Professional Documents
Culture Documents
Sejarah
Mangan ditemukan oleh Johan Gottlieb Gahn, seorang ahli kimia Swedia, Diusulkan menjadi
unsur oleh Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1774. dengan memanaskan pyrolusite mineral
(MnO2) di hadapan arang akhir tahun itu. Saat ini, sebagian besar mangan masih diperoleh dari
pyrolusite, meskipun biasanya dibakar dalam tungku dengan bubuk aluminium atau diperlakukan
dengan asam sulfat (H2SO4) untuk membentuk mangan sulfat (MnSO4), yang kemudian
dielektrolisis. Nama unsur mangan berasal dari kata Latin untuk magnet, Magnes.
Sifat Mangan
Nomor atom: 25
Berat atom: 54.938045 55
Titik lebur: 1519 K (1246 C atau 2275 F)
Titik didih: 2334 K (2061 C atau 3742 F)
Kepadatan: 7.3 gram per sentimeter kubik
Fasa pada Suhu Kamar: Padat
Klasifikasi Unsur : Logam
Nomor periode: 4
Nomor golongan: VII B
Perkiraan Kelimpahan di kerak bumi : 9.50 102 miligram per kilogram
Perkiraan Kelimpahan di lautan: 2 10-4 miligram per liter
Jumlah Isotop Stabil: 1
Ionisasi Energi: 7,434 eV
Ketersediaan
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk:
Pyrolusite (MnO2)
Brounite (Mn2O3)
Housmannite (Mn3O4)
Mangganite (Mn 2O3.H2O)
Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10]
Rhodochrosite (MnCO3)