You are on page 1of 4

Tentang Teleskop Secara Umum

Q: Ada berapa macam teleskop sebenarnya?


A: Secara prinsip ada tiga macam, yaitu teleskop refraktor, reflektor, dan kombinasi
antara keduanya, yaitu catadioptric
Q: Mana yang paling unggul di antara ketiganya?
A: Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Q: Bagaimana dengan teleskop refraktor?
A: Teleskop refraktor membelokkan (mengumpulkan) cahaya dengan menggunakan
elemen lensa langsung menuju lensa okular (eyepiece). Kelebihannya, image quality
yang sangat prima baik kontras, warna dan ketajaman. Dibandingkan kedua jenis lainnya,
refraktor memiliki hasil kualitas gambar terbaik. Kekurangannya, untuk mencapai
panjang fokal yang panjang, tabung optik juga semakin panjang. Selain itu, elemen lensa
juga semakin mahal bila diameter lensa obyektif (depan) semakin besar.
Q: Apa itu teleskop reflektor?
A: Teleskop reflektor atau Newtonian, mengumpulkan cahaya melalui sebuah sebuah
cermin cekung (yang harganya jauh lebih murah dibandingkan lensa). Cermin ini
memiliki ukuran sama dengan diameter tabung, terletak di belakang, dan memantulkan
cahaya ke sebuah cermin yang lebih kecil terletak di depan untuk memantulkan gambar
ke samping tabung di mana lensa okular terdapat di sini. Kelebihannya ada pada
kemampuan mengumpulkan cahaya dengan harga yang sangat murah. Teleskop tipe ini
tersedia hingga diameter 25” – 30” dalam konfigurasi Dobsonian. Secara ketajaman,
tidak kalah jauh dari refraktor, namun teleskop reflektor membutuhkan lebih banyak
kolimasi (proses kalibrasi sudut pantul antara kedua cermin) agar gambar dihasilkan
sempurna. Selain itu tabung optik teleskop ini juga besar sehingga lebih cocok untuk
pemakaian yang jarang berpindah tempat kecuali diameter yang kecil (di bawah 6”).
Q: Apa itu teleskop Catadioptric?
A: Teleskop catadioptric juga menggunakan sebuah cermin di belakang dan depan,
namun cermin kecil di depan tidak memantulkan cahaya ke samping, melainkan ke
belakang kembali di mana lensa okular terletak di tengah. Tergantung tipe, ada tambahan
sebuah lensa corrector di depan cermin besar atau cermin ke dua. Ada dua macam
catadioptric yang populer saat ini yaitu Maksutov Cassegrain dan Schmidt Cassegrain.
Kelebihan teleskop tipe ini tidak ada yang menonjol, namun tidak ada kekurangan yang
berarti juga. Artinya, gambar tidak sehebat refraktor dan reflektor – namun lebih jarang
membutuhkan kolimasi, tabung optik juga lebih kompak sehingga untuk bepergian sangat
praktis (bahkan dengan diameter besar sekalipun). Bila ada kekurangan yang berarti,
adalah kemampuan teleskop ini beradaptasi dari suhu ruangan ke suhu luar – di mana
waktu yang dibutuhkan lebih lama dibanding refraktor dan reflektor. Sebagai catatan,
untuk mendapatkan kualitas gambar prima, teleskop harus memiliki suhu dalam
tabung yang sama dengan suhu di luar tabung untuk menghindari turbulensi di
dalam tabung optik.
Q: Bagaimana cara memilih teleskop?
A: Tergantung kondisi dan kebutuhannya. Penggunaan teleskop dapat dikategorikan
menjadi beberapa kategori umum berdasarkan kondisi pemakaian dan obyek yang akan
diobservasi.
Q: Bagaimana memilih berdasarkan kondisi pemakaian?
A: Sederhana saja, bila anda tinggal di pusat kota dengan tingkat polusi cahaya yang
tinggi seperti Jakarta, lebih baik menggunakan teleskop refraktor berukuran sedang
sehingga mudah dibawa ke tempat lain dan memiliki kontras tinggi sehingga bila kondisi
langit kurang idealpun langit akan tampil lebih hitam (kontras). Bila anda tinggal di
daerah dengan tingkat kegelapan langit yang baik, teleskop reflektor bisa
dipertimbangkan, juga refraktor berdiameter 4” ke atas karena sedikit kemungkinan
anda akan pergi ke tempat lain membawa teleskop tersebut. Bila anda suka bepergian dan
ingin konfigurasi yang paling sederhana, teleskop Maksutov Cassegrain kompak bisa
menjadi pilihan. Patut diingat pilihan teleskop juga menentukan pilihan untuk tripod,
eyepiece, dan aksesori lainnya.

Tentang Teleskop Refractor APO

Q: Apa yang membedakan William Optics dengan pembuat teleskop lain?


A: Saat ini WO berkonsentrasi membuat teleskop jenis refraktor dengan kualitas tinggi
baik dari segi rancang bangun dan optik. Semua teleskop WO merupakan jenis APO.
Q: Apa yang dimaksud dengan APO?
A: APO atau apochromatic merupakan desain optik yang mampu mengoreksi semua
warna hingga jatuh kembali ke titik fokus yang sama (cahaya memiliki sifat ter-dispersi
bila dibengkokkan arahnya oleh prisma atau lensa) sehingga benda yang kita lihat akan
terlihat sangat tajam dan warna akan sangat natural. Untuk membuat sebuah lensa APO,
dibutuhkan elemen ED atau Fluorite yang harganya lebih mahal.
Q: Mengapa ada teleskop lain yang berharga sama namun memiliki ukuran/diameter
lensa obyektif lebih besar?
A: Teleskop yang menganut desain optik konvensional disebut juga achromatic, hanya
mampu memfokuskan secara akurat rentang gelombang cahaya antara warna merah dan
biru. Di luar rentang itu, sangat mungkin akan terlihat color-fringing, biasanya warna
ungu berpendar mengelilingi obyek yang memiliki kontras tinggi. Teleskop achromatic
tentu lebih murah karena tidak menggunakan elemen lensa extra-low dispersion
(semacam ED dan Fluorite). Teleskop ini kurang maksimal untuk melihat obyek tata-
surya (planet dan bulan) yang rata-rata memiliki kontras cahaya tinggi. Hal ini tentu juga
mengurangi kemampuan dalam astrophotography.
Q: Apa saja komponen utama teleskop refraktor?
A: Komponen utama adalah OTA (Optical Tube Assembly) atau tabung optik utama. Di
belakangnya ditambahkan Diagonal untuk membelokkan cahaya ke eyepiece (lensa
okular) yang akan menjadi tempat mata kita melihat image. Komponen paling akhir
adalah eyepiece itu sendiri.
Q: Apakah ada komponen lain yang bisa ditambahkan?
A: Pada teleskop yang berukuran lebih besar, perlu ditambahkan sebuat alat bantu untuk
mengarahkan teleskop ke titik yang tepat. Bisa berupa Red Dot Finder (tanpa
pembesaran) atau Finderscope (biasanya dengan pembesaran 6x atau 7x). Selain itu ada
beberapa aksesori seperti Photo Adapter untuk menghubungkan kamera digital/film,
Extender untuk menambah jarak fokus, atau Barlow untuk menambahkan pembesaran
dari eyepiece yang digunakan.
Q: Mengapa disebut teleskop 66mm, 80mm, 90mm, 110mm, dst?
A: Angka tersebut menunjukkan besarnya diameter bersih lensa obyektif (paling depan).
Semakin besar diameternya, semakin besar kemampuan teleskop tersebut mengumpulkan
cahaya.
Q: Apakah semua teleskop 80mm, misalnya, memiliki terang yang sama?
A: Pada pembesaran yang sama, ya. Jadi dua teleskop 80mm dengan focal length
berbeda, akan memberikan terang gambar yang sama pada pembesaran yang sama.
Q: Bagaimana menentukan focal-length sebuah teleskop?
A: Rumusnya sederhana; focal length = diameter obyektif x faktor bukaan. Contoh,
teleskop dengan diameter 66mm yang memiliki f/6, akan memiliki focal length sebesar
396 mm (dibulatkan menjadi 400mm).
Q: Bagaimana menghitung daya pembesaran (magnification) sebuat teleskop?
A: Rumusnya juga sederhana; Pembesaran = focal length / eyepiece focal length. Contoh,
bila kita menggunakan eyepiece 20mm pada teleskop dengan focal length 400mm, maka
pembesaran yang didapat adalah 20x.
Q: Bagaimana kita mengetahui pembesaran yang harus kita gunakan?
A: Tergantung obyek, selain itu tidak ada patokan yang baku, prinsipnya bila kondisi
langit kurang ideal (banyak polusi cahaya, sehingga kurang hitam), maka pembesaran
harus dikurangi. Pada kondisi yang sangat baik (gelap tanpa turbulens) tergantung
teleskopnya, pembesaran antara 200-300x dapat digunakan.
Q: Bagaimanakah saya mengetahui pembesaran maksimal sebuah teleskop?
A: Prinsipnya, paling besar adalah 60x per inci diameter teleskop. Jadi teleskop 80mm
(3.1 inci) memiliki pembesaran maksimal 180x. Namun tidak semua teleskop memiliki
kualitas optik yang prima, sehingga paling aman menggunakan patokan 30-40x per
incinya (90x – 120x pada teleskop 80mm).
Q: Bagaimana dengan pembesaran yang dapat dilakukan pada teleskop William Optics?
A: Sangat baik! Teleskop WO tipe Zenithstar 66 SD APO contohnya, masih
menghasilkan gambar yang sangat tajam dengan eyepiece 4mm (97x) dan 3.5mm (110x).
Sedang tipe Megrez 80mm Fluorite Doublet mampu mencapai 138x dan 158x dengan
eyepiece 4mm dan 3.5mm. Namun sebaik apapun teleskopnya, pembesaran ini harus
dilakukan pada kondisi langit yang ideal.
Q: Apa yang dapat saya lihat pada pembesaran 138x dan 158x?
A: Untuk planetary-viewing, pembesaran 138x sudah mampu menikmatii planet Jupiter
dan Saturnus dengan sangat jelas, di mana ciri-ciri permukan (pola garis dan warna)
sudah sangat nyata. Pada pembesaran 158x tentu warna dan detail lebih baik untuk
diamati. Bila digunakan untuk mengamati bulan, pembesaran ini bisa digunakan untuk
mengamati kawah!
Q: Bagaimana saya memilih diameter teleskop refraktor?
A: Beberapa faktor dapat menjadi pertimbangan untuk pribadi yang berbeda. Bila anda
sangat suka bepergian (traveling) baik dengan mobil atau pesawat tapi ingin selalu
mengamati fenomena langit, teleskop refraktor 66mm menjadi pertimbangan yang baik.
Sangat kompak, kualitas optik prima (dengan WO tentunya ), masih dapat
menggunakan tripod foto biasa, dan harga sangat terjangkau. Bila anda memiliki hasrat
sedemikian besar pada astronomi – tentu prinsip “the larger the better” akan membuat
anda memilih diameter di atas 100mm. Pada teleskop WO seperti Zenithstar 110mm,
pembesaran 250x adalah hal mudah. Bila tipe anda ada di tengah-tengah, jawabannya
mudah; diameter 80mm dan 90mm sudah akan lebih dari sekedar mencukupi – terutama
karena semua teleskop WO memiliki kualitas optik tinggi. Juga teleskop WO 80mm dan
90mm dirancang untuk masih bersahabat dengan tripod foto (harus lebih solid tentunya).
Di atas itu, tripod astronomi menjadi satu-satunya pilihan. Namun bila tujuan anda adalah
astrophotography dari awal, berapapun diameter teleskop anda, harus menggunakan
tripod/mount astronomi berkualitas.
Q: Apakah teleskop refraktor WO dapat digunakan untuk landscape/terrestrial viewing?
A: Ya, tapi anda harus mengganti Diagonal 90 derajat dengan Erect Image Prism (disebut
juga Correct Image Prism) 45 derajat. Ingat, di ruang angkasa tidak ada kiri kanan atas
bawah, maka untuk kualitas optik maksimal, digunakan cermin (dengan dielectric
coating) untuk diagonal. Cermin tidak mengoreksi atas bawah yang terbalik. Untuk itu
dibutuhkan prisma. WO memiliki beberapa pilihan lengkap prisma untuk kebutuhan ini.
Untuk penggemar nature and birding, Zenithstar 66 SD dengan erect image prism
merupakan pilihan baik.
Q: Apakah bahan yang digunakan WO dalam pembuatan tabung teleskopnya?
A: Aircraft-grade Aluminium. Ringan dan sangat kuat. Pembuatannya menggunakan
mesin CNC yang sangat presisi. Ini adalah salah satu ciri utama teleskop WO. Sekalipun
anda bukan ahli dalam menilik kualitas pembuatan, mata anda tidak akan menipu anda
karena rancang bangun teleskop WO yang sangat indah.
Q: Finishing apa yang digunakan?
A: Pada tipe Zenithstar pengaplikasian warna menggunakan teknik anodizing. Pada seri
Megrez menggunakan powder-coating. Keduanya sangat indah dan kuat.

You might also like