You are on page 1of 2

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amalgam dikenal sebagai bahan restorasi selama lebih dari 170 tahun.
Berdasarkan survei yang di lakukan pada tahun 2001, melaporkan bahwa 75%
dokter gigi di Amerika serikat memakai amalgam sebagai bahan restorasi gigi.
Pada tahun 1999, sekitar 60% amalgam seringkali dijadikan sebagai bahan
restorasi kavitas kelas I dan II. bahkan terdapat persentase penggunaan amalgam
yang lebih tinggi dinegara berkembang (Uar and Brantley, 2011).
Berdasarkan American Dental Association (ADA) No.1 logam campur
amalgam terdiri dari perak dan timah sebagai bahan utama serta campuran seperti
tembaga dan seng. Selain itu serbuk campuran logam amalgam akan di
campurkan dengan Hg atau merkuri. hal ini dilakukan agar memperoleh amalgam
yang lebih bersifat plastis dan mudah dimanipulasi ketika di aplikasikan kedalam
kavitas gigi. Namun, penggunaan Hg dalam restorasi amalgam sering kali
dikhawatirkan dapat menimbulkan efek-efek yang merugikan bagi kesehatan.
Baik kesehatan dalam rongga mulut maupun kesehatan secara sistemik. Sehingga
penggunaan amalgam sebagai bahan restorasi mulai banyak ditinggalkan dan
beralih menggunakan bahan restorasi lain seperti SIK, resin komposit tanpa
melihat sifat yang unggul dari amalgam.
Amalgam memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh
bahan tumpatan lain. Seperti kekuatan terhadap tekanan mastikasi yang tinggi.
Mudah untuk diaplikasikan kedalam kavitas, perubahan dimensi yang minimal,
ketahan terhadap aus dan lain-lain. Maka dari itu dengan melihat keunggulankeunggulan yang ada dalam amalgam diharapkan akan menjadi pertimbangan
untuk tetap menggunakan amalgam sebagai bahan restorasi gigi.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Konservasi Gigi II dan
untuk menjelaskan mengenai amalgam dan keunggulan-keunggulan amalgam
sebagai bahan restorasi gigi, serta hubungan antara penggunaan amalgam sebagai

bahan restorasi dengan kesehatan rongga mulut maupun kesehatan secara


sistemik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
yaitu :
1. Apakah tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan restorasi
amalgam dan prosedur kerjanya dapat menentukan keberhasilan suatu
restorasi.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan
restorasi amalgam serta prosedur kerjanya dapat menentukan keberhasilan suatu
restorasi.

You might also like