You are on page 1of 4

Survey KKN Birem 53

Pembicara pertama adalah KADES desa Birem, adapun hasil wawancara kami
adalah sebagai berikut :
Kami alhamdulillah disambut dengan baik oleh beliau dan istri beliau. Penyikapan
beliau kepada kami adalah layaknya kami seorang wartawan dan beliau adalah
narasumber yang hanya menjawab ketika ditanya dan hanya menjawab sebatas
dari apa yang kami pertanyakan saja. Penyikapan beliau kepada kami membuat
kami kurang berkembang dalam menggali informasi yang dalam mengenai desa
tersebut, karena beliau juga terkesan kurang begitu mengerti pula keadaan desa
yang beliau pimpin, sehingga apa yang kami dapatkan dari beliau adalah sebatas
jawaban dari pertanyaan yang kami list sebelumnya.
Beliau bercerita bahwa KKN pada tahun 2012 dan 2013 dulu bertempat tinggal di
rumah beliau, namun karena sekarang sudah ditempati, maka kami tidak dapat
untuk tinggal disana, sehingga kami dimintakan tolong untuk mencarikan tempat
tinggal oleh sekdes desa Birem. Penghasilan utama di desa birem adalah diatas
90% nya adalah pertanian. Ketika tidak memasuki masa tanam, mereka hampir
ditiap rumah menganyam tikar pandan, yang dijual dengan harga 60rb sampai
dengan 110rb. Adapun mengenai kesehatan, beliau mengungkapkan bahwa sangat
kurang sekali adanya posyandu balita. Kami ketika perjalanan juga menyaksikan
hanya ada 1 POSTU, yang ketika kami konfirmasikan ke kepala desa, itu adalah satu
satunya posyandu di desa tersebut. Di desa tersebut tidak terdapat satupun
dokter namun terdapat 2 bidan wanita dan 1 bidan lelaki yang siap 24 jam, tetapi
hampir setiap warga desa birem ada yang melahirkan, selalu menggunakan tidak
hanya bidan, namun bersama dukun beranak. Jadi mereka masih lebih
mempercayakan dukun beranak daripada bidan. Kami juga sempat menanyakan
apakah ada lulusan sarjana dari desa birem, beliau menjawab bahwa ada beberapa
sarjana, tapi kebanyakan sudah merantau ke luar madura. Rata rata pendidikan
menurut beliau adalah sampai SMP. Mengenai karang taruna, disana baru terbentuk
4 bulan saja, dan ketika ditanyakan apa kegiatannya, beliau menjawab tidak tahu,
karena ketika karang taruna meminta sumbangan kepada beliau, beliau hanya
memberikan sumbangan tanpa menanyakan untuk keperluan apakah uang
tersebut. Mengenai keamanan, beliau mengungkapkan bahwa semenjak 2011, di
Birem tidak pernah ada kehilangan. Masalah air juga sudah terjamin. Semua
penduduk desa birem adalah muslim, dan ditiap malam jumat selalu ada pengajian
rutin yang bergilir di rumah rumah di desa birem. Disana tidak ada satupun
warnet. Buta huruf banyak dikalangan lansia. Pasar disana hanya buka di hari
selasa dan sabtu saja. Di desa birem tersebut ada 4 dusun yaitu :
1.
2.
3.
4.

Dusun
Dusun
Dusun
Dusun

Sloros
Plasah
Birem
Pangelen

Permasalahan mengenai tanah di desa tersebut tidak mencolok, atau tidak pernah
sampai dibawa ke pengadilan, hanya cukup melalui kekeluargaan yang ditengahi
oleh kades tersebut. Di daerah tersebut tidak terdapat CV maupun UD atau koperasi

satupun. Di Birem juga tidak ada satu bank pun yang masuk kesana, hanya ada
satu atm di dekat kantor kecamatan tambelangan, yaitu atm bank BRI. Sehingga,
masyarakat menyimpan uang nya sendiri atau di investasikan dalam bentuk sapi
dan tanah. Mengenai kerja bakti, mereka ada kerja bakti namun ketika dibutuhkan
saja.
Penunjang pertanian disana melalui pupuk bersubsidi yang dipusatkan pada
koperasi di kantor kecamatan tambelangan. Mengenai guru, hanya ada 2 guru pns,
dan sisanya adalah honorer. Sebagian penduduk disini sudah ada yang mempunyai
BPJS, namun beliau menceritakan bahwa mereka frustasi karena ketika berobat
dengan menggunakan BPJS, mereka mendapat pelayanan yang kurang baik dan
cenderung lama. Kami mengamati bahwa sapi disana kurus kurus, dan jika hewan
ternak sakit, mereka biasanya memanggil mantri hewan ke Tambelangan. Disana
juga tidak ada apotek,sehingga jika mereka sakit biasanya mereka meminta obat ke
bidan.
Setelah selesai mewawancarai Kades Birem, kami diantar oleh istri beliau ke rumah
sekdes. Alhamdulillah kami disambut dengan hangat oleh bapak sekdes. Adapun
informasi yang kami dapatkan dari beliau adalah sebagai berikut.
Menurut beliau, rata rata perekonomian penduduk adalah tingkat menengah.
Pendidikan minimal disana adalah SD. Menurut beliau, permasalahan utama di desa
itu adalah mengenai kesadaran masyarakat untuk memiliki surat surat penting
seperti akta kelahiran, kartu keluarga atau pencatatan sipil sejenisnya. Selain itu
juga sering timbul permasalahan hak waris. Mengenai kesehatan, beliau bercerita
bahwa ketika ada ibu hamil, disana tidak pernah ada yang memeriksakan
kandungan secara rutin, atau pun penyuluhan rutin dari bidan ke masyarakat. Tiap
satu orang hamil, selalu melibatkan satu bidan dan satu dukun beranak. Mengenai
keberadaan bidan dan mantri, beliau mengatakan bahwa disetiap dusun ada dan
selalu siap 24 jam. Berdasarkan pemaparan beliau, selain menanam padi, warga
disana juga menanam jagung dan sayurserta bentoel. Mengenai waktu free, ketika
memasuki musim tanam mereka biasanya baru free ketika sore. Dan jika sudah
tidak memasuki musim tanam, mereka free sepanjang hari. Untuk perdagangan
hasil pertanian dan tikar, hanya dalam pasar lokal saja. Untuk tikar sendiri, biasanya
bisa dikerjakan dengan cepat dalam waktu 4-7 hari.
Adapun list sekolah yang kami dapatkan adalah terdapat 4 SD, 3 SMP, 4 SMA dan 1
SMK
Adapun penghitungan jumlah KK yang dilakukan secara manual oleh para kepala
dusun adalah,
Dusun Sloros : 3352 KK
Dusun Plasah : 2617 KK
Dusun Birem : 2753 KK
Dusun Pangilen : 2571 KK

Setelah kami melakukan survey tersebut,adapun proker yang ingin kami ajukan
adalah
List usulan proker :
Hukum,
1. Game kewarganegaraan
2. Sosialisasi keaslian uang
3. sosialisasi tentang administrasi dan pencatatan sipil ke warga
Pendidikan :
1. Volunter mengajar di SD dan SMP terutama ke pelajaran matematika dan bahasa
Inggris
2. memberikan konsultasi pelajaran atau bimbingan belajar gratis
3. Penyuluhan bahaya seks bebas, di SMP,SMA dan SMK
4. Pendidikan dan penyuluhan keperawatan kesehatan kulit.
5. Pendidikan kesehatan reproduksi
6. Pendidikan kesehatan Hewan
7. PHBS via game
8. Pendidikan teknologi internet dan pemanfaatannya secara bijak
9. sosialisasi beasiswa Bidikmisi, mengingat sudah sadarnya penduduk akan
pendidikan tinggi
Kesehatan :
1. Pengobatan gratis penyakit umum (tenda kesehatan)
2. Waspada KLB Demam berdarah dan sejenisnya
3. Penyuluhan HIV AIDS
4. Seminar dan penyuluhan kecantikan (perawatan kulit)
5. Peragaan dan pembuatan alat perangkap nyamuk bersama warga
6. Tenda pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita
7. Penyuluhan kesehatan hewan ternak

Ekonomi :
1. Sosialisasi dan pendidikan menabung

2. Sosialisasi wirausaha
3. Sosialisasi finance mapping
4. Sosialisasi peningkatan produktivitas pertanian via penyuburan tanah dengan
pembuatan kompos
5. Membentuk ekonomi kreatif (memanfaatkan potensi tikar pandan)
6. Pembentukan website , sistem produksi hingga promosi via online sebagai
wadah pemasaran produk ekonomi kreatif ( melalui pengkaderan pada warga yg
potensial)

Lingkungan :
1. Kerja bakti
2. Tutorial pembuatan kompos hasil dari kerja bakti
Mohon bimbingannya bu... minta saran ibu juga kira kira proker yang mana
dari usulan kami yang kiranya tidak terlalu menghabiskan banyak dana, bisa
mendapatkan sponsor dan sangat besar manfaatnya untuk masyarakat
disana bu, soalnya usulan kami memang banyak bu, kami soalnya agak
bingung memilih bu hehehe :D
Kami sebenarnya ingin gerak sangat cepat bu, mengingat sudah mepet jika
kami ingin mengajukan proposal sponsor ke berbagai instansi bu.. mohon
bimbingannya bu... terimakasih banyak bu :)

You might also like