You are on page 1of 26

PEMERIKSAAN

LIQ
SEREBROSPINALIS

Dr. A. Sareh Arjono Tjandra Sp. PK

Rutin :

Darah
Urine
Lain-lain : liquor serebro spinalis
pleura
perikardial
peritoneal / ascites
lambung
nasal
seminal
cairan amnion
cairan sinovial
keringat
ludah
air mata

membantu
diagnose

PEMERIKSAAN :
Penghitungan sel
Hematologi

Kimia Klinik

Mikrobiologi Parasitologi
Lain-lain

Lab :
Fasilitas khusus untuk :
- menerima / mengambil spesimen
- mengolah
- mengirim ke bagian yang perlu
Pem rutin :
Penghitungan sel
Morfologi sel : hapusan dengan pengecatan gram
Kultur / pembiakan
Total protein
Pem khusus :
Glukose
sering dibanding dengan kadarnya
Protein
dalam darah
dll
4

Pemeriksaan cairan tubuh


(selain darah / urine)
jarang dilakukan
sulit untuk pengumpulannya
jumlahnya sangat sedikit
perlu ditulis prosedur yang jelas dr spesimen yang
dibutuhkan untuk setiap jenis test yang diminta

PENGAMBILAN CAIRAN TUBUH


PERLU TEKNIK KHUSUS
PERSIAPAN PENDERITA
SUHU
BAHAN PENGAWET

Dx & Tx

CARA MEMBAWA
PEMROSESAN YANG BENAR
HASIL YANG AKURAT

BAHAYA INFEKSI PERHATIAN KHUSUS


RESIKO INFEKSI BESAR :
Darah, semen, sekresi
vagina, cairan serebrospinalis,
cairan synovial,
cairan serous dan cairan amnion
HINDARI KONTAK LANGSUNG
Sarung tangan, pakaian, masker dll
CEGAH TRANSMISI MELALUI KULIT / SELAPUT LENDIR
SERING CUCI TANGAN / DESINFEKSI
7

CAIRAN SEREBRO SPINALIS


- Pada ruang subarachnoid (antara arachnoid & piamater)
- Produksi oleh : pleksus choroideus
* ultra filtrasi plasma
* sekresi aktif
* transport
- Volume total : dewasa
90 - 150 ml
neonatus
10 - 60 ml
- Sbg barier mekanik terhadap trauma:
* mengatur volume/tekanan intracranial
* peredaran makanan
* mengeluarkan sisa hasil metabolisme SSP
* pelicin SSP
-Blood brain barrier : endotel kapiler/Epitel pleksus
- Transpor aktif darah
CSS
8

CSSp Normal

Glukose
Bikarbonat
Urea

< darah

Na
Mg
Cl

> darah

Protein

: sedikit

Pengambilan :
- punksi lumbal (spinal tap)
Indikasi LP :
* Infeksi selaput otak
* Perdarahan subarachnoid
* Keganasan
* Kelainan demielinisasi
Prosedur Dx terbaru : MRI / CT Scan pem LP <
LP untuk Dx Meningitis
LP
Syarat :

riwayat klinis lengkap


pemeriksaan fisik
Kontra indikasi absolut :
infeksi pada daerah tusukan menyebar
Berguna : sesuai penemuan klinis
ditunjang hasil prosedur diagnostik lain
10

PENGAMBILAN LIQUOR (Lumbal Punctie) :

Pertimbangkan dulu untung rugi bagi penderita

Harus oleh tenaga ahli

Lokasi : L3 L4, atau L4 L5

Ukur Tekanan Liquor

Sterilitas sangat penting !!!

Desinfeksi dengan Iodium bersihkan lagi false


positif pada pem imunologi

Liquor dibagi beberapa tabung untuk pem : kultur,

pengecatan gram, pem sel /diff, kimia & imunologi


Spesimen < prioritas pem
11

PEMERIKSAAN LIQUOR meliputi :


MAKROSKOPIS : warna, kekeruhan, endapan
MIKROSKOPIS : pengecatan / tanpa pengecatan
- sel leko, eri, hemosiderin, eryphagosit
- bakteri, jamur, mycobakterium
SEROLOGI
IMUNOPHENOTYPIK
BIOKIMIA
PETANDA TUMOR

Bila Tekanan, penghitungan sel, protein, diff


hasil normal pem lanjut tak perlu
12

PEMERIKSAAN RUTIN meliputi :


MAKROSKOPIS :
Normal
: tidak berwarna, jernih, bekuan (-)
Kelainan
: keruh / berawan mikroorganisme,
protein, lemak
Warna
:
- merah ungu : perdarahan subarachnoid
perdarahan intraserebral
tusukan
infark
Pengendapan : Normal tidak mengendap
MIKROSKOPIS :
- sel eri, leko, serat kolagen, fragmen tulang rawan,
eritrofagia, hemosiderin.
KIMIA KLINIK : Glukose, protein dll
13


Pemeriksaan Xanthochromasia :
- harus < 1 jam Bila > False (+)

Trauma : eri lisis dalam 2 jam xanthochrom


Perdarahan < 2 jam supernatan jernih

Perdarahan Subarachnoid:
1-4 jam : oxyHb (+) pink / oranye pucat
puncak pada 24 36 jam, 4 8 hari hilang
12 jam bilirubin (+) kuning puncak 2-4 hr
hilang 2 4 mgg
14

SUBARACHNOID
semua tabung merah

TRAUMATIK
tabung I merah II kemerahan
jernih)

Centrifuge :
< 1 jam :
Xantochromik (pucat, oranye,

jernih

atau kuning)

2 jam : bisa kuning

Mikroskopis :
Erythrophagia (+) 48 jam sampai 4 bulan
Imunoassay D-Dimer fibrin (+)

(-)

Bekuan : biasanya ( - )

(+)
15

MIKROSKOPIS
Hitung sel & diff
Pem :
sebaiknya manual (hemositometer) Eri / leko <
elektrik hanya bila spesimen hemoragis
Morfologi & diff dipekatkan pewarnaan
Cytocentrifuge / metode filtrasi > baik
sentrifus biasa hasil < baik
Pengecatan Wright :
* PMN : infeksi bakteri
* Mononuklear (limfosit/monosit) : Virus
Eri & leko : < 30 setelah diambil
Eri
: Normal ( - )
Leko : N 0 5 / l, neonatus >
+ as glacial asetat memecah eri
16

DIFERENSIAL, bisa ditemukan :


Leko : PMN / Netrofil
SEDIKIT
MN (limfosit / monosit)
Sel dari SSP
Sel pelapis ventrikel / sel pleksus chrioid
SITOSENTRIFUGASI
Spesial (Cytospin) 200 1000 rpm 5 10
bagian cair difiltrasi dengan kertas penghisap
bagian sel lingkaran 6 mm pd slide mikroskop
Cat Wright
17

PEM MIKROBIOLOGI
Dx klinis meningitis bakterial / viral / jamur dll
- bahan disentrifus 15 pada 1500 g untuk melihat
adanya bakteri
- cat gram
- kultur
- Kesalahan interpretasi pada cat gram :
bahan cat / debris gram (+)
fragmen inti yg tercat & gumpalan protein gram ( - )
Nilai false ( - ) : >>
- Acridine orange & fluorochrom lebih baik
- 60% - 80% meningitis akut bakteri ( + )
- Tbc & infeksi cryptococcus
- Klinis meningitis kultur 40% - 60% ( + )
18

Media biakan CSSp :


Plate agar darah domba
Plate agar coklat
Tabung thioglycolate broth udara CO2 >
Kontaminasi / infektif ?
Infektif seluruh media okulasi ( + )
Latex aglutinasi : deteksi Ag spesifik
Jodium : false ( + )
PEM. KIMIAWI :
Rutin : PROTEIN, GLUKOSE, ENZIM, LAKTAT &
PETANDA TUMOR.
19

PROTEIN :
Normal : < 65 MG/DL
Protein pada :
- luka tusuk
: kontaminasi plasma protein

- permeabilitas barier darah otak


- Infeksi / keracunan kemampuan villi arachnoid
menghilangkan protein
- Sumbatan (tumor, abses, perlekatan)
- sintese Ig limfosit & sel plasma oleh SSP

Protein :
- robekan / bocor pada duramater

- CSS hilang >> ok prosedur Dx (Pneumo


encephalography)
- Tek intrakranial
- hiperthyroidism

MYELIN BASE PROTEIN (MBP) penting untuk Dx


Multpel sclerosis (90% ), tetapi tidak spesifik.
C-reactive Protein diff meningtis bakterial / viral

20

GLUKOSA
- segera setelah pengambilan ok glikolisis
- Kadar = 60 % glukose plasma
- Normal = 40 mg/dl, puasa, gula darah Normal
- Klinis : penting bila beda glukose plasma & CSS (+)
- pada :
* Meningitis : bakterial, Tbc, jamur, ameba, parasit
* Hipoglikemia sistemik
* perdarahan subarachnoid
* Neoplasma pada selaput otak
* Shock insulin (darah juga rendah)
Mekanisme : gangguan transpor glukose
aktifitas glikolitik CSS
pemakaian glukose (lekosit/organisem)
- pada : * koma diabetes
* tusukan berdarah
- meningitis ok virus : glukose tidak
21

LAKTAT
pada :

* trauma hipoksik SSP


* meningitis bakteri, Tbc dan jamur
(Trauma kepala berat 18 jam laktat

N
prognose baik

prognose jelek

ENZIM
Dehidrogenase laktat (LD)
Kreatin kinase (CK)
Aspartate aminotransferase

pada beberapa
keadaan
22

MENINGITIS :

Perlu Dx segera, terlambat Dx fatal


PENYEBAB :
a. Bakteri :
Tersering :
Hemophyllus influenza
Staphylococcus pneumoniae
Neisseria meningitides
Streptococcus grup
Diperiksa dengan pengecatan gram
a. M1cobakteri
b. Jamur
c. Virus
23

MENINGITIS BAKTERIAL
PROTEIN
GLUKOSE
LEKOSIT (PMN)
TES DETEKSI BAKTERIAL ANTIGEN :
menentukan jenis bakteri patogen
MENINGITIS MIKOBATERI
PROTEIN
GLUKOSE
LEKOSIT LIMFOSIT
LEKOSIT (PMN) PADA AWAL PENYAKIT
24

MENINGITIS OK JAMUR
PROTEIN
GLUKOSE / N
LEKOSIT LIMFOSIT
Dx : mikroskopis
kultur
tes antigen jamur yang spesifik
MENINGITIS OK VIRUS :
GLUKOSE BIASANYA N
LAKTAT BIASANYA
LEKOSIT LIMFOSIT
NETROFIL DOMINAN PADA PERMULAAN SAKIT
25

KOMPOSISI CSS NORMAL


KOMPONEN
Eri

Leko

Dewasa
Anak

Diff

Dewasa :

Total
Protein :

KADAR

limfosit
monosit
netrofil

0 5 MN sel /l
0 30 MN sel /l
60% 20% (0,60 0,20 IU)
30% 15% (0,30 0,15 IU)
2% 4% (0,02 0,04 IU)

Neonatus : limfosit
monosit
netrofil

20% 15% (0,20 0,15 IU)


70% 20% (0,70 0,20 IU)
4% 4% (0,04 0,04 IU)

Dewasa
Manula
Neonatus

15 45 mg / dl
15 60 mg / dl
15 100 mg / dl

Glukose

50 80 mg / dl

Laktat

9 26 mg / dl
26

You might also like