Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Zahra Puspita
1102011301
Pembimbing :
dr. Syarif Hidayat Sp.JP
KASUS
I. IDENTITAS
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
No. RM
Tanggal Masuk
: An. Hasan
: 14 tahun
: Bebojong Kasemen, Serang
: Pelajar
: Islam
: 20.99.62
: 01-12-2015
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Sesak nafas
Keluhan Tambahan
: Sedang
: Composmentis
: 100/60 mmHg
: 106 x/menit, reguler
: 26 x/menit
: 37,9C
Status Generalis
Kepala
Normocephale, rambut hitam
Mata
Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), RCL/RCTL (+/+), edema periorbita (-/-)
Hidung
Bentuk normal, sekret (-), hiperemis (-), nyeri tekan sinus frontalis dan maksilaris (-),
krepitasi (-), pernafasan cuping hidung (-)
Mulut
Bibir sianosis (+), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
Telinga
Bentuk normal, sekret (-), serumen (+), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan mastoid (-)
Leher
Trakea intak, deviasi (-), Pembesaran KGB (-), Pembesaran Tiroid (-), JVP meningkat
Thoraks
Simetris bilateral, retraksi (-)
Pulmo
Inspeksi
: Bentuk dada normal, sikatrik (-), pergerakan hemithoraks kanan-kiri sama
Palpasi
: Fremitus taktil dan fremitus vokal hemithoraks kanan dan kiri simetris
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi
: Iktus kordis terlihat pada ICS ke V linea midklavikula sinistra
Palpasi
: Iktus kordis teraba pada ICS V medial linea midklavikula sinistra
Perkusi
: Batas jantung kanan pada ICS IV linea para sternalis dekstra
Batas jantung kiri pada ICS V linea axillaris anterior sinistra
Batas pinggang jantung pada ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : S1 S2 reguler, Murmur (+), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: Perut datar, sikatrik (-), striae (-), massa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) terdengar 7x/menit
Perkusi
: Timpani pada seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)
Palpasi
: Nyeri tekan epigastrium (+), nyeri lepas (-), pembesaran hepar (-),
pembesaran lien (-), ballotement ginjal (-), test undulasi (-)
Ekstremitas
Akral hangat, refleks fisiologis (+)
Edema
- - -
IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 30-11-2015
Hematologi
Hasil
Hb
7,40 g/dL
Ht
22,18 %
Leu
13.210 /l
Tr
586.000 /l
Kimia Darah
GDS
96,0 mg/dL
Tanggal 02-12-2015
Hematologi
Hb
Leu
Ht
Tr
Netrofil batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Laju endap darah
Kimia Darah
Gula darah puasa
Gula darah 2 jam PP
Cholesterol
HDL
LDL
Triglyserida
SGOT
SGPT
Natrium
Kalium
Klorida
Nilai normal
13,00-17,00
40,00-52,00
4,400-11,300
150,000-440,000
70-140
Hasil
7,10 g/dL
11.910 /l
22,60 %
511.000 /l
0%
75 %
17 %
6%
2%
0%
120 mm/jam
Nilai normal
13,00-17,00
4,400-11,300
40,00-52,00
150,000-440,000
3,00-5,00
50,00-70,00
25,00-40,00
2,00-8,00
2,00-4,00
0,00-1,00
0,00-15,00
84,00 mg/dL
94,00 mg/dL
166,00 mg/dL
15,00 mg/dL
124,60 mg/dL
132,00 mg/dL
38,00 U/L
38,00 U/L
131,70 mmol/L
4,07mmol/L
98,00mmol/L
70,00-110,00
70,00-140,00
< 200
> 60,00
< 155,00
< 200,00
15,00-48,00
20,00-60,00
135,00-148,00
3,30-5,30
96,00-111,00
Hasil
positif
positif
Nilai rujukan
negatif
negatif
Serologi
ASTO
CRP (kuantitatif)
Electrocardiograph (EKG)
Sinus
Rate
Rhythm
: Tachycardia
: Fast
: Regular
QRS Rate
: 107 x/menit
P Wave
: Normal
PR interval
: 0,16
QRS complex
: 0,08
Axis
: Normoaxis
ST segment
: -
Rontgen Thorax
V. DIAGNOSIS
Diagnosis Fungsional
Diagnosis Anatomi
Diagnosis Etiologi
VI. PENATALAKSANAAN
O2 4 lpm
Posisikan duduk
Infus NaCl 0,9% 25 tpm
Lasix 2 x 1 amp
Captopril 2 x 6,25 mg
Prednison 3 x 2 tab
Ranitidin tab 2 x 1
Eritromycin 3 x 300 mg (selama 10 hari)
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi
Artritis
Artritis adalah gejala major yang sering ditemukan pada DR akut. Sendi yang dikenai
berpindah-pindah, mengenai sendi besar seperti lutut, pergelangan kaki, paha, lengan,
panggul, siku dan bahu. Muncul tiba-tiba dengan rasa nyeri yang meningkat 12-24 jam yang
diikuti dengan reaksi radang.nyeri akan menghilang perlahan.
Radang sendi ini jarang menetap lebih dari 1 minggu. Proses migrasi artritis ini 3-6 minggu.
Sendi kecil jari tangan dan kaki dapat terkena. Pengobatan dengan aspirin dapat merupakan
diagnostik terapetik pada artritis yang sangat bermanfaat.
Karditis
Karditis merupakan manifestasi klinis yang penting atau berlanjut dengan gejala yang lebih
berat yaitu gagal jantung. Karditis kadang asimtomatik. Karditis bisa hanya mengenai
endocardium. Endokarditis terdeteksi saat adanya bising jantung.katup mitral yang banyak
dikenai dan dapat bersamaan dengan katup aorta. Regurgitasi mitral ditemukan dengan bising
sistolik yang menjalar ke aksila, dan kadang-kadang disertai bising mid-diastolik (bising
carey-coombs). Miokarditis dapat bersamaan dengan endocarditis sehingga dapat terjadi
kardiomegali atau gagal jantung.
Chorea
Merupakan manifestasi klinis sendiri atau bersamaan dengan karditis. Masa laten infeksi
SGA dengan chorea cukup lama yaitu 2-6 bulan atau lebih. Gejala ini muncul 3-4 bulan.
Gerakan-gerakan tanpa disadari akan ditemukan pada wajah dan anggota-anggota gerak
tubuh yang biasanya unilateral. Dan gerakan ini menghilang saat tidur.
Eritema marginatum
Nodul subkutanius
Besarnya kira-kira 0,5-2 cm, bundar, terbatas dan tidak nyeri tekan.
Perjalanan klinis penyakit demam reumatik / penyakit jantung reumatik dapat dibagi dalam 4
stadium.
Stadium I
Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A.
Keluhan :
1. Demam
2. Batuk
Hapusan tenggorok pada saat akut. Biasanya kultus SGA negatif pada fase akut.
Bila positif belum pasti membantu diagnosis sebab kemungkinan akibat
kekambuhan dari kuman SGA atau infeksi streptokokus lain.
Antibodi streptokokus lebih menjelaskan adanya infeksi streptokokus dengan
adanya kenaikan titer ASTO dan anti DNA-se.
Antibodi ini dapat terdeteksi pada minggu kedua sampai minggu ketiga setelah
fase akut DR atau 4-5 minggu setelah infeksi kuman SGA di tenggorokan.
Pada fase akut ditemukan leukositosis, LED meningkat, protein C reaktif,
mukoprotein serum. Anemia ringan yang sering ditemukan adalah anemia
normositer normokrom karena infeksi kronis DR. tidak ada pola yang khas dari
EKG pada DR dengan karditis. Adanya bising sistolik dapat dibantu dengan
kelainan EKG berupa interval PR memanjang atau perubahan patern ST-T yang
tidak spesifik.
Upaya diagnostik
Kriteria diagnosis Jones yang dimodifikasi oleh AHA 1992:
Gejala major
Poliartritis
Karditis
Korea
Nodul subkutaneus
Eritema marginatum
Gejala minor
Klinis: suhu tinggi
Sakit sendi (arthralgia)
Riwayat pernah menderita DR/PJR
Lab: reaksi fase akut
Ditambah: bukti adanya infeksi streptokokus sebelumnya yaitu hapus tenggorok yang positif
atau kenaikan titer tes serologi ASTO dan anti DNA-se B.
Bila terdapat adanya infeksi streptokokus sebelumnya maka diagnosis DR/PJR didasarkan
atas adanya:
1. Dua gejala mayor atau
2. Satu gejala mayor dengan 2 gejala minor
Penatalaksanaan
Indikasi operasi
o Mitral Stenosis: FC III ke atas
o Mitral Regurgitation: Disfungsi Ventrikel Kiri
o Stenosis Aorta: gradien sistolik 75 mmHg harus dioperasi walaupun tanpa gejala
Untuk pasien <20 tahun, suntikan benzatin penisilin G 1,2 juta unit tiap 4 minggu
sampai umur 25 tahun.
Umur pasien >20 tahun, suntikan benzatin penisilin G (long acting) selama 5
tahun.
Bila telah selesai protokol 1 dan 2 sedangkan terjadi kekambuhan lagi maka
mendapatkan suntikan benzatin penisilin G dengan dosis 1,2 juta unit tiap 4
minggu selama 5 tahun berikutnya, bila kasus berat tiap 3 minggu.
Prognosis
DR tidak akan kambuh bila infeksi streptokokus diatasi. Prognosis sangat baik bila karditis
sembuh pada saat permulaan serangan akut DR. selama 5 tahun pertama perjalanan penyakit
DR dan PJR tidak membaik bila bising organik katup tidak menghilang. prognosis memburuk
bila gejala karditisnya lebih berat.
Daftar Pustaka
Katritsis D, Gersh Bernard, Camm A. Clinical cardiology, Current Practice Guidlines. Oxford
University Press; 1st Ed, United Kingdom; 2013
Sudoyo, Aru., Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata, Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II Edisi V. Interna Publishing: Jakarta; 2009
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran UI. Edisi ke-4.
Media Aesculapius: Jakarta; 2014