Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.2. Epidemiologi
LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di
negara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi
pernah
mengalami
episode
ini
selama
hidupnya.
Prevalensi
tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya
low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan.
Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang
melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri.
Terdapat lubang di tulang vertebra dibagian bawah karena tidak
melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan Spina Bifida.
Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat sepert
club foot, rudimentair foof, kelayuan pada kaki, dan sebagainya.
namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.
Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah:
Penyakit Spondylisthesis
Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan
korpus vertebrae, dimana arkus vertebrae tidak bertemu dengan
korpus vertebrae. Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi,
namun ketika berumur 35 tahun baru menimbulkan nyeri akibat
kelinan-kelainan degeneratif. Nyeri pinggang ini berkurang atau
hilang bila penderita duduk atau tidur dan akan bertambah, bila
penderita itu berdiri atau berjalan.
Soeharso (1978) menyebutkan gejala klinis dari penyakit
ini adalah:
Penderita memiliki rongga badan lebih pendek dari
semestinya. Antara dada dan panggul terlihat pendek.
Pada punggung terdapat penonjolan processus spinosus
vertebra yang menimbulkan skoliosis ringan.
Nyeri pada bagian punggung dan meluas hingga ke
ekstremitas bawah.
Pemeriksaan X-ray menunjukan adanya dislokasi, ukuran
antara ujung spina dan garis depan corpus pada vertebra yang
mengalami kelainan lebih panjang dari garis spina corpus
vertebrae yang terletak diatasnya.
LBP yang
juga
menjadi
berkurang
sehingga
sangat
Penyakit Fibrositis
Penyakit ini juga dikenal dengan Reumatism Muskuler.
Penyakit ini ditandai dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya
di leher dan bahu. Rasa nyeri memberat saat beraktivitas, sikap
tidur yang buruk dan kelelahan.
Penyakit Infeksi
Menurut Diepee (1995), infeksi pada sendi terbagi atas
dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri dan
infeksi kronis, disebabkan oleh bakteri tuberkulosis. Infeksi
kronis ditandai dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan
akut, demam serta kelemahan.
2.1.5. Patofisiologi
Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang
elastic yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit
fleksible (diskus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh
kompleks sendi faset, berbagai ligament dan otot paravertebralis.
Konstruksi
fleksibilitas,
punggung
sementara
yang
disisi
lain
unik
tetap
tersebut
memungkin
dapat
memberikan
rasa dalam dan rasa getar (vibrasi). Bila ada kelainan maka
tentukanlah batasnya sehingga dapat dipastikan dermatom mana
yang terganggu.
2. Pemeriksaan motorik
Dengan mengetahui segmen otot mana yang lemah maka
segmen mana yang terganggu akan diketahui, misalnya lesi yang
mengenai segmen L4 maka musculus tibialis anterior akan
menurun kekuatannya. Pemeriksaan yang dilakukan :
a. Kekuatan : fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah, kaki,
ibu jari, dan jari lainnya dengan menyuruh penderita melakukan
gerakan fleksi dan ekstensi, sementara pemeriksaan menahan
gerakan tadi.
b. Atrofi : perhatikan atrofi otot
c. Perlu perhatikan adanya fasikulasi ( kontraksi involunter yang
bersifat halus) pada otot otot tertentu.
3. Pemeriksaan reflek
Reflek tendon akan menurun pada atau menghilang pada lesi
motor neuron bawah dan meningkat pada lesi motor atas. Pada
nyeri punggung bawah yang disebabkan HNP maka reflek tendon
dari segmen yang terkena akan menurun atau menghilang
-
bawah dan lumbal atas. Jika terasa nyeri berarti ada gangguan
pada akar-akat saraf tersebut
f. Viets dan naffziger test
Penekanan vena jugularis dengan tangan (viets)atau dengan
manset sebuah alat ukur tekanan darah hingga 40 mmhg
(naffziger)
g. Obers sign
Penderita tidur miring ke satu sisi. Tungkai pada sisi tersebut
dalam posisi fleksi. Tungkai lainnya di abduksikan dan
diluruskan lalu secara mendadak dilepas. Dalam keadaan normal
tungkai ini akan cepat turun atau jatuh ke bawah. Bila terdapat
kontraktur dari fascia lata pada sisi tersebut maka tungkainya
akan jatuh lambat.
h. Neris sign
Penderita berdiri lurus. Bila diminta untuk membungkuk ke
depan akan terjadi fleksi pada sendi lutut sisi yang sakit.
i. Percobaan Perspirasi
Percobaan ini untuk menunjukkan ada atau tidaknya gangguan
saraf autonom, dan dapat pula untuk menunjukkan lokasi
kelainan yang ada yaitu sesuai dengan radiks atau saraf spinal
yang terkena.
2.1.7. Pemeriksaan penunjang
a. X-ray
X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi
tulang,sendi, dan luka degeneratif pada spinal. X-ray merupakan
tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk menunjukan
keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray merupakan penunjang
diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung, dan
biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti
Myelografi
Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan
a. Terapi Konservatif
Cara konservatif meliputi bed rest (rehat baring), medikamentosa
dan fisioterapi.
Bed Rest
Penderita harus tetap berbaring di tempat tidur selama beberapa
hari dengan sikap tertentu. Tempat tidur tidak boleh memakai
pegas atau per. Tempat tidur harus dari papan yang lurus dan
ditutup dengan lembar busa tipis.
Tirah baring ini sangat bermanfaat untuk nyeri punggung
mekanik akut, fraktur, dan HNP. Pada HNP sikap terbaring
paling banyak ialah dalam posisi setengah duduk dimana
tungkai dalam sikap fleksi pada sendi panggul atau lutut. Lama
tirah baring bergantung pada berat-ringannya gangguan yang
dirasakan penderita.
Mendikamentosa
Ada 2 jenis obat dalam tatalaksana LBP ini, ialah obat yang
bersifat simtomatik dan yang bersifat kausal. Obat-obat
simtomatik antara lain
analgetika:
o Salisilat
Merupakan analgesik yang paling tua, selain khasiat
analgesik
jugamempunyai
khasiat
antipiretik,
spondilitis
piogenik,
nukleolisis
misalnya
Fisioterapi
Biasanya dalam bentuk diatermi (pemanasan dengan jangkauan
permukaan yang lebih dalam) misalnya pada HNP, trauma
mekanik akut, serta traksi pelvis misalnya untuk relaksasi otot
dan mengurangi lordosis.
Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dingin kantong panas.
Dengan menaruh sebuah kantong dingin di tempat daerah
punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-10 menit.
Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa
gunakan heating pad (kantong hangat).
Acupunture
Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan
yang ringan tetapi cara ini tidak terlalu efisien karena
ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan jarum
yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.
Ultra Sound
Radiofrequency Lesioning
Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang
saraf Spinal Endoscopy. Dengan memasukkan endoskopi
pada
kanalis
spinalis
untuk
memindahkan
atau
Alat Bantu
Back corsets
pemandu.
Ada
juga
cara
lain
yaitu