You are on page 1of 28

MAKALAH

SISTEM HIDROLIK PADA


FORKLIFT KOMATSU FD50HC-7

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : III
1.
2.
3.
4.

ADITYA CESSARIO
RISKY MEINAKI
ARIE MUNIRIANTO
M. TANTO. FAUZAN

KELAS : 5 MC
DOSEN PEMBIMBING : Drs. Irawan Malik, MSME

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2015

KATA PENGANTAR
1

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat
tersusun makalah SISTEM TRANSMISI PADA BULLDOZER D375A 5
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas lab alat berat Politeknik Negeri
Sriwijaya
Makalah ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior
Mekanik dibidang Alat-alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat
mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan
kesempurnaan makalah ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk
pemahaman dari isi dan makna terhadap makalah ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya makalah ini.

Palembang ,16 November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...........................................................................
...... 1
KATA PENGANTAR
...........................................................................
...... 2
DAFTAR ISI
...........................................................................
...... 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................... 4


1.2 Rumusan masalah

............................... 4

1.3 Tujuan

BAB II TEORI DASAR


2.1 Pengertian transmisi .................................... 6
2.2 Fungsi transmisi...................... ...................................................................................... 6
2.3 Tipe transmisi . 6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Bulldozer ... 14
3.2 Komponen Utama Bulldozer.... 14
3.3 Arti Kode Mesin Bulldozer . 14
3.4Jenis Jenis Transmisi Pada Bulldozer ... 15
3

3.5 Sistem Transmisi Pada Bulldozer D375A-5.... 17


BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..25
DAFTAR PUSTAKA26

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energidari
mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar danmenggerakkan
mobil.Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan
dalammobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi)
antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0
sampai2500 rpm.Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi
manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan
gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang
barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu
saja.Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan
dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3
sampai dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita
dapatmerasakan sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan
sistemtransmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem
transmisiini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.Transmisi otomatis terdiri dari 3
bagian utama, yaitu : Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit.
Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin.
Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner,
4

1.2 Rumusan masalah


makalah ini akan membahas tentang:
a. Pengertian Sistem Transmisi Otomatis
b. Komponen utama transmisi otomatis
c. Fungsi transmisi otomatis dan fungsi syncromesh
d. Cara kerja syncromesh
e. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
f. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara Merawat Transmisi otomatis

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.

Mendeskripsikan tentang pengertian Transmisi otomatis.

2.

Untuk mengetahui apa saja komponen utama dari Transmisi otomatis.

3.

Mengetahui bagaimana cara kerja dari Transmisi otomatis.

4.

Mengetahui fungsi dari Transmisi otomatis.

5.

Mengetahui apa saja keunggulan,kelemahan dan cara merawat Transmisi otomatis.

BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian Transmisi
Transmisi dalam otomotif adalah system yang berfungsi untuk
konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan
kecepatan yang berbeda beda untuk diteruskan ke penggerak akhir.
Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah
tetapi lebih bertenaga atau sebaliknya. Transmisi di bagi menjadi dua
yaitu Transmisi Manual dan Transmisi Otomatis
Prinsip kerja transmisi adalah untuk merubah kecepatan putaran
suatu poros menjadi kecepatan yang di inginkan untuk tujuan tertentu.
Gigi transmisi berfungsi mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga
putaran) .

2.2 Fungsi Transmisi

Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler.


Mengatur kecepatan gerak dan torque serta berbalik putaran, sehingga dapat
bergerak maju dan mundur.
Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban
mesin dan kondisi jalan).
6

Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan


lebih dari 2 roda.

2.3. Tipe Tranmisi


1. Transmisi Manual
Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari
sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi
mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga
(mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan tenaga).
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual
dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem
pemindah tenaga pada kendaraan. Fungsi transmisi adalah untuk mengatur
perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan putaran
poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putara ini dimaksudkan agar kendaraan
mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan
Posisi transmisi manual pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada gambar 1
berikut ini.

Gambar 1. Posisi transmisi manual pada kendaraan


Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesisitem
pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi
(Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial (Final Drive). Konsep
kerja transmisi manual dapat dijelaskan melalui gambar 2 dan 3 berikut.

Gambar 2. Prinsip Kerja menggunakan konsep momen


Berdasarkan gambar 2 tersebut, dapat dilihat perbedaan antara keduanya.
Gambar pertama seseorang mendorong mobil ditanjakan secara langsung, sementara
gambar kedua menggunakan tongkat pengungkit. Melihat kondisi tersebut, manakah
diantara keduanya yang lebih ringan?. Jawabnya tentu dia yang menggunakan
pengungkit, sebab pada posisi pertama gaya dorong secara langsung, sementara
posisi kedua menggunakan transfer momen melalui tongkat. Semakin panjang
lengan, maka tenaga yang dikeluarkan untuk mendorong kendaraan akan semakin
ringan.
Konsep dasar di atas kemudian dipergunakan dalam membuat desain transmisi,
dimana lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda gigi. Sehingga
transmisi kendaraan juga disebut dengan gear box atau kotak roda gigi, karena
komponen utama transmisi adalah roda gigi. Konsep pemindahan tenaga melalui
roda gigi, seperti terlihat pada gambar 3 berikut ini.

1 Konsep pemindahan tenaga melalui roda gigi

Gambar 3 (a) menggambarkan lengan pengungkit sederhana. Pada kodisi seimbang


persamaannya M x l = m x 4l artinya massa m yang hanya M dapat mengangkat
M. Hal ini menunjukan bahwa dengan gaya yang kecil dapat mengangkat massa
yang beratnya 4 kali lipat, karena digunakannya sistem lengan pengungkit.
Gambar 3 (b), menunjukkan bagaimana dua piringan dipergunakan sebagai
lengan pengungkit. Pada contoh tersebut massa yang digantungkan pada poros C
akan mengangkat beban yang ada pada poros D. Rangkaian ini mungkin dapat
dipergunakan untuk memahami konsep kerja transmisi, mesin dihubungkan ke
poros C, dan yang ke roda dihubungkan ke D. Apabila diameter piringan B dibuat
tiga kali piringan A, maka momen yang dihasilkan tiga kali lipat. Namun bila
perbandingan giginya (gear ratio) 2 : 1, maka roda gigi A berputar dua kali,
sedangkan roda gigi B berputar 1 kali. Momen pada roda gigi A dari roda gigi B,
atau gaya angkatnya akan setengah dari beban yang diangkat.

Type Type Transmisi Manual Besesrta Komponen

a. Non Constant Mesh Type Transmission (Sliding Mesh


Transmission) .
Pada Transmisi Non Constant Mesh, roda gigi ( gear ) tidak saling
berhubungan pada saat netral

Pada saat netral


.
Pada kondisi ini ketika Input Shaft berputar maka hanya
Counter Shaft dan Intermedite Shaf yang berputar,sedang Main Shaft
tidak berputar.
Pada Non Constant Mesh ini Gear yang digunakan adalah Type
gigi urus ( spur gear type). Sisi-sisi gigi pada pertemuan roda gigi
yang berpasangan dibuat agak bulat / tidak bersudut tajam
( Chamfer ).
Berikut adalah komponen utama dari transmisi type Sliding
Mesh Transmission:

Gambar : Sliding Mesh Type

Input Shaft
Output Shaft
Second Sliding Gear
Clutch
Clutch Gear
Countershaft Drive Gear
Low Speed Gear
Second Gear
Reverse Gear
Reverse Idler Gear
Gear Shift Fork

b. Constant mesh Type Transmission.


Pada Constant Mesh Type roda gigi satu dengan roda gigi
pasangannya telah berhubungan, akan tetapi tidak terjadi perpindahan
tenaga dari satu Shaft ke Shaft yang lainnya
Berikut komponen komponen utama pada Constant mesh
type Transmission :

10

Gambar : Constant Mesh Type

Syncronizer Ring
Hub Sleeve
Shifting Key
Key Spring
Clutch Hub

c. Synchromesh Transmission
Pada dasarnya Synchromesh Transmission sama dengan
Constant Mesh Transmisi. Apabila dibandingkan dengan Transmisi
Sliding dan Constant Mesh, Synchromesh Transmission mempunyai
keuntungan yaitu dapat memindahkan kecepatan, tanpa harus berhenti
terlebih dahulu.
Berikut komponen komponen utama Syncromesh
Transmission :

Gambar : Syncronmesh Type

Syncronizer Ring
Shifting Key
Key Spring
11

Clutch Hub
Hub Sleeve

2. Transmisi Otomatis
transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara
otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis
ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada
transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat
kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

Gambar : Transmisi Otomatis

Type - Type Transmisi Otomatis

12

a. Automatic transaxle, digunakan untuk kendaraan FF (Front-engine, Frontwheel-drive).

Gambar 2.1 Automatic Transaxle


Sumber : [http://www.viarohidinthea.com/]
Automatic transmission, digunakan untuk kendaraan FR (Frontengine, Rear-wheel-drive)
b.

Gambar 2.2 Automatic Transmission


Sumber :[ http://www.viarohidinthea.com/]

1. Komponen komponen Transmisi Otomatis :


Planetary gear unit
sebuah system gear yang terdiri dari lebih dari gear keluaran,
dari planet gearnya. Planetary gear set menyediakan peningkatan
13

kecepatan, pengurangan kecepatan, perubahan arah, netral, dan direct


drive.
Hydraulic control unit
pengontrol pengereman agar tidak terjadi penguncian/slip pada
salah satu roda atau lebih. Jika terjadi pengereman mendadak atau
pada jalan licin roda kendaraan dapat mengunci, untuk itu HCU
membebaskan tekanan pengereman pada roda yang teridentifikasi
akan mengunci.
Manual linkage
Sebuah system cabel atau linkage yang dapat memilih mode
gerakan maju atau mundur, netral dan parkir dengan pengoperasian
nya secara manual
Automatic transmission fluid
Sebuah cairan atau fluida yang mempunyai kualitas sangat
tinggi dengan berbagai macam bahan tambahan. ATF ditekan oleh
pompa oli dan dikirim ke torque converter dimana fluida ini
digunakan untuk memindahkan tenaga putar mesin dan momen ke
transmis
Torque converter
suatu komponen power train yang bekerjanya secara hydrolis.
Prinsip kerja dari torque converter adalah merubah tenaga mekanis
dari engine menjadi energi kinetis (oil flow) dan merubahnya lagi
menjadi tenaga mekanis pada shaft outputnya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian bulldozer
Bulldozer adalah traktor yang mempunyai traksi bezsar. Dapat melakukan pekerjaan
menggali, menggusur, meratakan,menadk dan dapat dioperasikan pada medan
yangberlumpur, berbatu, berbukit dan di daerah yang berhutan.
3.2 Komponen utama bulldozer

Keterangan Gambar

1.Blade.
2.Liftcylinder.
3.Hydraulictank.
4.Ripper.
5.Sprocket.
6. Main frame.
7.Straightframe.
8. Track shoe.
14

3.3 Arti kode mesin bulldozer

3.4 Jenis-jenis Sistem transmisi pada bulldozer


1. Power train torqflow type

2. Power train torque converter + Hydroshift transmission

15

3. Power train bulldozer direct drive type

4. Power train bulldozer Hidroshift type.

16

3.5 Sistem transmisi pada bulldozer D375A 5

Torqflow transmission adalah merupakan alat pemindah tenaga yang menggunakan fluida
dalam hal ini oli sebagai pengontrolnya. Torqflow transmission berfungsi untuk mengatur
kecepatan gerak, maju, mundur dan pada alat alat besar yang tak kalah pentingnya adalah
untuk meningkatkan torsi dengan cara mereduksi putarannya melalui perbandingan
17

jumlah gigi - giginya pada transmisi.


Pemasangan Torqflow transmission biasanya dipasang bersama torque converter apabila
tanpa torque converter biasanya disebut hidroshift trasnmission. Torqflow transmission
juga dinamakan powershift trasnmission. Sedangkan keuntungan dari alat ini adalah untuk
meningkatkan efektivitas pengoperasaian kenyamanan dan lain - lain yang akhirnya akan
mempengaruhi poduktivitas alat.
Pada Komatsu diapaki 2 tipe power shift transmission :
A. Planetary Gear System.
B. Counter Shaft System.
A. PLANETARY GEAR SYSTEM.
Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu : Sun gear, Carrier dan Ring gear.
Apabila mencoba untuk memutarkan dua elemen dari ketiganya atau satu diputar
sedangkan satu lagi ditahan maka akan menghasilkan putaran yang bervariasi pada
elemen outputnya, lebih cepat atau lebih lambat, maju atau mundur.
Speed ratio dari gear penggerak dengan gear yang digerakkan adalah tergantung
jumlah gigi dari masing - masing gear. Kebanyakan pemakaian dari planetary gear
system terdapat pada transmission system yang mana untuk kecepatan putar dan
arah putar dariintpu dapat diubah bervariasi dalam berbagai tingkatan pada
planetary gear system.

18

Gbr. III - 1. Planetary Gear


Dari Gbr. III - 1. Input shaft dihubungakan dengan planetary carrier ( untuk lebih singkat
selanjutnya disebut CARRIER ), sedangkan output shaft dihubungkan dengan sun gear.
Ketika kedua ring gear ditahan diam tak berputar ( dengan cara meng-engage-kan clutch
yaitu mengikat ring gear dengan case ). Maka sun gear yang selanjutnya sebagai output :
akan mendapat tenaga putar dari input.
Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear ( lihat gambar ) maka
apabila clutch untuk speed 2 di-engage-kan, output putarannya akan lebih cepat daripada
clutch untuk speed 1 yang di-engage-kan.

Macam - macam Planetary Gear System.


Terdapat 2 macam planetary gear system :
1. Single Pinion Type.

Gbr. III - 2. Single pinion type.


Keterangan :
Putaran sun gear dihubungkan dengan ring gear melalui sebuah planet pinion
19

Gbr. III - 3. Prinsip kerja planetary gear

20

.
Cara kerja :
Apabila carrier ditahn, ring gear akan berputar berlawanan arah terhadap sun
gear kalau sedang berputar. Ini salah satu aplikasi pada planetary gear
transmission untuk mendapatkan posisi gerak mundur ( Reverse ). Yaitu
dengan cara menahan carriernya, apabila sebagai input adalah sun gear
berputar ke kanan dan sebagai outputnya ring gear maka ring gear akan
beputar ke kiri.
2. Dual Pinion Type.

Gbr. III - 7. Dual pinion type.


Keterangan :
Pada gambar menunjukkan Dual, yang mana mempunyai 3 pasang pinion ( 6
buah ). Pada sistem ini apabila carrier ditahan maka sun gear dan ring gear
akan searah putarannya. Namun apabila ring gear yang ditahan akibatnya
carrier akan berlawan dengan sun gear. Aplikasi dari planetary gear system
seperti digunakan untuk gerak mundur ( reverse ). Yaitu sun gear sebagai input
putaran berputar ke kanan, carrier sebagai output akan berputar ke kiri apabila
ring gearnya ditahan.
Kelebihan dari planetary gear system, untuk pemindahan klecepatan dengan cara
yang sederhana yaitu cukup membuat engage dan disengage clutchnya. Semua gear sudah
saling berhubungan satu sama lain ( contoh stant mesh ). Hal ini memungkinkan untuk
mengurangi kebisingan dari hubungan roda giginmya pada waktu shifting.
Apabila kita igin clutch engage menahan ring gear. Berarti kita harus mengirimkan
21

oil pressure dari control valve untuk mendorong piston menekan disc dan plate. Disc
dan plate tertekan akibatnya ring gear dan case akan tertahan putaranya. Akibatnya
ring gear akan tertahan putarannya. Untuk merelease, kita alihkan oil pressurenya
kembali ke control valve / tanki, sehingga piston akan kembali ke posisi semula
dibantu dengan adanya return spring.

Gerak Mundur ( Reverse Drive ).


Apabila ring gear ditahan ( dengan meng-engage -kan reverse clutch ).
Maka carrier akan berputar berlawanan dengan input shiftnya ( sun gear ).

Gbr. III - 9. Gerak mundur ( reverse drive ).

22

Gerak Maju ( Forward Drive ).


Apabila sun gear ditahan ( dengan meng-engage -kan forward clutchnya ). Maka
ring gear akan diputar lebih cepat searah dengan carrier.

Gbr. III - 10. Gerak maju ( forward drive ).

23

TORQFLOW HYDRAULIC SYSTEM.


Engine Running, Transmission in Neutral.

Gbr. III - 14. Sirkuit Hidrolik T/F Transmission.

24

TORQFLOW HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM.

1. Transmission case.

11. Torque converter.

2. Transmission oil strainer.


3. Transmission pump.
4. Transmission oil filter.
5. Modulating valve.
6. Quick return valve.
7. Reducing valve.
8. Speed valve.
9. F - R valve.
10. Torque converter relief
valve.

12. Torque converter


regulator valve.
13. Oil cooler.
14. Transmission
Lubrication valve.
15. Transmission.
16. P.T.O lubrication.
17. Torque converter
case.
18. Oil strainer.
19. Scavenging pump.

A. Plug for
transmission
Mission clutch
pressure
B. Plug for 1st clutch
pressure.
C. Plug for torque
converter relief
pressure.
D. Plug for torque
converter pressure.
E. Plug for torque
Converter oil
temperature

Gbr. III - 15. Skematik Sirkuit Hidrolik T/F Transmissi

25

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah penulis menyelesaikan makalah ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Jenis jenis transmisi pada bulldozer adalah Torqflow transmission type ,Direct drive
transmission type , Torque converter + Hydroshift transmission, dan Hydroshift type
2. Prinsip kerja system transmisi pada bulldozer D375A 5
A. Planetary Gear System.
Apabila carrier ditahn, ring gear akan berputar berlawanan arah terhadap sun gear kalau
sedang berputar. Ini salah satu aplikasi pada planetary gear transmission untuk mendapatkan
posisi gerak mundur ( Reverse ). Yaitu dengan cara menahan carriernya, apabila sebagai input
adalah sun gear berputar ke kanan dan sebagai outputnya ring gear maka ring gear akan
beputar ke kiri.

26

DAFTAR PUSTAKA

1. http://teknisiberat.blogspot.co.id/2011/11/pengenalan-torqflowtransmission.html
2.http://seputar-alatberat.blogspot.co.id/
3.http://blandong.com/power-train-bulldozer/
4.http://www.utr.co.id/product/powertrain-power-module-torqflowtransmission.

27

28

You might also like