Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
BAGIAN PEDODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2009
TOPIKAL FLUOR
I. APLIKASI FLUOR PADA ANAK-ANAK
1. Pemberian fluor secara sistemik
Secara sistemik, pemberian fluor dapat dilakukan sebelum erupsi (masa intra
uterine, masa pertumbuhan dan perkembangan gigi) dan sesudah erupsi gigi
(mempengaruhi proses maturasi).
2Ca8H2(PO4)6.2H2O → Ca10(PO4)6(OH)2+6Ca+6HPO4
Oktakalsiumfosfat Hidroksiapatit
Ca10(PO4)6(OH)2+2F → Ca10(PO4)6(OH)2-xFx
Hidroksiapatit Fluor Fluorohidroksiapatit
1 ppm
Ca10(PO4)6(OH)2+20F → 10CaF2+6HPO4+2(OH)2
Hidroksiapatit Kalsiumfluorida
Ca10(PO4)6(OH)2+CaF2 → Ca10(PO4)6F2+Ca(OH)2
Hidroksiapatit Kalsiumfluorida Fluoroapatit Kalsiumhidroksida
Ca10(PO4)6(OH)2+2F → Ca10(PO4)6-xF8
Hidroksiapatiti F dalam tubuh Fluorhidroksiapatit
2. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan flora oral yang berperan
dalam proses karies
Fluor dalam saliva menimbulkan efek kariestatik karena :
- mengganggu metabolisme organisme
- menimbulkan akumulasi fluor dalam plak
- menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme
Fluor dalam saliva → reaksi kimia antara ion fluor dengan permukaan gigi
↓
Remineralisasi
↓
Fluoroapatit
PASTA GIGI
Pemberian pasta gigi memberikan rasa yang enak dan menggunakan bahan abrasif
untuk menghilangkan plak dan noda. Penambahan fluor yang terbatas dapat mengurangi
karies sebanyak 15-20% (Von Der Fehr dan Moller, 1978). Walaupun terdapat banyak
literatur pengetahuan tapi tidak cukup untuk memberikan pernyataan pasti mengenai
keefektifan dari berbagai macam formula.
Penggabungan amine fluoride merupakan usaha Bangsa Eropa. Diketahui aksi
deterjen dari senyawa organic ini dapat meningkatkan efek fluor dan rantai panjang alkyl
amines dapat memiliki aktivitas antiplak. Dengan kata lain, penggabungan stannous
fluoride pada pasta gigi adalah usaha Amerika. Produk pertama yang diterima ADA
terdiri dari 0,4% stannous fluoride dan abrasive calsium pyrophosphate (Crest, Procter
dan Gamble). Pasta gigi 0,76% sodium monofluorophosphate (0,1% ion fluoride) (olgae,
Colgate-Palmolive Co) terlihat lebih baik daripada stannous fluoride karena tidak ada
masalah pewarnaan, pH mendekati netral, merupakan senyawa yang stabil dan cocok,
pada studi banding telah dibuktikan lebih efektif dalam mengurangi karies (von der Fehr
dan Moller, 1978). Semua pasta gigi komersial sekaran gini yang disetujui oleh ADA
diformulasikan dengan fluoride.
Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor tidak dianjurkan untuk anak-anak
berumur kurang dari 3 tahun, karena ada kemungkinan mereka menelan pasta gigi
tersebut. Busa yang diciptakan oleh detergen yang terkandung dalam pasta gigi dapat
tertelan oleh anak ketika menyikat gigi sehingga menyebabkan anak semakin tidak
nyaman dan kurang kooperatif. Hal ini bias saja terlepas dari pengawasan orang tua.
Toksisitas kronik pada bayi yang menelan pasta gigi dapat menyebabkan proses
pertumbuhan enamel gigi menjadi terhambat. Jumlah asupan fluor yang tepat tergantung
pada jumlah pasta gigi yang digunakan dan umur anak. Suatu survey pada orang tua
mengungkapkan bahwa pasta gigi mulai digunakan pada 75% anak sebelum berumur18
bulan tetapi dengan jumlah yang bervariasi (Dowell, 1981). Jumlah pasta gigi yang
menutup bulu sikat gigi yaitu sekitar 2 g, yang mengandung 2 mg F. barnhart et al (1974)
memperkirakan bahwa asupan fluor per sikat gigi untuk umur 2-4 tahun sebesar 0,3 mg,
0,13 mg untuk umur 5-7 tahun, dan 0,07 mg untuk umur 11-13 tahun. Baru-baru ini Ripa
(1991) menghitung dari literature bahwa rata-rata retensi fluor setiap penyikatan adalah
0,1 mg F.walaupun dikabarkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada prevalensi
kasus fluorosis antara anak yang menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dengan
pasta gigi placebo selama periode pembentukan email mahkota gigi (Houwink dan Wagg,
1979), sangat dianjurkan untuk mengawasi anak-anak usia prasekolah dalam pengguanan
pasta gigi dan menggunakan pasta gigi dengan porsi yang disesuaikan.