Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
NO RM
NAMA
UMUR
AGAMA
JENIS KELAMIN
PEKERJAAN
ALAMAT
: 33 29 03
: Susilarsih
: 63 Tahun
: ISLAM
: Perempuan
:: JL. Kesatriaan IX no 02
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Muntah muntah
4 5 hari
SMRS
PEMERIKSAAN
Keadaan
Umum
Kesadaran
GCS
: GCS: 15 ; E4V5M6
: 96x/mnt
RR : 22x/mnt
S
: 36,9o C
Normocephal,
rambut hitam,
distribusi
merata, tidak
mudah dicabut
Telinga
Bentuk normal, simetris,
serumen -/I = Supel
Hidung
P = Dinding perut supel,
turgor kulit baik
Bentuk
normal,
Hepar
Lientidak
tidahada
septum
deviasi, sekret -/teraba membesar,
Murphy sign (-), CVA (-)
Mulut
P = Timpani seluruh
Edema
(-), sianosis
(-),
lapang
abdomen
atrofi
otot
(-), hiperemis,
capillary
Faring
tidak
A =
Bising
usus (+) N
refill
<2detik,
Tonsil
T1-T1 akral
tenang,
hangat
deviasipada
(-) kedua
ekstremitas atas dan
kedua ekstremitas
bawah
Cor :
I = Tidak tampak ictus cordis
P = Iktus cordis tidak teraba
P = Batas atas ICS III linea parasternal
sinistra
Batas kiri ICS VI linea midklavicula
sinistra
Batas kanan ICS IV linea stemalis
dextra
A =BJ I dan II reguler, Gallop -/-,
Murmur -/-
PEMERIKSAAN LAB
DIAGNOSIS KERJA
Hepatitis viral akut e.c suspek
Hepatitis B
DIAGNOSIS BANDING
Kolesistitis akut
TERAPI
Terapi Non Farmakologis
Bed rest
Diet rendah lemak tinggi karbohidrat
Terapi Farmakologis
IVFD RL 20 tpm
Ampicillin 3 x 1 gr
Omeprazol 2 x1 amp
Curcuma tab 3 x 1
Monitoring
Keadaan umum
Tanda tanda vital
Pemeriksaan Anjuran
Cek Igm anti Hbc
USG Abdomen
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
FOLLOW UP
TINJAUAN PUSTAKA
HEPATITIS B
KOLESISTITIS
Gejala Hepatitis
Merupakan waktu diantara saat
Fase masuknya virus dan saat timbulnya
gejala
Inkubasi
Fase diantara timbulnya keluhanFase
keluhan pertama dan gejala timbulnya
Prodromal
ikterus
(pra ikterik)
Fase Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi
dapat juga muncul bersamaan dengan
Ikterusmunculnya gejala
Fase Konvalesen
Diawali dengan menghilangnya ikterus dan
(penyembuhan).
keluhan lain, tetapi hepatomegali dan
abnormalitas fungsi hati tetap ada
HEPATITIS B
MANIFESTASI KLINIK
Tidak
Khas
Demam
Mual, muntah,
anoreksia
Ikterus
Nyeri ulu hati
Urin gelap
Hepatomegali/splen
omegali
PENATALAKSANAAN
Interferon alfa
Merupakan suatu imnodulator yang menyebabkan normalisasi
SGPT pada 40 70 % tetapi dengan tingkat kekambuhan 50%.
Dosis interferon adalah 3 MU/m2 secara subkutan 3 kali dalam
seminggu, diberikan selama 16 minggu.
Efek samping interferon dapat berupa efek sistemik, autoimun,
hematologis, imonologis, neurologis dan psikologis
Analog Nukleosida
Lamivudin, famsiklovir, dan adefovir adalah golongan
analog nukleosida yang menghambat replikasi HBV
Diberikan peroral, absorbsinya cukup baik pada 68% anak.
Diberikan dengan dosis 3-4 mg/kgBB selama 6 bulan, tetapi
ada yang memberikan 150 mg/hari selama 12 bulan.
Lamivudin efektif dan kurang menimbulkan efek samping
daripada interferon. Dosisnya 3mg/kgBB sehari sekali selama
52 minggu atau 1 tahun.
KOMPLIKASI
Hepatitis kronis,yang dapat menyebabkan sirosis
dan karsinoma hepatoseluler primer
Glomerulonefritis membranosa dengan
pengendapan komplemen dan HBcAg pada
kapiler glomerulus merupakan komplikasi infeksi
HBV yang jarang
PENCEGAHAN
Imunisasi adalah metode yang paling penting
untuk mencapai pemberantasan penyakit
hepatitis B.
Imunisasi bayi universal dengan vaksin
hepatitis B sekarang dianjurkan oleh
American Academy of pediatrics (AAP).
KOLESISTITIS AKUT
Kolesistitis akut (radang kandung empedu)
adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu yang disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan dan demam
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
ESWL
Kolesistotomi
PENCEGAHAN
Terapi dengan menggunakan Ursodeoxycholic
acid dapat mencegah pembentukan batu
Pasien disarankan mengurangi intake lemak, ini
dapat menurunkan insidensi dari serangan kolik.
Olah raga yang teratur dapat juga mengurangi
insidensi dari batu empedu
Terima Kasih