You are on page 1of 10

5.

Lingkungan
a. Organisasi dan tanggung jawab kegiatan pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan lingkungan hidup di PT. Indofood Sukses Makmur
Divisi Noodle cabang Semarang berada dibawah penanganan P2K3,
selain itu Pimpinan perusahaan melalui pengurus P2K3 bertanggung
jawab dalam :
1) Mengintegrasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
semua bidang tempat kerja, melalui proses peningkatan secara
terus menerus.
2) Meningkatkan komunikasi mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja sebagai bagian yang normal dari segala aspek bidang kerja.
3) Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan dan mengawasi
program Keselamtan dan kesehatan kerja.
4) Mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menyediakan
dan mempertahankan tempat kerja yang selamat, sehat dan aman
terbebas dari pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja.
Keanggotaan P2K3 tersebut terdiri dari unsur organisasi
pekerja dan pengusaha manajemen. Adapun struktur organisasi
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di
PT.Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle cabang Semarang
adalah :
Ketua
Pimpinan perusahaan

Sekretaris
Factory Manajer

Anggota
Perwakilan dari tenaga kerja

P2K3 di PT. Indofood Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang


Semarang, mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan
baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau manajemen
mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan
ditempat kerja.
b. Pengelolaan Limbah
PT Indofood divisi noodle Semarang merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang industri makanan ringan yang dalam setiap proses
kerjanya tidak lepas dari berbagai proses yang menggunakan bahanbahan produksi yang dapat menimbulkan limbah. Limbah yang
dihasilkan dalam proses produksi di PT Indofood divisi noodle
Semarang ada 3 macam yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah
gas.
1) Limbah cair
a) Sumber Limbah Cair
(a) Limbah cair produksi
(b) Limbah cair Laboratorium
(c) Limbah Boiler
(d) Limbah kantin dan toilet
b) Pengolahan limbah cair
Alur proses pengolahan limbah cair meliputi proses primer
dan proses sekunder. Proses primer meliputi trapping dan
ekualisasi, sedangkan proses sekunder meliputi proses
anaerob,

aerasi,

sedimentasi,

bak

control,

sedimentasi, klorinasi, dan penampungan.

koagulasi,

Diagram alir proses pengolahan limbah cair di PT. Indofood


Sukses Makmur Tbk dapat dilihat pada gambar diatas, dengan
tahapan proses sebagai berikut:
(a) Bak Trepping
Bak yang digunakan untuk memisahkan antara limbah
padat

yang

terikat

selama

limbah

mengalir, limbah

mengapung dan limbah cair sendiri.


(b) Bak Ekualisasi
Merupakan penampungan sementara untuk mengatur PH,
suhu, dan polutan sehingga polutan dan limbah yang diproses
relatif pada kondisi stabil dari waktuke waktu. Dengan
perlakuan ini diharapkan limbah pada kondisi PH 7-8 dengan
suhu 500 C. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kelangsungan kehidupan bakteri yang ada dalam lumpur aktif
di bak UASB.
(c) Bak UASB (Upflow Anaerobic Sludge Blanket)
Pada bak UASB limbah cair dari bak ekualisasi akan
didegradasi

dan

diolah

dengan

kapasitas

180

m3

menggunakan lumpur aktif. Mikro bakteri pada lumpur aktif


akan mati bila PH limbah tidak netral dan air akan menjadi
hitam.
(d) Bak Aerasi
Pada bak aerasi tahapan prosesnya bertujuan untuk
mendegradasi sisa polutan secara aerob, sehingga diharapkan
dapat menurunkan Biochemical Oksigen Demand (BOD) dan
Chemical Oksigen Demand (COD) sebanyak

20-

30%,melalui oksigen injector (aerator), oksigen dari udara


bebas dimasukkan kedalam air yang berada di bak aerasi.
(e) Bak Sedimentasi
Bertujuan untuk mengendapkan padatan tersuspensi yang
ikut dalam proses aerasi dengan cara didiamkan setelah
bening

kemudian

masuk

ke

bak

kontrol.

Proses

pengendapannya tanpa bahan kimia tetapi karena gravitasi.

Lumpur endapanya kemudian kembali ke bak aerasi sebagai


sludge.
(f) Bak Kontrol
Pada bak kontrol air di uji apakah sudah memenuhi syarat
untuk kehidupan atau tidak dengan cara pemeliharaan ikan
didalamnya, selain itu airnya juga dimanfaatkan untuk
menyirami tanaman yang ada di lingkungan pabrik.
(g) Bak Sedimentasi dan Koagulasi
Pada bak ini berfungsi untuk menggumpalkan padatan
tersuspensi (suspendedsolid) dengan bantuan aluminium
sulfat atau tawas yang disebut juga filteraluminium. Molekul
ini sangat kecil tetapi berkumpul membentuk gumpalan
yanglebih besar dan mempunyai sifat seperti sponge.
Kemudian partikel-partikel yang tersuspensi menempel pada
sponge tersebut sehingga gumpalan akan menjadi besar dan
mengendap, sehingga akan dihasilkan gumpalan atau
endapan dan airjernih. Endapanya tersebut kemudian
dikembalikan ke bak trapping, sedangkanairnya diproses
chlorinasi.
(h) Bak Chlorinasi
Pada bak chlorinasi digunakan kaporit untuk membunuh
mikroba (lumut) yang mungkin terdapat pada air limbah.
Jumlah kaporit yang ditambahkan adalah 200 ppm dengan
cara mencampurkannya bersamaan dengan aliran air dari bak
sedimentasi dan koagulasi ke bak chlorinasi.
(i) Bak penyaringan dan Aerosorb
Pada bak ini sisa-sisa endapan yang masih ikut ke dalam
air telah di klorinasi disaring dengan sand filter (tanki yang
diisi dengan pasir dan penyaring dengankapasitas 1 m3 air)
kemudian airnya dimasukkan dalam tanki organosorb (tanki
yang berisi pasir dan arang aktif) untuk menghilangkan bau
yang tidak diinginkan. Hasil akhir proses keseluruhan tadi
ditampung dalam bak penampung.

Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih


terikat dalam airyang telah diklorinasi disaring dengan
menggunakan sand filter danTrapping. Guna memastikan
agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang
telah

dipersyaratkan,

maka

seluruh

pabrik

Indofood

dilengkapi dengan dengan fasilitas pengolahan limbah. Atas


kontribusinya dalam pengelolaan limbah yang ramah
lingkungan, Perseroan telah mendapatkan penghargaan dari
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
maupun pusat sebagai perusahaan dengan predikat baik.
Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik
berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti tepung
terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan
mineral) dan minyak kelapa yang mengandung asam lemak
diantaranya laurat, palmitat, dan oleat. Untuk mengatasi
permasalahan limbah PT. Indofood telah menerapkan sistem
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Ada beberapa
parameter yang harus disesuaikan dengan standar yang telah
ditentukan oleh pemerintah diantaranya pH, TSS, BOD,
COD, Minyak Lemak. Peraturan pemerintah yang digunakan
sebagai standar oleh PT. Indofood yaitu Kepmen LH No.51
Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Industri dan Perda Prop. Jateng No.5 Tahun 2012 Industri
Makanan Spesifik. Tindakan evaluasi sangat penting
dilakukan untuk mengetahui apakah limbah yang dibuang
kelingkungan sudah sesuai dengan baku mutu atau belum.
Selain itu juga perlu dilakukan perhitungan efisiensi
penurunan paramter baku mutu limbah untuk mengetahui
kinerja IPAL PT. Indofood.

Gambar diatas berisi monitoring kinerja IPAL atau kualitas


air limbah yang dihaislkan oleh PT Indofood divisi noodle
Semarang. Data monitoring limbah dilakukan selain pihak
internal melalui petugas ipal juga oleh pihak eksternal.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa :
a) Kadar COD berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 35,71
mg/lt
b) Kadar BOD berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 3,894
mg/lt
c) Kadar TSS berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 19
mg/lt
d) PH berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 7,2
e) Kadar minyak berdasarkan pemeriksaan bulanan sebesar 0,10
mg/lt
2) Limbah udara
Limbah gas di PT Indofood divisi noodle Semarang
dihasilkan dari proses pembakaran batu bara. Pemantauan asap
dilakukan setiap hari, pembuangan dikelola oleh pihak luar.
3) Limbah padat (sampah)
a) Sumber Limbah
(1) Ceceran adonan mie dan produk kadaluarsa : mie gagal
produksi, mie basah, mie hancur pecah dan mie hancur

halus, yang berasal dari pembentukan mie, pengukusan


mie, dan saat penggorengan mie.
(2) Bekas kemasan bahan baku, bahan penolong, dan
kemasan rusak :plastik, karton, kantong tepung, bobin,
kertas dari gudang Raw
Material,gudang Finished Good, dan mesin pengemas.
(3) Limbah padat domestik : karton dan sampah yang berasal
darikantor dan kantin.
b) Pengelolaan Limbah Padat
Pengelolaan limbah padat dengan cara didaur ulang atau
dengan dibakar di areap pembakaran sampah milik PT
Indofood divisi noodle Semarang di Jl. Tambak Aji No. V.
c. Program lingkungan hidup
PT. Indofood terus melanjutkan program tanggung jawab sosial
(Corporate Social Responsibility atau "CSR") yang merefleksikan misi
Perseroan

yakni

"Memberikan

kontribusi

bagi

kesejahteraan

masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan". Landasan tujuan


yang digunakan dalam melaksanakan program CSR Perseroan adalah:
Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian
dituangkan ke dalam lima pilar CSR yaitu Pembangunan Sumber Daya
Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan
Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas
Kemanusiaan. Salah satu programnya yaitu :
1) Menjaga Kelestarian Lingkungan
(a) Fasilitas Pengolahan Limbah. Untuk memastikan agar limbah
yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan,
maka seluruh pabrik Indofood dilengkapi fasilitas pengolahan
limbah.
(b) Melakukan kegiatan kampanye lingkungan kepada anak anak
bertepatan dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional,
yaitu berupa penanaman pohon sebanyak 8.130, yang terdiri
dari berbagai macam pohon.
(c) Indofood juga berpartisipasi dalam program revitalisasi fungsi
sungai di sekitar wilayah perkebunan di Sumatra yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai serta


mencegah terjadinya banjir.
2) Kepedulian Indofood di bidang pendidikan diwujudkan dalam
berbagai program pendidikan baik formal maupun non formal.
(a) BISMA ( Beasiswa Indofood Sukses Makmur ), menyediakan
dana pendidikan bagi siswa siswi terbaik di tingkat Sekolah
Dasar hingga Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pada
Tahun 2010. Perseroan memberikan beasiswa kepada lebih
dari 1.780 anak karyawan. Di samping itu Perseroan juga
memberikan beasiswa kepada 161 mahasiswa dari 7 Perguruan
Tinggi Negeri di Indonesia melalui kerjasama dengan Yayasan
Salemba Empat. Para penerima beasiswa juga dibekali dengan
berbagai pelatihan melalui kegiatan BISMA Leadership Camp
untuk meningkatkan ketrampilan mereka.
(b) Indofood Riset Nugraha adalah program bantuan dana
penelitian bagi kalangan akademisi dalam rangka mendorong
lahirnya riset riset unggulan bagi kepentingan masyarakat,
khususnya dalam upaya penganekaragaman dan peningkatan
ketahanan pangan nasional. Pada tahun 2010, program yang
dimulai sejak tahun 1998, ini menerima penghargaan Asia
Responsible Entrepreneurship Awards 2010 dan Enterpirse
Asia.

Penghargaan

ini

merupakan

wujud

pengakuan

internasional kepada Perseroan atas programnya yang dinilai


memberikan dampak positif dalam hal investasi sumber daya
manusia.
3) Pembangunan

infrastruktur

berupa

pembangunan

jaringan

drainase, pengaspalan jalan, perbaikan jembatan dan pendirian


rumah ibadah di lingkungan fasilitas produksi dan perkebunan
Indofood di seluruh Indonesia. Sarana sanitasi juga dibangun untuk
mendukung program kesehatan masyarakat.
4) Perseroan juga berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai
kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan
pendidikan dan peringatan hari besar keagamaan.

5) Peningkatan Nilai Ekonomi Indofood terus membangun hubungan


jangka panjang yang saling menguntungkan dengan para
stakeholders, dalam hal ini para mitra usaha yang terdiri dari
petani, peternak dan pengusaha UKM, untuk memberi manfaat
ekonomi secara berkelanjutan, beberapa kegiatan yang dilakukan
antara lain pelatihan kewirausahaan dan pembuatan makanan
berbahan dasar tepung terigu kepada para istri petani kentang di
Pangalengan dan Garut, Propinsi Jawa Barat dan di Sembalun,
Propinsi Nusa Tenggara Barat serta para istri penderes gula kelapa
di

Banyuwangi,

Propinsi

Jawa

Timur.

Indofood

terus

mengembangkan manfaat sebanyak 36.513 mitra UKM pemegang


kartu Bogasari Mitra Card. Manfaat yang diberikan berupa
program pelatihan, dukungan promosi dan bantuan fasilitas kredit
perbankan serta berbagai asuransi, seperti asuransi perbankan,
kesehatan

dan

kecelakaan.

Pada

tahun

2010,

Perseroan

memberikan penghargaan Bogasari SME Awards 2010 kepaada 9


mitra UKM di wilayah Jawa Timur. Penerima Bogasari SME
Awards 2010 merupakan hasil seleksi dari seluruh mitra binaan
Bogasari yang berada di wilayah Jawa Timur yang berjumlah 5.134
anggota.
d. Penghargaan dan sertifikasi hasil pengelolaan lingkungan
Selain menerapkan SML (sistem manajemen lingkungan) PT
Indofood divisi noodle Semarang juga menerapkan beberapa ISO.
ISO adalah standar yang digunakan untuk system manajemen mutu
perusahaan. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food
Seasoning menggunakan beberapa ISO untuk standar acuannya, yaitu:
a) SNI ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen MutuPersyaratan
b) SNI ISO 17025:2008 tentang Persyaratan Umum Kompetensi
Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi

c)

SNI ISO 14001:2005 tentang Sistem Manajemen LingkunganPersyaratan dan Panduan Penggunaan

d) SNI ISO 19011:2005 tentang Panduan Audit Sistem Manajemen


Mutu dan/atau Lingkungan
e) ISO 22000:2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan PanganPersyaratan untuk Organisasi dalam Rantai Pangan
Untuk Peringkat PROPER padatahun 2010-2011 PT.
Indofood SuksesMakmur Tbk mendapatkan PROPER Biru seperti
gambar dibawah ini :

You might also like