Bangkit,
Tinggalkan Alam Liberal Ini,
Bersatu,
Tegakkan Trisakti,
Menuju Indonesia Yang Adil Makmur!
Dengan sumber daya alam serta jumlah penduduk
yang besar, Indonesia mestinya menjadi negara kuat,
maju dan makmur. Namun kekayaan alam yang
berlimpah ruah tersebut belum dikelola sepenuhnya
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan
karena kemampuan sumber daya manusianya,
tetapi akibat dari para Pemimpin negara yang tidak
memiliki kepercayaan serta keberanian dalam
bergotong royong membangun Indonesia yang
berdaulat, mandiri serta berkepribadian, dengan
kekuatan sendiri, dengan kemampuan serta daya
upaya dari dalam bangsa sendiri, sehinggga selalu
menempatkan modal asing menjadi sandaran utama
dalam membangun bangsa.
Akibat dari hilangnya kepercayaan diri tersebut,
menjadikan kemerdekaan yang merupakan
jembatan emas bagi bangsa Indonesia menuju
masyarakat yang adil makmur, yang sudah
diperjuangkan serta dipertahankan dengan begitu
banyak pengorbanan, akhirnya roboh, dihantam
dasyatnya gelombang imperialisme yang kembali
menjajah bangsa Indonesia.
Sejak Bung Karno dijatuhkan dari kekuasaan,
imperialisme dengan wajah barunya, telah
2
Sekilas Tentang
Partai Rakyat Demokratik
Pengantar
Partai Rakyat Demokratik (PRD) adalah
partai politik berazaskan Pancasila. Partai ini
berkomitmen kuat untuk memperjuangkan
Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari
di lapangan ekonomi, dan berkepribadian secara
budaya sebagai jalan menuju masyarakat Adil dan
Makmur.
Sejarah Singkat
Cikal bakal PRD bermula saat pembentukan
Persatuan Rakyat Demokratik tanggal 2 Mei
1994. Ini adalah organisasi payung yang menaungi
berbagai organisasi rakyat dan mahasiswa yang
mulai menentang kediktatoran Orde Baru (Orba).
Pada 15 April 1996, Persatuan Rakyat Demokratik
menjadi partai politik, dengan nama: Partai Rakyat
Demokratik (PRD). Tidak lama kemudian, pada
22 Juli 1996, PRD mendeklarasikan diri secara
terbuka di hadapan rakyat Indonesia. Hari itu juga
PRD meluncurkan Manifesto Politik-nya.
Saat itu, untuk mendobrak politik otoriter
Orba, PRD mengusung dua tuntutan pokok,
yaitu pencabutan 5 paket UU politik 1985
dan pencabutan Dwi Fungsi ABRI. PRD juga
mengkritik pendekatan ekonomi Orba yang
sangat menghamba pada kapitalisme global atau
imperialisme.
10
11
12
Ideologi
Pada awal berdirinya, PRD mengambil azas SosialDemokrasi Kerakyatan (Sosdemkra). Dengan
ini, PRD mencita-citakan sebuah bangunan
masyarakat yang demokratis dan berkeadilan
sosial.
Pada tahun 2010, melalui kongresnya yang ke-7,
PRD mengganti azas Sosdemkra dengan Pancasila.
Bagi PRD, Pancasila lebih luas dari Sosdemkra.
Sosdemkra hanyalah dua sila dari Pancasila, yaitu
sila keempat (demokrasi/mufakat) dan sila kelima
(keadilan sosial). Sedangkan Pancasila mencakup
lima nilai besar, yakni: Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kebangsaan/Nasionalisme, Perikemanusiaan,
Demokrasi/Mufakat, dan Keadilan Sosial.
Slogan Perjuangan
Slogan PRD adalah: Pancasila Dasarnya,
Trisakti Jalannya, Republik Indonesia Keempat;
Masyarakat Adil-Makmur Tujuannya!
13
14
Anggaran Dasar
Partai Rakyat Demokratik
15
Pembukaan
Bahwa Revolusi Agustus 1945 yang menghantar
Bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Indonesia sesungguhnya bertujuan
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur
tanpa penindasan manusia atas manusia dan tanpa
penindasan bangsa atas bangsa.
Upaya mewujudkan cita-cita mulia dari pendirian
Republik Indonesia tersebut telah terinterupsi
oleh berkuasanya orde baru yang membuka pintu
bagi kepentingan modal sembari mengekang hak
rakyatdengan cara-cara represif,dan selanjutnya
oleh orde reformasi yang melakukan liberalisasi
secara masif di segala bidang.
Liberalisasi masif yang berlangsung sejak tahun
1998 ini merupakan kelanjutan langkah politik
yang tidak mencerminkan kedaulatan negara dan
telah berakibat pada berbagai persoalan sosial serta
kebangsaan,seperti bebasnya eksploitasi modalatas
sumber daya alam, pudarnya kepribadian nasional,
dan bertambahnya kesenjangan sosial antara yang
kaya dan miskin.
Menjawab persoalan cengkraman imperialisme
yang masuk melalui instrumen-instrumen
kapitalisme global, privatisasi, pencabutan
subsidi, dan perdagangan bebas, maka Bangsa
Indonesia harus kembali pada PANCASILA
sebagai filosofi, pandangan, nilai dan kumpulan
16
17
BAB I
NAMA, WAKTU, DANTEMPAT
KEDUDUKAN PUSAT
Pasal 1
Nama
Nama Organisasi ini adalah Partai Rakyat
Demokratik,disingkat PRD, yang selanjutnya
dalam Anggaran Dasar ini disebut PRD atau
Partai.
Pasal 2
Waktu
PRD didirikan pada tanggal 15 April 1996
di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dan
dideklarasikan tanggal 22 Juli 1996 di Jakarta.
Pasal 3
Kedudukan Pusat
Kedudukan Pusat PRD berada di Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
ASAS, SIFAT DAN WATAK
Pasal 4
Asas
PRD berasaskan Pancasila.
18
Pasal 5
Sifat dan Watak
(1) PRD adalah partai kader yang berbasis massa
dan bersifat terbuka.
(2) PRD adalah partai yang berwatak maju
dan berpihak pada perubahan sosial yang
berkeadilan.
BAB III
KEDAULATAN
Pasal6
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi Partai berada di tangan
Anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui
Kongres dan Musyawarah-Musyawarah Partai.
BAB IV
VISI DAN CITA-CITA SERTA MISI DAN
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 7
Visi dan Cita-Cita Perjuangan
Visi dan cita-cita perjuangan PRD adalah
mewujudkan masyarakat adil dan makmur tanpa
penindasan manusia atas manusia dan tanpa
penindasan bangsa atas bangsa.
19
Pasal 8
Misi dan Pokok-Pokok Perjuangan
Misi dan pokok-pokok perjuangan PRD yaitu:
(1) Membangun kekuasaan politik secara
konstitusional untuk mewujudkan Indonesia
yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
(2) Memimpin dan atau terlibat aktif dalam
menuntaskan perjuangan demokrasi nasional.
(3) Memimpin dan atau terlibat aktif dalam
menggalang persatuan nasional melawan
imperialisme.
BAB V
TUJUAN DAN FUNGSI PENDIRIAN
Pasal 9
Tujuan Umum
Tujuan umum pendirian PRD adalah:
(1) Mewujudkan cita-cita nasional bangsa
Indonesia yang dicetuskan melalui revolusi
Agustus 1945 sebagaimana tercantum dalam
alinea keempat Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
(2) Menjaga dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan
mengedepankan persatuan nasional dalam
menghadapi imperialisme serta menyelesaikan
setiap konflik dalam negeri melalui cara-cara
20
21
23
dan
25
26
Pasal 15
Kongres Luar Biasa
(1) Kongres Luar Biasa adalah pengambil
keputusan tertinggi setara Kongres yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;
(2) Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan
dengan persetujuan sekurang-kurangnyadua
per tiga (2/3) jumlah KPW dan dua per tiga
(2/3) jumlah KPK di tiap-tiap KPW;
(3) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh
Komite Pimpinan Pusat.
Pasal 16
Rapat Pimpinan Nasional
(1) Rapat Pimpinan Nasional adalah pembuat
keputusan tertinggi setelah Kongres.
(2) Rapat Pimpinan Nasional dilaksanakan
sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam 1
(satu) tahun.
(3) Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh:
a) Pimpinan Harian Komite Pimpinan
Pusat;
b) Tiga orang pengurus KPW atau yang
dimandatkan oleh KPW;
c) Satu orang perwakilan dari tiap-tiap
organisasi sayap;
d) Satu orang dari tiap-tiap lembaga;
e) Satu orang dari Komite Perwakilan luar
Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik
27
28
Pasal 17
Musyawarah Wilayah
(1) Musyawarah Wilayah merupakan wujud
pelaksanaan kedaulatan Anggota dan
pemegang kekuasaan tertinggi Partai di
tingkat Provinsi.
(2) Musyawarah Wilayah dilaksanakan 1 (satu)
kali dalam 5 (lima) tahun.
(3) Musyawarah Wilayah memiliki wewenang:
a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan
mendemisionerkan Komite Pimpinan
Wilayah yang dipilih pada periode
sebelumnya;
b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai
di tingkat Provinsi;
c) Membahas,
menganalisa,
menyimpulkan situasi daerah;
dan
29
Pimpinan
Wilayah;
Harian
Komite
Pimpinan
dan
31
Pasal 19
Musyawarah Kabupaten dan Musyawarah
Kota
(1) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah
Kota
merupakan
wujud
pelaksanaan
kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi Partai di tingkat Kabupaten atau Kota.
(2) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah
Kota dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.
(3) Musyawarah Kabupaten atau Musyawarah
Kota memiliki wewenang:
a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan
mendemisionerkan Komite Pimpinan
Kabupaten atau Komite Pimpinan Kota
yang dipilih pada periode sebelumnya;
b) Melakukan evaluasi atas perjalanan Partai
di tingkat Kabupaten atau Kota;
c) Membahas,
menganalisa,
menyimpulkan situasi daerah;
dan
33
Biasa
dan
dan
35
36
Pimpinan Harian
Kecamatan;
Pengurus Biro;
Komite
Pimpinan
37
Pasal 22
Musyawarah Kecamatan Luar Biasa
(1) Musyawarah Kecamatan Luar Biasa adalah
pengambil keputusan setara Musyawarah
Kecamatan yang diselenggarakan dalam
keadaan luar biasa;
(2) Musyawarah Kecamatan Luar Biasa dapat
diselenggarakan dengan persetujuan sekurangkurangnyadua per tiga (2/3) jumlah KPD/KPL;
(3) Musyawarah
Kecamatan
Luar
Biasa
diselenggarakan oleh Komite Pimpinan
Kecamatan.
Pasal 23
Musyawarah Desa dan Musyawarah
Kelurahan
(1) Musyawarah Desa atau Musyawarah
Kelurahan merupakan wujud pelaksanaan
kedaulatan Anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi Partai di tingkat Desa atau Kelurahan.
(2) Musyawarah Desa atau Musyawarah
Kelurahan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun.
(3) Musyawarah Desa atau Musyawarah
Kelurahan memiliki wewenang:
a) Menilai laporan pertanggungjawaban dan
mendemisionerkan Komite Pimpinan
Desa atau Komite Pimpinan Kelurahan
yang dipilih pada periode sebelumnya;
38
menganalisa,
situasi
Desa
dan
atau
39
atau
a) Hak bicara;
b) Hak suara;
c) Hak memilih dan dipilih.
(6) Peninjau Musyawarah Desa atau Musyawarah
Kelurahan hanya memiliki hak bicara.
(7) Petugas yang ditunjuk oleh oleh Komite
Pimpinan Kecamatan memiliki hak bicara.
(8) Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan
diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Desa
atau Komite Pimpinan Kelurahan.
40
Pasal 24
Musyawarah Desa Luar Biasa dan
Musyawarah Kelurahan Luar Biasa
(1) Musyawarah Desa Luar Biasa atau
Musyawarah Kelurahan Luar Biasa adalah
pengambil keputusan setara Musyawarah
Desa atau Musayawarah Kelurahan yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa;
(2) Musyawarah Desa Luar Biasa atau
Musyawarah Kelurahan Luar Biasa dapat
diselenggarakan
dengan
persetujuan
sekurang-kurangnyadua per tiga (2/3) jumlah
Komite Basis;
(3) Musyawarah Desa Luar Biasa atau
Musyawarah
Kelurahan
Luar
Biasa
diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Desa
atau Komite Pimpinan Kelurahan.
Pasal 25
Musyawarah Basis
(1) Musyawarah Basis merupakan wujud
pelaksanaan kedaulatan Anggota dan
pemegang kekuasaan tertinggi Partai di
tingkat RT, RW, atau Dusun.
(2) Musyawarah
kebutuhan.
Basis
diselenggarakansesuai
41
43
Pasal 27
Kelengkapan Partai
(1) Kelengkapan Partai dapat dibentuk sesuai
kebutuhan di tiap-tiap tingkatan;
(2) Kelengkapan Partai di tingkat Pusat terdiri
dari:
a) Bidang;
b) Departemen;
c) Komisaris Nasional.
(3) Kelengkapan Partai di tingkat Wilayah terdiri
dari:
a) Bidang;
b) Departemen;
c) Komisaris Regional.
(4) Kelengkapan Partai di tingkat Kabupaten/
Kota terdiri dari:
a) Bidang
b) Departemen
(5) Kelengkapan Partai di tingkat Kecamatan
disebut Biro;
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang Kelengkapan
Partai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sampai ayat (5) di atas diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 28
Perangkat Partai
(1) Perangkat Partai terdiri dari Lembaga Partai,
44
45
BAB X
KEDUDUKAN, TUGAS,DAN WEWENANG
Pasal 31
Komite Pimpinan Pusat
(1) Komite Pimpinan Pusat adalah badan
pelaksana tertinggi Ketetapan Kongres dan
Rapat Pimpinan Nasional;
(2) Komite Pimpinan Pusat adalah badan pembuat
keputusan hariantertinggi untuk menjabarkan
aspek-aspek praktis dari Ketetapan Kongres
dan Rapat Pimpinan Nasional;
(3) Komite Pimpinan Pusatberkedudukan di
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
(4) Komite Pimpinan Pusat dipimpin oleh
Pimpinan Harian yang terdiri dari Ketua
Umum, Wakil Ketua Umum-Wakil Ketua
Umum, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris
Jenderal-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara
Umum, dan Wakil Bendahara Umum-Wakil
Bendahara Umum;
(5) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan
tugas Ketua Umum, Wakil Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal,
Bendahara Umum, dan Wakil Bendahara
Umum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;
(6) Komite Pimpinan Pusatmemiliki wewenang:
a) Bertindak keluar untuk dan atas nama
PRD;
46
47
pertanggung
Wilayah
memiliki
49
kepengurusan
Komite
Pimpinan
Kabupaten/Komite Pimpinan Kota;
h) Memperkuat sistem kepartaian, yang
meliputi sistem rekrutmen dan database
keanggotaan, sistem pendidikan dan
kaderisasi, sistem iuran dan keuangan,
sistem administrasi dan pengarsipan, serta
sistem propaganda Partai di wilayahnya.
Pasal 33
Komite Pimpinan Kabupaten dan Komite
Pimpinan Kota
(1) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite
Pimpinan Kota adalah badan pelaksana Partai
tertinggi di tingkat Kabupaten atau Kota;
(2) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite
Pimpinan Kota berkedudukan di ibukota
kabupaten atau di kota setempat;
(3) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite
Pimpinan Kota dipimpin oleh Pimpinan
Harian yang terdiri dari Ketua, Wakil KetuaWakil Ketua, Sekretaris, Wakil SekretarisWakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil
Bendahara-Wakil Bendahara;
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang fungsi dan
tugas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil
Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;
(5) Komite Pimpinan Kabupaten atau Komite
Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik
51
dan/atau membekukan
Komite
Pimpinan
53
Kecamatan
memiliki
55
57
59
Pasal 39
Rapat Partai di Tingkat Kabupaten atau Kota
(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Kabupaten atau
Kota, yaitu;
a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan
Kabupaten atau Pimpinan Harian Komite
Pimpinan Kota;
b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kabupaten
atau Komite Pimpinan Kota;
c) Rapat Konsultasi;
d) Rapat-Rapat Kelengkapan Partai;
e) Rapat-Rapat Perangkat Partai;
f) Rapat Majelis Pertimbangan Partai;
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang Rapat-Rapat
Partai di tingkat Kabupaten atau tingkat Kota
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 40
Rapat Partai di Tingkat Kecamatan
(1) Rapat-Rapat Partai di tingkat Kecamatan,
yaitu;
a) Rapat Pimpinan Harian Komite Pimpinan
Kecamatan;
b) Rapat Pleno Komite Pimpinan Kecamatan;
c) Rapat-Rapat Kelengkapan Partai;
d) Rapat-Rapat Perangkat Partai;
60
61
BAB XII
KONFERENSI-KONFERENSI PARTAI
Pasal 43
Konferensi Partai
(1) Partai dapat menyelenggarakan Konferensi
untuk membahas,mendalami, dan membangun
kohesifitas pandangan dan gerak Partai atas
suatu pokok persoalan tertentu;
(2) Konferensi diselenggarakan oleh Komite
Pimpinan Partai sesuai tingkatannya;
(3) Hasil konferensi bersifat usulan atau
rekomendasi yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
Partai;
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepesertaan
Konferensidiatur oleh Komite Pimpinan Partai
penyelenggara Konferensi.
BAB XIII
PRINSIP KERJA ORGANISASI
Pasal 44
Prinsip Kerja Organisasi
Organisasi Partai bekerja dengan prinsip
Kepemimpinan Demokratik, yaitu demokratis
dalam proses pengambilan keputusan dan
terpimpin dalam pelaksanaannya, dengan
penjabaran sebagai berikut:
62
63
Partai
Rapat
dibentuk
Pimpinan
65
BAB XVI
KEUANGAN PARTAI
Pasal 48
Keuangan Partai
Keuangan Partai adalah semua hak dan kewajiban
Partai yang dapat dinilai dengan uang, berupa
uang, atau barang serta segala bentuk kekayaan
yang dimiliki dan menjadi tanggungjawab Partai.
Pasal 49
Sumber Keuangan
Sumber keuangan Partai berasal dari:
(1) Iuran Anggota;
(2) Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;
(3) Hibah;
(4) Sumbangan wajib Anggota Partai yang terpilih
sebagai pejabat publik;
(5) Usaha-usahalain yang sah sesuai UndangUndang.
Pasal 50
Pengelolaan Keuangan
Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan
Partai dipertanggungjawabkan oleh Komite
Pimpinan Partai kepada Kongres dan Musyawarah
Partai sesuai tingkatannya.
66
BAB XVII
LAMBANG, BENDERA, DAN LAGU
Pasal 51
Lambang Partai
Lambang Partai berbentuk empat persegi
panjang dengan perbandingan lebar terhadap
panjang adalah 3:2 berwarna dasar putih dengan
garis bingkai berwarna merah,yang di dalam
bingkai tersebut,pada bagian atas,terdapat bujur
sangkar berwarna merah dan di dalam bujur
sangkartersebut tertera gambar bintang kuning
yang dilingkari setengah lingkaran roda gerigi
berjumlah sembilan berwarna hitamdi sisikiri,dan
di bawah bujur sangkar tersebut tertera tulisan
PRD berwarna merah dan PARTAI RAKYAT
DEMOKRATIK berwarna hitam di bagian paling
bawah.
Pasal 52
Bendera Partai
Bendera Partai berwarna dasar putih berbentuk
empat persegi panjang dengan perbandingan
lebar terhadap panjang adalah 2:3 yang ditengahtengahnya tercantumLambang Partai.
Pasal 53
Makna Lambang dan Bendera Partai
(1) Warna dasar putih bermakna perjuangan yang
tulus dan suci.
Anggaran Dasar Partai Rakyat Demokratik
67
68
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Ketentuan Penutup
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran
Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga atau Peraturan Partai.
(2) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal 26 Maret 2015
Kongres Ke-8 Partai Rakyat Demokratik
Pimpinan Sidang:
Wahida Baharuddin Upa (Ketua),
Saiful Laode (Sekretaris).
69
70
71
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Pengertian Anggota Biasa, Kader, dan
Anggota Kehormatan
(1) Anggota Biasa adalah tiap-tiap orang yang
telah berikrar sebagai Anggota Partai melalui
mekanisme yang ditentukan Partai, bersedia
menjalankan program serta kebijakankebijakan Partai, dan memegang kartu tanda
anggota.
(2) Kader adalahanggota yang telah teruji
militansi, dedikasi dan loyalitasnya terhadap
Partai dan perjuangan Rakyat serta telah
melalui jenjang pendidikan kader.
(3) Anggota Kehormatan adalah individu yang
berjasa terhadap Partai dan perjuangan Rakyat
yang ditetapkan sebagai Anggota Kehormatan
oleh Rapat Pimpinan Nasional atau Kongres
berdasarkan usulan Komite Pimpinan Pusat
atau Komite Pimpinan Wilayah.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Anggota
(1) Setiap Anggota memiliki hak:
a) Memilih dan dipilih untuk kepengurusan
Partai;
b) Dipilih untuk bertugas dalam jabatan72
jabatan politik;
c) Mendapatkan pendidikan Partai secara
terorganisir dan sistematis;
d) Mendapatkan
informasi
tentang
perkembangan Partai;
e) Melakukan pembelaan diri jika dikenakan
sanksi;
f) Memberikan penilaian, usulan, saran, dan
kritik untuk kemajuan Partai.
(2) Setiap Anggota memiliki kewajiban:
a) Menjaga nama baik dan menjunjung
tinggi kehormatan Partai;
b) Menjalankan garis-garis kebijakan Partai
yang telah ditetapkan;
c) Mematuhi aturan dan keputusan Partai;
d) Menjalankan tugas yang diberikan oleh
Partai;
e) Membayar iuran anggota.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Kader
(1) Hak Kader:
a) Setiap kader memiliki hak yang sama
sebagaimana Hak Anggota yang diatur
pada Pasal 2 Ayat (1) tercantum di atas;
b) Mendapatkan prioritas dalam pengisian
kepengurusan Partai dan jabatan-jabatan
politik;
c) Ketentuan lebih lanjut tentang prioritas
sebagaimana disebutkan pada poin (a) di
Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik
73
75
re-edukasi,
lisan
diberikan
77
Komite
Pimpinan
Pusat
79
81
Pasal 14
Fungsi Kerja Struktur Tingkat Kecamatan
(1) Ketua Komite Pimpinan Kecamatan (KPKc)
bertugas:
a) Memimpin perjuangan Partaidi lapangan
politik tingkat Kecamatan;
b) Memimpin kerja-kerja Partai dalam
berhubungan dan membangun kerjasama
dengan pihak lain di tingkat kecamatan;
(2) Sekretaris KPKcbertugas:
a) Memimpin dan memaksimalkan kerjakerja di bidang ideologi dan organisasi;
b) Menyelaraskan
aspek-aspek
kerja
ideologi, politik, dan organisasi di wilayah
kerjanya;
c) Berkoordinasi dengan Bendahara KPKc
untuk memaksimalkan sistem tata
keuangan Partai.
(3) Bendahara KPKc bertugas:
a) Memimpin kerja-kerja pencarian dan
penggalangan dana Partai di wilayah
kerjanya;
b) Mengelola serta mengatur penggunaan
dana partai di tingkat KPKc.
Pasal 15
Fungsi Kerja Struktur Tingkat Desa dan
Kelurahan
(1) Ketua
82
Komite
Pimpinan
Desa/Komite
83
85
86
BAB VI
MAJELIS PERTIMBANGAN PARTAI
Pasal 20
Majelis Pertimbangan Partai
(1) Majelis Pertimbangan Partai dikoordinasikan
oleh satu orang ketua dan satu orang sekretaris
yang ditentukan berdasarkan musyawarahmufakat;
(2) Jumlah Anggota Majelis PertimbanganPartai
sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) orang.
BAB VII
PEMBEKUAN KEPENGURUSAN
Pasal 21
Sebab Pembekuan
Pembekuan kepengurusan dapat dilakukan dalam
situasi force majeure atau keadaan luar biasa,
seperti:
(1) Mayoritas pengurus Komite Pimpinan Wilayah
dan/atau Komite Pimpinan Kabupaten/Komite
Pimpinan Kota tidak dapat menjalankan tugas
sesuai dengan AD/ART Partai;
(2) Mayoritas pengurus Komite Pimpinan Wilayah
dan/atau Komite Pimpinan Kabupaten/Komite
Pimpinan Kota berhalangan tetap.
87
Pasal 22
Kepengurusan Sementara
Dalam hal terjadi pembekuan kepengurusan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21Anggaran
Rumah Tanggadi atas maka Komite Pimpinan
Pusat wajib menunjuk dan menetapkan struktur
sementara atau caretaker hingga terbentuknya
struktur defenitif hasil Musyawarah Partai.
BAB VIII
REKRUTMEN CALON PEJABAT PUBLIK
Pasal 23
Prinsip Penjaringan
(1) Rekrutmen untuk penjaringan calon pejabat
publik oleh Partai bersifat terbuka dan
demokratis;
(2) Proses penjaringan calon pejabat publik harus
memperhatikan aspek dedikasi, loyalitas,
kapasitas, prestasi, dan peluang kemenangan.
Pasal 24
Mekanisme Penjaringan
(1) Proses penjaringan calon anggota legislatif
untuk tingkat pusat dilakukan oleh Komite
Pimpinan Pusat;
(2) Proses penjaringan calon anggota legislatif
dan calon kepala daerah dan/atau calon wakil
kepala daerah untuk tingkat provinsi dilakukan
88
89
Konsultasi
dapat
diselenggarakan
91
93
94
Pasal 31
Rapat Partai di Tingkat Basis
(1) Rapat Komite Basis diselenggarakan
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
bulan;
(2) Rapat Umum Anggota adalah Musyawarah
Basis dan diselenggarakan sesuai kebutuhan.
Pasal 32
Rapat Majelis Pertimbangan Partai
(1) Rapat
Majelis
Pertimbangan
Partai
diselenggarakan di tiap-tiap tingkatan;
(2) Rapat
Majelis
Pertimbangan
diselenggarakan sesuai kebutuhan.
Partai
BAB X
KEUANGAN PARTAI
Pasal 33
Iuran Anggota
(1) Setiap anggota PRD wajib membayar iuran
anggota;
(2) Iuran anggota dihimpun secara periodik;
(3) Besar iuran anggota ditentukan oleh Komite
Pimpinan Pusat;
(4) Besar iuran anggota Partai yang terpilih
sebagai pejabat publiksebesar dua puluh lima
persen dari penghasilan yang diterima;
Anggaran Rumah Tangga Partai Rakyat Demokratik
95
96
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Ketentuan Penutup
(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga ini akan ditentukan
melalui Peraturan Partai dan/atau Surat
Keputusan Komite Pimpinan Pusat;
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan;
(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dan hanya dapat diubah melalui
Kongres.
(4) Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran
terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga maka yang digunakan adalah
penafsiran Komite Pimpinan Pusat.
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal 26 Maret 2015
Kongres Ke-8 Partai Rakyat Demokratik
Pimpinan Sidang:
Wahida Baharuddin Upa (Ketua),
Saiful Laode (Sekretaris)
97
98
Lampiran
Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga
Partai Rakyat Demokratik
99
Lambang
Partai Rakyat Demokratik
100
Bendera
Partai Rakyat Demokratik
101
Mars
Partai Rakyat Demokratik
102
Himne
Partai Rakyat Demokratik
Darah Juang
Cipt. John Tobing
Di sini negri kami,
Tempat padi terhampar,
Samudranya kaya raya,
Negri kami subur Tuhan.
Di negri permai ini,
Berjuta rakyat bersimbah luka,
Anak kurus tak sekolah,
Pemuda desa tak kerja,
Reff:
Mereka dirampas haknya,
Tergusur dan lapar,
Bunda relakan darah juang kami,
tuk membebaskan rakyat,
Mereka dirampas haknya,
Tergusur dan lapar,
Bunda relakan darah juang kami,
Padamu kami berbakti,
Padamu kami mengabdi.
103
Bagan Organisasi
Partai Rakyat Demokratik
KONGRES
RAPIMNAS
B K
K P P
MPP
K P W
MPP
K P K
MPP
KPKc
KPD / KPL
KOMBAS
Keterangan
1.
2.
104
= Garis Instruktif
= Garis Konsultatif
Agus Priyono,
Ketua Umum
Dominggus Oktavianus,
Sekretaris Jenderal
Alif Kamal,
Wakil Ketua Umum
AJ Susmana,
Wakil Ketua Umum
Lukman Hakim,
Wakil Ketua Umum
Ahmad Rifai,
Wakil Sekretaris Jenderal
Rudi Hartono,
Wakil Sekretaris Jenderal
Mawardi,
Wakil Sekretaris Jenderal
Kelik Ismunanto,
Wakil Bendahara Umum
Diena Mondong,
Wakil Bendahara Umum
105
106