Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang berarti orderly description of
past events(uraian secara berurutan tentang kejadian-kejadian masa lampau).
Menurut Ibnu Khaldun, sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman
peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritias untuk menemukan
kebenaran suatu peristiwa masa lampau. Dengan demikian unsur penting dalam
sejarah adalah adanya objek peristiwa (who), adanya batas waktu (when), yaitu
masa lampau, adanya pelaku (who), yaitu manusia, tempatnya (where), latar
belakangnya (whay), dan daya kritis dari peneliti sejarah.
Dari pengertian demikian kita dapat mengatakan bahwa yang dimaksud sejarah
Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh
terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah Islam adalah berbagai
peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek. Dalam
kaitan ini maka muncullah istilah yang sering digunakan untuk sejarah Islam ini,
diantaranya Sejarah Islam, Sejarah Peradaban Islam, Sejarah dan Kebudayaan
Islam.
Dalam mempelajari dan mengkaji sejarah Islam (muslim) yang terkandung dalam
buku-buku sejarah, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu:
Apa yang menjadi tujuan penulisan, apakah bentuk sejarah pragmatik ataukah
berbentukfilsafat sejarah.
Siapa penulis sejarah itu, termasuk bagaimana kecenderungan sikap hidup atau
ide poliik yang dianutnya, dan
Kapan dia menulis, karena dari situ dapat pula memberi pengaruh apa dan siapa
yang telah membuat dia berinterprestasi begitu.
Periodisasi Sejarah Islam
Dikalangan ahli sejarah terdapat perbedaan tentang kapan dimulainya sejarah
Islam yang telah berusia lebih dari empat belas abad ini. Di satu pihak
menyatakan bahwa sejarah Islam (muslim) dimulai sejak Nabi Muhammad SAW.
diangkat sebagai Rasul, dan berada di Makkah atau tiga belas tahun sebelim
hijrah ke Madinah. Di lain pihak menyatakan, bahwa sejarah Islam itu dimulai
sejak lahirnya negara Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Atau
tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW. Berhijrah ke Madinah yang sebelumnya
bernama Yatsrib.
Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan Islam pada zaman Rasulullah Saw ?
Mengetahui perkembangan Islam setelah wafatnya Rasulullah Saw.
BAB II
PEMBAHASAN
Nabi Muhammad Saw. Adalah golongan Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang
berkuasa dalam suku Quraisy. Dalam usia muda, Muhammad hidup sebagai
pengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk mekkah. Melalui
kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berpikir dan
merenung. Dalam suasana demikian, dia ingin melihat sesuatu dibalik
semuanya. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala
pemikiran nefsu duniawi, karena itu sejak muda ia sudah dijuluki Al-Amin, orang
yang terpercaya.
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang ke syiria(syam)
dalam usia baru 12 tahun. Kafilah tersebut dipimpin oleh Abu Tholib. Dalam
perjalanan ini, di Bushara, sebelah seltan syiria, ia bertemu dengan seorang
pendeta bernama, Buhairoh. Pendeta ini melihat tanda tanda kenabian pada
Muhammad sesuai petunjuk cerita-cerita Kristen.
Pada usia yang ke dua puluh lima, Muhammad berangkat ke syiria membawa
barang dagangan milik Khadijah seorang saudagar wanita kaya raya. Dalam
perdagangan ini Muhammad memperoleh laba yang besar. Khadijah kemudian
melamarnya. Lamaran itu diterima dan perkawinan segera dilaksanakan. Ketika
itu Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Dalam perkembangan
selanjutnya, Khadijah adalah wanita yang pertama masuk islam dan banyak
membantu Nabi dalam perjuangan menyebarkan Islam.
Setelah wahyu pertama itu datang, jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama,
sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira.
Dalam keadaan menanti itulah turun Jibril yang membawa perintah kepadanya.
Wahyu itu berbunyi sebagai berikut: Hai orang yang berselimut, bangun, dan beri
Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk Makkah terhadap kaum muslimin itu,
mendorong Nabi Muhammad untuk mengungsikan sahabat sahabtnya ke luar
Makkah. Pada tahun kelima kerasulannya, Nabi menetapkan Habsyah (Ethiopia)
sebagai negeri tempat pengungsian. Rombongan pertama sejumlah sepuluh
orang pria dan lima dari wanita, diantaranya Usman bin Affan beserta istrinya
Ruqoyah putri Rasulullah, Zubair bin Awwam dan Abdurrahman bin Auf. Semakin
kejam mereka memperlakukan umat islam semakin banyak orang yang masuk
agama ini. Bahkan, ditengah meningkaynya kekejaman itu, dua orang yang
terkuat di Quraisy masuk Islam, hamzah dan Umar bin Khattab. Namun tidak
lama kemdian Abu Thalib paman Nabi sekaligus pelindung utama Nabi
meninggal dunia dan menyusul Tiga hari setelah itu Khadijah istri Nabi,
meninggal dunia pula. Peristiwa itu terjadi pada tahun sepuluh kenabian. Dan di
tahun ini pula merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW.
Untuk menghibur Nabi yang sedang ditimpa duka, Allah mengisra dan
memirojkan beliau pada tahun ke-10 kenabiannya itu. Berita tentang isra dan
miraj ini menggemparkan masyarakat Makkah. Bagi orang kafir, ia dijadikan
bahan propaganda untuk mendustakan nabi. Sedangkan, bagi orang yang
beriman, ia merupakan ujian keimanan.
Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang kafir Quraisy
menentang Nabi : (1) Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan. (2) Mereka tidak menginginkan persamaan hak antara hamba sahaya
dengan golongan bangsawan. (3) Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima
ajaran akan hari pembalasan. (4) Kokoh kepercayaan mereka terhadap agama
nenek moyang. (5) Pemahat dan penjual batu memandang Islam sebagai
penghalang rezeki.
perpecahan dan menyatukan umat agar berdiri sebuah negara yang kuat yaitu
Negara Madinah
Pada waktu Nabi Muhammad wafat ,wilayah kekuasaan Madinah telah mencakup
seluruh jazirah Arabia Husein Muknis menyatakan ,sejak pertama berdirinya
hingga wafatnya Nabi, dan ketika wilayah kekuasan islam sudah meliputi seluruh
jazirah Arabia, maka perkembangan wilayah Negara islam dapat dibagi menjadi
beberapa fase yaitu:
Fase pertama,yaitu sejak rajab 1 H sampai rajab 2 H. pada fase ini, kekuasaan
Nabi menjadi sempurna atas seluruh bagian kota madinah dan sekitarnya. Pada
masa ini, Nabi mengirim sepuluh ekspedisi, baik ghazwah (ekspedisi militer yang
di pimpim Nabi Saw). Maupun syariyah (ekspedisi militer yang di pimpim
sahabat).
Fase kedua, yaitu mulai dari perang Badar sampai Perang Khandaq berakhir (17
Ramadhan 2H/13 Maret 624 M-Dzulqadah 5H/April 627 M). Pada fase ini,
madinah menetapkan kekuasaannya atas seluruh tanah Hijraz (kecuali Mekkah
dan Thaif). Pada masa ini pula kelompok-kelompok besar Yahudi di Madinah yang
berkhiyanat terusir atau dihukum berat, sehingga Negara Madinah menjadi
kekuatan politik dan militer terbesar di Hijaz dan sekitar Najd.
Fase ketiga, yaitu mulai Muharam 6H sampai jumadilakhir 6H (Juni 627 MNovember 628 M). Pada fase ini Negara Madinah berhasil menggabungkan
Menurut Ahmad Faridh, bahwa khauf adalah cambuk yang digunakan Allah SWT
untuk menggiring hamba-hamba-Nya menuju ilmu dan amal supaya dengan
keduanya itu mereka dapat dekat dengan Allah SWT. Khauf adalah kesakitan hati
karena mmbayangkan sesuatu yang ditakuti, yang akan menimpa diri di masa
yang akan datang. Khauf dapat mencegah hamba berbuat maksiat dan
mendorongnya untuk senantiasa berada dalam ketaatan.
Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah Agama yang mampu memberikan
motifasi para pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang
kehidupan social, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Andalusia pun
memcapai kejayaan pada masa pemerintahan Islam.
Ketiga, telah berkembang ilmu pengetahuan secara tersendiri dengan masingmasing tokoh spesialisnya. Antara lain, dalam ilmu Qiroat (7 qiroat) yang
terkenal yaitu: Ibnu katsir (120H), Ashim (127H), dan Ibnu Amr (118H).
Ilmu Tafsi tokohnya ialah Ibnu Abbas (68H) dan muridnya Mujahid yang pertama
kali menghimpun Tafsir dalam sebuah suhuf, Ilmu Hadits dikumpulkan oleh Ibnu
Syihab Az-Zuhri atas perintah Umar bin Abdul Aziz, tokohnya ialah Hasan Al-Basri
(110H), Said bin Musayyad, Rabiah Ar-Raiy guru dari Imam Malik, Ibnu Abi
Malikah, Syabi Abu Amir bin Syurahbil. Kemudian ilmu Kimia dan Kedokteran,
Ilmu Sejarah, Ilmu Nahwu, dan sebagainya.
Abu al-Abbas al-Safah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Bani Abbas. Akan tetapi
karena kekuasaannya sangat singkat, Abu jafar al-Manshur (754-775 M) yang
banyak berjasa dalam membangun pemerintahan dinasti Bani Abbas. Pada tahun
762 M, Abu jafar al-Manshur memindahkan ibukota dari Damaskus ke
Hasyimiyah, kemudian dipindahkan lagi ke Baghdad dekat dengan Ctesiphon,
bekas ibukota Persia. Oleh karena itu, ibukota pemerintahan Dinasti Bani Abbas
berada di tengah-tengah bangsa Persia.
Abu jafar al-Manshur sebagai pendiri muawiyah setelah Abu Abbas al-Saffah,
digambarkan sebagai orang yang kuat dan tegas, ditangannyalah Abbasiyah
mempunyai pengaruh yang kuat. Pada masa pemerintahannya Baghdad
sangatlah disegani oleh kekuasaan Byzantium.
1. Periode Pertama (132 H/750 M 232 H/847 M), disebut periode pengaruh
Persia pertama.
2. Periode Kedua (232 H/847 M 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki
pertama.
3. Periode Ketiga (334 H/945 M 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih
dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh
Persia kedua.
4. Periode Keempat (447 H/1055 M 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti
Bani sejak dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga
dengan masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode Kelima (590 H/1194 M 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Baghdad.
Setiap dinasti atau rezim mengalami fase-fase yang dikenal dengan fase
pendirian, fase pembangunan dan kemajuan, fase kemunduran dan kehancuran.
Akan tetapi durasi dari masing-masing fase itu berbeda-beda karena bergantung
pada kemampuan penyelenggaraan pemerintahan yang bersangkutan.
Bidang Politik
Walaupun demikian, dalam periode ini banyak tantangan dan gerakan politik
yang mengganggu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari
luar. Gerakan-gerakan ini seperti sisa-sisa Bani Umayyah dan kalangan intern
Bani Abbas, revolusi al-khawarij di Afrika utara, gerakan zindik di Persia, gerakan
Syiah dan konflik antar bangsa serta aliran pemikiran keagamaan, semuanya
dapat dipadamkan.
Bidang Ekonomi
Bidang Sosial
Popularitas daulat Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun AlRasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Mamun (813-833 M). kekayaan yang
banyak di manfaatkan Harun Al-Rasyid untuk keperluan social. Rumah sakit,
lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya sudah
terdapat paling tidak 800 orang dokter. Disamping itu pemandian-pemandian
juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman
khalifah ini, kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan serta kesusastraan berada pada zaman keemasannya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nabi Muhammad Saw. Adalah golongan Bani Hasyim, ia datang dengan agama
Islam dimana Allah tidak akan menerima pada hari kiamat akan agama selain
agama Islam. Menjelang usianya yang keempat puluh, dia sudah terlalu biasa
memisah kan diri dari pergaulan masyarakat, berkontemplasi ke gua Hira,sebuah
gunung yang dekat dengan kota Mekkah. Dan ia beribadah dengan mengikuti
ajaran agama kakeknya yaitu Nabi Ibrahim.
Islam merupakan agama yang langsung diturunkan oleh Allah SWT yang memuat
peraturan mutlak dan abadi untuk mengatur kehidupan umat manusia.
Peraturan itu tertuang dalam Al-Quran. Sebagai pedoman hidup, Al-Quran
sudah mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http:/www.seribd.com/doc/22677510/Sejarah-peradaban-Islam-BaniUmayyah/19-03-2012.
Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam ssejarah islam (bandung, Remaja
rosdakarya, 2006 cet 9)
Jaih Mubarok, Dr., M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Bani
Quraisyi, Cet. 1, 2004)