You are on page 1of 5

BAB IV

PEMBAHASAN OBAT
1. Mertigo
Tiap tablet lepas lambat mengandung : Betahistine mesylate 12 mg
Indikasi :
mengurangi vertigo, pusing yang berhubungan dengan gangguan
keseimbangan yang terjadi pada gangguan sirkulasi darah atau sindrom
Meniere, penyakit Meniere dan vertigo perifer.
Kontraindikasi :
Pasien yang menderita feokromositoma.
Dosis dan cara pemberian :
Dewasa, 1 tablet lepas lambat (12 mg betahistine mesylate) 2 kali sehari
diberikan secara oral sesudah makan. Tablet lepas lambat betahistine
mesylate harus ditelan seluruhnya dan tidak boleh digerus atau dikunyah.
Peringatan dan perhatian :
Ulkus saluran cerna atau riwayat ulkus saluran cerna, urtikaria dan rash,
asma bronkial, wanita hamil.
Efek samping :
Mual, muntah atau gangguan saluran cerna, ruam kulit.

14

19

2. Domperidone
Indikasi :
Untuk pengobatan gejala dispepsia fungsional, untuk mual dan muntah
akut, untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian levodopa
dan bromokriptin lebih dari 12 minggu.
Kontra Indikasi :
Penderita

hipersensitif

terhadap

domperidone,

penderita

dengan

prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolaktin


Efek Samping :

Jarang dilaporkan : sedasi, reaksi ekstrapiramidal distonik, parkinson,


tardive diskinesia (pada pasien dewasa dan usia lanjut) dan dapat diatasi
dengan obat antiparkinson.

Peningkatan prolaktin serum sehingga menyebabkan galaktorrhoea dan


ginekomastia.

Mulut kering, sakit kepala, diare, ruam kulit, rasa haus, cemas dan gatal
Perhatian : Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui. Tidak
dianjurkan penggunaan jangka panjang. Hati-hati penggunaan pada
penderita gangguan fungsi hati dan ginjal..

Dosis :

Dewasa dan usia lanjut : 10-20 mg, 3 kali sehari dan jika perlu 1020
mg, sekali sebelum tidur malam tergantung respon klinik. Pengobatan
jangan melebihi 12 minggu.

Dewasa (termasuk usia lanjut) : 1020 mg, dengan interval waktu 48


jam.

Anak-anak (sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi) : 0,20,4


mg/Kg BB sehari, dengan interval waktu 48 jam.

Obat diminum 1530 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam.

20

Interaksi :

Domperidone mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin.

Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid secara


bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone.

Pemberian antasida secara bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas


domperidone.

Efek bioavailabilitas dapat bertambah dari 13% menjadi 23% bila


diminum 1 jam setelah makan.

3. Diazepam
Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine dengan rumus molekul 7kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepin-2-on
Sediaan :
Tablet, injeksi dan gel rectal, dalam berbagai dosis sediaan. Beberapa
contoh nama dagang diazepam dipasaran yaitu Stesolid, Valium,
Validex dan Valisanbe, untuk sediaan tunggal dan Neurodial,
Metaneuron

dan Danalgin,

untuk

sediaan

kombinasi

dengan

metampiron dalam bentuk sediaan tablet.


Efek Samping :
Efek samping yang sering terjadi, seperti : pusing, mengantuk.
Efek samping yang jarang terjadi, seperti : Depresi, Impaired Cognition.
Efek samping yang jarang sekali terjadi,seperti : reaksi alergi, amnesia,
anemia, angioedema, behavioral disorders, blood dyscrasias, blurred
vision, kehilangan keseimbangan, constipation, coordination changes,
diarrhea, disease of liver, drug dependence, dysuria, extrapyramidal
disease, false Sense of well-being, fatigue, general weakness, headache
disorder, hypotension, Increased bronchial secretions, leukopenia, libido

21

changes, muscle spasm, muscle weakness, nausea, neutropenia disorder,


polydipsia, pruritus of skin, seizure disorder, sialorrhea, skin rash, sleep
automatism, tachyarrhythmia, trombositopenia, tremors, visual changes,
vomiting, xerostomia.
Indikasi :
Diazepam digunakan untuk memperpendek mengatasi gejala yang timbul
seperti gelisah yang berlebihan, diazepam juga dapat diinginkan untuk
gemeteran, kegilaan dan dapat menyerang secara tiba-tiba. Halusinasi
sebagai akibat mengkonsumsi alkohol. diazepam juga dapat digunakan
untuk kejang otot, kejang otot merupakan penyakit neurologi. dizepam
digunakan sebagai obat penenang dan dapat juga dikombinasikan dengan
obat lain.
Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas, sensitivitas silang dengan benzodiazepin lain, ppasien
koma, depresi SSP yang sudah ada sebelumnya, nyeri berat tak terkendali,
glaukoma sudut sempit, kehamilan atau laktasi, diketahui intoleran
terhadap alkohol atau glikol propilena (hanya injeksi).
Dosis & Rute :
Antiansietas, Antikonvulsan.

PO (Dewasa) : 2-10 mg 2-4 kali sehari atau 15-30 mg bentuk lepas

lambat sekali sehari.


PO (anak-anak > 6 bulan) : 1-2,5 mg 3-4 kali sehari.
IM, IV (Dewasa) : 2-10 mg, dapat diulang dalam 3-4 jam bila
perlu.

Pra-kardioversi

IV (Dewasa) : 5-15 mg 5-10 menit prakardioversi.

Pra-endoskopi

22

IV (Dewasa) : sampai 20 mg.


IM (Dewasa) : 5-10 mg 30 menit pra-endoskopi.

Status Epileptikus

IV (Dewasa) : 5-10 mg, dapat diulang tiap 10-15 menit total 30


mg, program pengobatan ini dapat diulang kembali dalam 2-4 jam

(rute IM biasanya digunakan bila rute IV tidak tersedia).


IM, IV (Anak-anak > 5 tahun) : 1 mg tiap 2-5 menit total 10 mg,

diulang tiap 2-4 jam.


IM, IV (Anak-anak 1 bulan 5 tahun) : 0,2-0,5 mg tiap 2-5 menit

sampai maksimum 5 mg, dapat diulang tiap 2-4 jam.


Rektal (Dewasa) : 0,15-0,5 mg/kg (sampai 20 mg/dosis).
Rektal (Geriatrik) : 0,2-0,3 mg/kg.
Rektal (Anak-anak) : 0,2-0,5 mg/kg.

Relaksasi Otot Skelet

PO (Dewasa) : 2-10 mg 3-4 kali sehari atau 15-30 mg bentuk lepas


lambat satu kali sehari. 2-2,5 mg 1-2 kali sehari diawal pada lansia

atau pasien yang sangat lemah.


IM, IV (Dewasa) : 5-10 mg (2-5 mg pada pasien yang sangat
lemah) dapat diulang dalam 2-4 jam.

Putus Alkohol

PO (Dewasa) : 10 mg 3-4 kali pada 24 jam pertama, diturunkan

sampai 5 mg 3-4 kali sehari.


IM, IV (Dewasa) : 10 mg di awal, keudian 5-10 mg dalam 3-4 jam
sesuai keperluan.

You might also like