You are on page 1of 6

VITAMIN E

(created by mahasiswa ITP-FTP UB 2006)


Vitamin E adalah salah satu fitonutrien penting dalam makanan. Vitamin E merupakan
antioksidan yang larut lemak. Vitamin ini banyak terdapat dalam membran eritrosit dan
lipoprotein plasma. Sebagai antioksidan, vitamin E berfungsi sebagai donor ion hidrogen
yang mampu mengubah radikal bebas menjadi radikal tokoferol yang kurang reaktif,
sehingga tidak mampu merusak rantai asam lemak (Winarsi, 2005).
Vitamin E mempunyai 2 isomer yaitu tokoferol (Toc) dan tokotrienol (Toc-3). Tokoferol
mempunyai rantai samping phytil, sedangkan tokotrienol mempunyai rantai samping yang
sama dengan ikatan rangkap pada posisi 3, 7, 11. Baik tokoferol maupun tokotrienol
mempunyai 4 isomer yang dinyatakan sebagai , , dan yang dibedakan berdasarkan
jumlah dan posisi gugus metil pada cincin kroma. -tokoferol merupakan vitamin E utama in
vivo dan menunjukkan aktivitas biologi tertinggi (Tanito et al., 2004). Baik tokoferol maupun
tokotrienol bersifat sangat non polar dan selalu ada pada fase lemak (Watkins et al., 2004).
Gambar vitamin E dan isomernya dapat dilihat pada Gambar 1.

Isomer Vitamin E (Ronald dan Junsoo, 2004)

Walaupun struktur tokoferol dan tokotrienol mirip, ada tiga ikatan rangkap pada rantai
samping isoprenoid/phytil pada tokotrienol menyebabkan keduanya mempunyai potensi dan
aktivitas biologi yang berbeda. Tokoferol berbentuk cairan berminyak yang bersifat
transparan, kental, sedikit berbau, dan mempunyai warna berkisar dari kuning muda sampai
coklat kemerahan. Tokoferol bersifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
seperti etanol, kloroform, dan heksana (Musalmah et al., 2005).
Menurut Winarno (2002), vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, tetapi karena
bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi terutama bila ada lemak yang tengik, timah
dan garam besi, serta mudah rusak oleh sinar ultraviolet. Peran utama vitamin E adalah
sebagai antioksidan, dengan menerima oksigen, vitamin E dapat membantu mencegah

oksidasi. Dalam jaringan, vitamin E menekan terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh,
dengan demikian akan membantu dan mempertahankan fungsi membran sel.
Tokoferol
Tokoferol merupakan deretan komponen organik yang terdiri fenol termetil. Berbagai turunan
tokoferol juga termasuk vitamin E. Tokoferol komersial diperoleh dari sumber alami seperti
minyak kelapa sawit dan minyak bekatul (Anonymous, 2007 a). Susanto dan Widyaningsih
(2004), menambahkan bahwa tokoferol merupakan antioksidan yang utama dalam lemak dan
minyak dan dapat mencegah ketengikan. Tokoferol juga berperan pada fertilisasi atau tingkat
kesuburan dan pembentukn jaringan tulang.
Tokoferol, terutama -tokoferol telah diketahui sebagai antioksidan yang mampu
mempertahankan integritas membran. Senyawa tersebut dilaporkan bekerja sebagai
scanvenger radikal bebas oksigen, peroksi lipid dan oksigen singlet. Berdasarkan jumlah
gugus metil pada inti aromatik, dikenal 4 tokoferol yaitu , , , . Diantara ke empat bentuk
tokoferol tersebut, yang paling aktif adalah -tokoferol. Oleh sebab itu, aktivitas vitamin E
diukur sebagai -tokoferol (Winarsi, 2005)
Menurut Meydani (2000) bahwa tokoferol dapat menurunkan penyakit jantung, mencegah
penyakit Alzheimer dan mencegah kanker. Sedangkan -tokoferol dapat menurunkan kadar
nitrogen dioksida lebih baik dibandingkan tokoferol yang lain. Nitrogen dioksida berperan
dalam penyakit arthritis, penyakit neurologis dan karsinogenesis (Watkins et al., 1999).
Madhavi et al. (1996) menjelaskan bahwa tokoferol merupakan kelompok senyawa kimia
termasuk didalamnya tokoferol dan tokotrienol yang terdistribusi di dalam jaringan tanaman,
khususnya kacang-kacangan, minyak sayur, buah-buahan, dan sayuran. Beberapa sumber
tokoferol pada beberapa makanan dapat dilihat pada Tabel 2.
Kandungan Tokoferol pada Beberapa Bahan Makanan
Sumber makanan

Kandungan (mg/100 g)

Minyak sawit

50,0

Minyak Kacang tanah

3,4

Minyak biji bunga matahari

49,0

Minyak Jagung

11,3

Margarin

1,3

Mentega

3,3

Germ Gandum

34,6

Germ Beras

3,3

Almount

21,3

Kacang Tanah

9,3

Minyak Kedelai

12,7

Tokotrienol
Tokotrienol merupakan antioksidan yang dapat bekerja cepat, 40-60 kali lebih efektif dalam
mencegah kerusakan akibat radikal bebas daripada -tokoferol (Perricone, 2008). Ng et al.
(2004) menambahkan bahwa tokotrienol merupakan antioksidan potensial dan lebih efektif
dibandingkan tokoferol. Hal ini berkaitan dengan distribusi yang lebih baik pada lapisan
berlemak membran sel.
Tokotrienol menunjukkan sifat antioksidatif yang lebih unggul dibandingkan dl--tokoferol
yang berkaitan dengan distribusi yang lebih baik pada lapisan berlemak membran sel. Rantai
samping tokotrienol yang tidak jenuh menyebabkan penetrasi pada lapisan lemak jenuh pada
otak dan hati lebih baik. Disamping mempunyai sifat penangkapan radikal bebas, sifat
antioksidatif tokotrienol juga berkaitan dengan kemampuannya menurunkan pembentukan
tumor, kerusakan DNA, dan kerusakan sel (Anonymous, 2007b).
Beberapa hasil penelitian in vivo dan in vitro menunjukkan bahwa tokotrienol merupakan
antioksidan potensial dan secara in vitro tokotrienol merupakan antikanker yang lebih efektif
dibandingkan tokoferol. Sifat tokotrienol ini berkaitan dengan adanya rantai samping yang
tidak jenuh yang mengakibatkan inkorporasi ke dalam sel lebih tinggi (Ng et al., 2004;
Anonymous, 2007b).
Penelitian Nesaretnam et al. (2004) menunjukkan bahwa tokotrienol mempengaruhi ekspresi
gen yang berkaitan dengan induksi ekspresi protein yang terlibat dalam penghambatan sel
kanker. Tokotrienol juga mempunyai efek antitumor dengan cara menghambat kemampuan
sel untuk menyebar. Efek penghambatan terhadap pertumbuhan sel terlihat nyata untuk dan
tokotrienol.

dan -tokotrienol merupakan nutrien yang efektif dalam terapi pada kasus kolesterol
tinggi. -tokotrienol mempengaruhi koenzim bagi enzim 3-hidroksi-3-metilglutamat (HMG)
dan menekan produksi enzim tersebut, mengakibatkan lebih sedikit kolesterol yang
dihasilkan oleh sel-sel hati (Hasselwander et al., 2002).
Aktivitas Antioksidan Vitamin E
Tokoferol dan tokotrienol adalah suatu antioksidan yang sangat efektif, yang dengan mudah
menyumbangkan atom hidrogen pada gugus hidroksil (OH) dari struktur cincin ke radikal
bebas sehingga radikal bebas menjadi tidak reaktif. Adanya hidrogen yang disumbangkan,
tokoferol sendiri menjadi suatu radikal, tetapi lebih stabil karena elektron yang tidak
berpasangan pada atom oksigen mengalami delokalisasi ke dalam struktur cincin aromatik
(Silalahi, 2002).
Menurut
Evans
and
Addis
(2002), tokoferol merupakan antioksidan fenolik yang terdapat secara alami dalam minyak
nabati dan berperan menjaga kualitas minyak dengan cara mengakhiri reaksi berantai radikal
bebas. Konsentrasi tokoferol merupakan faktor penting yang mempengaruhi aktivitas
antioksidan dalam minyak curah. Secara umum, aktivitas antioksidan tertinggi pada
konsentrasi rendah dan menurun atau berubah menjadi prooksidan pada konsentrasi yang
tinggi.
-tokoferol mempunyai aktivitas vitamin E dan kemampuan sequenching oksigen singlet
lebih tinggi dari , , dan -tokoferol, sedangkan -tokoferol mempunyai kemampuan
penangkapan nitrogen dioksida dan radikal peroksida nitrit yang lebih baik. Efisiensi
penangkapan radikal hidroksil, alkoksil, dan peroksil oleh -tokoferol sekitar 1010, 108,
106/M/detik (Lee et al., 2004).
Menurut Kulas and Ackman (2001), urutan aktivitas antioksidan dalam sistem lipida dari
tokoferol adalah -tokoferol > -tokoferol > -tokoferol. -tokoferol merupakan homolog
tokoferol yang mempunyai aktivitas vitamin E paling tinggi. Sedangkan aktivitas antioksidan
tokoferol secara in vivo adalah -tokoferol > -tokoferol > -tokoferol > -tokoferol (Liu and
Tan, 2002). Contoh reaksi tokoferol dengan redikal bebas dapat dilihat pada

Reaksi Tokoferol dengan Radikal Bebas


Peran Vitamin E Terhadap Kesehatan
Vitamin E merupakan antioksidan potensial yang berperan sebagai antikanker (Ng et al.,
2004). Walaupun vitamin E (baik tokoferol maupun tokotrienol) merupakan antioksidan yang
potensial, aktivitas antikanker vitamin E tidak berhubungan dengan aktivitas antioksidan.
Peran vitamin E sebagai anti tumor adalah memodulasi sejumlah jalur penyampaian sinyal
intraseluler pasca proses mitogenesis dan apoptosis (Packer, 1991). Peran tokotrienol sebagai
antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan tokotrienol (Yamashita et al., 2002).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tokotrienol mempunyai aktivitas antioksidan yang
lebih tinggi. -tokotrienol mempunyai aktivitas penangkapan radikal peroksil pada membran
liposomal dan aktivitas antikanker yang lebih tinggi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
tokotrienol lebih mampu mencegah kematian sel-sel syaraf yang diinduksi glutamal
(Musalmah et al., 2005).
Tokoferol mempunyai beberapa fungsi terhadap kesehatan. Beberapa fungsi tokotrienol
adalah dapat mencegah penyakit jantung, mencegah penyakit Alzheimer, dan mencegah
kanker (Meydani, 2000). Selain itu menurut Anonymous (2010), vitamin E dapat melindungi
kulit dari sinar ultraviolet, dapat menyembuhkan luka, berfungsi sebagai antioksidan, serta
melindungi tubuh akibat kelebihan vitamin A dan melindungi vitamin A dari kerusakan.

Sumber : http://lordbroken.wordpress.com/2011/05/03/vitamin-e-tokoferol-dantokotrienol/

You might also like