Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Pestisida
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang
berasal dari kata caedo berarti pembunuh. Pestisida dapat diartikan secara
sederhana sebagai pembunuh hama. Secara umum pestisida dapat
didefenisikan sebagai bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi
jasad yang dianggap sebagai hama.
Pengertian pestisida menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973
dalam
Kementrian
Pertanian
(2011)
dan
Permenkes
RI
pestisida
dengan
cara
iritasi,
mata
merah,
pencernaan
mulut
atau
5) Sistem pernapasan
: sulit bernapas,
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pencemaran Akibat Penggunaan Pestisida
1. Kasus Pencemaran Air
a. Akibat kebocoran pabrik pestisida.
Di Amerika, di tepi sungai Mississipi (dekade 60-an). Akibat
bocornya pabrik tersebut, ribuan ton pestisida (endrin) terbuang
percuma ke sungai Mississipi dan ribuan ton ikan, yang diperkirakan
150 juta ekor ikan mati sia-sia. Nasib sengsara bagi masyarakat
sekitarnya. Kebutuhan ikan masyarakat Mississipi sekarang tidak
dapat lagi terpenuhi. Timbul bau busuk yang dihasilkan.
b. Kasus yang sama juga terjadi di Indonesia, yaitu di Teluk Nibung,
Sumatera utara, sungai Musi, dll
2. Pencemaran Udara
Kasus di sebelah timur Illionis, Amerika Serikat. Pada tahun 1954
telah dilakukan penyemprotan suatu senyawa organochlorin dengan
maksud memusnahkan Japanese beetle (kumbang Jepang). Tapi ternyata
banyak spesies burung ikut musnah di daerah penyemprotan. Nasib yang
sama dialami pula oleh kucing, tupai, insecta predator, dll.
3. Pencemaran Tanah
Di dalam segumpal tanah pertanian yang beratnya 0,5 g, terdapat
kira-kira 1 trilyun bakteri, 200 juta jamur, 25 juta alga, 15 juta protozoa
dan juga cacing, insekta dan makhluk kecil lainnya. Pemakaian zat kimia
beracun yang tidak terkendali ini menyebabkan biota-biota yang terdapat
10
didalam tanah mati sehingga tanah menjadi tidak subur lagi sampai
akhirnya gersang.
B. Cara Menanggulangi Pencemaran Pestisida
Ada beberapa langkah untuk mengurangi residu yang menempel pada
sayuran, antara lain :
1. Mencucinya secara bersih dengan menggunakan air yang mengalir, bukan
dengan air diam. Jika yang kita gunakan air diam (direndam) justru sangat
memungkinkan racun yang telah larut menempel kembali ke sayuran.
Berbagai percobaan menunjukkan bahwa pencucian bisa menurunkan
residu sebanyak 70% untuk jenis pestisida karbaril dan hampir 50% untuk
DDT. Mencuci sayur sebaiknya jangan lupa membersihkan bagian-bagian
yang terlindung mengingat bagian ini pun tak luput dari semprotan petani.
Untuk kubis misalnya, lazim kita lihat petani mengarahkan belalai alat
semprot ke arah krop (bagian bulat dari kubis yang dimakan) sehingga
memungkinkan pestisida masuk ke bagian dalam krop.
2. Perendaman dalam air panas (blanching) juga dapat menurunkan residu.
Ada baiknya kita mengurangi konsumsi sayur yang masih mentah karena
diperkirakan mengandung residu lebih tinggi dibanding kalau sudah
dimasak terlebih dulu. Pemasakan atau pengolahan baik dalam skala
rumah tangga atau industri terbukti dapat menekan tekanan kandungan
residu pestisida pada sayuran.
3. Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat pula dilakukan
dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida yang berasal dari
tumbuhan (biopestisida). Biopestisida tidak mencemari lingkungan karena
bersifat mudah terurai (biodegradable) sehingga relatif aman bagi ternak
peliharaan dan manusia. Sebagai contoh adalah air rebusan dari batang dan
daun tomat dapat digunakan untuk memberantas ulat dan lalat hijau. Kita
11
12
sedikit gula dan bubuk coklat, lalu taburkan campuran tersebut ditempat
tikus biasa ditemukan.
d. Berbagai serangga.
Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur dengan air
lagi serta disemprotkan ke tanaman akan mengusir berbagai jenis serangga
perusak tanaman. Selain itu dapat juga menggunakan air rebusan daun
kemangi atau daun pepaya yang kering ataupun yang masih segar.
e. Aphids.
Air rebusan dari campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan
aphid pada tanaman sayuran dan kacang-kacangan. Air hasil rebusan di
campurkan kembali dengan air sehingga lebih encer.
f. Beberapa serangga dan nematoda akar.
Dengan menggunakan bunga kenikir (Bunga Tai Kotok) yang
direndamkan oleh air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil
saringan tersebut disiramkan ke media tanaman. Penting diperhatikan
media yang digunakan mudah dilalui oleh air.
g. Mengendalikan serangga, nematoda dan jamur.
Dengan membuat air hasil rendaman tumbukan biji nimba dengan
air selama tiga hari. Lalu siram pada tanaman, umumnya efektif pada
tanaman sayuran.
h. Mengatasi ngengat.
Gunakan merica utuh atau buatlah bungkusan berisi bunga mawar
kering dan daun mint kering, letakkan di lemari atau laci.
i. Mengusir lalat.
Gantungkan setandan cengkih dalam ruangan. Cara lain ialah
dengan membuat lem perekat dari kertas perekat yang berwarna kuning
terang yang diolesi sedikit madu. Atau dengan menggunakan kulit jeruk
yang digores, letakkan di tempat yang banyak lalat.
j. Mengatasi kecoa.
13
Campurlah
tepung
gandum
dengan
gips
kapur
dengan
perbandingan sama, atau campuran baking soda dan gula, lalu taburkan di
daerah yang ditempati kecoa. Dapat juga dengan menaruh beberapa
lembar daun salam (segar) di area yang dijelajahi kecoa.
k. Mengatasi semut.
Taburkan bubuk cabe rawit atau bubuk kopi di tempat semut biasa
datang, dapat juga menggunakan perasan jeruk atau letakkan kulit jeruk
pada tempat semut datang.
14
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari
penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya.
Pestisida tidak saja membawa dampak yang positif terhadap peningkatan
produk pertanian, tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan
disekitarnya. Pengarahan dan penggunaan yang lebih tepat kepada para
penggunaan dalam hal pemberian dosis, waktu aplikasi, cara kerja yang
aman, akan mengurangi ketidakefisienan penggunaan pestisida pada
lingkungan dan mengurangi sekecil mungkin pencemaran yang terjadi.
16
DAFTAR PUSTAKA
AkhriwalYulandra.
2010.
KunjunganLapangan
Di
Merapi
Golf
CangkringanSleman.Online
(http://www.lingkunganbumi.blogspot.com).Diaksestanggal 8 Januari 2011.
Pertanian.Balai
Penelitian
Lingkungan
Pertanian.
17
Online
Nina
Hermayani.
2009.
BiokatalisAmobilUntukMengatasiLimbahPestisida.Online
18