You are on page 1of 13

PENGALAMAN CAREGIVER KELUARGA DALAM

MERAWAT PASIEN KANKER PAYUDARA


Kadek Ana Dwijayanti, Ns. I Made Sukarja, S.Kep., M.Kep. (pembimbing 1), Ns. Ni Mas Ayu
Gandasari, S.Kep. (pembimbing 2).
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Abstract. Breast cancer is the disease that was the first largest case of cancer in Indonesian
woman. Breast cancer make a very complex impact for patient and their family. Family
caregivers has a duty to care for patient, especially in the case of breast cancer. This study is a
qualitative study with phenomenological approach that aims to explore family caregivers
experience in caring for breast cancer patient. In this study, participants were selected by
purposive sampling method. There are six participants join in this study. The data were collected
using in depth interview technique. The data were analyzed by using Collaizis technique. This
study indentified 7 themes, that are: 1) lack of knowledge about breast cancer, 2) caregivers
reactions, 3) caregivers task, 4) changes in responsibilities, 5) changes in economic function of
the family, 6) complaints against the health care, and 7) caregivers expectation. The result show
that family caregivers can adapt to changes that occur in the family. Family caregivers were
able to perform their tasks in caring the patient by providing support to the patient for fulfill
biological, psychosocial, spiritual, and financial needs.
Keywords : experience, family caregiver, breast cancer.
PENDAHULUAN
Kanker adalah penyakit dari sel-sel

2010). Data yang ditemukan di Rumah Sakit

tubuh yang berkembang secara abnormal

Umum Pusat Sanglah tercatat pada tahun

yang melibatkan kerusakan pada sel-sel

2012-2013 terdapat sebanyak 466 kasus

DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini

kanker payudara dengan angka kematian

juga

sebanyak 62 kasus.
Kanker
payudara

dinamakan

neoplasia

malignan

(Kowalak, dkk, 2011). Kanker payudara


terjadi apabila pertumbuhan sel yang tidak
normal terjadi pada jaringan payudara
(Nugroho, 2011). Menurut statistik rumah
sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) tahun 2007, jumlah kasus kanker
payudara

tercatat

8.227

kasus

dan

menempati urutan pertama pada pasien


rawat inap di seluruh Indonesia (Rasjidi,

menimbulkan

dampak sangat kompleks pada pasien.


Seseorang dengan penyakit kronis akan
terganggu

kemampuannya

dalam

melanjutkan gaya hidup normal mereka.


Dampak psikososial yang akan muncul
berupa

perasaan

cemas,

takut,

sedih,

menarik diri, dan depresi. Mereka juga


membutuhkan bantuan dari orang lain dalam

melakukan

perawatan

diri

sehingga

menimbulkan perasaan tidak berdaya (Potter

dan beban biaya terkait dengan pengobatan


kanker yang cukup mahal.

& Perry, 2005). Pada situasi demikian pasien


membutuhkan

dukungan

dalam

merawat

pasien

dokter,

kanker di rumah dengan membantu pasien

perawat, para survivor cancer dan orang-

dalam memenuhi kebutuhan dari aspek

orang

keluarga

biologis, psikologis, sosial dan spiritual.

(Anggraeni, 2010).
Keluarga sebagai suatu kelompok

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik

terdekat

dari

Keluarga

terutama

individu yang tinggal bersama dan saling


ketergantungan mempunyai peran utama
dalam

pemeliharaan

kesehatan

seluruh

anggota keluarga dan bukan individu itu


sendiri yang mengusahakan tercapainya
kesehatan

yang

diinginkan

(Sudiharto,

2007). Selama pasien menderita sakit,


keluarga harus menggantikan peran dan

untuk

meneliti

pengalaman

tentang

caregiver

bagaimana

keluarga

dalam

memberikan perawatan pada pasien dengan


kanker payudara. Selain itu, pokok masalah
yang

dialami

keluarga

belum

banyak

dibahas secara mendalam di Indonesia dan


literatur tentang pengalaman keluarga dalam
merawat pasien kanker masih terbatas di
Indonesia.

kewajiban pasien. Saat pasien menerima


keadaan sakitnya dan bergantung pada
pelayanan

kesehatan,

keluarga

caregiver

memberikan

sebagai

perawatan

semua kebutuhan pasien (Anggraeni, 2010).


yang

berperan

Jenis dan Pendekatan Penelitian

serta

dukungan kepada pasien untuk memenuhi

Keluarga

METODE PENELITIAN

sebagai

caregiver dalam merawat pasien dengan

Penelitian ini menggunakan metode


kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,
yang memungkinkan untuk menggali lebih
dalam

pengalaman

partisipan

dalam

merawat pasien kanker payudara.

kanker bukan merupakan sesuatu yang


mudah. Berbagai masalah akan muncul
seperti

masalah

kecemasan,

marah,

psikologis

berupa

menangis,

masalah

Partisipan
Populasi

dari

penelitian

adalah

anggota keluarga pasien kanker payudara di

keuangan dan terjadinya perubahan dalam

RSUP

Sanglah.

Pemilihan

sampel

kebiasaan sosial (Padila, 2012:12). Keluarga

menggunakan metode purposive sampling.

juga merasakan beban fisik berupa kelelahan

Jumlah partisipan dalam penelitian sebanyak

enam

orang.

Pengambilan

partisipan

dahulu terhadap seorang anggota keluarga

dilakukan sampai data mencapai titik jenuh.

pasien kanker payudara.


Tahap yang terakhir adalah tahap

Tempat dan Waktu Penelitian

terminasi. Pada tahap ini wawancara diakhiri

Peneliti melakukan proses penemuan


data pasien kanker payudara di RSUP
Sanglah di bagian Ruang Rawat Inap
Angsoka III. Proses pengambilan data
dilakukan di tempat yang disepakati atau
ditunjuk oleh partisipan.

dalam penelitian ini melalui tiga tahap.


Tahap pertama adalah tahap persiapan. Pada
tahap ini peneliti mengurus ijin penelitian di
Institusi Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Udayana dan RSUP Sanglah.
Setelah mendapat ijin peneliti mencari calon
partisipan untuk diajak berpartisipasi dalam
dengan

baru dari hasil wawancara dan dilanjutkan


pada tahapan analisa data.
Analisis Data
Teknik

yang

digunakan

dalam

menganalisis data hasil penelitian yang


dilakukan, menggunakan langkah-langkah

Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan

penelitian

setelah tidak ditemukan kembali informasi

menjelaskan

inform

consent dan sekaligus melakukan kontrak


waktu dan tempat untuk mengambil data.
Tahap kedua adalah tahap proses.

dari Colaizzi.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Partisipan
Partisipan

pada

penelitian

ini

berjumlah enam orang. Perbandingan jenis


kelamin partisipan yaitu tiga orang laki-laki
yang merupakan suami pasien dan tiga
orang perempuan yang merupakan anak
kandung pasien. Distribusi umur partisipan
dari rentang 22 - 45 tahun. Tingkat
pendidikan partisipan sebanyak lima orang
adalah lulusan SMA (Sekolah Menengah

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data

Atas), dan satu orang masih berstatus

yang

wawancara

mahasiswa. Semua partisipan merupakan

mendalam dengan menggunakan pedoman

keluarga inti pasien kanker payudara yang

wawancara

melakukan

melakukan perawatan di Rumah Sakit

Sebelum

Sanglah. Semua partisipan beragama Hindu.

penelitian ini dilakukan, peneliti telah

Pekerjaan dari partisipan, tiga orang tidak

melakukan uji coba wawancara terlebih

bekerja,

dilakukan

observasi

dan
kepada

dengan
sekaligus
partisipan.

seorang

wiraswasta,

seorang

karyawan swasta, dan satu orang tukang

bangunan. Partisipan berasal dari Kodya

pembengkakan

Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, dan

pernyataannya:

Karangasem.

membengkak

Karakteristik

partisipan

bersuku Bali.

pada

payudara.

Berikut

payudaranya

karna

dipencet-pencet juga sama alatkarna


disuntik, trus karna ke alternatif (P2).

Analisis Tematik

Ungkapan

Berdasarkan

salah

mengenai

dari

penyebaran kanker payudara juga ditemukan

partisipan selama proses pengumpulan data

oleh peneliti. Hal ini dilihat dari pernyataan:

maka didapatkan 7 tema. Temuan ketujuh

berkembang secara bertahap melalui

tema ini menjawab tujuan khusus penelitian.

sel-sel darah (P4).

Tema 1. Kurang Pengetahuan tentang

mungkin kayak penyakit DB gitu ya, bisa

Kanker Payudara

berpindah, trus menjamur dimana-mana

a. Kurang Pemahaman

(P3).

Kurang

pernyataan

yang

pemahaman

mengenai

Peneliti juga menemukan ungkapan

kanker payudara yang terjadi pada partisipan

yang salah mengenai penyebab kanker

terlihat dari partisipan tidak mengetahui

payudara. Berikut ungkapannya:

definisi

tanda

mungkin ada kotoran yang tersumbat

gejalanya. Partisipan juga tidak mengerti

pada payudara sehingga menyebabkan

bagaimana kanker payudara bisa terjadi. Hal

kanker (P3, P6).

ini dapat dilihat dari ungkapan berikut:

mungkin

Bapak tidak tahu, apa artinya sakit

penyebabnya (P3).

kanker payudara (P1).

Tema 2. Reaksi Caregiver

gejalanya itu dah saya gak ngerti juga.

a. Respon Psikologis

Apakah tersumbat atau bagaimana saya

Respon

kanker

payudara

serta

semacam

psikologis

virus

yang

peneliti

pikir-pikir darimana, saya bingung kenapa

temukan dari partisipan diantaranya panik,

bisa sakit begini (P3).

takut, kecewa, bingung, dan sedih. Berikut

b. Pengetahuan yang Salah

ini merupakan ungkapan yang disampaikan:


Setelah disini, bapak panik (P1).
Saya kan juga takut. Saya kan sempet juga

Pengetahuan
temukan
partisipan

dari

yang

salah

salah

satu

mengenai

peneliti

pernyataan
penyebab

baca

informasi

internet (P5).

tentang

kanker

di

pokoknya sedih banget dah, kita gak

Tapi emang kita gak berani nangis di

terima kondisi waktu itu. Kecewa deh

depan ibu. Biar

pokoknya (P5).
Partisipan juga

sedih (P5).
mengungkapkan

mengalami kebingungannya saat pertama


kali mengetahui diagnosa kanker payudara.
Partisipan juga bingung mengenai dimana
mereka harus mengobati pasien. Hal ini
dilihat pada ungkapan:
Bingung saya berpikir jadinya, kemana

c. Respon Fisik
Respon

fisik

dimunculkan

dari

temuan peneliti mengenai keluhan partisipan


yang mengalami peningkatan tekanan darah
yang dapat terjadi karena pengaruh beban
fisik, psikologis dan finansial yang harus
ditanggung selama merawat pasien. Berikut

dibawa berobat? (P1, P3, P5).

pernyataan partisipan:

b. Respon Positif
Respon

ibu enggak tambah

positif

partisipan

dapat

dilihat dari respon ikhlas dan pasrah dalam


menghadapi situasi yang terjadi. Berikut
ungkapan beberapa partisipan:
saya ikhlas payudara

bapak aja yang mikirin masalah biaya.


Bapak cek tensi terakhir sampe 150 tensi
bapak (P1).
Tema 3. Tugas Caregiver

istri

saya

diangkat (P4).
ya, pokoknya saya jalani saja cobaan
ini (P1, P4, P5).
ini memang perjalanan hidup yang saya
harus jalani. Ya kita jalani saja dengan
tidak mengeluh. (P4).
yang diatas yang mengatur, pokoknya

a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


Partisipan

berespon

terhadap

pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien adalah


dengan berupaya memberikan makanan
khusus,

meningkatkan

jumlah

asupan

makanan, menyiapkan makanan, memaksa


makan dan merayu pasien untuk makan.

kita berserah kepada beliau. Nah, sampai

Fenomena ini dapat dilihat dari pernyataan

sekarang begini dah keadaanya. Sudah

berikut:

pasrah dan menerima. (P1).

dibeliin sama bapak makanan apa yang

Keluarga juga berusaha untuk tidak


mengeluh

dan

tidak

memperlihatkan

kesedihannya di depan pasien. Berikut


ungkapan partisipan:

lagi dia pengen. Biar meningkat selera


makannya. Tak paksa dia makan dikit-dikit.
Trus jus buah juga saya bikinin (P5).
Ketika pasien merasa mual akibat
efek samping kemoterapi keluarga berusaha
untuk mengurangi efek mual tersebut, tetap

mendorong pasien untuk tetap makan dan

Saya beliin dia wig jadi kalau ke luar

memberikan makanan khusus setiap setelah

rumah itu pakai wig atau topi (P1, P3,

menerima

P4, P5).

kemoterapi.

Ungkapan

yang

disampaikan oleh partisipan:


kalau dia mual, tetep dia saya suru
makan dikit-dikit saya kasi dia minum air
sedikit-sedikit, air gula yang hangat dikit
Kalau makan pasti yang lembut saya kasi,
kayak bubur. Tiap habis kemo itu pasti
b. Pemenuhan Kebutuhan Penampilan
membantu

pasien

berpakaian untuk menyamarkan penampilan


fisik akibat mastektomi. Hal ini dilakukan
dengan mengenakan kemeja yang longgar
dan menggenakan saputangan pada dadanya.
saya beliin juga di kemeja yang
longgar, jadi enggak keliatan dadanya
longtorsonya saya isiin saputangan
kebayanya sekarang udah enggak pernah
kebaya

bordiran

aja.

brokat,
Biar

pakainya
enggak

yang
terlalu

juga

berupaya

menyamarkan kebotakan pasien dengan


membelikan rambut palsu serta topi yang
nantinya dapat digunakan pasien sehingga
pasien tidak merasa malu jika bepergian.
Hal ini diungkapkan oleh partisipan sebagai
berikut:

merupakan ungkapan dari salah seorang


partisipan:
saya enggak ngasi dia mandi air dingin.
Jadinya saya washlap dengan air hangat
mau dia jalan-jalan, saya temenin Saya
latih istri saya miring kanan, miring kiri
sesuai kemampuan dia. Saya ajarin dia
duduk Sudah bisa duduk, saya latih
d. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Tugas keluarga lainnya khususnya
sebagai caregiver dalam menjalankan tugas
kesehatan keluarga, yaitu keluarga berupaya
dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Fenomena ini terungkap dari pernyataan
berikut:

keliatan (P5).
Keluarga

selama post operasi mastektomi. Berikut

tangannya dia (P4).

Berikut pernyataan partisipan:

pakai

pengalaman mereka dalam merawat pasien

karena sifat kemoterapi itu panas, jadi

selalu saya kasi bubur (P3).


Partisipan

c. Perawatan Pasien Pasca Operasi


Partisipan
juga
menceritakan

Saya antar ibu ke dokter di rumah sakit


(P1,P5,P6).
Keluarga juga memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk berkonsultasi mengenai
perawatan pasien. Berikut ungkapan dari
partisipan:

bukan satu dokter, dua dokter saya

f. Pemenuhan Kebutuhan Spiritual

singgahi dan saya tidak lelah, saya ajak

Keluarga membantu pasien dalam

konsultasi saya tanya dokternya gimana

pemenuhan kebutuhan spiritual dengan cara

caranya biar lancar drainnya (P4).

mengingatkan pasien untuk berdoa meminta

e. Memenuhi Kebutuhan Afektif

perlindungan

Keluarga

memenuhi

kebutuhan

kepada

tuhan

dan

mengantarkan ke tempat ibadah. Hal ini

afektif dalam hubungan mereka dengan

dilihat dari ungkapan partisipan :

pasien yaitu dengan cara memberikan

mohon perlindungan kepada tuhan,

motivasi, perhatian, dan hiburan. Hal ini

semoga beliau memberkati (P1).

dilakukan

memberikan

saya anterin ke pura, sering dia

dukungan dan semangat untuk kesembuhan,

mesesangi biar lancar pengobatannya

saling

(P6).

dengan

cara

mengingatkan

jadwal

kontrol,

mengingatkan untuk beristirahat, menemani


saat di rumah sakit, serta mengajak jalanjalan.

Berikut

contoh

ungkapan

dari

Tema 4. Perubahan Tanggung Jawab


Kondisi

sakit

ini

menyebabkan

keterbatasan yang dialami oleh anggota

partisipan :

kaluarga yang sakit, sehingga perannya

Dia takut juga karena dibilang rambutnya

dalam keluarga digantikan oleh anggota

bakalan rontok, tapi dia pengen juga

keluarga

sembuh. Terus kok saya coba semangatin

lingkungan keluarga atau pun di masyarakat.

dia. Bapak juga nyoba semangatin, bapak

Berikut ungkapan dari partisipan:

bilang kalau rambut rontok itu gak jadi

saat dia mulai kemoterapi, saya terus

masalah (P6).

sampai sekarang yang masak, yang jadi

kita itu harus memberikan motivasi

chef di rumah. (P4).

(P3, P4, P5).

biasanya kalo sebelum sakit kan dia

saya sama bapak sama-sama ngingetin

masak, nyapu, trus bikin kerajinan juga

jadwal kontrol (P5, P6).

kayak ate. Tapi kan setelah sakit bener-

untuk saat ini ibu jangan dulu angkat

bener gak kerja dia. Semua kerjaan ibu di

yang berat-berat (P3, P4, P5).

lainnya

baik

peran

dalam

rumah saya yang gantiin dan kalau dulu


pas belum sakit, kalau ada nikahan, ngaben

biar enggak bosen kadang saya ajak


juga jalan-jalan (P5).

sering ibu nguopin. Tapi semenjak sakit

enggak pernah. Jadi semuanya digantikaan

pengobatan pasien. Penyediaan finiansial ini

sama saya. (P6).

dilakukan

Tema 5. Perubahan Fungsi Ekonomi

bersemangat

Keluarga

menggunakan bantuan asuransi kesehatan

a. Perubahan Finansial

dari pemerintah. Fenomena ini tercermin

Peningkatan kebutuhan khususnya

keluarga

dengan

untuk

cara

tetap

bekerja

serta

dalam pernyatan partisipan berikut:

pada keadaan sakit merupakan penyebab

bapak

perubahan finansial yang dirasakan pada

semangat bekerja walaupun sampe

beberapa partisipan. Perubahan finansial

ngutang,

yang

memperjuangkan kesembuhan ibu. (P1,

disampaikan

oleh

partisipan

tidak

merasa

pokoknya

berat,

tetap

bapak

terus

dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu

P3).

berkurangnya jumlah pencari nafkah dalam

masih berobat pake BPJS, kebetulan

keluarga, pemasukan yang berkurang, serta

semua ditanggung. Kemoterapi, operasi,

penambahan biaya dari rumah sakit karena

obat-obatan ditanggung. (P2, P4, P6).

harus membayar kemoterapi dan

Tema 6. Keluhan akan Pelayanan di

(Immuno

Histo

Chemistry).

IHC
Berikut

ungkapan dari partisipan:

Rumah Sakit
a. Pelayanan yang Lambat

kalau dari pemasukan jelas anjlok.


Dimana

pemasukan

berkurang,

partisipan terhadap pelayanan di rumah sakit

sedangkan pengeluaran kita bertambah dan

yaitu mengenai keterlambatan pemberian

berlebih. (P4).

obat

biaya banyak keluar, buat beli perban

interpretasi hasil dari IHC. Temuan ini

dan lainnya IHC juga harus kirim ke

peneliti dapatkan dari ungkapan partisipan

Jakarta. Jadi kita harus bayar. (P2).

berikut:

b. Penyediaan Finansial

telat dapet obat kemoterapinya (P2,

Ketika
finansial

yang

kita

Peneliti juga menemukan keluhan

menghadapi
terjadi

permasalah

pada

keluarga,

kemoterapi

dan

lamanya

proses

P3, P5).
Lama keluar hasil IHCnya(P2).

keluarga berupaya untuk mendapatkan cara

seperti kemarin, lama dapet obatnya.

dalam mengatasi permasalahan tersebut. Hal

Senin udah disini, kamis baru masuk obat,

ini dilihat dari dukungan anggota keluarga

baru dapet (P1).

untuk

b. Kurang Fasilitas

menyediakan

finansial

untuk

Sub tema ini terbentuk dari dua

dan dapat hidup bersama-sama lebih lama.

kategori yaitu kurangnya kapasitas ruangan

Berikut

dan rusaknya alat yang tersedia. Fenomena

mengenai

ini dikeluhkan oleh dua partisipan. Berikut

keluarganya.

ungkapannya:

yang penting sembuh. Mudah-mudahan

sering susah dapet kamarnunggu dari

tuhan melindungi kita berdua. (P1).

pagi, sore baru dapet kamar alatnya di

saya juga tiap berdoa, selalu minta

farmasi itu rusak, jadi telat dapet obat

kesembuhan buat ibu saya (P5).

kemonya (P5).

saya ingin keluarga saya utuh sampe

telat obatnya datang. Mungkin kurang

anak-anak sukses. Saya ingin saya sama

koordinasi juga. Trus pernah saya bawa kio

istri

ke depo katanya lagi rusak alatnya. (P3).

kesempatan untuk bisa hidup walaupun

Tema 7. Harapan Caregiver

dengan penuh penderitaan (P4).

a.

Harapan

terhadap

pernyataan

harapan

untuk

mudah-mudahan

partisipan

pasien

masih

dan

diberi

Pelayanan

Kesehatan
Partisipan

beberapa

PEMBAHASAN
mengungkapkan

Caregiver memiliki tanggung jawab

harapannya terhadap pelayanan kesehatan

terhadap perawatan pasien. Elseiver (2009)

terkait

mengatakan

dengan

juga

pembenahan

alat

serta

bahwa

seorang

caregiver

ketepatan waktu pemberian obat kemoterapi.

berkewajiban memberikan bantuan medis,

Berikut ungkapan partisipan:

ekonomi, dan sosial kepada individu yang

alatnya ada tapi rusak atau tidak, itu

mengalami ketergantungan karena kondisi

kan kita tidak tahu. Mungkin ke depannya

sakit

kalo bisa, tiang minta tolong kepada yang

(Yuniarsih, 2010). Tugas caregiver keluarga

berwenang untuk mungkin bisa diperbaiki.

dalam

(P4, P5).

disebutkan

b. Harapan untuk Keluarga

Friedman (1998) menyebutkan bahwa tugas

yang

dialami

memberikan
oleh

individu

tersebut

perawatan
Friedman.

juga

Menurut

Harapan akan kesembuhan tidak

keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

hanya menjadi cita-cita pasien tetapi juga

anggota keluarga dibagi menjadi lima tugas,

menjadi keinginan dari seluruh anggota

yaitu keluarga mengenal masalah kesehatan,

keluarga. Tercapainya kesembuhan pasien

mengambil keputusan untuk melakukan

akan membuat keluarga bahagia, tetap utuh

tindakan terhadap masalah yang terjadi,

memberikan perawatan, mempertahankan

sayang, perhatian dan motivasi yang dapat

suasana

menjadi

rumah

yang

menguntungkan

koping

untuk

pasien

dalam

kesehatan dan keluarga diharapkan dapat

mengelola masalah psikologis yang timbul.

memanfaatkan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh

fasilitas

kesehatan.

(Mubarak, 2010).

Anggreni, dkk (2010) juga menemukan hal

Seorang

harus

yang serupa terkait dengan peran anggota

memiliki

keluarga dalam memberikan dukungan baik

pengetahuan mengenai penyakit pasien dan

secara fisik, psikologis, sosial dan ekonomi

prognosisnya (Lopez, et al., 2012). Hal ini

kepada

pula disebutkan oleh Orem dalam Potter &

mastektomi yang diklasifikasikan ke dalam

Perry (2005) yaitu, kebutuhan mengenai

dukungan instrumental, dukungan psikologis

informasi

dan dukungan finansial.

mendapatkan

caregiver
informasi

tentang

dan

penyakit

dan

cara

perawatan merupakan kebutuhan informasi

pasien

kanker

post

radikal

Selain itu, partisipan juga mengalami

yang penting dan harus terpenuhi oleh

berbagai perubahan yang dalam

keluarga khususnya yang bertindak sebagai

seperti perubahan fisik, psikologis, sosial,

caregiver. Informasi ini akan membantu

spiritual dan fungsi ekonomi. Dalam artikel

keluarga untuk berespon terhadap penyakit

What It Takes To Be Caregiver yang

pasien dan beradaptasi terhadap segala

dipublikasikan

aspek

Society

perubahan

yang

terjadi

dalam

oleh

(2014)

keluarga

American

Cancer

menyebutkan

bahwa

keluarga. Kebutuhan akan edukasi mengenai

memiliki seseorang yang dicintai menderita

kanker ini juga menjadi hal yang belum

penyakit

cukup terpenuhi oleh caregiver.

kesedihan dan syok pada keluarga. Mereka

Pengalaman

caregiver

keluarga

kanker

akan

menimbulkan

juga akan merasakan kesedihan dan duka

selama merawat pasien dengan kanker

cita

payudara

Caregiver

Keluarga akan merasakan kewalahan dan

memberikan bantuan kepada pasien dalam

frustasi dalam mengatasi masalah yang

memenuhi

nutrisi,

muncul selama merawat pasien. Caregiver

berpenampilan, perawatan post operasi,

juga dapat merasa lelah, terisolasi, depresi

finansial,

akses

dan kesulitan dalam mendapatkan bantuan.

pelayanan

di

sangat

variatif.

kebutuhan
untuk

fasilitas

memperoleh

kesehatan,

dan

memberikan dukungan afektif berupa kasih

Salah

yang

satu

menyebutkan

mendalam

kepada

penelitian
seorang

di

pasien.

California
caregiver

membutuhkan dukungan untuk mengatasi

jam perhari untuk merawat pasien yang

kecemasan dan stress yang mereka rasakan.

sedang

Ketika mereka tidak mendapatkan dukungan

menyebabkan munculnya beban finansial,

dalam mengatasi stress tersebut, maka akan

ketika caregiver kehilangan waktu mereka

muncul masalah fisik seperti sakit jantung,

dalam bekerja (American Cancer Society,

peningkatan tekanan darah, gangguan tidur,

2014).

peningkatan risiko infeksi, depresi dan

penelitian Deshields (2012) menyebutkan

kelelahan yang akan dialami oleh seorang

bahwa

caregiver.
Perubahan peran dalam keluarga juga

pemasukan

dirasakan oleh partisipan. Perubahan peran


mempengaruhi perubahan pada tanggung
jawab anggota keluarga baik di dalam
lingkungan

keluarga

atau

masyarakat.

Kondisi sakit yang dialami oleh pasien


menyebabkan pasien tidak dapat melakukan

kemoterapi.

Fenomena
kanker

Hal

ini

didukung

dapat

dalam

ini

juga

oleh

mempengaruhi

keluarga.

Caregiver

dalam penelitian Dashields juga melaporkan


bahwa mereka kehilangan waktu untuk
bekerja. Keadaan ini mulai terjadi saat
pertama kalinya pasien terdiagnosis kanker.
Berkurangnya waktu mereka untuk bekerja
menyebabkan berkurang pula pemasukan

aktivitas seperti saat dalam keadaan sehat

ekonomi dalam keluarga.


Terkait dengan pelayanan kesehatan

sehingga aktivitasnya akan digantikan oleh

di rumah sakit partisipan mengeluhkan

anggota keluarga lainnya. Fenomena serupa

mengenai jadwal pemberian kemoterapi

juga terjadi pada penelitian yang dilakukan

yang terkadang dirasa harus menunggu 2

oleh Lopez, et al., (2012) memaparkan

hingga 4 hari untuk mendapatkan obat. Hal

bahwa suami menggantikan istri mereka

ini

yang menderita kanker untuk melakukan

mereka merasa waktu mereka terbuang.

pekerjaan rumah tangga.


Jika dilihat dari fungsi ekonomi

Oleh karena itu, partisipan mengharapkan

keluarga,

temuan

dalam

penelitianini

dikeluhkan

oleh

partisipan

karena

adanya kebijakan dari pihak rumah sakit

menggungkapkan bahwa terjadi perubahan

dalam pembenahan fasilitas.


Harapan lain yang

disampaikan

pada fungsi ekonomi yang diakibatkan oleh

keluarga

kesembuhan

karena keterbatasan waktu yang dimiliki

pasien. Harapan ini muncul sebagai suatu

oleh

respon atas tindakan dan upaya pengobatan

caregiver.

menyebutkan,

Sebuah

bahwa

lebih

penelitian
dari

50%

caregiver membutuhkan waktu lebih dari 8

adalah

mengenai

yang telah dilakukan keluarga untuk pasien.

Menurut Notoatmojo, (2005 dalam

tema kurangnya pengetahuan mengenai

Kardiyudiani, 2012) menyebutkan bahwa

kanker

komponen dasar harapan adalah individu

diharapkan agar perawat dapat memberikan

yang berespon terhadap informasi baru

penyuluhan mengenai kanker payudara dan

tentang suatu tindakan dengan menghasilkan

perawatannya serta penyuluhan mengenai

suatu keyakinan dari tindakan tersebut. Pada

deteksi dini kanker payudara. Informasi

kasus pasien dengan kanker disebutkan

yang perawat berikan harus lengkap dan

dalam Mattioli, (2008) menyatakan bahwa

informatif,

harapan akan selalu hadir pada pasien

menyeluruh mengenai kondisi pasien dan

kanker

tahapan

perawatan

yang

temuan

keluarga.

Hasil

terlepas

penyakit

dari

pasien.

apapun

Hasil

dari

payudara.

Oleh

karena

memberikan
dapat

gambaran

dilakukan

penelitian

juga

menjabarkan

ternyata

yang

keluarga yang terinci dalam tema tugas

mengharapkan untuk sembuh dari kanker

caregiver, perubahan tanggung jawab dan

tetapi

perubahan

hanya

keluarga

pasien

juga

mengharapkan

fungsi

yang

ini

oleh

penelitian ini juga mengklarifikasi bahwa


tidak

bantuan

itu,

ekonomi.

diberikan

Caregiver

kesembuhan untuk pasien sehingga nantinya

keluarga membantu pasien dalam memenuhi

mereka dapat hidup bersama lebih lama.

kebutuhan fisik, psikologis, sosial, spiritual


dan ekonomi pasien. selain itu, terdapat

KESIMPULAN DAN SARAN


Temuan
memberikan
pengalaman

dari

partisipan yang mengungkapkan keluhannya

penelitian

informasi

mengenai

terkait dengan fasilitas kesehatan di rumah


sakit.

Partisipan

juga

menyampaikan

keluarga

dalam

harapan mengenai perbaikan fasilitas agar

merawat pasien kanker payudara.

Dalam

rumah sakit dapat memberikan perawatan

caregiver

yang optimal kepada pasien dan harapan

keluarga, partisipan mengalami perubahan

mengenai kesembuhan untuk pasien agar

psikologi yang terungkap dalam tema reaksi

dapat hidup lebih lama bersama keluarga.

menjalankan

caregiver

ini

peran

sebagai

caregiver.

Partisipan

juga

sempat

mengalami

kebingungan

saat

merawat

pasien. Hal ini terjadi karena kurangnya


informasi yang dimiliki partisipan mengenai
kanker payudara yang tergambar dalam

DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. (2014). What It
Takes to Be a Caregiver (online),
(http://www.cancer.org/acs/groups/cid/d

ocuments/webcontent/003199-pdf.pdf ,
diunduh tanggal 1 Juni 2014).
Anggraeni, M.D., dkk. (2010). Peran
keluarga dalam memberikan dukungan
terhadap pencapaian integritas diri
pasien kanker payudara post radikal
mastektomi.
Jurnal
Keperawatan
Soedirman.
Deshields, T.L., et al. (2012). Psychosocial
aspects of caregiving: perceptions of
cancer patients and family caregivers.
Support Care Cancer. 20:349-356.
Kardiyudiani,
N.K.
(2012).
Studi
Fenomenologi: Harapan Pasien Kanker
Payudara yang Mendapat Kemoterapi
Tentang Dukungan Keluarga di Rumah
Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Tesis
tidak diterbitkan. Depok Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.
Kowalak, J.P. dkk. (2011). Buku Ajar
Patofisiologi. Diterjemahkan oleh Andry
Hartono. Jakarta: EGC.
Lopez, V., et al. (2012). Male caregivers of
patients with breast and gynecologic
cancer. Cancer Nursing. 35(6):402-410.
Mattioli, J.L., et al. (2008). The meaning of
hope and social support in patients
receiving chemotherapy. Oncology
Nursing Forum. 355(2).822.
Mubarak, W.I., dkk. (2010). Ilmu
Keperawatan Komunitas 2: Konsep
serta Aplikasi dengan Pendekatan
Asuhan
Keperawatan
Komunitas,
Keluarga dan Gerontik. Jakarta:
Salemba Medika.
Nugroho, T. (2011). ASI dan Tumor
Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.

Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan


Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume 1.
Diterjemahkan oleh Renata Komalasari,
dkk. Jakarta: EGC.
Rasjidi, Imam. (2010). Epidemiologi Pada
Kanker. Jakarta : EGC.
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan
Keluarga
dengan
Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta:
EGC.
Yuniarsih,
W.
(2009).
Pengalaman
Caregiver Keluarga dalam Konteks
Asuhan Keperawatan Pasien Stroke
Tahap Paska Akut di RSUP Fatmawati.
Tesis tidak diterbitkan. Depok Fakultas
Ilmu
Keperawatan
Universitas
Indonesia.

You might also like