You are on page 1of 6

Dimensi Vertikal

Alat dan bahan


- kapi
- lampu spiritus
- korek api
- alat standar
- lekron/pisau wax
- staples
- tissue
- bowl isi air
- galangan gigit
- benang
- selotip
- spidol
- jangka sorong
- bitefork

RB: - -2/3 retromolar pad


- tebal tidak melebihi tepi
sayap labial (permukaan
labial)
batas anterior
RA: - permukaan labial 8-10
mm dari papilla insisiva bag
tengah
- insisal sejajar dgn garis
interpupil
RB: - tidak lebih dari sayap
labial
- insisal sejajar garis
interpupil
batas posterior

Sebelum menentukan DV ->


perhatikan kedudukan basis
dan galangan gigit
Syarat galangan gigit
1. rigid, stabil
2. cekat
3. tidak sakit
4. tidak over/under ekstensi
Fungsi galangan gigit
1. menggantikan prosesus
alveolaris yang hilang
2. utk menentukan
dukungan yang wajar
bagi bibir dan pipi
3. menetapkan hub rahang
4. tempat menyusun gigi
tinggi
RA: - sebatas bibir atas
- tebal ke bukal cukup
dukung bibir
- tinggi 12-14 mm
- lebar galgit 6-8 ke
tangkai scp 4-6 mm, post
8-10 mm
- anterior 4-5mm,
premolar 6-8mm, molar
9-10mm

RA: - sampai distal M1


- sejajar bidang oklusal
dengan garis camper
(subnasal-alatragus)
RB: - 5 mm di depan
retromolar pad
- camper line sejajar
bidang galgit posterior
- kontak bidang dgn galgit
saat dioklusikan
DV -> mengembalikan
hubungan antar rahang yg
normal sehingga estetika,
fungsi, bicara, mengunyah dan
menelan normal.
memindahkan hub antar
rahang ke articulator
Penentuan gigit ->
menentukan relasi mandibula
thd maksila dalam keadaan
oklusi sentris
Penetapan gigit -> tinggi gigit
= DV (overbite), letak gigit =
relasi sentris (overjet)
DV -> Oklusal -> mekanik;
fisiologis

Istirahat fisiologis
DV istirahat fisiologis
= Hub antar RA dan RB dalam
arah vertikal saat mandibular
dalam kedudukan istirahat
fisiologis
1. pengukuran wajah
- 1 titik di ujung hidung
dan 1 titik di dagu,
pasien mengucapkan M
dan tahan, ukur jarak
antar titik
- metode Sorenson&wilis:
wajah dibagi 3 bagian
(relchion-glabella,
glabella-subnasal,
subnasal-pogonion)
2. rasa taktil. Buka mulutotot tegang-relax-tutup
mulut-ukur
3. fonetik. Pasien bicara
sampai lelah-tutup
mulut-bibir kontak
ringan-ucap M-tahanukur
perhatikan saat penetapan
DV: posisi pasien duduk
tegak, relax, kepala tegak
(FHP sejajar lantai),
pandangan lurus ke depan
DV Oklusal
DV oklusal mekanik
1. hubungan sisa alveolar
- papilla insisivum insisif
mandibular
jarak papilla insisivum ke
insisal I bawah = 4mm
tepi insisal I atas +-6mm
dibawah papilla
insisivum
gigi geligi atas anterior
menutup gigi lawan di
RB +- 2mm
resorpsi berat tidak bisa

2. pengukuran GT
sebelumnya
- dari tepi GT atas dan
bawah dengan alat boyle
gauge
- ukur wajah pasien
panjang/pendek -> ada
perubahan tidak
3. pencatatan sebelum
pencabutan gigi
dari profil radiograf,
model gigi dalam oklusi,
pengukuran fasial

kesejajaran sisa
alveolar
kesejajaran sisa
alveolar RA dan RB
dan pembukaan
5derajat di posterior.
Kesejajaran ini alami.
Pada oklusi normal
gigi meninggalkan
sisa alveolar di
posterior sejajar -> kehilangan gigi tidak
dalam waktu yang
sama sisa tulang
alveolar RA RB
menyusut

DV oklusal fisiologis
1. Posisi istirahat fisiologis
a. beri titik di ujung
hidung dan ujung
dagu yang menonjol
b. pasien duduk dengan
kepala tegak dan otot
wajah rileks
c. tentutkan dv istirahat
fisiologis
d. masukan galgit ke
mulut (perhatikan
dukungan thd upper
lip, filtrum normal,
tinggi galgit atas

anterior 1-2mm
dibawah upper lip)
e. uji protrusive galgit
atas
- pengucapan huruf
labiodental (F,V,W) cek
bagian labioinsisal galgit
anterior atas menyentuh
vermilion border bibir
bawah *jika belum ->
galgit kurang protrusive
atau terlalu pendek *jika
sudah terlalu kuat ->
galgit terlalu protrusive
atau panjang
- uji hubungan dengan
papilla insisivum
sejajat dengan garis
interpupil, jarak 8-10mm
dari tengah papilla dan
11-12 mm dari distal
papilla ke permukaan
paling labial galgit atas
f. uji galgit posterior
atas: sejajar garis
camper (tragusalanasi)
g. masukkan galgit
bawah: uji kontak
bidang dgn galgit atas
dan jaraknya sama ->
DV lagi
h. penentuan DV oklusal
-> kurangi galgit
bawah 2-4 mm utk
FWS
kontak bidang dgn galgit
atas
i. uji DV oklusal -> uji
fonetik S (Celah 12mm antar galgit)
uji telan mudah
uji cekungan wajah
(sulkus nasolabialis &
mentolabialis normal)
2. fonetik dan estetik
(dengar hasil suara)

S jelas bukan SY
atau SH
CH, S, J -> gigi
geligi anterior atas dan
bawah saling mendekat,
tidak bersentuhan
3. ambang rasa menelan ->
saat menelan gigi
mendekat + kontak
ringan
4. rasa taktil dan laporan
pasien mengenai
kenyamanan
DV terlalu rendah. Freeway
space besar
1. bicara kurang jelas
2. wajah terlihat tua
(turun), kurang
dukungan pd otot wajah
3. efisiensi kunyah
menurun
4. luka pada sudut mulut ->
angular cheilitis
5. ruang lidah terbatas
6. kelainan sendi rahang
DV terlalu tinggi, freeway
space kurang
1. susah bicara
2. mulut penuh, sukar
ditutup, muka tegang
3. sulit menelan
4. saat bicara gigi atas dan
bawah beradu
5. sakit pada puncak
alveolar
6. otot mulut tegang
Relasi Sentris
-

hub rahang arah


horizontal
hinge movement of
mandible can take place
key reference position
utk evaluasi oklusi

stabil dan reproducible


dalam keadaan normal
relasi RA dan RB yang
paling posterior saat
penentuan relasi vertikal.
Gerakan mandibular ke
lateral masih bisa
dilakukan
kondil mandibular pada
posisi relax dalam fossa
glenoid pd DVO
hub paling post dari RB
thdp RA saat kondil
terletak paling posterior
di fossa glenoid

sebelum menentukan relasi


sentris pada mulut pasien
- buat terlebih dahulu
garis pedoman di
midline, garis sudut bibir
saat relaks, garis tertawa
- pasien menelan lalu
keluarkan seluruhnya
- cek lagi galgit yang telah
di fiksasi. Midline segaris,
garis RMP+HV segaris,
kontak bidang
DV terlalu rendah, freeway
space besar
1. bicara kurang jelas
2. wajah terlihat tua
(turun). Kurang
dukungan pada otot
wajah
3. efisiensi kunyah
menurun
4. luka pada sudut mulut ->
angular cheilitis
5. ruang lidah terbatas
6. kelainan sendi rahang
DV terlalu tinggi, freeway
space kurang
1. susah bicara
2. mulut penuh, sukar
ditutup, muka tegang
3. sulit menelan

4. saat bicara gigi atas dan


bawah beradu
5. sakit pada puncak
alveolar
6. otot mulut tegang

Relasi sentris
Pasif
1. Gysi
- jempol + telunjuk
diletakkan di ventral
mukosa masseter
- pasien relaks
- operator dorong
mandibular ke posterior
- pasien gigit sehingga
posisi kondil dalam fossa
glenoid tidak segaris
- fiksasi galgit
2. reh M
- jempol + telunjuk
diletakkan di vestibulum
menekan lempeng gigit
- jari tengah dibengkokan
dagu
- mandibular didorong ke
posterior -> gigit ->
fiksasi
3. gravitasi
pasien menengadah ke
atas, gaya gravitasi RB
ke posterior -> gigit ->
fiksasi
4. green
- gigit kuat, jika relasi
sentris besar -> otot
temporalis bag ventral
akan menggembung saat
diraba
- fiksasi
Aktif
1. menelan
2. nucleus walkhof

sentuh bulatan malam di


ujung palatum (paling
posterior)
3. tracing dengan gothic
arch tracer
4. chew in -> Patterson,
peedle house
Tahapan DV
- Duduk pasien -> FHP
sejajar lantai
- Tanda di ujung hidung
dan dagu
- Benang subnasal-ala
tragus
- Cek galgit cek retensi
- Keluarkan -> cek DV
fisiologis; 5x cek rasa2x.
- Masukkan galgit atas
anterior : - cek filtrum
dan sulkus nasolabial
- cek tinggi: 1-2 mm
dibawah bibir atas dlm
keadaan rileks
- cek kesejajaran anterior
dengan bitefork ->
sejajar dengan interpupil
- cek huruf labiodental:
f,v,w harus mengenai
bibir bawah jgn terlalu
menekan atau spacing
posterior: cek
dengan bitefork
sejajar dengan
garis champer
- menekan galgit bawah.
Cek oklusi, suruh gigit ->
kontak bidang dengan
galgit
- cek DV oklusal ->
bandingkan dgn DV
fisiologis (freeway space
2-4mm). kalau masih
terlalu besar -> kurangi
RB sampai max
retromolar pad
- buat garis midline sesuai
midline wajah dgn
lekron, garis caninus

(sudut mulut kalau


rileks), garis posterior
- cek relasi sentris ->
gravitasi -> cek
garis2nya berhimpit atau
tidak . nucleus walkof
- fiksasi
mengecek RS
sudah benar atau
belum
- di model 1. Buat garis
lateral ke basis dari
hamular notch (RA)
2. buat garis
lateral ke basis dari
retromolar pad
(RB)
3. kedua garis tsb
harus membuat
garis lurus
4. garis midline
RA+RB jg garis
lurus
cara cek galgit RA dari lateral
-> kolumnela dan filtrum
membentu sudut 90derajat.
Sudut bibir 90-120 derajat.
Garis pedoman utk tanam
articulator
1. garis median -> tengah
filtrum bibir/frenulum
labialis atas -> midline
2. canine line -> di sudut
mulut saat otot mulut
dlm keadaan relaks
(tegak lurus ala nasi)
3. garis tertawa -> saat
tertawa 2/3 bag insisal
11 terlihat
cara fiksasi
1. staples -> harus
ditancapkan pada galgit
di p&m kanan kiri
2. tusuk lekron
- lekron panas tusuk di
regio p&m kanan kiri
pada oklusal galgit

sehingga separuh pisau


masuk ke galgit atas dan
bawah
3. v yang terbuka
mengarah ke oklusal
- galgit anterior antar v
kurangi 1-2 mm

tuang gips/zoe/modeling
compound yang telah
dilunakkan
pasien minta untuk telan
gigit, v terisi adonan->
fiksir
keluarkan kedua galgit
bersamaan

You might also like