Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu
tubuh dengan cepat yang disebabkan oleh proses ekstra
kranial
Gangguan kejang yang paling lazim pada masa kanakkanak sekitar 2% sampai 5% dari jumlah anak-anak.
Biasanya terjadi pada umur antara 3 bulan sampai 5
tahun kejang berhubungan dengan adanya demam
tetapi tanpa adanya infeksi atau gangguan intrakranial.
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AIT
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 1 tahun 4 bulan
Suku Bangsa : Betawi
TTL : Jakarta, 16 November 2013
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kampung Kranggan no.7 RT/RW
02/07, Kel. Jati sampurna, Jakarta Timur
Pendidikan :
Identitas Orangtua/Wali
Ayah
Nama : Tn.S
Alamat : idem
Pekerjaan : supir pribadi
Penghasilan : tidak tentu
Pendidikan : tamat SMA
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Ibu
Nama :Ny.M
Alamat : idem
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : D3
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. M (ibu
kandung pasien)
Lokasi
: Bangsal lantai V Timur, kamar 510
Tanggal / waktu : 30 Maret 2015 pukul 10.00 WIB
Tanggal masuk : 28 Maret 2015 pukul 21.20 WIB (di
IGD)
Keluhan tambahan
Kejang demam
berulang sejak 3
hari smrs
Keluhan utama
Demam,pilek,
nafsu makan
menurun
Keluhan tambahan
BAB
penurunan
Penurunan
Batuk
Riwayat
RIWAYAT PERKEMBANGAN
RIWAYAT MAKANAN
Pasien tidak
mendapatkan
asi eksklusif
sejak lahir
Asupan
makanan
pasien seharihari baik namun
kurang serat.
RIWAYAT IMUNISASI
RIWAYAT KELUARGA
a. Corak Reproduksi
Tanggal
No
lahir
(umur)
1.
16-11-2013
Jenis
kelamin
Perempuan
Hidup
Lahir mati
Abortus
Mati
Keterangan
(sebab)
kesehatan
Pasien
b. Riwayat Pernikahan
Ayah / Wali
Ibu / Wali
Tn. S
Ny. M
37 tahun
35 tahun
Pendidikan terakhir
Tamat SMA
Islam
Islam
Suku bangsa
Betawi
Betawi
Keadaan kesehatan
Sehat
Sehat
Kosanguinitas
Nama
Perkawinan ke-
Agama
Kesimpulan:
Alergi susu sapi saat usia 6 bulan dan riwayat kejang demam
usia 8 bulan
RIWAYAT LINGKUNGAN
PERUMAHAN
Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya di rumah milik
sendiri. Rumah terdiri dari 2 kamar tidur ,1 kamar mandi,
1 dapur, dan 1 ruang tamu. Keadaan lingkungan rumah
padat, ventilasi dan pencahayaan cukup. Sumber air
bersih berasal dari air pam. Sumber air minum berasal
dari air galon serta sampah dibuang setiap harinya.
Kesimpulan : Lingkungan rumah padat, ventilasi dan
pencahayaan rumah kurang baik.
Keadaan umum
Pemeriksaan Fisik
(30 Maret 2015)
Gizi normal
kepala
Telinga
Lidah
THORAX
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis terlihat pada ICS V
linea midklavikularis sinistra
Palpasi
Ictus cordis teraba pada ICS V
linea midklavikularis sinistra
Perkusi
Batas kiri jantung : ICS V linea
midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ICS III-V
linea sternalis dextra
Batas atas jantung
: ICS III
linea parasternalis sinistra
Auskultasi
BJ I-II regular, murmur (-) , gallop (-)
Paru
Inspeksi
Abdomen
Inspeksi
perut datar, warna kulit kuning
langsat, ruam merah (-), kulit
keriput (-), umbilicus normal, gerak
dinding perut saat pernapasan
simetris, gerakan peristaltik (-)
Auskultasi
peristaltic usus (+), frekuensi
3x/menit
Perkusi
timpani pada seluruh lapang perut,
shifting dullness (-)
Palpasi
supel,nyeri tekan (-), turgor kulit
baik, hepar tidak teraba
membesar, lien tidak teraba
membesar.
Genitalia
Jenis kelamin perempuan,
klitoris dan labia minora
tertutup labia mayora,
tidak ditemukan adanya
kelainan, tanda radang (-),
ulkus (-), sekret (-), fissure
ani (-)
KGB
Leher :
Preaurikuler : tidak teraba
membesar
Postaurikuler : tidak teraba
membesar
Submandibula : tidak teraba
membesar
Submental
: tidak teraba
membesar
Servikalis anterior : tidak teraba
membesar
Servikalis posterior: tidak teraba
membesar
Supraclavicula : tidak teraba
membesar
Axilla
: tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar
Ekstremitas
Simetris, tidak terdapat
kelainan pada bentuk tulang,
posisi tangan dan kaki, serta
sikap badan, tidak terdapat
keterbatasan gerak sendi,
akral hangat pada keempat
ekstremitas, terdapat sikatriks
pada tangan dan kaki kiri,
sianosis (-), edema (-),
capillary refill time< 2 detik.
Status neurologis
Kanan
Kiri
Ekstremitas atas
Tonus otot
Normotonus
Normotonus
Trofi otot
Eutrofi
Eutrofi
+5
+5
Tonus otot
Normotonus
Normotonus
Trofi otot
Eutrofi
Eutrofi
+5
+5
Kekuatan otot
Ekstremitas bawah
Kekuatan otot
Refleks
fisiologis
Refleks
patologis
Biceps
Babinski
-/-
triseps
Chaddock
patella
achilles
Sulit dinilai
pasien kurang
kooperatif
Rangsang
meningeal
(-)
-/-
Kaku kuduk
Kernig
Oppenheim
-/-
Laseq
Gordon
-/-
Brudzinski I
Sulit dinilai
pasien kurang
kooperatif
Schaeffer
-/-
Brudzinski II
Klonus patella
Klonus achilles
Punggung
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (22/3/2015) dari IGD
Hematologi
Hasil
Nilai Normal
Leukosit
6,400/ L
6 17
Eritrosit
4,8 jt/ L
3,6 5,2
Hemoglobin
10,3 g/ dL
10,7 13,1
Hematokrit
30%
35 43
Trombosit
424,000 / L
229-553
MCV
74,0 fL
73-101
MCH
26,3 pg
23 31
35,5 g/dL
26 34
15,6%
<14
116 mg/dL
33-111
Natrium
143 mmol/L
135-155
Kalium
3,8 mmol/L
3,6-5,5
Chlorida
109 mmol/L
98-109
MCHC
RDW
Kimia Klinik
Gula Darah Sewaktu
Kadar Elektrolit
Re
e
m
u
s
DIAGNOSIS BANDING
Tatalaksana
Non
Prognosis
Ad
Follow up
Tinjauan Pustaka
Kejang Demam
DEFINISI
kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi. Suhu badan yang tinggi in
EPIDEMIOLOGI
1/3 dari populasi ini akan mengalami kejang berulang
ETIOLOGI
Peningkatan
KLASIFIKASI
(menurut Livingstone)
Kejang demam sederhana/simpleks
1. Kejang bersifat umum
2. Lamanya kejang berlangsung
singkat (kurang dari 15 menit)
3. Usia saat kejang demam pertama
muncul kurang dari 6 tahun
4. Frekuensi serangan 1-4 kali dalam
1 tahun
5. Pemeriksaan EEG normal
perubahan
Kenaikan
difusi
Lepasnya
dari ion
muatan
keseimbangan
kalium
listrik
danyang
ion
dari
natrium
cukup
membran
besar
melalui
sel
dapat
otak
membran
meluas
dan dalam
ke seluruh
waktu singkat
sel maupun m
KEJANG
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Anamnesis
Kesadaran
Menentukan
Waktu
Sifat
Riwayat
kejang
terjadinya
gangguan
demam
kejang
keterlambatan
sebelum
(fokal
penyakit
sebelumnya
(sejak
kejang,
atau
neurologis
dan
yang
kapan,
pertumbuhan
umum)
sesudah
durasi,
mendasari
(kejang
timbul
(menyingkirkan
frekuensi,
kejang
disertai
mendadak
dan
terjadinya
(menyingkirkan
perkembangan
interval
demam
diagnosis
atau
demam
antara
maupun
perlahan,
(infeksi
epilepsi)
diagnosis
2 serangan
tidak
menetap
saluran
disertai
mening
kejan
ata
nad
Pemeriksaan Fisik
Temperatur tubuh
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
a k
n
a na
s
k aa
a
l
ta pad
a
T g
n
a
j
Ke
Prognosis