You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi alam yang amat sulit diprediksi turut mempengaruhi
lingkungan sehingga seringkali terjadi beberapa perubahan
kondisi bagi benda-benda yang terdapat di lingkungan tersebut.
Contoh sederhananya adalah kerusakan pondasi jembatan atau
bangunan dengan sendirinya tanpa ada campur tangan manusia.
Semua keanehan yang nyata tersebut kita namai dengan sebutan
korosi. Korosi yang secara sederhana diartikan sebagai penurunan
kualitas material akbat interaksi dengan lingkungan merupakan
suatu momok menakutkan, khususnya bagi material logam.
Jika kita mengaitkannya dengan industri, korosi pada logam
mempunyai dampak buruk baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Misal pada sebuah proses di pabrik yang sebagian besar
berkaitan dengan logam untuk mesin-mesin dan materialnya,
korosi akan membuat kualitas logam menurun bahkan mesinmesin yang digunakan bisa rusak. Secara tidak langsung waktu,
biaya, dan tenaga harus dikeluarkan sia-sia untuk memperbaiki
kondisi peralatan tersebut.
Pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya pada kuliah
berbasis ilmu bahan merupakan kunci utama untuk penegendalian
korosi yang dalam hal ini adalah korosi logam. Hal ini menjadi
sesuatu yang sangat penting mengingat semua proses di industri,
konstruksi, manufaktur, atau bahkan di kehidupan sehari-hari
selalu berhubungan dengan logam yang mempunyai bawaan
bernama korosi sejak awal diciptakannya.
1.2 Permasalahan
Adapun masalah yang terdapat pada praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
a. Apa saja jenis-jenis korosi?
b. Bagaimana pengaruh lingkungan pada logam?
c. Bagaimana menghitung laju korosi dari logam?

1.3 Tujuan
Beberapa tujuan dari praktikum kali ini antara lain sebagai
berikut:
a. Mengenal jenis-jenis korosi.
b. Mengetahui pengaruh lingkungan pada logam.
c. Menghitung laju korosi.

BAB II

DASAR TEORI

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Timbangan
b. Gelas ukur
c. Gelas plastik
d. Pengaduk
e. Kertas amplas
f. Wadah plastik/kertas
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:
a. Akuades
b. NaOH
c. HCl
d. NaCl
e. Paku besi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

3.2 Prosedur Percobaan


Berikut adalah prosedur percobaan bahan logam:
Peralatan dan bahan disiapkan.
Larutan NaOH dengan molaritas sebesar 0,5 M, 1 M, dan 3 M
dibuat masing-masing dalam sebuah gelas plastik.
Larutan HCl dengan molaritas sebesar 0,5 M, 1 M, dan 3 M
dibuat masing-masing dalam sebuah gelas plastik.
Larutan NaCl dengan molaritas sebesar 0,5 M, 1 M, dan 3 M
dibuat masing-masing dalam sebuah gelas plastik.
Gelas berisi aquades disiapkan dan kesepuluh gelas tersebut
ditandai.
20 buah paku dibersihkan dan diamplas hingga bersih mengkilat.
Masing-masing paku ditimbang dan beratnya dicatat.
Untuk korosi atmosferik, masing-masing paku dicelupkan hingga
basah ke dalam masing-masing larutan.
Paku-paku yang telah dicelup diletakkan di atas wadah plastik

kemudian waktu peletakkannya dicatat.


j. Untuk korosi basah, masing-masing paku dimasukkan ke dalam
tiap larutan dan waktu saat paku dimasukkan dicatat.
k. Semua paku dibiarkan selama 3 hari.
l. Setelah 3 hari, keadaan masing-masing paku dicatat.
m. Masing-masing paku dibersihkan kembali dengan amplas, dan
waktu saat paku dibersihkan dicatat.
n. Masing-masing paku ditimbang dan dicatat beratnya.
o. Laju korosi masing-masing paku dihitung.
p. Kurva dari hasil laju reaksi dibuat.

You might also like