Professional Documents
Culture Documents
KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Anorexia
Nervosa)
2012
WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.COM
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 2
Pasien
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 3
anoreksia
dapat
mengembangkan
rasa
otonomi
dan
kemandirian.
Mereka
dengan
anorexia
memiliki
karakteristik
yang
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 4
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 5
Gangguan Citra
Diri
Mempengaruhi
Proses Pikir
Ansietas
Merasa Dirinya
Gemuk
Anorexia Nervosa
Purgasi
Self Starving
Gangguan Produksi
Hormon
Perubahan Nutrisi
Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
www.saktyairlangga.wordpress.com
Gangguan
Keseimbangan
Elektrolit
Defisit Volume
Cairan
Page 6
Asuhan Keperawatan
Contoh Kasus Anorexia Nervosa
Nn. G berusia 17 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 27 maret
2012 dengan keluhan diare lebih dari 2 hari dan didiagnosa mengalami
anorexia nervosa. Berat badannya 30 kg dan tinggi badan 160cm,
badannya lemah, pucat, tampak kurus, dan tetap menolak makan. Pasien
sering mengkonsumsi obat diet. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapat kadar albumin dalam darah 2,7mg/dl. Heart rate 112x/menit,
pulsasi lemah. Suhu tubuh 36 derajat celcius. Kulit kering bersisik.
Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas
Nona G, umur 17 tahun, tinggal di kota x, pendidikan SMA.
b. Keluhan Utama
pasien mengeluh diare lebih dari 2 hari.
c. Riwayat penyakit saat ini
Pasein datang ke Rumah Sakit pada tanggal 27maret 2012,
dengan keluhan diare lebih dari 2 hari.
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Pengkajian bio-psiko-sosio-spiritual
Klien mempunyai pandangan bahwa dirinya berbadan gemuk
dan
sengaja
mengkonsumsi
obat
diet
berlebih
untuk
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 7
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapat kadar albumin
dalam darah 2,7 mg/dL
Analisa Data
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATAN
DS : pasien mengeluh
tidak nafsu makan
Proses penyakit
DO :
A= berat badan 30 kg
dan tinggi badan
160cm. BMI sebesar
11,72 (underweight).
B= kadar albumin
2,7mg/dl
C= tampak kurus,
lemak subkutan tidak
ada, kulit bersisik
Intake menururn
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Proses penyakit
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 8
diare
kekurangan volume
cairan tubuh
DS : pasien mengaku
mengkonsumsi obat
diet berlebih
Proses penyakit
DO : ketidaksesuaian
pemikiran yang tidak
berdasarkan realita
Distorsi pikiran
DS : cemas, khawatir
gemuk
DO : peningkatan
denyut nadi,berespon
cepat terhadap objek
dari ketakutan
Proses penyakit
Ketakutan
Distorsi pikiran
ketakutan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 9
10
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hilangnya nafsu makan.
2. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diare akibat
penggunaan obat diet berlebih
3. Perubahan proses pikir berhubungan dengan penyalahgunaan zat
4. Ketakutan berhubungan dengan defisit pengetahuan
3.3.5 Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
hilangnya nafsu makan.
Tujuan: dalam 3x24 jam
kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Kriteria hasil:
1. BB meningkat
normal. Seminggu
2-3kg.
2. Mengkonsumsi
jumlah nutirsi yang
adekuat untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme
tubuh.
INTERVENSI
1. Jelaskan peran
dan pentingnya
nutrisi pada
proses
pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Berkolaborasi
dengan ahli gizi
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
klien.
3. Observasi berat
badan pasien.
3. Masukan nutrisi
adekuat tanpa
penolakan
RASIONAL
1. Penjelasan
perlunya nutrisi
dapat membantu
meminimalkan
miskonsepsi dan
meningkatkan
kepatuhan
pasien.
2. Masukan dari
ahli gizi
diperlukan untuk
menetapkan
kebutuhan nutrisi
bagi pasien.
3. Berat badan
mengidentifikasi
kebutuhan
suplemen diet
atau perubahan
teknik pemberian
makan
4. Kadar albumin
normal
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 10
11
5. Turgor kulit
normal
1. Takikardi dapat
mengindikasikan
kekurangan
volume cairan.
2. Pengeluaran urin
yang rendah dan
berat jenis urin
yang tinggi
mengindikasikan
hipovolemia.
3. Cairan
merupakan hal
yang vital supaya
sel tidak
mengalami lisis
akibat
kekurangan
cairan.
4. BB merupakan
indicator yang
baik status cairan
5. Observasi turgor
kulit dan
membrane
mukosa mulut
setiap 8 jam
5. Turgor kulit
yang baik dan
membrane
mukosa yang
lembab
mengindikasikan
perbaikan
volume cairan
6. Jelaskan alasan
kehilangan cairan
6. Tindakan ini
mendorong
4. Timbang BB
pasien setiap hari
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 11
12
Ketakutan berhubungan
dengan defisit
pengetahuan
Tujuan: dalam 1x24 jam
pasien dapat
memanajemen dan
mengendalikan
ketakutannya
1. Jelaskan pada
pasien tentang
bahaya
mengkonsumsi
obat diet berlebih
2. Ajak pasien
berpikir realistis
tentang keadaan
tubuhnya
3. Beri
reinforcement
positif ketika
pasien mampu
berpikir realistis.
1. Informasi yang
tepat dapat
meningkatkan
pemahaman
tentang efek
negative
mengkonsumsi
obat
2. Pikiran realistis
dapat membantu
proses
penyembuhan
penyakit
3. Penghargaan
positif dari
perawat dapat
meningkatkan
jati diri dan
motivasi pasien
1. Dorong pasien
untuk
mengidentifikasi
sumber ketakutan.
1. Ketakutan pasien
didasar pada
persepsi yang
keliru.
2.
2. Memberi
informasi sesuai
tingkat
pemahaman,
dapat
mengurangi
ketakutan pasien
dan
meningkatkan
kerjasama.
Kriteria hasil:
1. Mampu
mengidentifikasi
sumber-sumber
ketakutan.
pasien terlibat
dalam perawatan
personal.
Jelaskan semua
pengobatan dan
prosedur serta
jawab semua
pertanyaan.
3. Luangkan waktu
untuk bersama
dengan pasien dan
beri kesempatan
kepada pasien
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 12
13
2. Mampu
mengungkapkan
rasa nyaman
untuk
menyalurkan
perasaan.
3. Membina
hubungan saling
percaya
3. Tidak
memperlihatkan
tanda-tanda fisik
atau gejala
ketakutan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 13
14
PENUTUP
Kesimpulan
Anoreksia nervosa (AN) merupakan gangguan kejiwaan dengan
konsekuensi fisiologis yang parah, yang ditandai dengan ketidakmampuan
atau penolakan untuk mempertahankan berat badan minimal yang normal.
Pasien memiliki citra tubuh sangat terganggu serta rasa takut yang intens akan
kenaikan berat badan.
Anoreksia nervosa merupakan gangguan makan yang mengancam jiwa
yang ditandai dengan penolakan klien untuk mempertahankan berat badan
normal ynag minimal, gangguan persepsi yang bermakna tentang bentuk atau
ukuran tubuh atau menolak untuk mengakui bahwa ada masalah.
Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kami dapat menyarankan agar kita
menjaga kesehatan sebaik mungkin dengan menjaga pola makan. Dan
pandangan di masyarakat selama ini yang beranggapan bahwa badan yang
ideal adalah badan yang kurus harus di ubah, karena pandangan tersebut dapat
menyebabkan individu mengubah pola makan yang tidak sehat sehingga
mengalami anorexia nervosa. Hal ini perlu dilakukan supaya kita dapat
terhindar dari penyakit anorexia.
Sebagai perawat, kita harus memberi penyuluhan kepada masyarakat
tentang bahaya dari pola makan yang tidak sehat. Pencegahan adalah hal
terbaik, tetapi apabila sudah terjadi gangguan yang berarti, kita harus
memberikan penjelasan mengenai penyembuhannya kepada klien secara jelas,
serta mampu merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat
dan efektif kepada pasien dengan mengurangi segala resiko yang dapat terjadi.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 14
28
15
Daftar Pustaka
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 15