Professional Documents
Culture Documents
INBREEDING
(PERKAWINAN SEDARAH)
Disusun oleh :
Kelompok 9 Kelas B
Ruli Aisyah
230110140091
Ristiana Dewi
230110140099
230110140098
230110140108
230110140120
Egi Ramadhan
230110140125
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah begitu
banyak
melimpahkan
karunia
dan
rahmat-Nya
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa tantangan yang berarti,
Shalawat teriring salam semoga tetap terlimpah curah kepada panutan alam yakni
Nabi besar Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya sampai
kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah dengan segala keterbatasan makalah Inbreeding yang
merupakan salah satu penunjang mata kuliah Genetika Ikan dapat kami
selesaikan, semoga dengan segal keterbatasan ini mampu menjadi acuan atau
panduan untuk lebih mendalami mata kuliah Genetika Ikan khususnya dalam
materi Inbreeding.
Dalam makalah ini masih terdapat begitu banyak kekurangan karena
pengetahuan kami mengenai materinya pun masih belum terlalu jauh serta
keterbatasan sumber. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
ii
2.4 Efek ukuran populasi dalam perkawinan sedarah dan Genetik Drift ......
13
20
39
3.1
Kesimpulan ......................................................................................
39
3.2
Saran ..................................................................................................
39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
perkawinan yang bukan inbreeding? Pada umumnya, bagaimana bentuk dari dua
homozigot ini berbeda? Jawabannya adalah 1. Kita tidak bisa membedakan
keduanya. 2. Umumnya, tidak ada perbedaan mereka sama, satu-satunya
perbedaan yaitu binatang yang bersifat homozigot karena memiliki alel yang sama
dengan keturunan sebelumnya. Sedangkan non inbred individu homozigot karena
mereka telah alel yang sama dalam bentuk. Tidak ada cara kimiawi atau fisika
untuk membedakan antara keduanya. Tidak ada cara lain dalam alel .
Tabel 4.8 efek perkawinan sekerabat pada Frekuensi Genotip dan Frekuensi Alel
pada Lokus.
Berikut terjadinya perkawinan pada setiap generasi: AA x AA ; Aa x Aa ; aa x aa.
Genotypic frequency
Allelic frequency
Generation
f(AA)
f(Aa)
f(aa)
f(A)
f(a)
P1
0,25
0,5
0,25
0,5
0,5
F1
0,375
0,25
0,375
0,5
0,5
F2
0,4375
0,125
0,4375
0,5
0,5
F3
0,46875
0,0625
0,46875
0,5
0,5
F4
0,48437
0,03125
0,48437
0,5
0,5
F5
0,49218
0,015625 0,49218
0,5
0,5
F6
0,49609
0,007812 0,49609
0,5
0,5
F7
0,49804
0,003906 0,49804
0,5
0,5
F8
0,49902
0,001953 0,49902
0,5
0,5
F9
0,9951
0,000976 0,9951
0,5
0,5
F10
0,5
0,0
0,5
0,5
0,5
Mean
Mean
(B) Mean
Mean (C)
Gambar. 4.16 inbreeding bisa dirubah menjadi dristribusi yang normal (A)
kedalam kurva bimodal (B) presentasi inbreeding meningkatkan homozigot setiap
individu. Peningkatan perbedaan phenotip ini jika inbreeding berlangsung terusmenerus dan populasinya terpisah menjadi dua garis (C), perbedaan dalam setiap
garis tiba-tiba berkurang.
Jadi apa yang telah diakibatkan oleh inbreeding sehingga mendapat stigma
negatif? Hampir setiap organisme membawa alel-alel resesif merugikan yang
tersembunyi dalam bentuk heterozigot. Jika alel-alel ini muncul, mereka akan
menghasilkan abnormal atau letal fenotip. Individu-individu yang berhubungan
kemungkinan memiliki alel-alel resesif merugikan yang sama. Karena perkawinan
sekerabat menghasilkan ke-homozigot-an dari alel-alel berpasangan yang sama
dari keturunan, sebagian alel-alel resesif yang merusak memiliki kemiripan yang
lebih dan muncul pada individu-individu yang berhubungan daripada individuindividu yang tidak berhubungan. Kemungkinan meningkatnya alel resesif yang
merugikan disebabkan hubungan antara induk yang meningkat. Hal inilah yang
menyebabkan reputasi buruk pada proses inbreeding.
Tidak ada kepastian bahwa keturunan perkawinan sekerabat akan memiliki
kelainan. Namun, kemungkinan hasil keturunan yang abnormal meningkat ketika
induk memiliki hubungan, dan semakin dekat hubungannya maka semakin besar
kemungkinannya.
F (%)
12.5
18.5
25.0
37.5
50.0
Menetas
4.5
1.7
10.1
5.5
9.0
Bertahan hidup
2.5
14.4
7.7
4.0
11.0
77 hari wtb
0.0
15.4
16.7
23.0
29.0
91 hari wtb
4.4
16.3
17.5
33.3
30.0
6.8
14.2
15.6
32.0
30.0
126 hari wt
3.8
7.9
15.7
23.0
20.0
8.5
1.8
11.6
21.0
21.7
59.4
1 tahun wt,
23.3
16.4
12.8
34.8
1 tahun wt,
20.9
27.2
21.9
41.8
2 tahun wt,
26.2
32.2
33.7
41.8
18.0
38.1
28.8
51.2
9.2
13.0
15.2
19.0
Jangka 2 tahun,
9.1
16.8
13.9
21.8
Massa telur
18.1
33.9
40.3
57.0
Persentase yang
2.9
9.2
2 tahun wt,
Jangka 2 tahun,
cacat
Depresi Inbreeding dinyatakan sebagai persen depresi bila dibandingkan
dengan populasi kontrol (F = 0,0). Sebuah nilai positif berarti bahwa kelompok
inbrida adalah lebih baik daripada control.
Kincaid (1976A)
Kincaid (1983B)
Kincaid (1976B)
Penelitian umumnya didasarkan pada tingkat inbreeding di kisaran 25-60,
meskipun Kincaid (1976A) memandang F = 12,5%. Studi masa depan harus
memeriksa tingkat yang lebih rendah dari inbreeding, karena tingkat yang lebih
rendah benar-benar dapat mempertinggi produktivitas. Beberapa hasil Kinchaid
(1976A) ini (Tabel 4.9) menunjukkan bahwa hal ini mungkin benar di rainbow
trout sekitar 18%, di bawah 18%, perkawinan sedarah menghasilkan beberapa
masalah, tetapi di atas 18%, produktivitas tertekan secara signifikan.
4.17. diagram skema dari dua tipe linebreeding. Tujuan dari keduanya adalah
untuk meningkatkan kontribusi dari individu A untuk genotif keturunan. Sebagai
contoh Mild breeding individu A berkontribusi 53,12% kepada gen K. Dan contoh
intens linebreeding, individu A berkontribusi 93,75% kepada gen G.
Penggunaan utama yang kedua dari perkawinan sekerabat adalah untuk
menciptakan inbreadlines yang akan meng-hibridisasi
untuk menghasilkan
hibrida F1 untuk tumbuh. Di sini, dipilih dua atau lebih garis inbread untuk
memperbaiki alel tertentu. Ketika jalur inbread kawin, hibrida akan sama dan akan
seragam, dimana itu merupakan salah satu tujuan dalam cross breeding program.
Perkawinan sekerabat dalam dua atau lebih baris yang diikuti oleh hibridisasi
adalah cara klasik dalam menghasilkan keturunan yang sama untuk tumbuh.
Perkawinan sekerabat juga digunakan oleh banyak peneliti untuk
menghasilkan hewan yang akan digunakan dalam berbagai eksperimen. Dalam
beberapa kasus, para ilmuwan tidak menyadari bahwa mereka menimbulkan
perkawinan sekerabat, tidak mempertimbangkan efek perkawinan sekerabat
terhadap ternaknya, dan tidak menyadari bahwa perkawinan sekerabat mungkin
mengacaukan variabel yang mereka periksa dalam percobaan mereka.
Konsekuensi alami dari perkawinan sekerabat kadang-kadang memberi kejutan
kepada peneliti, lalu mereka menarik kesimpulan yang salah. Salah satu
contohnya adalah sebuah studi yang dilakukan oleh Piron (1978). Ia menghasilkan
perkawinan sekerabat tingkat tinggi kepada zebra danio yang digunakan dalam
toksisitas tes. Perkawinan sekerabat menghasilkan beberapa ikan dengan kelainan
bentuk kerangka, dan hal ini menyebabkan Piron (1978) menyimpulkan bahwa
spesies ini tidak cocok untuk digunakan dalam toksisitas tes. Dihasilkannya
kelainan sebagai hasil dari perkawinan sekerabat adalah bukan alasan yang sah
untuk mencapai kesimpulan akhir ini.
Sampai semua alel resesif yang merugikan diambil, hampir setiap populasi
akan menghasilkan beberapa kelainan sebagai hasil dari perkawinan sekerabat.
Sebagai soal fakta, banyak spesies yang digunakan untuk penelitian biomedis
melakukan perkawinan sekerabat tingkat tinggi untuk menghasilkan populasi
homozigot sehingga semua binatang akan bereaksi dengan cara yang sama untuk
variabel eksperimental. Produksi populasi perkawinan sekerabat untuk penelitian
tersebut meminimalkan variasi individu, dimana merupakan bagian penting dari
total varians dalam percobaan.
Bahkan ketika digunakan secara tidak benar dan ketika perkawinan
sekerabat mengalami depresi, perkawinan sekerabat masih dapat menghasilkan
keturunan yang bagus. Depresi yang terlihat untuk berbagai fenotipe berarti
populasi. Individu yang unggul dapat diproduksi meskipun populasi rata-rata
mungkin menurun. Hewan inbrida yang beredar dapat dinilai sebagai induk
karena mereka berkembang biak untuk banyak fenotipe dan tidak akan menunjang
fenotipe tidak diinginkan.
Genetika inbeeding hampir sama dengan crooss breeding. keduanya
bergantung pada interaksi alel. Perkawinan sekerabat menekan produksi oleh
pasangan determental alel resesif. Dengan demikian, perkawinan sekerabat adalah
pada dasarnya fungsi VD.
menambahkan perbedaan alur yang memungkinan untuk satu atau lebih nenek
moyang.
Contoh :
Setiap panah dalam diagram alur mewakili gamet dan 50% dari seorang
individu genom. Perhatikan bahwa F tidak digunakan untuk menunjuk seorang
individu; F tidak pernah digunakan karena simbol untuk Inbreeding.
Nilai-nilai individu Inbreeding ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut:
Fx = [(0.5)N (1+FA)]
Dimana Fx adalah inbreeding individu, merupakan simbol untuk
jumlah" atau "menambahkan," N adalah jumlah individu yang mengikuti jalur,
dan Fa adalah inbreeding dari nenek moyang bersama. Jika F = 0, menjadi
Fx = [(0.5)N]
Individu G di silsilah sebelumnya bawaan karena salah satu nenek
moyangnya muncul di kedua sisi ibu dan ayah dari silsilah (definisi dari nenek
moyang yang sama). Individu A adalah nenek moyang dari G. Inbreeding dari G
ditentukan dengan menelusuri jalur dari G ke A. Ketika Anda menelusuri jalur,
apa yang akan Anda lakukan adalah menentukan bagaimana gen A berakhir di G.
Untuk melakukannya, Anda mulai dengan salah satu orang tua G, menelusuri
jalur ke A, dan kemudian menelusuri dari A ke orangtua G lain.
10
Disana terdapat 3 individu pada jalur ini, jadi N= 3. Individu A tidak inbred, jadi
Eq. (4.9) dapat dipakai untuk mengkalkulasikan Fg
Fg =
= 0.125
Jika terdapat lebih dari satu indukan umum yang muncul kamu dapat
menambahkan hasilnya pada masing-masing bagian.
Silsilah
Path diagram
11
Fg= 0,25
Untuk menghitung F1, melacak jalur dari G ke H, melalui induk I
Secara umum induk I : C,A, dan B
Jalur dari I ke C: C-G-H
12
Ada tiga jalur. Ada tiga individu di jalurnya dari I ke C dan lima individu
di jalurnya dari I ke A dan I ke B. Akibatnya, N adalah 3, 5, dan 5, untuk jalur
masing-masing. Seperti sebelumnya, tidak ada induk yang sama yang , sehingga
persamaan. (4.9) dapat digunakan untuk menghitung F1. Untuk menghitung F1,
produk-produk dari tiga jalur terpisah ditambahkan:
F1 = (0,5)3 + (0,5)5 + (0,5)5
F1 = 0,1875
Bahkan mungkin ada lebih dari satu jalur antara individu dan induk yang
sama. Jika ada jalur kedua, Anda hanya menghitung dan menambahkannya ke
total.
Ada satu aturan penting tentang menentukan jalur antara individu dan
induk : Anda tidak dapat menelusuri jalur, yaitu, Anda tidak bisa pergi melalui
individu dua kali dalam jalur yang diberikan. Dengan demikian, Anda tidak dapat
membuat jalur C-D-A-C-G untuk jalur dari I ke A dalam contoh sebelumnya,
karena Anda akan pergi melalui individu G dua kali.
Diagram jalur kedua menggambarkan konsep penting. Perkawinan
sekerabat dapat dikurangi menjadi nol jika dua individu terkait kawin. Individu K
tidak melakukan kawin sekerabat karena K tidak memiliki induk yang sama. Dua
induk K adalah bawaan, tapi karena orang tua K terkait, Fk = 0. Akibatnya, jika
Anda dapat mengidentifikasi individu ikan dan silsilahnya, Anda dapat mencegah
perkawinan sekerabat hanya dengan mengawinkan individu yang tidak
berhubungan. Cara klasik untuk menghilangkan perkawinan sedarah pada hewan
13
yang akan digunakan untuk pertumbuhan adalah untuk menghasilkan hibrida. Jika
strain atau garis keturunan disimpan murni, hibrida F1 akan selalu memiliki F = 0.
Apakah F itu memiliki nilai rata-rata? F adalah ukuran dari pertambahan
di homozigosit seperti hasil dari perkawinan sekerabat. Dengan demikian, seekor
ikan dengan F=25% dimana 25% lebih banyak homozigot dari pada rata-rata ikan
didalam populasi. F tidak menyatakan tentang tingkat yang tetap dari homozigosit
atau rata-rata populasi. F adalah nilai relatif untuk rata-rata populasi.
Perhitungan individu nilai F memiliki 1 kekurangan yang sangat besar di
budidaya perikanan. Untuk itu, anda harus mengetahui silsilah individu. Informasi
ini memiliki kekurangan, karena lebih banyak tempat penetasan tidak melengkapi
atau tidak dapat untuk memberikan nilai-nilai identifikasi pada setiap individu
ikan. Oleh karena itu, ini tidak mungkin untuk memperhitungkan tingkat individu
dari perkawinan sekerabat untuk ikan yang lebih banyak.
Apakah rata-rata perkawinan sekerabat itu tidak dapat diukur dan dapat
diabaikan? Jawabanya pasti tidak. Anda tidak boleh menentukan silsilah individu
dan perhitungan nilai perkawinan sekerabat untuk individu ikan, tetapi karena
terjadi di beberapa populasi, sangat penting sekali untuk perhitungan rata-rata
perkawinan sekerabat untuk individu di dalam populasi jika kamu dapat
mengaturnya dengan pantas.
2.4 Efek ukuran populasi dalam perkawinan sedarah dan Genetik Drift
14
jauh lebih banyak daripada populasi yang tidak pernah meninggalkan pembenihan
(hatchery).
Secara genetik, populasi ideal adalah populasi yang besar. Sayangnya
(atau untungnya tergantung pada pandangan anda), manajemen hatchery tidak
bisa bekerja dengan populasi yang banyak/besar. Manajemen hatchery harus
bekerja dengan populasi yang sedikit/kecil yang terbatas. Ketika populasi terbatas,
cara yang terbaik untuk menggambarkan hal itu adalah bukan oleh jumlah
populasi tetapi dengan nomor efektif pemuliaan. Nomor efektif pemuliaan
tergantung pada beberapa faktor. Yang sangat penting adalah totall dari individu
hasil pemuliaan, rasio sex, sistem perkawinan, dan varians dari ukuran keluarga.
Ketika tidak ada pilihan yang terjadi , ada dua sistem perkawinan yang bisa
digunakan dalam manajemen hatchery. Perkawinan acak atau perkawinan baik,
perkawinan acak sering digunakan secara eksklusif dalam akuakultur. Angka
efektif perkawinan populasi ketika dikawinkan secara acak
dihitung dengan
(4.10)
15
Gambar 4.18 angka pembibitan yang efektif yang dihasilkan dengan perkawinan
dari berbagai kombinasi jantan dan betina. angka pembibitan yang efektif dihitung
dengan menggunakan dua asumsi: (1) perkawinan acak yang telah berlaku: (2)
semua induk memberikan kontribusi sama untuk generasi berikutnya.
Dimana
16
Gambar 4.19 Hubungan antara angka pembibitan yang efektif dan persilangan
Sumber. Tare (1986b)
Melayang dan
meningkat. Efek utama dari pergeseran genetik adalah hilangnya beberapa alel
dan fiksasi lain. Alel jarang mudah hilang, tetapi alel lebih umum juga bisa hilang
melalui pergeseran genetik.
Efek keseluruhan dari
persilangan dan juga kehilangan alel sebagai akibat dari pergeseran genetik.
Dengan demikian, reduksi
17
laut dari salmon adalah untuk mempertahankan lebih banyak keragaman genetik
yang memungkinkan.
Sekali penurunan dalam
dalam menurunkan masa
telah terjadi,
menjadi
=
Dimana
adalah
pembatasan dalam
adalah
keseluruhan
Sebuah hambatan telah berefek tahan lama pada genetika sebuah populasi
genetika . Nei et al (1975) menunjukkan bahwa hambatan mengurangi varians
genetik dan rata-rata heterozigositas, dan tergantung pada
18
pergeseran genetik dari semakin buruk; mereka tidak memperbaiki masalah yang
terjadi. Jadi, sangat penting untuk mengetahui
bahwa seleksi dapat membuat hambatan adalah jika ikan yang dipilih berasal dari
hanya sedikit famili. Ikan dari beberapa keluarga bisa menjadi lebih unggul
kepada yang lainnya tersebut baik dikarenakan VA, VD, V1, VG-E, atau VE,, jadi
ketika Anda memilih ikan, Anda mungkin mengurangi
pada generasi
sebelumnya jika hanya sedikit induk yang dihasilkan populasi yang dipilih.
Sementara kedua jenis hambatan mungkin sama-sama merusak, yang terakhir
adalah salah satu yang tak terlihat karena Anda mungkin tidak akan menyadari
bahwa Anda secara drastis mengurangi
dihitung
karena
dari
apa yang akan telah memiliki semua penetas membuat kontribusi yang sama.
Ketika ada produksi yang keturunannya tidak sama,
adalah
dan
19
sama, sehingga ketika hal ini terjadi, berarti ukuran famili dapat digantikan untuk
varians (Latter 1959).
Hilangnya sengaja varians genetik melalui pengurangan
dapat sangat
merusak. Varians genetik adalah bahan baku dengan kedua alam dan genetika
bekerja, dan kehilangan adalah merusak karena biasanya ireversibel. Hilangnya
varian
genetik
dapat
menurunkan
produktivitas,
meningkatkan
anomali
(Allendrof dan Ulter 1979; Allendrof dan Phelps 1980; Ryman dan Stahl 1980;
Tave dan Smitherman 1980; Salib dan Raja 1983; Stahl 1983; Taniguchi et al.
1983). Sebagai contoh, Teichert-Coddington (1983) tidak dapat meningkatkan
laju pertumbuhan di Auburn University (Pantai Gading) strain T. Nilotica dengan
seleksi. Ini mungkin karena penurunan
mungkin
telah
menghilangkan
sebagian
besar
untuk
meningkatkan
20
danau trout yang digunakan untuk persediaan Danau Michigan dan Ontario dapat
menghalangi pemulihan spesies itu. Rasmuson (1981), Ryman (1981), dan
Johansonn (1981) semua khawatir dan menyatakan bahwa praktek manajemen
induk yang mengurangi variasi genetik di persediaan pembiakkan Scandanavian
salmon yang digunakan untuk melengkapi produksi alami. Ryman (1981)
memperingatkan bahwa banyak program
sebesar mungkin
lel hanya 2 (kurang jika induk adalah terkait dan bawaan). Bahwa perkawinan
silang pada populasi dasar ini ini akan menghasilkan pada generasi pertama
adalah 25%, tetapi kehilangan banyak alel melalui pergeseran genetik bahkan
lebih merusak.
Berapakah besar Ne seharusnya , untuk mencegah perkawinan sedarah dan
pengendalian genetika ?. Kincaid merekomendasikan bahwa Ne minimal 200
(1976a) dan 500 (1979); Ryman dan Stahl (1989) merekomendasikan bahwa N e
minimal
60;
Organisasi
Makanan
dan
Pertanian
dari
U.N.
(FAO)
21
Manakah rekomendasi yang benar ? Sayangnya tidak ada satu nomor dari
manajer perusahaan penetasan dapat digunakan untuk mencegah pergeseran
genetika
atau
perkawinan
sedarah
dari
masalah
di
persediannya.
untuk
perbedaan
fenotip
dan
perbedaan
populasi.
22
F/generasi = 0.0033333/generasi
F=
0.0033333 =
(0.0033333)(2) =
Ne =
Ne = 150
Minimum konstan Nes yang memperoduksi F=5% dan F=10% setelah
jumlah generasi di tetapkan yang tercantum dalam tabel 4.10.
Harus seberapa besar Ne untuk mencegah pergeseran genetik? itu jauh
lebih sulit untuk mencegah pergeseran genetik daripada perkawinan sedarah yang
mencapai tingkatan yang menekan produktivitas, karena setiap perubahan
frekuensi gen sebagai akibat dari kesalahan sampling adalah pergeseran genetik.
Jika frekuensi akibat dari perubahan alel 0,500-0,499 sebagai kesalahan hasil
sampling, pergeseran genetik telah terjadi. tapi itu tidak penting, sebagai
hilangnya alel sehingga pertanyaan penting menjadi seberapa besar yang N harus
mencegah hilangnya alel langka (alel dengan frekuensi rendah) akan hilang
dibandingkan dengan frequecies tinggi. jawaban untuk quetion ini tergantung
pada dua keputusan yang Anda harus membuat (1) bagaimana berharga adalah
alel langka
Percakapan Obrolan Berakhir yaitu, bagaimana langka alel akan Anda
mencoba untuk menyimpan (misalnya, f = 0,1 atau 0,01 atau 0,000001); (2) apa
tingkat probabilitas yang diinginkan (misalnya, p = 0,05 berarti bahwa Anda
memiliki probabilitas 95% dari tabungan alel; p = 0,01 berarti bahwa Anda
memiliki probabilitas 99% dari tabungan alel).
Tabel 4.10 nomor pemuliaan yang efektif (N,) yang dibutuhkan untuk
menghasilkan F = 5% dan F = 10% setelah nomor-nomor tertentu generasi
Nomor Generasi
Nc
23
F= 5%
F = 10%
10
20
10
30
15
40
20
50
25
60
30
70
35
80
40
90
45
10
100
50
20
200
100
30
300
150
40
400
200
50
500
250
60
600
300
70
700
350
80
800
400
90
900
450
100
1000
500
Jika Anda ingin menyimpan salah satu alel paling langka (f = 0,000001)
dan Anda ingin jaminan 100%, Anda akan memerlukan sebuah N, begitu besar
sehingga tidak akan pernah cocok di hatchery a. akibatnya, kompromi harus
dibuat antara apa yang ideal dan apa yang akan menimbulkan masalah. N yang
Anda butuhkan dapat ditentukan dengan menghitung jumlah ikan yang diperlukan
untuk memastikan bahwa alel q, pada frekuensi tertentu, hadir pada probabilitas
yang diberikan. yang probabillity (p) dari tidak menjaga sebuah alel dalam sampel
acak adalah
p = (1,0-q)2Ne
Di mana p adalah probabilitas kehilangan q alel dalam satu sampel (dari
generaion atau pada salah satu transfer induk dari satu stasiun ke yang lain) dan q
24
adalah frekuensi alel. eksponen adalah 2N, karena ikan yang diploid dan memiliki
2 alel per lokus. Tabel 4.11 menunjukkan probalilites kehilangan alel untuk
berbagai N s pada berbagai frekuensi gen. misalnya, bahwa informasi dalam tabel
4.11 menunjukkan bahwa Anda memerlukan N, 150 untuk menghasilkan ap =
0,04904 untuk alel yang f = 0,01 (probabilitas 4,9% dari kehilangan alel).
probabilitas yang tercantum dalam tabel 4.11 adalah probabilitas kehilangan alel
melalui pergeseran genetik hanya satu generasi atau generasi tunggal atau transfer
ke penetasan lain produk dari probabilitas untuk setiap generasi atau transfer.
misalnya jika Anda mempertahankan N konstan, dari 150 untuk 10 generasi,
probabilitas kehilangan sebuah alel yang f = 0,01 setelah 10 generasi dihitung
sebagai berikut
Langkah 1. menghitung probabilitas kehilangan alel dalam satu generasi
menggunakan Persamaan. (4.16)
p = (1,0-4)
p = (1,0-0,01)
p = 0,04904
Langkah 2. menghitung probabilitas 0f menjaga allela dalam satu generasi.
untuk menghitung probabilitas menjaga allela itu, kurangi kemungkinan
kehilangan allela (p) from1.0;
probabilitas menjaga allela = 1,0-0,04904
probabilitas menjaga allela = 0,95096
Langkah 3. menghitung probabilitas menjaga allela setelah 10 generasi itu
adalah produk dari probabilitas menjaga
Tabel 4.11 probabilitas kehilangan alel melalui pergeseran genetik selama delapan
frekuensi allelia di berbagai Nomor pemuliaan yang efektif (Ne)a
Frekuensi Alel
Ne
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.05
0.01
0.001
0.06250
0.12960
0.24010
0.40960
0.65610
0.81451
0.96060
0.99601
0.01562
0.04666
0.11765
0.26214
0.53144
0.73509
0.94148
0.99402
0.00391
0.01680
0.05765
0.16778
0.43047
0.66342
0.92274
0.99203
0.00098
0.00605
0.02825
0.10737
0.34868
0.59874
0.90438
0.99004
0.00024
0.00218
0.01384
0.06872
0.28243
0.54036
0.88638
0.98807
0.00006
0.00078
0.00678
0.04398
0.22877
0.48768
0.86875
0.98609
25
0.00002
0.00028
0.00332
0.02815
0.18530
0.44013
0.85146
0.98412
-6
0.00010
0.00163
0.01801
0.15009
0.39721
0.83451
0.98215
-6
0.00004
0.00080
0.01153
0.12158
0.35849
0.81791
0.98019
-7
0.00005
0.00193
0.05233
0.23783
0.75472
0.97237
15
0.00002
0.00124
0.04239
0.21464
0.73970
0.97943
20
-7
0.00013
0.01478
0.12851
0.66897
0.96077
25
0.00001
0.00515
0.07694
0.60501
0.95121
30
-6
0.00180
0.04607
0.54716
0.94174
-6
0.00146
0.04158
0.53627
0.93985
35
0.00063
0.02758
0.49484
0.93236
40
0.00022
0.01652
0.44752
0.92308
45
0.00008
0.00989
0.40473
0.91389
50
0.00003
0.00592
0.36603
0.90479
55
-6
0.00354
0.33103
0.89578
-6
0.00212
0.29938
0.88687
-7
0.00115
0.26537
0.87628
70
0.00076
0.24487
0.86930
73
0.00046
0.22145
0.86064
80
0.00027
0.22028
0.85208
85
0.00016
0.18113
0.84359
90
0.00010
0.16381
0.83520
95
0.00006
0.14814
0.82688
100
0.00004
0.13398
0.81865
125
-6
0.08106
0.77870
-6
0.06630
0.76328
150
0.04904
0.74071
175
0.02967
0.70456
200
0.01795
0.67019
225
0.01086
0.63748
230
0.00982
0.63114
250
0.00657
0.60638
275
0.00398
0.57679
300
0.00240
0.54865
325
0.00146
0.52188
350
0.00088
0.49641
375
0.00053
0.47219
400
0.00032
0.44925
425
0.00019
0.42723
450
0.00012
0.40639
475
0.00007
0.38656
500
0.00004
0.36770
10
14
31
60
66
135
4 x 10
1 x 10
6 x 10
6 x 10
2 x 10
1 x 10
9 x 10
3 x 10
9 x 10
3 x 10
1 x 10
26
1 x 10-6
685
0.25393
1498
0.04991
2302
0.00999
6880
1 x 10-6
probabilitas ini adalah probabilitas kehilangan sebuah alel untuk satu generasi.
alel untuk setiap generasi: probabilitas menjaga alel = (0,95096)
probabilitas menjaga alel = 0,60481
Langkah 4. menghitung probabilitas kehilangan allela (p) setelah 10
generasi. caculate probabilitas menjaga allela dari 1,0:
p = 1,0-,60481
p = 0,39519
Sehingga jika Anda mempertahankan N 150 / generasi selama 10 generasi
Anda memiliki probabilitas 60,5% dari menjaga alel yang f = 0,01 setelah 10
generasi, walaupun memiliki probabilitas 95% dari menjaga alel dalam setiap
generasi.
Jika Anda memiliki populasi berfluktuasi, probabilitas keseluruhan
menjaga alel adalah, sekali lagi, produk dari probabilitas untuk setiap contoh
generation.for, apa pobability untuk setiap generasi. misalnya, apa adalah
probabilitas menjaga alel yang f = 0,01 setelah 10 generasi dengan Ns / generasi
berikut ?
`N,s : 230, 100, 200, 50, 30, 200,10, 20,25,230
Langkah 1. menghitung probabilitas kehilangan alel (P) dan probabilitas
menjaga alel yang f = 0,01 untuk setiap generasi:
Ne
Kemungkinan
mempertahankan alel
1,0
230
2(230)
0,00982
0,99018
100
2(100)
0,13398
0,86602
200
2(200)
0,01795
0,98205
50
2(50)
0,36603
0,63397
30
2(30)
0,54716
0,45284
27
200
2(200)
0,01795
0,98205
10
2(10)
0,81791
0,18209
20
2(20)
0,66897
0,33103
25
2(25)
0,60501
0,39499
230
2(230)
0,00982
0,99018
), dan
Kemungkinan
mempertahankan alel
1,0
28
10
2(10)
= 0,81791
0,18209
230
2(230)
= 0,00982
0,99018
29
ikan. di samping itu, alel yang paling langka mungkin hilang selama Proses
domestikasi, dalam hal frekuensi akan meningkat secara dramatis. tapi
rekomendasi Tave (1986) mungkin lebih tepat untuk program permainan ikan dan
laut peternakan, serta bagi mereka yang mempertahankan garis acuan standar,
karena tujuan utama dari program ini adalah genetika konservasi, untuk
berkomunikasi dengan perbedaan genetik Anda harus menyimpan banyak alel
secara praktis. Dalam program tersebut lebih baik untuk berbuat salah pada sisi
konservatif dan aman.
Bagian kedua dari informasi yang diperlukan adalah kemungkinan ( ) yang ingin
Anda gunakan (kemungkinan kehilangan alel). Dalam biologi, dua kemungkinan
umumnya digunakan dan diterima:
bahwa ada kemungkinan 5 dan 1% dari kehilangan alel dan kemungkinan 95 dan
99% dari mempertahankan alel masing-masing.
Bagian ketiga dari informasi yang diperlukan adalah jumlah generasi yang
akan dimasukkan ke dalam program pemuliaan sebelum
alel) setelah
mempertahankan
alel
30
P = 0.0010045
Langkah 3 . Menghitung tingkat Ne yang diperlukan untuk memproduksi P
= 0.0010045 dengan menggunakan Eq. ( 4.16 ):
P
0.0010045
=
=
2Ne = 686.867
Ne =
Ne = 343.43
Ne dibulatkan menjadi 344
Dalam contoh sebelumnya, anda perlu sebuah konstanta Ne dari
344/generasi untuk menghasilkan P = 0.01 (kemungkinan dari 1 % kehilangan
alel dan beberapa 99 % menjaga alel) setelah 10 generasi untuk sebuah alel yang
= 0.01. Konstan Nes dibutuhkan untuk menghasilkan P = 0.05 dan 0.01 untuk alel
yang = 0.05 atau 0.01 setelah berbagai jumlah generasi yang tercantum dalam
tabel 4.12 .
Seperti halnya perkawinan sedarah , tidak ada universal Ne yang dapat
direkomendasikan untuk setiap ikan program pengembangbiakan. Nes yang
tercantum dalam tabel 4.12 harus digunakan hanya sebagai pedoman. Mereka
bukan nilai mutlak. Kebanyakan makanan ikan pembudidaya harus menjaga
konstan Nes diantara 68 dan 90. Sebuah konstanta Ne= 68 sudah cukup untuk
pekerjaan jangka pendek ( 10 generasi), karena Ne akan menghasilkan P= 0.01
untuk sebuah alel yang = 0.05 setelah 10 generasi. Konstan Ne = 90 harus cukup
untuk long-term bekerja ( 10 generasi , karena itu Ne akan menghasilkan P =
0.01 untuk sebuah alel yang = 0.05 setelah 100 generasi.
31
Tabel 4.12 efektif berkembang biak per (Ne) yang diperlukan untuk memproduksi
P = 0.01 dan 0.05 setelah berbagai nomor generasi untuk alel = 0.05 atau 0.01.
No. generasi
= 0.05
= 0.01
P = 0.05
P = 0.01
P = 0.05
P = 0.01
30
45
150
230
45
61
229
309
10
52
68
263
344
15
56
72
283
364
20
59
75
297
378
25
61
77
308
390
30
63
78
318
399
35
64
80
325
406
40
65
81
332
413
45
67
82
338
419
50
68
83
343
424
75
72
87
363
444
100
74
90
377
458
32
33
Nes yang telah dianjurkan untuk mencegah perkawinan sedarah mencapai tingkat
produktivitas yang menekan dan untuk mencegah genetik melayang dari
kehilangan dapat dikatakan pedoman; mereka tidak akan dianggap sebagai injil.
Nes yang disampaikan didasarkan atas asumsi yang dijelaskan di bagian ini. Kunci
aspek bagian ini adalah prosedur yang digunakan untuk menghasilkan Nes. Jika
anda tahu bagaimana menggunakan prosedur, anda dapat menghasilkan Nes atas
tujuan anda dan anda asumsi tentang apa yang diinginkan.
Apa yang harus dilakukan jika Ne dari populasi tetes pembudidayaan (atau
catatan menunjukkan bahwa itu berkurang sebelumnya) dan mulai produktivitas
lebih rendah? Satu satunya cara untuk memperbaiki seperti masalahnya adalah
untuk memperoleh induk baru. Jika ini dilakukan, memastikan bahwa kamu
mempunyai induk yang tidak melewati hambatan. Namun sesederhana seperti ini
adalah resep, hal ini sering sulit obat untuk menelan. Banyak pengelola
pembudidayaan benci ide membawa induk baru karena mereka takut impor yang
penyakit baru lebih dari mereka takut kepada masalah genetik. Penyakit yang
terlihat dan mudah dipahami, tetapi genetik melayang tidak terlihat. Selain itu,
tambak-tambak yang menyebarkan terancam atau spesies langka sering tak bisa
mengimpor induk baru karena mereka tidak tersedia.
Ketika impor induk baru tidak menunjang, beberapa opsi dapat digunakan
untuk mencegah perkawinan sedarah dan genetik melayang semakin parah. Kalau
opsi pertama adalah untuk meningkatkan Ne sebanyak mungkin; semakin besar
pula Ne lebih baik. Yang biasa hambatan ini adalah fisik keterbatasan ruang pada
pemerintah tambak-tambak dan anggaran. Kebanyakan tambak-tambak cenderung
bertelur seperti banyak ikan saat dimungkinkan, sehingga kadangkala sulit untuk
meningkatkan Ne cara ini.
Kedua adalah pendekatan untuk bertelur aqual yang lebih sex rasio,
memberikan kisaran 50: 50. Efek miring sex rasio di perkawinan sedarah dapat
ditunjukkan oleh hasil tersebut :
F=
34
Ketika berkembang biak populasinya sedang kecil, seks rasio miring bisa
lebih rendah Ne dan meningkatkan perkawinan sedarah secara dramatis (gambar
.4.18). Contoh berikut menunjukkan kenyataan ini:
Populasi 1: 25 betina dan 25 jantan
F=
F = 1% generasi
Populasi 2: 250 betina dan 10 jantan
F=
F = 1,3 % generasi
Populasi 2 memiliki lebih dari 5 kali banyak peternakan individu, tetapi
Ne populasi 1 adalah 50 sementara Ne populasi 2 adalah dlm hati 38,5. sebagai
hasilnya, perkawinan sedarah yang dihasilkan oleh penduduk 2 adalah 30% lebih
besar karena rasio jenis kelamin miring. Tabel 4.13 memberikan F diproduksi
dalam satu generasi dengan berbagai kombinasi dari laki-laki anf perempuan.
Sering kali ada godaan besar untuk menggunakan rasio seks miring karena
produksi fingerling dioptimalkan dalam hal broodfish paling sedikit diperlukan
untuk mencapai kuota produksi fingerling. Bondari (1983b) menunjukkan bahwa
petani lele yang menggunakan teknik pemijahan kolam terbuka dapat condong
rasio jenis kelamin ikan lele broodfish hingga 4 betina: 1 jantan dan tidak
mempengaruhi menggoreng produksi. Produksi ini, namun masalah genetik yang
ada hanya akan bertambah buruk.
Sebagai contoh, jika seorang petani lele membutuhkan 50 telur massa,
perkawinan sedarah yang dihasilkan oleh rasio dua seks
1:1 sex ratio
50 : 50
F=
F = 0.5 % / generation
4 : 1 sex ratio
50 : 12.5 or 13
F=
F = 1.21 % / generation
35
Tabel 4.13
Jika ada lebih banyak perempuan, penyebut adalah 3 () + () jika ada lebih
laki-laki, penyebut adalah () + 3 (). Jumlah peternakan efektif peningkatan bila
Anda menggunakan kawin keturunan baik, karena Anda artifisial meningkatkan
variasi genetik dengan memastikan bahwa setiap brooder diwakili pada generasi
berikutnya.
Satu satunya kelemahan untuk keturunan perkawinan adalah bahwa anda
harus mampu mengidentifikasi individu ikan .Meskipun beberapa sistem
menandai telah dirancang (Anon. 1956; Clemens and Sneed 1959; Moav et al.
36
1960A, 1960B; Groves and Novotny 1965; Monan 1966; Volz and Wheeler 1966;
Everest and Edmundson 1967; Fujihara and 1975; Rinne 1976; Joyce and ElIbiary 1977; Welch and Mills 1981), kebanyakan tambak tambak tidak bisa untuk
menandai ikan atau untuk memisahkan famiies sampai mereka dapat ditandai .
Ketika pengembangbiakan kependudukan tidak dapat diganti atau
meningkat dalam ukuran , satu-satunya cara untuk meningkatkan produktivitas
adalah baik untuk mengubah sex rasio atau untuk beralih ke perkawinan
keturunan .Manfaat diproduksi oleh perubahan sex rasio atau dalam program
pengembangbiakan dapat diukur sebagai efektif efisiensi penduduk berkembang
biak. :
Nb =
di mana Nb adalah efektif berkembang biak efisiensi dan n adalah ukuran
populasi.
Dalam kendala tetap ukuran populasi n, nb memungkinkan anda untuk
menentukan
effeciency
bahwa
sesungguhnya
sex
rasio
atau
program
37
Gambar 4.20
Efisiensi pemuliaan yang efektif juga dapat menginformasikan manajer
pembenihan bahwa ia melakukan pekerjaan yang baik dalam keterbatasan
pembenihan nya. Sebagai contoh, jika kawin acak digunakan, rasio jenis kelamin
55:45 memiliki Nb dari 99%, sehingga beralih ke rasio 50:50 seks untuk
mencapai Nb dari 100% mungkin tidak berharga. The kawin parabola acak
digambarkan dalam Gambar. 4.20 menunjukkan bahwa perubahan dalam rasio
jenis kelamin yang lebih miring dari 60:40 akan menghasilkan perbaikan yang
lebih kecil.
Pemuliaan yang efektif juga memberikan sepotong informasi tambahan
yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Efisiensi pemuliaan
yang efektif mengkuantifikasi efek yang diusulkan perubahan rasio jenis kelamin
akan memiliki produksi fingerling. Indeks mengkuantifikasi berapa banyak
perempuan yang lebih sedikit akan melahirkan, sehingga sangat posible untuk
38
menghitung berapa banyak bibit yang lebih sedikit akan diproduksi. Jika
penurunan ini diterima, maka chage diusulkan dalam rasio jenis kelamin akan
menurunkan produksi fingerling ke tingkat yang tidak dapat diterima, baik
perubahan rasio jenis kelamin dapat moderat rata berat badan perempuan dapat
ditingkatkan sehingga jumlah yang sama telur akan diproduksi. Dengan demikian,
Anda berdua bisa memuaskan kuota produksi fingerling dan juga meningkatkan
genetika populasi.
Gambar 4.20 juga menunjukkan keuntungan dari pengeluaran usaha ekstra
yang terlibat dalam beralih ke silsilah kawin. Rasio 79:21 seks dengan kawin
keturunan baik memiliki Nb besar daripada rasio 50:50 seks dengan kawin acak,
dalam kendala dari ukuran populasi tetap: 102% vs 100%. Dengan demikian,
dalam kendala dari ukuran populasi tetap, penggunaan silsilah kawin dapat
menghasilkan Nb yang lebih besar yang mungkin dapat diproduksi oleh
perkawinan acak. Anda bahkan dapat menghasilkan Nb dari 200% dengan kawin
keturunan baik (50:50 rasio jenis kelamin).
Ingatlah, semua yang penyesuaian rasio jenis kelamin dan program
pemuliaan melakukan i mencegah perkawinan sedarah dan pergeseran genetik
dari semakin buruk. Mereka tidak merekonstruksi gen yang rusak. Jika Anda
memastikan bahwa youre Ne tidak melalui constinctions atau kemacetan,
penyesuaian ini dalam manajemen induk akan membantu menjaga masalah
genetik di cek. Satu-satunya obat untuk masalah yang disebabkan oleh
penyempitan atau hambatan adalah untuk memperoleh induk baru dan baik
menggantikan populasi atau menyeberang dengan indukan baru.
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
iii
DAFTAR PUSTAKA
Tave, Douglas, 1986. Genetics for Fish Hatchery Managers, ACI Publishing
Company, Inc. West Port. Conecticut.