Professional Documents
Culture Documents
TIROID
ANATOMI
Letak : Anterior trakea, setentang
cincin trakea ke 2-3
Terdiri dari 2 lobus dengan satu
penghubung yang disebut isthmus
Berat sekitar 25 gram
Vaskularisasi : A. Tiroidalis
superior dan inferior, Vena
tiroidalis superior, media, dan
inferior
Innervasi : Simpatis: trunkus
simpatetik ganglia superior,
media,inferior; parasimpatis: N.X
Terdiri dari dua jenis sel (folikuler
dan parafolikuler)
FISIOLOGI
Epidemiologi
Nodul tiroid ditemukan 4-7% populasi
dewasa utama wanita.
Prevalensi kanker tiroid 10-30% dari
keseluruhan nodul tiroid
Kanker tiroid merupakan keganasan endokrin
yang tersering dan 3% dari seluruh
keganasan manusia.
Insiden tertinggi Hawai 119/1 juta wanita.
45/1 juta pria. USA 68/1 juta penduduk.
Di indonesia menempati urutan ke 9 dari 10
kanker terbanyak 4,43%
Diagnosis
ANAMNESIS
Keluhan utama : benjolan pada leher
Riwayat radiasi
Pertumbuhan cepat
Suara serak
Riwayat keluarga
Gejala sumbatan jalan napas
Umur<20 thn,>50 thn
Tetap membesar dengan terapi tiroksin
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Nodul padat & keras
KGB regional (+)
Metastasis tulang / paru
Paralisis pita suara
Terfiksir dengan jaringan
sekitarnya
Penyempitan jalan nafas
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
- T3 , fT4, TSHs
- Calsitonin
- Tiroglobulin
USG
- Menentukan jumlah nodul ,
letak nodul
- Solid / kistik
- Pengarah biopsi
- Pembesaran KGB
- Menilai respon terhadap
supresi
Curiga ganas :
Kalsifikasi sentral, tepi tdk
rata, pembesaran KGB,
hipoekoik, hipervaskularisasi.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Sidik tiroid : aktivitas,bentuk dan
besar kelenjar tiroid
FNAB
Frozen section dan imprint
Histopatologi
Staging
T (Tumor primer)
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak didapat tumor primer
T1 Tumor dengan ukuran 2cm atau kurang, masih terbatas pada
tiroid
T2 Tumor dengan ukuran lebih dari 2cm namun tidak lebih dari
4cm, masih terbatas pada tiroid
T3 Tumor dengan ukuran lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid,
atau tumor dengan ukuran berapa saja dengan perluasan
ekstratiroid minimal (misal perluasan ke sternohyoid muscle atau
perithyroid soft tissue)
T4a Tumor dengan ukuran berapa saja yang telah meluas keluar
kapsul tiroid hingga menginvasi subcutaneous soft tissue, larynx,
trachea, esophagus, atau recurrent laryngeal nerve
T4b Tumor menginvasi prevertebra fascia atau melapisi arteri
karotid atau pembululuh darah mediastinum
Staging
Seluruh tumor undifferentiated (anaplastic) dianggap T4
T4a Karsinoma anaplastik intratiroid surgically resectable
T4b Karsinoma anaplastik ekstratiroid surgically unresectable
N (Kelenjar getah bening regional)
Nx Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
N0 Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah bening regional
N1 Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening regional
N1a Metastasis ke level VI kelenjar getah bening ( pretracheal,
paratracheal, dan relaryngeal/Delphian)
N1b Metastasis pada kelenjar getah bening unilateral atau kontralateral
atau mediastinum posterior
M (Metastasis jauh)
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
Penatalaksanaan
Klinis jinak + FNAB jinak , diameter < 3 cm
Observasi
Observasi : supresi TSH dengan thiroxin 6 bulan
Klinis maligna atau diameter > 3 cm Operasi
Inoperable debulking/ insisional biopsi
Jenis operasi
Istmulobektomi : mengangkat 1 lobus dan
istmus
Subtotal tiroidektomi: menyisakan 6 gr
Near total tiroidektomi: menyisakan 3 gr
Total tiroidektomi : mengangkat seluruh kelenjar
tiroid beserta nodulnya
Penatalaksanaan
Adjuvan terapi :
1. Ablasi dengan radioaktif I131
2. Supressi TSH
3. Radiasi eksterna
Terapi ablasi dgn radioaktif utk sisa
jaringan tiroid pasca tiroidektomi
Radiasi eksterna: jika makroskopis
terdapat sisa tumor/ jaringan tiroid
Penatalaksanaan
Prognosis
Tergantung: umur, sex, keadaan pada waktu
operasi dan ukuran
AGES = patient age, histologic grade of the
tumor, tumor extent (extrathyroidal invasion or
distant metastases), and size of the primary
tumor
AMES = patient age, presence of distant
metastases, extent and size of the primary
tumor
MACIS = metastasis, patient age,
completeness of resection, local invasion, and
tumor size
KASUS
Identitas Pasien
Identitas Pribadi
Nama
: AS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia
: 46 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Dusun VI Jl. Banten baru
gg. Sejahtera no. 114 Medan
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Pekerja di Pelabuhan Belawan
Tanggal Masuk : 20 Desember 2015
: Tidak ada
: Tidak jelas
Pemeriksaan Fisik
Status Presens
Sensorium
HR
RR
TD
Temp
:CM
: 90 x/i
: 16 x/i
: 110/80 mmHg
: 36,88C
Status Generalisata
Kepala :
Mata : RC (+/+), Pupil isokor (3mm/3mm), anemis (-/-), ikterik (-/-)
T/H/M : dbn/dbn/dbn
Thoraks :
I: Simetris fusiformis, retraksi (-)
P : SF, ki = ka, kesan normal
P : sonor pada kedua lapangan paru
A : SP : vesikuler pada kedua lapangan paru ST : -/-
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
I : simetris, distensi (-)
P : soepel, nyeri tekan (-)
P : timpani
A: Peristaltik (+) normal
Ekstremitas: Akral hangat pulse: 90 x/i
reguler, t/v: kuat/cukup, CRT< 2
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata
Inspeksi :
Tampak benjolan di regio colli anterior
sinistra. Warna kulit kemerahan. Benjolan
tidak mengeluarkan darah atau pus.
Palpasi :
Teraba massa di regio colli anterior sinistra
ukuran 15x7 cm, permukaan rata, konsistensi
keras, immobile, nyeri (-)
Hasil
Rujukan
12,40 g%
13,2-17,3
Eritrosit
4,08 x 106/mm3
4,20-4,87
Leukosit (WBC)
13,05 x103/mm3
4,5-11,0
Hematokrit
37,00%
43-49%
Trombosit (PLT)
292.000
150-450.103
29,60 mg/dL
<50 mg/dL
Kreatinin
0,83 mg/dL
0,70-1,20 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
134 mEq/L
135-155 mEq/L
Kalium (K)
3.8 mEq/L
3,6-5,5 mEq/L
Klorida (Cl)
98 mEq/L
96-106 mEq/L
PT
17,5 detik
13,70 detik
APTT
25,3 detik
35,0 detik
Waktu Trombin
15,5 detik
17,5 detik
3,7 g/dL
83,50 mg/dL
<200 mg/Dl
HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB)
GINJAL
Ureum
FAAL HEMOSTASIS
HATI
Albumin
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan Penunjang
Foto Toraks
Tidak tampak metastase intrapulmonal
Foto Cervical PA/L
Massa colli bilateral terutama sisi kiri yang
menyempitkan dan mendorong trakea ke
kanan, tulang cervical baik
FNAB
Malignant smear, Anaplastic Carcinoma