Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut
dan terbuai dalam dinamika modernitas, yang dibarengi dengan akselerasiakselerasi sains dan teknologi canggih. Keadaan ini membuat manusia lengah
sehingga demensi spiritualnya lambat laun terkikis. Kita sering menyaksikan
tercerabutnya akar spriritualitas di panggung kehidupan. Salah satu
penyebabnya adalah pola hidup global yang dilayani oleh perangkat teknologi
yang serba canggih.
Di samping ada yang membahas moralitas yang terukur,seperti
kejujuran, keikhlasan, dan perkataan yang benar, yang dinamakan tasawuf
akhlaqi , ada juga tasawuf yang mmepunyai tingkatan lebih tinggi lagi, yang di
sebut tasawuf irfani tidak hanya membahas keikhlasan dalam hubungan antar
manusia, tetapi lebih jauh menetapkan bahwa apa yang kita lakukan
sesungguhnya tidak pernah kita lakukan. Inilah tingkatan ikhlas yang paling
tinggi.
Terdapat banyak tokoh yang termasuk tasawuf irfani, diantaranya:
rabiah al-adawiyah, Dzu An-Nur Al-Mishri. Abu yazid al-Bustami. Abu
mashur al hallaj.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka makalah ini disusun untuk
membahas mengenai tasawuf irfani dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT IRFAN
Secara etimologis, kata irfan merupakan kata jadian [mashdar] dari kata
arafa [mengenal/pengenalan]. Secara terminologis, irfan diidentikkan dengan
makrifat sufstik. Orang yang irfan makriat kepada Allah adalah benar-benar
mengenal Allah melalui dzauq dan kasyf.
Ahli irfan adalah yang bermakfirat kepada Allah. Sifat inheren yang
tampak pada diri seseorang arif[yang bermakfirat kepaad Allah], dan menjadi
hal baginya . Ibn Arabi berkata, Arif adalah seseorang yang memperoleh
penampakan Tuhan sehingga pada dirinya tampak kondisi-kondisi hati tertentu
[ahwal].
Tasawuf irfani adalah penyikapan hakikat kebenaran atau marfah
kepada Allah tidak di peroleh secra logika atau pembelajaran atau pemikiran
tetapi melalui hati yang bersih(suci). Yang denganya seseorang dapat berdialog
secara batini dengan Allah, sehingga pengetahuan atau ma;rifah deimasukkan
Allah ke dalam hatinya, hakikat kebenaran pun tersikap lewat ilham.
Pembicaraan tentang irfan atau makrifat di kalangan sufi dimulai sekitar
abad III dan IV H. Tokoh sufi yang sangat menonjol membicarakanya adalah
Dzu An-Nun Al-Mishri [w.245 H/859 M]. Sementara Al-Ghazali di posisikan
sebagai tokoh sufi yang pertama kali mendalaminya secara intens.
dan waaft di kota itu pada tahun 185 H/801 M.ia dilahirkan sebagai
puteri keempat adri keluarga yang sangat miskin.
Konon katanya pada saat terjadinya bencana di bashrah eliau di
larikan penjahat dan di jual untuk bekerja kepada keluarga atik dari suku
Qais Banu Adwah,tetapi akhirnya rabiah di bebaskan lantaran tuanya
meliat cahaya yang memancar di atas kepala rabiah dan menerangi
seluruh ruangan rumah saat dia beribadah.
Rabiah membuat kota kelahiranya menjadi harum , dimana ia di
anggap sebagai orang mulia dan di hormati oleh orang semasanya di
kerenakan oleh gaya hidup yang penuh dengan ibadah dan akhlaknya
yang mulia, yang tidak mau membagi cintanya dengan sebuah
perkawinan.
adalah
pelopor
paham
makrifat.
Dia
hamba yang
2) Ittihad
Ittihad adalah tahapan selanjutnya yang dialami seseorang
sufi setelah melalui tahapan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Di samping ada tasawuf akhlaqi , ada juga tasawuf yang mmepunyai
tingkatan lebih tinggi lagi, yang disebut tasawuf irfani tidak hanya membahas
keikhlasan dalam hubungan antar manusia, tetapi lebih jauh menetapkan bahwa
apa yang kita lakukan sesungguhnya tidak pernah kita lakukan. Inilah tingkatan
ikhlas yang paling tinggi.
Terdapat banyak tokoh yang termasuk tasawuf irfani, diantaranya:
rabiah al-adawiyah, yang etrcatat dengan perkembangan mistisme islam
sebagai peletak dasra tasawuf berdasarkan cinta(mahabbah) kepada Allah. Dzu
An-Nur Al-Mishri. Yang terkenal sebagai pelopor paham marifat. Abu yazid
al-Bustami dengan Ajaran tasawuf terpentingnya adalah fana dan baqa. Abu
mashur al hallaj dengan ajaran tasawufnya yang paling terkenal adalah al-hulul
dan waqdad. Asy syuhud yang kemudian melahirkan paham wihdad al wujud,
(kesatuan wujud) yang di kembangkan ibnu Ar rbin.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Karenanya, saran dan kritikan yang sifatnya membangun,
sangat penulis harapkan dari semua pihak.
10
DAFTAR PUSTAKA
11