Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu
hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal
yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.Jikapun, tulisan tersebut sudah
pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan
(mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi
(penyumbang) ilmu.
Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca,
tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa
sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada
teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan
menyanyi saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah
mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah
dan cara kerja ilmiah.
Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan
atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan
penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana tahap
penyusunan karya ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk tahap penyusunan karya ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam
masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang diperuntukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
Adapun tahapan tahapan dalam menulis metode ilmiah / karya ilmiah yaitu :
1. Tahap Persiapan.
a.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya
ilmiah selesai.
3) Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa),
Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
c.
Pedoman
penulisan
karya
ilmiah
sehingga
tidak
terjadi
penganalisisannya.
3) Pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.
2. Tahap Pengumpulan data.
a.
b.
c.
d.
tumpang
tindih
dalam
a.
Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga
halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
d. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
e.
Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
f.
Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4. Tahap Pengorganisasian & pengonsepan.
a.
Pengelompokan bahan, untuk memgorganisasikan bagian mana yang didahulukan dan mana
yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai
jenis , sifat atau bentuk.
b. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
d.
Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan
kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
6. Penyajian.
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
a.
b.
Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover),
halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
c.
Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan
kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.
Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh .
Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
8. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan
masalah.
Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang
mungkin ada manfaatnya sebagai model dalam memecahkan masalah. Dari pedoman beberapa
ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a.
Memformulasikan hipotesa.
Mengumpulkan data.
f.
Permasalahannya yang actual dan up to date (hangat dan menggigit), sehingga menarik
perhatian pembaca.
b.
Permasalahannya sesuai dengan minat dan disiplin ilmu yang kita tekuni, sehingga kita lebih
mudah untuk memper-tanggung-jawabkannya secara ilmiah.
c.
Permasalahan tersebut memang sangat urgen di dalam masyarakat, dan perlu segera
mendapatkan pemecahan. Penulis pemula biasanya mengalami kesulitan untuk mencari masalah.
Seolah-olah dunia sekelilingnya berjalan tanpa ada masalah. Padahal, kalau kita mau merenung,
banyak sekali masalah yang cukup menarik untuk ditulis.
Permasalahan bisa kita temukan dari pengalaman maupun teori-teori. Apabila sulit mencari
permasalahan, langkah yang perlu dilakukan adalah:
a.
Biasakan mengamati dan merenungkan segala fenomena yang terjadi di sekeliling kita.
Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa mengembangkan intuisi yang kita miliki sehingga
akhirnya kita memiliki tingkat kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap berbagai fenomena
dan regularitas sosial budaya dan alam yang ada di sekeliling kita.
2. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhada
masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai
alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah
ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama
hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa
mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita
hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan bisa didukung data-data yang
memadai. Data yang kita ambil bisa data kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kebutuhan
kita. Juga tidak harus berupa data primer, data sekunder pun bisa kita gunakan. Dalam langkah
ini kita perlu menganggap bahwa pendapat orang, hukum-hukum yang telah mapan, dan juga
teori-teori yang ada bisa kita perlakukan sebagai data yang bisa mendukung atau membantah
hipotesis yang kita ajukan.
Kalau kita mampu menyajikan data yang memadai dengan benar, maka akan terasa bahwa
artikel atau karya tulis yang kita buat akan menjadi lebih utuh. Di samping itu hasil karya tulis
kita pun akan semakin berbobot dan menarik untuk dibaca. Seandainya karya tulis itu akan
digunakan sebagai landasan pengambilan kebijakan, maka pengambil kebijakan akan
mendapatkan landasan yang lebih akurat.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi penulis berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan, sehingga dalam
tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang diajukan ditolak
atau diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan dengan akurat, kita sebaiknya banyak
membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik karya tulis kita. Dengan
berbuat demikian berarti kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri kita
sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya tulis kita, memberikan saran atau
Pengelompokan
ilmiah
Karya tulis atau makalah yang berisi
2
dalam
pendidikan,
Tulisan
ilmiah
popular
bidang
Ilmiah
Tulisan
3
pendidikan
dan
di
kebudayaan
yang
Tulisan Ilmiah
Diktat pelajaran
Karya penerjemah buku pelajaran /
Buku
2.
3.
Keterampilan perwajahan (format, ukuran kertas, jenis kertas, tipe huruf, penjilidan, bibliografi,
apendiks, lampiran).
Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam penyampaian
pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
2.
Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam
penulisan
Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yang
menggunakan kata ganti penulisnya.
8.
Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih disarankan menggunakan
teknik kutipan dan umber rujukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper adalah sebuah laporan yang
secara tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan
yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya ilmiah ini dapat diartikan
sebagai karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, dalam bidang tertentu
dengan sistematika penulisan bersantun bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta. Sebelas Maret
University Press.
Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dikgutentis.
Supriyatno, Nono. 2001. Penulisan Karya Ilmiah Dalam Format Buku", Direktorat Tenaga Kependidikan.
Jakarta.
Tarigan, 1989, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Direktorat Tenaga Kependidikan. Jakarta.
The Liang Gie, 1997, Pengantar Filsafat Ilmu, Edisi ke dua, Yogyakarta, Liberty.
Wiradi, Gunawan. 2007. Etika Penulisan Karya Ilmiah. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta