Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Termoregulasi
Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan.
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan prilaku.
Agar suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan
antara prodksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan. Hubungan
diregulasi
melalui
mekanisme
neurologis
dan
kardiovaskular.
Perawat
Usia
Pada saat lahir, bayi meninggalkan lingkungan yang hangat, yang relatif
konstan, masuk dalam lingkungan yang suhunya berfluktuasi dengan cepat.suhu
tubuh bayi dapat berespon secara drastis terhadap perubahan suhu lingkungan.
Bayi baru lahir mengeluaran lebih dari 30% panas tubuhnya melalui kepala oleh
karena itu perlu menggunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran
panas.
Bila
terlindung
dari
ingkungan
yang
ektrem,
suhu
tubuh
bayi
Regulasi suhu tidak stabil sampai pubertas. Rentang suhu normal turun
secara berangsur sanpai seseorang mendekati masa lansia. Lansia mempunyai
rentang suhu tubuh lebih sempit daripada dewasa awal. Suhu oral 35 C tidak
lazim pada lansia dalam cuaca dingin. Nmun rentang shu tubuh pada lansia
sekitar 36 C. Lansia terutama sensitif terhadap suhu yang ektrem karena
kemunduran mekanisme kontrol, terutama pada kontrol vasomotor ( kontrol
vasokonstriksi
dan
vasodilatasi),
penurunan
jumlah
jaringan
subkutan,
Olahraga
Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dalam pemecahan
karbohidrat dan lemak. Hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan
produksi panas. Segala jenis olahraga dapat meningkatkan produksi panas
akibatnya meningkatkan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama, seperti lari jaak
jauh, dapat meningatkan suhu tubuh untuk sementara sampai 41 C.
c.
Kadar hormon
Secara umum, wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar
dibandingkan pria. Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan
fluktuasi
suhu
tubuh.
Kadarprogesteron
meningkat
dan
menurun
secara
bertahap selama siklus menstruasi. Bila kadar progesteron rendah, suhu tubuh
beberapa derajat dibawah kadar batas. Suhu tubuh yang rendah berlangsung
sampai terjadi ovulasi. Perubahan suhu juga terjadi pada wanita menopause.
Wanita yang sudah berhenti mentruasi dapat mengalami periode panas tubuh
dan berkeringat banyak, 30 detik sampai 5 menit. Hal tersebut karena kontrol
vasomotor yang tidak stabil dalam melakukan vasodilatasi dan vasokontriksi
(Bobak, 1993)
d.
Irama sirkadian
Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 C sampai 1 C selama periode 24
jam. Bagaimanapun, suhumerupakan irama stabil pada manusia. Suhu tubuh
paling rendah biasanya antara pukul 1:00 dan 4:00 dini hari. Sepanjang hari suhu
tubuh naik, sampai seitar pukul 18:00 dan kemudian turun seperti pada dini hari.
Penting diketahui, pola suhu tidak secara otomatis pada orang yang bekerja
pada malam hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu 1-3 minggu untuk
perputaran itu berubah. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah
sesuai usia. Penelitian menunjukkan, puncak suhu tubuh adalah dini hari pada
lansia (lenz,1984)
e.
Stres
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal
dan persarafan. Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan panas. Klien yang
cemas saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter, suhu tubuhnya dapat
lebih tinggi dari normal
f.
Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang
sangat hangat, klien mungkin tidak mampu meregulasi suhu tubuh melalui
mekanisme pengluaran-panas dan suhu tubuh akan naik. Jika kien berada di
lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubh mungkin rendah karena penyebaran
yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif. Bayi dan lansia paling sering
dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekaisme suhu mereka kurang efisien.
Perubahan suhu
Perubahan suhu tubuh di luar rentang normal mempengaruhi set point
hipotalamus. Perubahan ini dapat berhubungan dengan produksi panas yang
berlebihan, pengeluaran panas yang berlebihan, produksi panas minimal.
Pengeluaran panas minimal atau setiap gabungan dari perubahan tersebut. Sifat
perubahan tersebut mempengauhi masalah klinis yang dialami klien.
a.
Demam
Demam atau hiperpireksia terjadi karena mekanisme pengeluara panas
tidak mampu untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi
panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal. Tingkat ketika
demam mengancamkesehatan seringkali merupkan sumber yang diperdebatkan
di antara pemberi perawatan kesehatan. Demam biasanya tidak berbahaya jika
berada pada suhu dibawah 39 C. Pembacaan suhu tunggal mungkin tidak
menandakan
demam.
Davis
dan
lentz
(1989)
merekomendasikan
untuk
b.
c.
Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk
meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas adalah
hipertermia. Setiap penyakit atautrauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan
tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan
menggunakan obat-obatan anestetik tertentu.
d.
Heatstroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu
tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut
heatstroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yg
tinggi. Klien berisiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat tua, yang
memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang
juga
termasuk
beresiko
adalah
orang
yang
mengkonsumsi
obat
yang
klien menjadi tidak sadar, pupil tidak reaktif. Terjadi kerusakan nourologis yang
permanen kecuali jika tindakan pendinginan segera dimulai.
e.
hipotermia
pengeluaran
panas
akibat
paparan
terus-menerus
terhadap
dingin
Pengkajian
Tempat
Ada banyak tempat untuk mengkaji suhu inti dan permukaan tubuh. Suhu
inti dari arteri paru, esofagus dan kandung kemih digunakan untuk perawatan
intensif. Pengukuran ini membutuhkan peralatan yang di psang invasif secara
terus-menerus dalam rongga atau organ tubuh. Peralatan ini haus memiliki
pembacaan
akurat
yang
secara
cepet
dan
terus-menerus
menunjukkan
akurat.
Variasi
suhu
yang didapatkan
Termometer
Ada tiga jenis termometer yang digunakan untuk menentukan suhu tubuh
adalah air raksa-kaca, elektronik dan sekali pakai. Perawat bertanggung jawab
untuk banyak menetahui dan terampil dalam menggunakan alat ukur yang
dipilih. Tingkat pendidikan inservice dapat mempengaruhi keakuratan dan
reabilitas pembacaan suhu. Setiap alat pengukuran menggunakan derajat celsius
atau
skala
fahrenheit.
Termometer
elektronik
membuat
perawat
dapat
kabel kawat yang tipis dan alas yang memproses suhu yang
dibungkus dengan kantung plastik sekali pakai. Salah satu bentuk termometer
elektronik menggunakan alat seperti pensil. Probe tersendiri yang anti pecah
tersedia untuk oral dan rektal. Probe untuk oral dapat juga digunakan untuk
mengukur suhu di aksila. Selama 20 sampai 50 detik dari insersi, pembacaan
terlihat pada unit tampilan tanda bunyi yang terdengar bila puncak pembacaan
suhu terukur.
Bentuk lain dari termometer elektronik digunakan secara khusus untuk
pengukuran timpanik. Spekulum otoskop dengan ujung sensor inframerah
mendeteksi penyebaran panas dari membran timpani. Dalam 2 sampai 5 detik
dari mulai dimasukkan ke dalam kanal auditorius, hasilnya terlihat pada layar.
Tanda bunyi terdengar saat puncak bacaan suhu telah tercapai.
Termometer sekai pakai
Termometer sekali pakai dan penggunaan tunggal berbentuk strip kecil yang
terbuat dari plastik dengan sensor suhu pada salah satu ujungnya. Sensor
tersebut terdiri atas matrik dari lekukan seperti titik yang mengandung bahan
kimia yang larut dan berubah warna pada perbedaan suhu. Digunakan untuk
suhu oral dan aksila, terutama pada anak-anak. Dipakai dengan cara yang sama
dengan termometer aksila dan digunakan hanya sekali. Waktu yang dibutuhkan
untuk menunjukkan suhu hanya 60 detik (Ericksonet al, 1996). Termometer di
ambil dan dibaca setelah sekitar 10 detik supaya stabil.
Bentuk lain dari termometer sekali pakai adalah koyo (patch) atau pita
sensitif suhu. Digunakan pada dahi atau abdomen, koyo akan berubah warna
pada suhu yang berbeda.
Kedua jenis termometer sekali pakai ini berguna untuk mengetahi suhu,
khususnya pada bayi yang baru lahir.
b.
Diagnosa keperawatan
menandakan
diagnosis,
hipertermia.
Diagnosis
keperawatan
tanda
vital,
Diagnosa keperawatan
termasuk
Peningkatan suhu tubuh Hipertermia
di
Batasan karakteristik
penampilan
berhubungan
yang
dengan
proses infeksi
dan
Takipnea
Perencanaan
Klien yang beresiko mengalami perubahan suhu membutuhkan rencana
perawatan individu yang ditunjukkan dengan mempertahankan normotermia dan
mengurangi faktor resiko. Hasil yang diharapkan ditetapkan untuk menentukan
kemajuan ke arah kembalinya suhu tubuh ke batas normal. Rencana perawatan
bagi klien dengan perubahan suhu yang aktual berfokus pada pemulihan
normotermia, meminimalkan komplikasi dan meningkatkan kenyamanan. (lihat
rencana keperawatan)
Rencana asuhan keperawatan untuk hipertermia
Diagnosa keperawatan : hipertermia yang berhubungan dengan proses infeksi
Definisi : hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh individu meningkat di atas
batasan suhu normalnya.
tujuan
Hasil yg diharapkan
intervensi
rasional
Implementasi
diagnosa
implementasi
Memberikan asetaminofel
Mengukur suhu klien
e.
Evaluasi
Semua intervensi keperawatan dievaluasi dengan membandingkan respon
aktual klien terhadap hasil yang diharapkan dari rencana perawatan.hal ini
menunjukkan
apakah
tujuan
keperawatan
telah
terpenuhi
atau
apakah
Tindakan evaluasi
adalah
suatu
mekanisme
makhluk
hidup
untuk
(Soewolo,
2000).
panas
hilang
melalui
proses
radiasi,
berkeringat
yang
menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap
konstan. dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah
di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk
mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia menggunakan baju merupakan
salah satu perilaku unik dalam termoregulasi
Suhu tubuh hewan dipengaruhi oleh suhu lingkungan luar. Pada suhu -2oC
s.d suhu 50oC hewan dapat bertahan hidup atau pada suhu yang lebih ekstrem
namununtuk hidup secara normal hewan memilih kisaran suhu yang lebih sempit
dari kisaran suhu tersebut yang ideal dan disukai agar proses fisiologis optimal.
A.
1.
Pengaruh
Suhu
Pada
Lingkungan
Hewan
Dibagi
Menjadi
Tiga
Golongan, yaitu
Poikiloterm.
Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh
bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan yang
tidak mampu mempertahankan suhu tubuhnya. Suhu tubuh hewan berfluktuasi
sesuai dengan suhu lingkungannya. Sebetulnya suhu tubuh tidak betul-betul
sama dengan suhu lingkungan, sebab kalau diukur teliti, suhu selnya sedikit
diatas suhu lingkungannya. Menghadapi fluktuasi suhu lingkungan, hewan
poikilotermik melakukan konformitas suhu. Laju kehilangan panas pada hewan
poikilotermik lebih tinggi dari pada laju produksi panas, sehingga suhu tubuhnya
lebih ditentukan oleh suhu lingkungan eksternalnya dari pada suhu metabolisme
internalnya.
2.
Homoiterm.
Homoiterm sering disebut hewan berdarah panas karena mampu menjaga
panas suhu tubuhnya. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini
dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu
tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang
berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm
mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor
kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor
makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air.
Heterotermik
Yaitu kelompok hewan yang pada saat tertentu memiliki sifat poikilotermik
dan pada saat lain bersifat homeotermik, dan kelompok hewan yang mengatur
suhu tubuh secara parsial, yaitu regulasinya terbatas pada bagian tubuh
tertentu. Disebut juga endotermik fakultatif , mampu melakukan regulasi
fisiologik tetapi tidak mengatur secara tepat sepanjang waktu. Heterotermik
dapat di buktikan pada insekta tertentu, yang ektotermik pada saat istirahat dan
tetapi bersifat endotermik pada saat aktif.
B.
panas
hewan
dengan
lingkungan
menguntungkan
untuk
Konduksi
Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu
benda. Atau perpindahan langsung gerakan termal antara molekul-molekul
permukaan tubuh, seperti ketika hewan duduk dalam kolam air dingin atau di
atas batu yang panas. Panas akan selalu dihantarkan benda bersuhu lebih tinggi
Hanya akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuhnya ke benda lain yang
b.
bersentuhan dengannya
Konveksi
Perpindahan panas antara dua benda yang terjadi melalui zat alir (fluida)
yang bergerak. Atau konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan
udara atau cairan melalui permukaan tubuh, seperti ketika tiupan angin turut
menghilangkan panas dari permukaan tubuh hewan yang berkulit kering.
Konveksi juga memberi kontribusi dalam kenyamanan dan kesejukan yang
diberikan oleh kipas angin kepada manusia selama hari-hari panas, tetapi
sebagian
besar
dari pengaruh
di dekat hewan, lama-kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga
Radiasi
Radiasi adalah emisi dari energi electromagnet yang dihasilkan oleh
semua benda nol, termasuk tubuh hewan dan matahari. Radiasi dapat
memindahkan panas di antara benda-benda yang tidak melakukan kontak
langsung, seperti ketika hewan menyerap panas radiasi dari matahri.Sebagai
contoh, radiasi sinar matahari.
Frekuensi dan Intensitas Radiasi:
Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu
benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya
tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan baik
berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm) untuk menaikkan atau
d.
Evaporasi:
Cara penting untuk melepaskan panas tubuh
Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan
melalui saluran pernafasan dengan cara terengah-engah (pada anjing diikuti
dengan menjulurkan lidahnya)
Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya keringat
akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap,
setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun
Suhu tubuh hewan, endoterm dan ektoterrn tergantung pada jumlah
panas(kalori) per unit masa jaringan. Jaringan terdiri terutama atas air, sehingga
kapasitas panas jaringan antara 0o 40o C kira-kira 1,0 kalori per
C per gram.
Berarti makin luas hewan makin besar panas tubuh menentukan suhu hewan.
1.
2.
3.
C.
Produksi Panas
Pada hewan ada mekanisme yang mempengaruhi kecepatan panas tubuh
guna menstabilkan suhu tubuhnya (termoregulasi), diantaranya:
1.
2.
3.
1.
2.
Perbedaan suhu. Makin dekat seekor hewan menjaga suhu tubuhnya ke suhu
3.
lingkungan makin sedikit panas akan mengalir ke dalam atau keluar tubuhnya.
Konduktansi panas spesifik permukaan tubuh hewan. Permukaan jaringan
poikiloterm memiliki konduktansi panas yang tinggi, sehingga hewan ini memiliki
suhu tubuh mendekati suhu lingkungan (kecuali apabilal hewan berjemur di
panas matahari).
Hewan homeoterm memiliki bulu, rambut atau lapisan lemak untuk
mengurangi konduktansi permukaan tubuhnya. Insulasi seperti ini menimbulkan
perbedaan suhu antara pusat tubuh dengan lingkungan hewan yang berjarak
beberapa milimeter atayu sentimeter, sehingga perbedaan temperatur kurang
besar, jadi kecepatan aliran panas dikurangi. Sifat yang penting dari rambut dan
bulu adalah menyerap dan menahan panas, sehingga memiliki konduktivitas
panas yang rendah, jadi tidak merambatkan panas.
D.
darat
dapat
penguapan
memelihara
dan
kehilangan
keseimbangann
panas
lewat
tubuh
dengan
konduksi
dan
sel-sel pigmen hitam paada kulitnya. Karena hampir separuh energi matahari
berada dalam cahaya tampak, kulit berwarana gelap akan menyerap energi
panas matahri daripada berwarna cerah.
E.
1.
2.
Produksi panas
Kehilangan panas
Laju produksi panas dan kehilangan panas pada hewan sangat bervariasi,
tergantung pada kondisi lingkungannya (panas, dingin), aktivitasnya (diam,
aktif). Untuk memelihara keseimbanagn suhu tersebut, hewan homeoterm
melakukan regulasi kimiawi dan regulasi fisik. Regulasi kimiawi menyangkut
produksi panas metabolik, sedangkan regulasi fisik menyangkut kegiatan fisik
untuk memodifikasi kehilangan panas.
F.
menyempit,
rambut
dan
bulu
dapat
berdiri,
dan
hewan
akan
mempersempit permukaan
udara.
H.
termoregulasi.
Migrasi,
relokasi,
dan
sembunyi
ditemukan
pada
Jenis-Jenis
Dan
Macam-Macam
Adaptasi
pada
termoregulasi
berbagai hewan:
1.
AdaptasiMorfologi
Adaptasi morfologi
adalah
penyesuaian
pada
organ
tubuh
yang
3.
dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan
sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri (Soewolo, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
IRBD
Loan
No.
3979.
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi