You are on page 1of 14

CHONDRYCHYTES DAN OSTEICHYTES

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

: Achmad Akbar Rifanda


: B1J013156
: V1
:1
: Novi Andareswari

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN II

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2015

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kan itu vertebrata akuatis dan bernapas dengan insang (beberapa)
jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung
renang/ gelembung udara).. mempunyai otak yang terbagi menjadi regioregio. Otak itu dibungkus dalam kranium (tulang kepala) yang berupa
kartilago (tulang rawan atau tulang-menulang. Ada sepasang mata. Kecuali
ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu di sokong oleh rahang (agnatha = ikan
tak berahang). Telinga hanya terdir dari telinga dalam, berupa saluransaluran semisirkular, sebagai organ keseimbangan (equilibrum). Jantung
berkembang baik. Sirkulasi menyangkut aliran seluruh bagian tubuh lain.
Tipe ginjal adalah pronefrus dan mesonefrus (Djarubito, 1989: h. 181).
Ketika ikan bertulang rawan kembali kelaut, mereka telah mengganti
lingkungan hipotonik (air tawar) dengan lingkungan hipertonik (air laut). Ikanikan ini tidak mengalami lagi menghadapi masalah pengeluaran air yang
berlebihan tetapi, harus mengembangkan cara menghemat air tubuh
melawan efek dehidrasi air laut (Kimball, 2009: h. 927).

B. Tujuan
Tujuan praktikum acara Echinodermataa adalah:
1. Mengenal beberapa anggota Phylum Echinodermata.
2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk identifikasi dan klasifikasi anggota
Phylum Echinodermata.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Echinodermata dewasa umumnya menunjukkan simetri radial sekunder, tetapi
embrionya, atau bentuk larva pada kelompok-kelompok yang mengalami
metamorphosis, mirip dengan kordata, yang simetris bilateral. Ada enam kelas
echinodermata. Semuanya hidup di laut dan memiliki struktur dasar yang sama.
Cakram pusat biasanya dikelilingi oleh lima lengan radian. Sebuah sistem kaki
tabung memanjang dari kanal radial pada masing-masing lengan. Sebuah kanal
cincin pada caktam pusat adalah bagian pusat dari sistem pembuluh air tertutup itu.
Sistem itu berfungsi dalam lokomosi, ekskresi dan respirasi (Fried, 2006).
Telur-telur dari banyak bintang laut dibuahi di dalam air. Mereka hloblastik,
mengalami pembelahan yang sama, dan membentuk satu blastula dan gastrula.
Lubang (blastopora) dari gastrula menjadi anus dan lubang baru muncul dan menjadi
mulut. Embelan-embelan berbulu getar berkembang di kedua sisi tubuh dan menjadi
sebuah larva yang dinamakan bipinaria. Ini berubah (metamorfosis) menjadi bintang
laut (Rohmimohtarto, 2007).
Bintang laut memiliki lima lengan (kadang-kadang lebih) yang memanjang
dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung,
yang masing-masing dapat bertindak seperti suatu cakram penyedot. Melalui
sekumpulan kompleks hidrolik dan kerja otot, penyedotan itu dapat diciptakan atau
dibebaskan. Bintang laut mengkoordinasikan kaki tabungnya untuk lekat menempel
pada batuan dan atau untuk merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki
tabungnya untuk menjerat mangsa, seperti remis dan tiram (Campbell, 2003).
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.
Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak
dapat diganti. Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan
pada setiap lengan dan fertilisasi terjadi di luar tubuh (Campbell, 2003). Bintang laut
merupakan hewan yang sdah dikenal secara umum. Bagian tubuh yang menjadi ciri
khas hewan ini adalah lemeng tubuhh dengan lima lengan simetris yang berasal dari
lempeng tengah menjadi susunan tubuh pada kelas Asteroidea pada umumnya. Tetapi
morfologi pada ordo tersebut sangat beragam , beberapa individu dewasa memiliki
lengan di atas sepuluh buah (Heliaster helianthus), lengan yang berfusi (Paterina
miniata), lengan yang berduri (Achantaser sp), dan ada lengan dengan segudang
warna (Wessel et al., 2014).

Lengan bintang laut mengapit bivalvia yang menutup, yang menggantung


dengan ketat pada kaki tabungnya. Bintang laut itu kemudian membalikkan
lambungnya (bagian dalam menjadi keluar), mengeluarkannya melalui mulutnya dan
memasukkannya ke dalam pembukaan atau lubang sempit antara kerang bivalvia
tersebut (Campbell, 2003). Salah satu spesimen bintang laut yang ada di praktikkum
Echinodermata kali ini adalah Archester angularis. Adapun klasifikasi ilmiah
menurut Mller & Troschel (1840)adalah sebagai berikut:
Kingdom

: Animalia

Filum

: Echinodermata

Kelas

: Asteroidea

Ordo

: Valvatida

Famili

: Archesteridae

Genus

: Archaster

Spesies

: Archaster angularis

Kelompok hewan Ophiuroidea ini dianggap sebagai kelompok echinodermata


terbesar. Hewannya rentan lingkungan dan hidup di tempat terlindung atau air
tenang, di perairan pantai pada kubangan pasut dan di balik batu atau memendam
pada dasar lunak. Bentuk tubuh seperti uang logam (coin), bundar dan pipih dan
lengan-lengan menjulur sekeliling tubuh dan mulut di bawah. Lengan ramping dan
mudah bergerak-gerak cepat memungkinkan hewan ini berjalan cepat dan bahkan
berenang dalam air. Karena kelenturan lengannya yang tinggi dan kemampuannya
untuk bergerak, kaki-tabungnya umumnya tidak digunakan untuk berjalan dan
dikurangi

fungsinya

menjadi

alat

perasa

dan

pernapasan

(Rohmimohtarto, 2007). Salah satu spesimen bintang laut yang ada di praktikkum
Echinodermata kali ini adalah Ophioderma appressum. Adapun klasifikasi ilmiah
menurut Say (1825)adalah sebagai berikut:
Kingdom

: Animalia

Filum

: Echinodermata

Kelas

: Ophiuriudea

Ordo

: Ophiuroida

Famili

: Ophiuroina

Genus

: Ophioderma

Spesies

: Ophioderma appressum

Bulu babi (sea urchin) dan dollar pasir (sand dollar) adalah spesies yang
termasuk kelas Echinodea yang tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki
lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat. Bulu babi juga
memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang, yang membantu dalam
pergerakan. Mulut bulu babi dilingkari oleh struktur kompleks mirip rahang yang
telah beradaptasi untuk memakan ganggang laut dan makanan lain. Bulu babi secara
kasar bentuknya agak bulat, sementara tubuh dollar pasir pipih dan berbentuk cakram
(Campbell, 2003). Echinus elegans merupakan salah satu spesimen bulu babi yang
ada di praktikkum Echinodermata. Klasifikasi ilmiah menurut Leske (1778) adalah
sebagai berikut kali:
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Echinoidea

Order

: Echinoidea

Family

: Echinidae

Genus

: Echinus

Species

: Echinus elegans

Echinodiscus tenuissimus merupakan salah satu contoh spesimen dari dollar


pasir atau sand dollar yang ada pada praktikum ini. Adapun klasifikasi dari spesimen
ini menurut Agassiz dan Desor (1847) adalah sebagai berikut
Kingdom

: Animalia

Filum

: Echinodermata

Kelas

: Echinoidea

Ordo

: Clypeasteroida

Famili

: Astricylpeidae

Genus

: Echinodiscus

Spesies

: Echinodiscus tenuissimus

Kelompok hewan Crinoidea ini dinamakan lili laut atau bintang bulu. Sebagian
besar dari mereka hidup di laut yang sedang jeluknya, beberapa jenis berupa hewan
laut eluk dan beberapa jenis lagi mendiami laut dangkal, antaranya di terumbu
karang. Ukurannya tidak lebih dari 40 cm panjangnya dan berwarna mencolok.
Tubuhnya terditi dari cakram sentral dengan lima lengan bermula dari cakram ini.
Setiap lengan bercabang dua atau lebih. Setiap cabang mempunyai ranting-ranting
melintang disebut pinul (pinnule). Cabang-cabang ini membuat hewan berbulu0bulu.

Cakram sentral bentuknya seperti mangkuk dengan mulut terletak di dasar atau
dibawah (Rohmimohtarto, 2007).
Lili laut menempel ke substratum melalui batang; bintang bulu merangkak
dengan menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Sebagai suatu
kelompok, anggota kelas ini menggunakan lengannya dalam proses memakan
suspense. Lengan itu mengelilingi mulut, yang diarahkan ke atasm menjauhi
substratum. Crinoidea adalah suatu kelas purba yang tidak banyak berubah selama
proses evolusinya; lili laut yang menfosil dengan umur sekitar 500 juta tahun hampir
tidak dapat dibedakan dari angora modern kelas tersebut (Campbell, 2003).
Pada kelas Holothuroidea mempunyai tubuh panjang seperti ketmun.
Kelompok hewan ini biasa disebut teripang. Ada juga yang menyebut ketimun laut
karena bentuknya. Mulut diujung yang satu dan anus di ujung yang lain. Ada kaki
tabung di tiga bagian ventral yang digunakan untuk berjalan dan mempunyai
mangkuk penghisap seperti bintang laut. Kaki tabung juga didapatkan di dua bagian
dorsal, tetapi biasanya digunakan untuk merasa dan untuk pernapasan. Tak ada
pediselari dan duri, tetapi mempunyai tentakel berbentuk kaki tabung sekeliling
mulut, serupa dengan hewan lain. Tubuh seperti kulit dan dapat memanjang dan
mengerut. Sebagian besar teripang bernapas melalui pohon respirasi, sebuah alat
bercabang terdiri dari banyak tabung (Rohmimohtarto 2007).
Pada pengamatan sepintas, ketimun laut (sea cucumber) tidak terlihat mirip
dengan hewan echinodermata lainnya. Mereka tidak memiliki duri, dan
endoskeletonnya yang keras sangat tereduksi. Tubuh ketimun laut memanjang
sepanjang sumbu oral-aboral, sehingga memberikan bentuk ketimun seperti namanya
dan yang selanjutnya membedakan hubungan mereka dengan bintang laut dan bulu
babi. Namun demikian, pemeriksaan lebih dekat memperlihatkan adanya lima baris
kaki tabung, bagian dari sistem pembuluh air yang hanya ditemukan pada hewan
echinodermata. Beberapa kaki tabung yang ada di sekitar mulut dikembangkan
menjadi tentakel untuk makan (Campbell, 2003).

BAB III. MATERI DAN METODE


A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara 4 yaitu bak preparat, kaca
pembesar, pinset, alat tulis dan laporan sementara.
Bahan yang digunakanyaitu Archaster angularis, Ophioderma apprssum,
Diadema setosum dan Echinodiscus tenuissimus.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum antara lain:
1. Karakter pada spesimen yang diamati berdasarkan ciri-ciri morfologi diamati,
digambar, dan dideskripsikan.
2. Spesimen diidentifikasi dengan kunci identifikasi.
3. Kunci identifikasi sederhana dibuat berdasarkan karakter spesimen yang diamati.
4. Dibuat laporan sementara dari hasil praktikum.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
B. Tabel 4.1.1. Gambar Hasil Pengamatan Anggota Filum Porifera dan
Cnidaria
No

Morfologi Umum

Keterangan

.
1.

Nama ilmiah: Archaster


angularis
Nama lokal: Bintang laut
Keterangan:
1. Peristome

2. Bursa genital
1

4
2

3. Alur ambulakral
4. Spina

5. Pedicellaria
6. Periprod
7. Medreporit

Klasifikasi:
6

Kingdom

: Animalia

Filum

: Echinodermata

Kelas

: Asteroidea

Ordo

: Valvatida

Famili

: Archesteridae

Genus

Archaster
Spesies
angularis

:Archaster

Nama ilmiah: Echinodiscus

2.

tenuissimus
Nama lokal: Dolar pasir
3

Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1
4

Peristome
Periport
Akur ambulakral
Food groove
Porus genital
Petalloid
Lunulla

Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum : Echinodermata

Kelas : Echinoidea
6

Ordo

: Clypeasteroida

Famili : Astricylpeidae
Genus

: Echinodiscus

Spesies : Echinodiscus
tenuissimus
Nama ilmiah: Echinus

3.

elegans
Nama lokal: Bulu babi

44
1

Keterangan:

1. Peristomial notches

2. Gigi
3. Peristome

4. Trubercle
5. Anus

6. Genital pore
9

7. Medreporit
8. Interambulacru
9. Ambulacrum
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia

Phylum

: Echinodermata

Class

: Echinoidea

Order

: Echinoidea

Family

: Echinidae

Genus

: Echinus

Species : Echinus elegans


Nama ilmiah: Ophioderma

4.

apressum

4
5

Nama lokal: Bintang ular


Keterangan:
1. Arm

2. Bursa genital

3. Vertebrae
4. Spina
5. Radial canal
6. Peristome
6

Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuriudea
Ordo : Ophiuroida
Famili : Ophiuroina
Genus

: Ophioderma

Spesies: Ophioderma
appressum

C. Pembahasan
Preparat yang digunakan dalam acara praktikum kali ini dari filum
Echinodermata yang meliputi kelas Asteroidea, Ophiuroidea dan Echinoidea. Spesies
dari kelas Asteroidea sebagai preparat yaitu Archaster angularis, spesies dari
Ophiuroidea yaitu Ophioderma apressum, serta spesies dari kelas Echinoidea yaitu
Echinus elegans dan Echinodiscus tenuissimus.
Echinus elegans merupakan kelas Echinoidea yang tubuhnya tidak mempunyai
lengan dan memiliki duri-duri yang panjang dan disusun oleh kristal CaCO2. Sistem
respirasinya dengan menggunakan insang kecil atau populae yang menonjol dari
selom. Hewan ini tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki
tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat. Hewan ini juga memiliki otot untuk
memutar durinya yang panjang, yang membantu dalam pergerakan. Mulut dilingkari
oleh struktur kompleks mirip rahang yang telah beradaptasi untuk memakan
ganggang laut dan makanan lain. Struktur hewan ini terdiri dari gigi, mulut,
peristome, peristome nutch, tuberkuler, bursa genital, madreporit, ambulakrum, interambulakrum.
Echinodiscus tenuissimus merupakan kelas dari Echinoidea. Permukaan sisi
oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi
oleh duri yang halus dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan
melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi
oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan. Struktur hewan ini terdiri dari
madreporit, bursa genital, lunula, mulut, food groove dananus.
Archaster angularis merupakan kelas dari Asteroidea. Pada bintang laut,
tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal
atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa
penjepit yaitu pedicelleria yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah
serpihan-serpihan dan organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga
untuk menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat
masuknya air dalam sistem vascular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal
terdapat lubang anus, pada bagian ventral terdapat mulut. Struktur hewan ini terdiri
dari anus, madreporit, mulut, alur ambulakral, spina dan pediselaria.
Ophioderma apressum merupakan kelas dari Ophiuroidea. Bintang ular
umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa

mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Seperti echinodermata lainnya,


Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip
dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang
disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada
kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah
cakram.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang
halus atau berduri tumpul. Perbedaan mencolok antara O.echinata dengan
Palvulastra sp. adalah dari lengannya. Lengan pada bintang laut tidak memiliki gap
antar lengannya, sedangkan pada bintang ular jarak antar lengan masih terpisah
dengan jeals. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Struktur tubuh hewan ini
terdiri dari bursa genital, anus, arm, tube food, tube food pores, perut, vertebrae dan
spina

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Filum Echinodermata memiliki lima kelas yang terdiri dari Asteroidea (sea
stars), Ophiuroidea (serpent stars), Echinoidea (sea urchins, heart urchins atau
sand dollars), Holothuroidea (sea cucumbers) dan Crinoidea (sea lilies, feather
stars).
2. Karakter penting yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi filum
Echinodermata yaitu triploblastik selomata, memiliki endoskeleton yang
calcareous (ossicle)yang keluar dari jaringan mesoderm, larva memiliki simetri
bilateral sedangkan dewasa memiliki simetri pentaradial, deuterostomia,
memiliki sistem pengaturan air dengan adanya kanal-kanal air, sistem syaraf
terdiri dari nerve net, nerve ring, dan syaraf radial.
B. Saran
Adapun saran dalam praktikum kali ini adalah sebaiknya penjelasan dari
asisten diperbanyak lagi supaya praktikan dapat lebih banyak mengetahui mengenai
praparat yang digunakan. Selain itu, preparat yang digunakan sebaiknya memiliki
kelengkapan yang utuh, agar mudah untuk mengidentifikasi.

DAFTAR REFERENSI

You might also like