You are on page 1of 2

Habakuk- Pribadi yang Berintegritas

Sosok pribadi yang berintegritas di zaman sekarang ini menjadi sesuatu yang
sulit untuk ditemukan. Sehingga ada orang yang mengatakan bahwa mencari
orang yang pintar sangatlah mudah tetapi mencari orang yang berintegritas
sangatlah sulit.
Dalam KBBI integritas artinya adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Jadi dapat diartikan juga bahwa
pribadi yang berintegritas artinya adalah seseorang yang mampu menunjukkan
sebuah tindakan yang konsisten dengan berpegang teguh pada prinsip
kebenaran dan mampu mengamalkan nilai-nilai kebenaran tersebut dengan
bertanggung jawab, meski tengah berada dalam kondisi sulit sekalipun untuk
melakukannya.
Salah satu tokoh Alkitab, Habakuk merupakan sosok pribadi yang memiliki
integritas di dalam menjalankan kepemimpinaannya sebagai seoarang nabi pada
waktu itu. Situasi yang sulit yang dihadapi seperti penindasan, ketidakadilan,
dan kekerasan yang dilakukan oleh orang fasik atas orang-orang benar tidak
membuat mereka untuk meninggalkan Tuhan, akan tetapi mereka tetap
berharap dan percaya bahwa Tuhan akan melakukan keadilan.
Integritas diri yang ditunjukkan nabi Habakuk antara lain:
1. Tetap setia bertekun dalam Doa (Hab 1:2-4)
Situasi yang dihadapi Habakuk adalah bagaimana ia melihat orang-orang fasik
menindas orang yang benar, orang benar menderita, tetapi orang fasik berjaya.
Namun meskipun demikian Habakuk tetap memanjatkan doa kepada Tuhan, dia
terus menerus memohon supaya Allah melihat dan mendengarkan akan setiap
pergumulan hidup yang mereka alami. Habakuk di dalam doa tetap merindukan
kebaikan dan keadilan dari Allah akan dinyatakan atas umatNya.
2. Tetap Percaya (Hab 2:4)
Keadaan yang sangat sulit sekalipun Habakuk tetap punya keyakinan bahwa
orang benar akan hidup karna kepercayanya. Percaya adalah suatu yang sangat
sulit untuk dilakukan, hal ini pun dialami Habakuk, awalnya dia mengeluh kepada
Tuhan, mengapa Tuhan memakai orang Kasdim untuk menghukum, mengapa
orang jahat yang menghukum mereka. Habakuk sulit untuk memahami apa yang
Tuhan kerjakan atau lakukan. Tetapi melalui pergumulannya dengan Allah, dia
mengerti dan imannya dikuatkan, bahwa orang benar akan hidup karena
percayanya. Jadi sekalipun Habakuk sangat sulit memahami rencana Allah, dia
tetap percaya.
3. Tetap Bersukacita didalam Tuhan sekalipun situasi tidak baik (Hab 3:17-19)
Seseorang yang memiliki integritas yang baik tetap akan mampu bersukacita di
dalam Tuhan sekalipun situasi yang dihadapi tidak baik. Karena sukacita tidak
ditentukan oleh situasi saja tetapi sukacita itu ditentukan dari dalam hati yang
tetap mampu memahami dan memaknai bahwa di dalam kesusahan yang
sedang terjadi Allah tetap setia dan turut campur tangan di dalam pergumulan
yang dihadapi.

Integritas diri akan terlihat ketika diperhadapkan di dalam keadaan yang sukar
atau sulit. Apakah kita akan menjadi orang yang tetap setia dan percaya serta
mengandalakan Tuhan? Atau kita menjadi orang yang meragukan kuasa Tuhan
dan tidak lagi percaya kepadaNya.
Suatu kali seseoarang bertanya kepada Ibu Theresa. Ibu telah melayani kaum
miskin di Kalkuta india, tetapi tahukah ibu bahwa masih ada jauh lebih banyak
lagi orang miskin yang terabaikan? Apakah ibu tidak merasa gagal?. Ibu
Theresa menjawab anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku
dipanggil untuk setia.
Suatu jawaban yang luar biasa, menyadari bahwa tujuan hidup adalah
memuliakan Tuhan, setia melayani Tuhan, meskipun orang lain menganggap
tidak ada hasilnya. Setia melakukan, setia melayani, Inilah yang disebut dengan
integritas diri. Apa yang kita imani bukan hanya sebatas kata-kata saja tetapi
iman itu harus memiliki suatu dampak yang terlihat di dalam tindakan, sehingga
orang lain yang melihat akan melihat Kristus hidup di dalam pribadi kita.
Sumber : HYPERLINK "http://www.gkketapang.org/tokoh-habakuk-pribadi-yangberintegritas/" http://www.gkketapang.org/tokoh-habakuk-pribadi-yangberintegritas/

You might also like