-buku analisa
RAB
83
ANALISA FUNGSI
Perpusda
No.
Uraian
Verb
Noun
Kind
Cost (Rp)
Worth (Rp)
x 1000
x1000
Ket
1.
Beton
Menahan
Tekan
VE
2.
Tulangan
Menahan
Tarik
VE
3.
Bekesting
Memberi
Bentuk
VE
Total
Keterangan :
P adalah unsur item pekerjaan yang dianggap primer (utama)
S adalah unsur item pekerjaan yang dianggap sekunder (unsur pendukung unsur
primer )
Verb dan Noun adalah fungsi penjelas untuk masing-masing item pekerjaan
(aplikasi metode fast)
Analisa fungsi diatas hanya menerangkan item pekerjaan yang akan dilakukan analisa
VE saja dan definisi fungsi dari kata kerja dan kata benda terukur. Nilai manfaat
(worth) belum bisa ditanpilkan biayanya, karena dilakukan pada tahap spekulasi.
2. TAHAP SPEKULASI
Pada tahapan spekulatif dalam perekayasaan VE berisi pemunculan sejumlah
ide alternatif dari semua segmen yang dilihat dengan berbagai macam
keunggulan, sehingga didapatkan suatu hasil yang lebih optimal, selain itu, ide
84
alternatif ini juga dihadirkan sebagai pembanding dari perencanaan awal, baru
setelah itu dilakukan penganalisaan terutama dari segi biaya dan ide-ide yang
kurang mendukung atau memberikan hasil yang kurang optimal dari fungsi item
yang diinginkan akan disisihkan, sedangkan ide yang memungkinkan untuk
dilakukan penghematan dapat dianalisa lebih lanjut.
Dalam ide pemunculan alternatif ini penulis mencoba menghadirkan
beberapa alternatif pengganti dari elemen struktur yaitu struktur balok dengan
membandingkan mutu beton perencananaan awal dengan beberapa mutu yang
lain, sehingga dengan adanya pemunculan beberapa ide ini diperoleh
penghematan harga yang cukup signifikan
A. Alternatif Design
Dalam pemaparan alternatif design dibawah ini dijelaskan beberapa
keuntungan ataupun kerugian penggunaan alternatif dan existing yang
kesemuanya berdasarkan kualifikasi penulis, yang nantinya menjadi dasar
pertimbangan lain pemakaian alternatif itu sendiri.
Tabel 4.18 Alternatif Design
ALTERNATIF DESIGN
Proyek Perpustakaan Daerah Item pekerjaan struktur
Propinsi Jateng
Fungsi : Memperkuat struktur
No. Usulan
1
Keuntungan
Kelemahan
Terpengaruh dengan
kondisi cuaca dan
lingkungan proyek
Harga cukup mahal
85
Mutu terjamin
2
Menggunakan
beton
kenvensional
dengan
mutu K 225, dengan
dimensi balok tetap
3.
Menggunakan beton
dengan mutu K 250,
dengan dimensi balok
utama diperkecil
menjadi 30 x 70 dan
balok melintang 25 x 40
Menggunakan beton
dengan mutu K 300,
dengan dimensi balok
utama diperkecil
menjadi 30 x 70 dan
balok melintang 25 x 40
86
1,000
6,000
1,000
0,100
0,300
M3
Hari
Hari
Hari
Hari
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
425.000,00
Rp
425.000,00
25.000,00
35.000,00
40.500,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
150.000,00
35.000,00
4.050,00
10.500,00
624.550,00
87
b.)
Pembesian
1 Kg besi beton
Besi beton
polos/ulir
Kawat bendrat
Pekerja
Tukang besi
Kepala Tukang
besi
Mandor
1,050
0,015
0,007
0,007
Kg
Kg
Hari
Hari
Rp
Rp
Rp
Rp
6.000,00
7.500,00
22.500,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
6.300,00
112,50
157,50
245,00
0,001 Hari
0,000 Hari
Jumlah
Rp
Rp
40.000,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
28,00
10,50
6.853,50
c.) Bekesting
1 M2 Bekisting
dengan papan
Kayu terentang
Minyak
bakesting
Paku
Balok kayu
Plywood t 9 mm
Dolken kayu
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
0,040
M3
Rp 500.000,00
Rp
20.000,00
0,200
ltr
0,400
Kg
0,015
M3
0,350
lbr
2,000
12
0,300 Hari
0,330 Hari
0,033 Hari
0,006 Hari
Jumlah
Rp 18.000,00
Rp
7.500,00
Rp 750.000,00
Rp 136.000,00
Rp 12.000,00
Rp 22.500,00
Rp 35.000,00
Rp 40.000,00
Rp 35.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.600,00
3.000,00
11.250,00
47.600,00
24.000,00
6.750,00
11.550,00
4.125,00
210,00
129.280,00
88
No.
Uraian
1 m3 beton K 275
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat.
1,000 M3
265,000 Kg
8,000 M2
JUMLAH
Harga Satuan
Jumlah Harga
Rp 624.550,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Rp
Rp
Rp
Rp
624.550,00
1.816.177,50
353.955,84
2.794.683,34
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Sat.
Vol.
Harga Satuan
Jumlah Biaya
Rp 44.603.146,11
Rp 31.859.390,08
Rp 31.859.390,08
Rp 108.321.926,26
No.
Uraian
1 M3 beton K 275
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat.
1,000 M3
160,000 Kg
10,000 M2
JUMLAH
Harga Satuan
Rp 624.550,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
624.550,00
1.219.923,00
442.444,80
2.286.917,80
89
No.
Uraian Pekerjaan
Sat. Vol.
Harga Satuan
1 Beton balok B3 Lt.2
M3
5,81
Rp2.286.917.80
Rp2.286.917.80
2 Beton balok B3 Lt.3
M3
5,81
Rp2.286.917.80
3 Beton balok B3 Lt.4
M3
5,81
JUMLAH PEKERJAAN BALOK B3
Jumlah Biaya
Rp 13.292.709,71
Rp 13.292.709,71
Rp 13.292.709,71
Rp 39.878.129,14
Value
Engineering
untuk
pekerjaan
struktur
direncanakan
90
1,000
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
6,000 Hari
1,000 Hari
0,100 Hari
0,300 Hari
Jumlah
M3
Rp405.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
25.000,00
35.000,00
40.500,00
35.000,00
Rp405.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
150.000,00
35.000,00
4.050,00
10.500,00
604.550,00
Uraian
1 m3 beton K 225
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat,
1,000 m3
244,000 Kg
8,000 m2
JUMLAH
Harga Satuan
Rp 604.550,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
604.550,00
1.809.324,00
353.955,84
2.767.829,00
91
No.
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Sat.
Vol.
Harga Satuan
Beton balok B2 Lt.2 m3
13,96
Rp2.767.829,00
Rp2.767.829,00
Beton balok B2 Lt.3 m3
9,97
Rp2.767.829,00
Beton balok B2 Lt.4 m3
9,97
JUMLAH PEKERJAAN BALOK B2
Jumlah Biaya
Rp 38.638.892,84
Rp 27.595.255,13
Rp 27.595.255,13
Rp 93.829.403,10
Uraian
1 m3 beton K 225
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat,
1,000 m3
187,000 Kg
11,000 m2
JUMLAH
Harga Satuan
Rp 604.550,00
Rp
6.853,50
Rp 44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
604.550,00
1.274.751,00
486.689,28
2.365.990,28
Sumber : analisa
No.
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Sat. Vol.
Harga Satuan
Beton balok B3 Lt.2 m3
4,6
Rp 2.365.990,28
Rp 2.365.990,28
Beton balok B3 Lt.3 m3
4,6
Rp 2.365.990,28
Beton balok B3 Lt.4 m3
4,6
JUMLAH PEKERJAAN BALOK B3
Jumlah Biaya
Rp 10.883.555,29
Rp 10.915.081,39
Rp 10.915.081,39
Rp 32.650.665,85
Sumber : analisa
92
Biaya
untuk
per
m3
beton
mutu
225
adalah
Rp.415.000,00(lampiran B-1)
b.)
93
c.)
Campuran beton
M3
Rp
6,000 Hari
1,000 Hari
0,100 Hari
0,300 Hari
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
415.000,00
25.000,00
35.000,00
40.500,00
35.000,00
Rp
415.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
150.000,00
35.000,00
4.050,00
10.500,00
614.550,00
Uraian
1 m3 beton K 250
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat.
m3
1,000
Kg
244,000
m2
8,000
JUMLAH
Harga Satuan
Rp
Rp
Rp
614.550,00
6.853,50
44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
614.550,00
1.809.192,00
353.955,84
2.777.697,84
No.
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Sat. Vol.
Harga Satuan
Beton balok B2 Lt.2 m3
13,96
Rp 2.777.697,84
Rp
2.777.697,84
Beton balok B2 Lt.3 m3
9,97
Rp 2.777.697,84
Beton balok B2 Lt.4 m3
9,97
JUMLAH PEKERJAAN BALOK B2
Jumlah Biaya
Rp 38.026.683,43
Rp 27.693.647,46
Rp 27.693.647,46
Rp 93.413.978,36
94
Uraian
1 m3 beton k 250
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat.
1,000 M3
187,000 Kg
11,000 M2
JUMLAH
Harga Satuan
Rp
Rp
Rp
614.550,00
6.853,50
44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
614.550,00
1.281.604,50
486.689,28
2.382.843,78
No.
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Sat. Vol.
Harga Satuan
Beton balok B3 Lt.2 m3
4,6
Rp 2.382.843,78
Rp
2.382.843,78
Beton balok B3 Lt.3 m3
4,6
Rp 2.382.843,78
Beton balok B3 Lt.4 m3
4,6
JUMLAH PEKERJAAN BALOK B3
Jumlah Biaya
Rp 10.961.081,39
Rp 10.961.081,39
Rp 10.961.081,39
Rp 32.883.244,16
95
96
Beton mutu K
300
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
1,000
m3
Rp
435.000,00
Rp
435.000,00
6,000 Hari
1,000 Hari
0,100 Hari
0,300 Hari
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
25.000,00
35.000,00
40.500,00
35.000,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
150.000,00
35.000,00
4.050,00
10.500,00
634.550,00
Uraian
1 m3 beton K300
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat,
1,000 m3
264,000 Kg
8,000 m2
JUMLAH
Harga Satuan
Rp
Rp
Rp
634.550,00
6.853,50
44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
634.550,00
1.809.192,00
353.955,84
2.793.697,84
No.
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Sat.
Vol.
Harga Satuan
Rp
2.793.697,84
Beton balok B2 Lt.2 m3
13,96
Beton balok B2 Lt.3 m3
9,97 Rp 2.793.697,84
Beton balok B2 Lt.4 m3
9,97 Rp 2.793.697,84
JUMLAH PEKERJAAN BALOK B2
Jumlah Biaya
Rp 39.000.021,85
Rp 27.853.167,46
Rp 27.853.167,46
Rp 94.706.356,78
97
Uraian
1 m3 beton K300
Cor beton
besi beton
bekesting
Koeff
Sat.
1,000 m3
187,000 Kg
11,000 m2
JUMLAH
Harga Satuan
Rp
Rp
Rp
634.550,00
6.853,50
44.244,48
Jumlah Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
634.550,00
1.281.604,50
486.689,28
2.402.843,78
No.
1
2
3
Uraian Pekerjaan
Beton balok B3 Lt.2
Beton balok B3 Lt.3
Beton balok B3 Lt.4
Sat.
m3
m3
m3
Vol.
4,6
4,6
4,6
Harga Satuan
Rp 2.402.843,78
Rp 2.402.843,78
Rp 2.402.843,78
Jumlah Biaya
Rp 11.053.081,39
Rp 11.053.081,39
Rp 11.053.081,39
Rp
33.159.244,16
98
MUTU BETON
Biaya (Rp)
Selisih setelah di VE
Ket
1.
126.480.069,00
22.319.986,00
Alt 1
2.
127.047.200,80
21.752.854,20
Alt 2
3.
148.800.055,30
-(existing)-
existing
4.
127.866.100,90
20.999.999,96
Alt 3
150,00
Rp148,80
Rp126,48
Rp127,05
Rp127,86
K 250
K 300
100,00
50,00
0,00
K 225
KK225
275
K 275
(Existing)
Mutu Beton
TAHAP ANALISA
Pada tahapan analisa dalam perekayasaan VE berisi analisa terhadap semua
99
a. Analisa Fungsi
b. Analisa Rangking
Analisa Fungsi adalah satu bagian dari tahapan analisa yang berfungsi untuk
menganalisa semua fungsi-fungsi dari item-item pekerjaan dalam satu segmen
pekerjaan yang akan dianalisa VE, dalam hal ini untuk pekerjaan struktur balok,
dalam tahapan analisa fungsi ini dijelaskan fungsi dari item pekerjaan balok yang
disajikan dalam kata kerja (verb) atau kata benda (nouns), kind yang menunjukan
bahwa item tersebut adalah item primer ataukah item itu hanya item pendukung
saja atau sekunder, sedangkan cost dan worth menunjukkan nilai biaya item
original dan VE.
Berikut akan dijabarkan beberapa analisa sebagai bentuk perolehan angka
prioritas dari semua alternatif :
a. Analisa Fungsi
Tabel 4.20 Analisa Fungsi Untuk Pekerjaan Balok
ANALISA FUNGSI
Perpusda
No.
Uraian
Verb
Noun
Kind
Cost (Rp)
Worth (Rp)
x 1000
x1000
Ket
1.
Beton
Menahan
Tekan
35093.464
28837.035
VE
2.
Tulangan
Menahan
Tarik
89508.089
60250.489
VE
3.
Bekesting
Memberi
Bentuk
21431.057 18715.475 VE
146034.60 107821.714.
Total
Cost/worth : 146034.60 / 107821.714= 1.35
Keterangan :
100
Dari tabel analisa fungsi diatas untuk fungsi pekerjaan pondasi seperti tampak
diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Untuk pekerjaan balok dengan mutu K-275 biaya awal perencanaan
adalah Rp.148.800.055,30 dapat dilakukan penghematan dengan tanpa
mengurangi mutu pondasi dengan dihadirkannya alternatif yang lain.
2) Penghematan terbesar yang bisa diperoleh dengan digunakan alternatif
pengganti yaitu beton mutu K 225 adalah Rp.126.480.069,00, dengan
selisih biaya tersaving sebesar Rp.22.319.986,00
3) Dan untuk sub item yang lainnya, tidak dilakukan perekayasaan VE
karena dilihat dari nilainya tidak terlalu signifikan.
4) Maka dengan dihadirkannya alternatif yaitu penggunaan beton mutu K
225 tersebut biaya proyek dapat tersaving sebesar Rp.22.319.986,00
dengan rasio biaya/nilai untuk item ini adalah 1.35, ini berarti terjadi
penghematan.
101
b. Analisa Rangking
Tabel 4.21. Penilaian Bobot Sementara
No
Fungsi
Angka rangking
bobot
Ket
40
Prioritas tertinggi
Kualitas (B)
30
Prioritas tinggi
Finishing (C)
20
Prioritas sedang
Kemudahan Pelaksanaan
10
Prioritas rendah
(D)
Jumlah angka rangking
10
100
Preferensi
(I) > (II)
(II) < (I)
(III) < (I)
Keterangan
Alt
I
Lebih
baik
dari Alt II &III
: (I) > (III)
: (II) > (III) Alt II kurang baik dari Alt I
: (III) < (II) Alt III kurang baik dari Alt I & II
102
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
2/3
II
1/3
III
JUMLAH
Alternatif
K 225 (I)
K 250 (II)
K 300 (III)
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
II
1/3
III
2/3
JUMLAH
Keterangan
Preferensi
(I) = (II)
: (I) = (III) Alt I sama dengan Alt II & III
(II) = (I)
: (II) = (III) Alt I sama dengan Alt II & III
(III) = (I)
: (III) = (II) Alt I sama dengan Alt II & III
103
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
2/6
II
2/6
III
2/6
JUMLAH
Preferensi
I > II :
II < I :
III < I :
Keterangan
Alt I lebih baik dari Alt II & III
Alt II Kurang baik dari Alt I
Alt III Kurang baik dari Alt I & II
I > III
II > III
III < II
Alternatif
II
III
Jumlah
Indeks
2/3
II
1/3
III
JUMLAH
104
Kriteria
Alternatif
bobot
Alt I
K 225
Alt II
K 250
Alt III
K 275
No.
1
2
3
A
40
2/3
26.67
1/3
13.3
0
0
B
30
2/6
10
2/6
10
2/6
10
C
20
0
0
2/3
13.33
1/3
6.67
D
10
2/3
6.67
1/3
3.33
0
0
Total
43.34
39.96
16.67
Ket
indeks
Bobot
indeks
Bobot
indeks
Bobot
Tahap Pengembangan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penganalisaan Value Engineering tidak
105
Tahap Rekomendasi
Tahap rekomendasi pada item pekerjaan atas yang difokuskan untuk pekerjaan
106
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa Value Engineering untuk pembangunan gedung kantor
Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah diatas, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Aplikasi Value Engineering diterapkan berdasarkan item pekerjaan yang
mempunyai bobot/nilai cukup besar dan signifikan, mulai dari pekerjaan
beton bertulang, pondasi dan item lainnya, yang berpengaruh sangat besar
terhadap biaya total keseluruhan proyek.
2. Berdasarkan hasil analisa Value Engineering untuk item struktur pondasi
yaitu dengan cara mengganti dan mengomparasi penggunaan dimensi
pondasi tiang pancang yaitu pondasi tiang pancang dengan dimensi
32x32x32
diganti
tiang
pancang
persegi
dimensi
20x20
cm,
108
B. Saran
Berdasarkan analisa dan buah pemikiran dari penulis maka dapat disampaikan
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam kaitannya usaha perekayasaan nilai
pembangunan suatu gedung yang bertemakan optimasi diantaranya yaitu :
1. Dalam usaha perekayasaan Value Engineering sebaiknya dilakukan untuk
semua item pembangunan gedung yang mempunyai bobot biaya yang
besar, sehingga dihasilkan penghematan yang optimal.
2. Agar pelaksanaan perekayasaan VE lebih bervariasi maka sebaiknya
digunakan alternatif yang lebih banyak dan luas, mengingat saat ini
muncul berbagai macam bahan yang lebih murah, mudah dan bermutu.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya juga diteliti mengenai aplikasi Value
Engineering untuk tenaga kerja dan waktu pelaksanaan proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk
Gedung
LEMBAR KONSULTASI
Judul skripsi
Nama
: Rinouw Astria W
NIM
: 5150402033
Pembimbing
NIP
No.
Tanggal
Keterangan
Paraf
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran A 1-4
Lampiran A 5-6
: Denah Pondasi
Lampiran A 7
Lampiran B 2-6
Lampiran B 7-8
: 2D10-7.5
= 25+25+75+75= 200 =2 m
100
=
+ 1 =14 begel
7.5
1
=
*(63.542) = 265 kg
0.24
:3D19
:D10-10
100
=
+ 1 =11 begel
10
1
=
*(22.203) =178 kg
0.125
80
30
Volume
= 2.28 m3
Keliling
= (0.8*2+0.3)*9.5
= 18.05 m
per m3
1
1
=
=0.43
vol 2.28
50
25
B.
Volume
= 0.6875 m3
Keliling
= (0.5*2+0.25)*5.5
= 6.875 m
per m3
1
1
=
=1.45
vol 0.6875
:7D19
:2D10-7.5
100
=
+ 1 =14 begel
7.5
1
Per m3 balok 30/70 =
*( berat besi utama + Berat besi begel
0.21
1
=
*(55.62) =264 kg
0.21
Balok Melintang Dengan Dimensi 25 X 40
Berdasarkan aplikasi dari software SAP 2000, didapat ;
Luas tulangan atas
:3D19
:D10-10
Jumlah begel
100
=
+ 1 =11 begel
10
1
Per m3 balok 25/40 =
*( berat besi utama + Berat besi begel
0.1
1
=
*(18.61) =186 kg
0.1
70
31
Volume
= 1.995 m3
Keliling
= (0.7*2+0.3)*9.5
= 16.15 m
per m3
1
1
=
=0.50
vol 1.995
40
25
Volume
= 0.55 m3
Keliling
= (0.4*2+0.25)*5.5
= 5.775 m
per m3
1
1
=
=1.81
vol 0.55
:7D19
:2D10-7.5
100
=
+ 1 =14 begel
7.5
1
Per m3 balok 30/70 =
*( berat besi utama + Berat besi begel
0.24
1
=
*(51.16) =244 kg
0.21
:3D19
:D10-10
100
=
+ 1 =11 begel
10
1
Per m3 balok 30/80 =
*( berat besi utama + Berat besi begel
0.1
1
=
*(18.61) =187 kg
0.1
70
32
Volume
= 1.995 m3
Keliling
= (0.7*2+0.3)*9.5
= 16.15 m
per m3
1
1
=
=0.50
vol 1.995
40
25
D.
Volume
= 0.55 m3
Keliling
= (0.4*2+0.25)*5.5
= 5.775 m
per m3
1
1
=
=1.81
vol 0.55
:7D19
:2D10-7.5
100
=
+ 1 =14 begel
7.5
1
Per m3 balok 30/80 =
*( berat besi utama + Berat besi begel
0.24
1
=
*(51.16) =244 kg
0.21
Balok Melintang Dengan Dimensi 25 X 50
Berdasarkan aplikasi dari software SAP 2000, didapat ;
Luas tulangan atas
:3D19
:D10-10
100
=
+ 1 =11 begel
10
1
Per m3 balok 30/80 =
*( berat besi utama + Berat besi begel
0.1
1
=
*(18.61) =187 kg
0.1
70
33
Volume
= 1.995 m3
Keliling
= (0.7*2+0.3)*9.5
= 16.15 m
per m3
1
1
=
=0.50
vol 1.995
40
25
Volume
= 0.55 m3
Keliling
= (0.4*2+0.25)*5.5
= 5.775 m
per m3
1
1
=
=1.81
vol 0.55
Dimana : A
O
= 0,5 x alas x t
= 0,5 x 32 x 27.713
= 443.41 cm2
= 3xsisi
= 3x32
= 96 cm
= Qc. A + Tr.O
3
10
= 225.443,41 + 240.96
3
10
= 26604.6+1872
= 28476 Kg = 28.476 Ton
Kebutuhan tiang pancang berdasarkan beban ultimit tiang (Pult) untuk beton
K 275
P = 233.46T (data gaya reaksi SAP 2000)
P
Qijin.0,7
233.46
35,56.0,7
= 9 tiang
Distribusi Beban Kolom Ke Masing-Masing Tiang
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah tiang yang dibutuhkan
adalah 9 buah dengan dimensi 32 X 32 X 32 maka desain pile cap dapat
dipilih dengan susunan
96
kolom 50 x 50
4
250
y
7
250
sumber : penulis
P My. X Mx.Y
dimana x
n
x 2
y 2
= 0.9215m2
= 0.9215 m2
( ) ( )
= jumlah tiang
(0.9215)
(0.9215)
9
Q1= 22.82+3.99-13.32
= 13.49 T
Q2 =
233.46
13,24. + 0.96
0
(0.9215)
9
= 22.18-0-13.34
= 8.84 T
Q3 =
9
(0.9215)
(0.9215)
= 22.18-2.83-13.37
= 5.55 T
Q4 =
9
(0.9215)
(0.9215)
= 22.18+3.99+0
= 26.17 T
Q5 =
9
(0.9215) (0.9215)
= 22.18+0+0
= 22.18 T
Q6 =
9
(0.9215)
(0.9215)
= 22.18+2.833
= 25.013 T
Q7 =
9
(0.9215)
(0.9215)
9
(0.9215)
(0.9215)
= 22.18+0+13.79
= 34.89T
Q9 =
9
(0.9215)
(0.9215)
= 22.18+3.99+13.79
= 33.13 T
= 50 x 50 cm
= Pu
= 303.498 T
= 2(b+d)+2(h+d)
= 2(500+700)+2(500+700)
=4800 mm
Vc pons
= 0,6x0,33fcxboxd (Mpa)
= 0.6x0.3318.67x4800x800
= 328251.132 N
= 328,5251.T
K=
Mu 17190000
=
=21487500
0,8
0,8
Mn
21487500
=
=0.084
Bxd x0,85 xfc 250 x80 2 x0,85 x186.7
2
F=1- 1 2k = 0.087
Fmax=
1 x 4500
6000 + fy
F Fmax
0.85 x 4500
6000 + 3900
=0.38
Tul. Tunggal
FxBxdx0.85 xF ' c
fy
= 70.80
Qc. A Tr.O
+
3
10
= 52987.5+2260.8
= 55248.3 Kg = 55.2483Ton
P
Qijin.0,7
233.46
55.248 * 0,7
= 6.03Bh
6 bh
90
150
4
Kolom 50 x 50
240
sumber : penulis
P My. X Mx.Y
dimana x
n
x 2
y 2
( ) ( )
=3.24 m2
=1.215 m2
= jumlah tiang
Q1=
(3.24)
(1.215)
6
= 38.91+0.75-4.9
= 34.76T
Q2=
(3.24)
(1.215)
6
= 38.91-4.9
= 34.01T
Q3=
(3.24)
(1.215)
6
= 38.91-0.75-4.9
= 33.26 T
Q4=
(3.24)
(1.215)
6
= 38.91+0.75+4.9
= 44.76 T
Q5=
(3.24)
(1.215)
6
= 38.91+4.9
= 43.81T
Q6=
(3.24)
(1.215)
6
= 38.91-0.75+4.9
= 43.06T
= 50 x 50 cm
= Pu
= 303.498 T
= 2(b+d)+2(h+d)
= 2(500+750)+2(500+750)
= 5000 mm
Vc pons
= 0,6x0,33fcxboxd (Mpa)
=0.6x0.3318.67x5000x750
= 3208253.059 N
= 320.825 T
K=
Mu 13764600
=
=17205750
0,8
0,8
Mn
17205750
=
=0.080
Bxd x0,85 xfc 240 x75 2 x0,85 x186.7
2
F=1- 1 2k = 0.0834
Fmax=
1 x 4500
6000 + fy
F Fmax
0.85 x 4500
6000 + 3900
=0.38
Tul. tunggal
FxBxdx0.85 xF ' c
fy
= 61.147 cm2
= 0.25 x 3.14 x D2
= 0.25 x 3.14 x 35 x 35
= 961.625 m2
= 3.14 x D
= 3.14 x 35
= 109.9 m
Qc. A Tr.O
+
3
10
225.961.625 240.109.9
+
3
10
= 72121.875+2637.6
= 74759.475 Kg = 74,759475Ton
Kebutuhan tiang pancang berdasarkan beban ultimit tiang (Pult)
P = 233.46T (data gaya reaksi SAP 2000)
Mx = -13.2491 Tm
MY = -2.72 Tm
Penghitungan Kebutuhan Jumlah Tiang
Jika jarak tiang ditentukan 3 D maka nilai efisiensi tiang kelompok adalah 0,7
Kapasitas Pijin dihitung dengan keruntuhan blok SF = 3
Maka jumlah tiang yang dibutuhkan adalah (n) =
=
P
Qijin.0,7
233.46
72.121 * 0,7
Kolom 50x50
3
75
220
4
s
1.41s
P My. X Mx.Y
dimana x
n
x 2
y 2
= 2.19 m2
= 2.19 m2
( ) ( )
= jumlah tiang
Q1=
5
(2.19)
(2.19)
= 46.69+0.91-4.47
= 43.12 T
Q2=
5
(2.19)
(2.19)
= 46.69-0.91-4.47
5
(2.19)
(2.19)
= 46.69-0-0
= 46.69 T
Q4=
5
(2.19)
(2.19)
= 46.69+0.91+4.47
= 52.072 T
Q5=
5
(2.19)
(2.19)
= 46.69-0.91+4.47
= 50.25 T
= 50 x 50 cm
= Pu
= 303.498 T
= 2(b+d)+2(h+d)
= 2(500+750)+2(500+750)
=5000 mm
Vc pons
= 0,6x0,33fcxboxd (Mpa)
=0.6x0.3318.67x5000x750
= 3208253.059 N
= 320.825 T
Mu 11066200
=
=13832750
0,8
0,8
K=
Mn
13832750
=
=0.07
Bxd x0,85 xfc 220 x75 2 x0,85 x186,7
2
F=1- 1 2k = 0.073
Fmax=
1 x 4500
6000 + fy
F Fmax
0.85 x 4500
6000 + 3900
=0.38
Tul. tunggal
FxBxdx0.85 xF ' c
fy
= 49.085 cm2
= S2
= 20x20
= 400 m2
=4xS
= 4 x 20
= 80 m
Qc. A Tr.O
+
3
10
= 30000+1920
= 31920 Kg = 31.920Ton
Kebutuhan tiang pancang berdasarkan beban ultimit tiang (Pult)
P = 233.46T (data gaya reaksi SAP 2000)
Mx = -13.2491 Tm
MY = -2.72 Tm
Penghitungan Kebutuhan Jumlah Tiang
Jika jarak tiang ditentukan 3 D maka nilai efisiensi tiang kelompok adalah 0,7
Kapasitas Pijin dihitung dengan keruntuhan blok SF = 3
Maka jumlah tiang yang dibutuhkan adalah (n) =
=
P
Qijin.0,7
233.46
31.920 * 0,7
= 10 tiang
3
160
5
8
6
9
7
10
230
Sumber : Suryolelono;1994
kolom 50x50
P My. X Mx.Y
dimana x
n
x 2
y 2
= 3.24m2
= 1.63 m2
( ) ( )
= jumlah tiang
Q1=
10
(3.24)
(1.63)
= 23.346+0.5-4.22
= 19.622 T
Q2=
10
(3.24)
(1.63)
= 23.346-4.22
= 19.126T
Q3=
10
(3.24)
(1.63)
= 23.346-0.5-4.22
= 18.626 T
Q4=
10
(3.24)
(1.63)
= 23.346+0.75-0
= 24.096 T
Q5=
10
(3.24)
(1.63)
10
(3.24)
(1.63)
= 23.346-0.75-0
= 22.59 T
Q7=
10
(3.24)
(1.63)
= 23.346+0.75-0
= 24.096 T
Q8=
(3.24)
(1.63)
10
= 23.346+0.75+4.22
= 28.316 T
Q9=
(3.24)
(1.63)
10
= 23.346+0+4.22
= 27.566 T
Q10=
(3.24)
(1.63)
10
= 23.346-0.75+4.22
= 26.816 T
= 50 x 50 cm
= Pu
= 303.498 T
= 2(b+d)+2(h+d)
= 2(500+750)+2(500+750)
=5000 mm
Vc pons
= 0,6x0,33fcxboxd (Mpa)
=0.6x0.3318.67x5000x750
= 3208253.059 N
= 320.825 T
K=
Mu 12825000
=16031250
=
0,8
0,8
Mn
16031250
=
=0.078
Bxd x0,85 xfc 230 x75 2 x0,85 x186,7
2
F=1- 1 2k = 0.081
Fmax=
1 x 4500
6000 + fy
F Fmax
0.85 x 4500
6000 + 3900
=0.38
Tul. tunggal
FxBxdx0.85 xF ' c
fy
= 57.1328 cm2
Pondasi
Tebal
n tiang
(th)
(jmlh)
Dimensi
PENULANGAN
Atas
Bawah
1.
100
250x250
15D25
7D25
2.
100
240x150
13D25
6D25
2.
100
220x220
10D25
5D25
2.
100
10
230x160
12D25
6D25
: 250x250
Berat tulangan
: 25 = 3.85 kg/m
1
x(57.75+26.95)
0.5
= 170 kg
= 1x2.5 x 2.5
= 6.25 m3
= (2.5x2+2x2.5)x1
= 10 m
1
1
=
=0.16
vol 6.25
: 240x150
Berat tulangan
: 25 = 3.85 kg/m
1
x(57.75+26.95)
0.5
= 146 kg
150
1
1
=
=0.47
vol 2.1
: 220x220
Berat tulangan
: 25 = 3.85 kg/m
1
x(57.75+26.95)
0.5
= 116 kg
= 8.8 m
1
1
=
=0.2
vol 4.84
: 230x160
Berat tulangan
: 25 = 3.85 kg/m
1
x(57.75+26.95)
0.5
= 137 kg
160
1
1
=
=0.27
vol 3.68
= 7.8 m