Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
2.
di seluruh Indonesia
Perihal
SURAT EDARAN
Nomor : 06/SE/M/2010
Pemerintah
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
bangunan gedung negara melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan teknis kepada pengguna anggaran dan
penyedia jasa konstruksi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, pasal 4 ayat
(1) setiap pembangunan Bangunan Gedung Negara yang
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga harus mendapat
bantuan teknis berupa tenaga Pengelola Teknis dari
Departemen Pekerjaan Umum.
Dalam rangka pelaksanaan pemberian bantuan tenaga
Pengelola
Teknis
kepada
Kementerian/Lembaga
penyelenggara pembangunan bangunan gedung negara
tersebut, perlu ditetapkan Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan
Tenaga Pengelola Teknis Kementerian Pekerjaan Umum
dengan Surat Edaran Menteri sebagai berikut :
I.
UMUM
Maksud dari petunjuk teknis adalah agar pembangunan
bangunan gedung negara yang di biayai oleh Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau sumber dana
lainnya yang sah dan yang akan dijadikan sebagai aset
negara oleh Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran,
dapat dilaksanakan secara tertib, efektif dan efisien.
Tujuan dari petunjuk teknis ini adalah agar setiap
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara, dapat mewujudkan bangunan gedung negara
yang sesuai dengan fungsinya, memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, efisien
dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras
dengan lingkungannya.
ii
II.
III.
DASAR HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
45/PRT/M/2007
tentang
Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
Nomor
Teknis
Kepala
Instansi/Kepala
Satuan
Kerja
Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran yang
melaksanakan pembangunan bangunan gedung
negara mengajukan permintaan bantuan tenaga
Pengelola Teknis secara tertulis kepada :
1)
iii
2)
2.
3.
Kepala
Instansi/Kepala
Satuan
Kerja
Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran, yang
telah mendapatkan Tenaga Pengelola Teknis, segera
menerbitkan Surat Keputusan Organisasi Pengelola
Kegiatan Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
yang didalamnya melibatkan unsur Pengelola Teknis,
dan tembusan Surat Keputusan tersebut disampaikan
kepada Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan
Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya
Kementerian
Pekerjaan Umum atau Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Pemerintah Provinsi/Instansi Teknis Pemerintah Provinsi
yang bertanggung jawab dalam pembinaan gedung
negara.
4.
iv
IV.
2.
3.
4.
V.
Honorarium;
Perjalanan dinas;
Transport lokal;
Biaya rapat;
Biaya pembelian/penyewaan bahan dan alat; dan
Biaya-biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara yang bersangkutan.
vi
DJOKO KIRMANTO
vii
DAFTAR ISI
Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum
DAFTAR ISI
vii
I.
II.
B.
C.
B.
C.
D.
Tenaga
Teknis
E.
Tenaga Ahli
viii
Pembantu
Pengelola
LAMPIRAN
I.1
LAMPIRAN
I.2
LAMPIRAN
I.3
LAMPIRAN
I.4
LAMPIRAN
I.5
LAMPIRAN II
FORMULIR PERTANGGUNG
UNSUR PENGELOLA TEKNIS
LAMPIRAN
II.1
Susunan
Tim
Pelaksana
Koordinasi
Bantuan Tenaga Teknis dan Pengelola
Teknis
LAMPIRAN
II.2
LAMPIRAN
II.3
LAMPIRAN
II.4
LAMPIRAN
II.5
Daftar
Pembayaran
Pengelola Teknis
ix
JAWABAN
BIAYA
Honorarium
LAMPIRAN I
PEMBENTUKAN
ORGANISASI/BAGAN
ORGANISASI,
TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB TIM PELAKSANA
KOORDINASI BANTUAN TENAGA TEKNIS PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA
I.
PEMBENTUKAN,
ORGANISASI
SUSUNAN
ORGANISASI,
BAGAN
Pembina
2.
Pengarah
3.
Ketua;
Koordinator Bantuan Tenaga Teknis;
Tenaga Pengelola Teknis;
Tenaga Pembantu Pengelola Teknis;
Tenaga Ahli Teknis ( bidang arsitektur, struktur,
mekanikal/ elektrikal, dan lingkungan);
f.
g.
PENGARAH
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
TIM PELAKSANA
KETUA TIM PELAKSANA
DIREKTUR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN/
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI/INSTANSI TEKNIS PROVINSI YANG
BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMBINAAN BANGUNAN GEDUNG
SEKRETARIAT
TENAGA AHLI
ADMINISTRASI
(PENGADAAN, HUKUM,
PENDAFTARAN BGN,
PENILAI KEUANGAN)
(ARSITEKTUR, STRUKTUR,
MEKANIKAL/ELEKTRIKAL,
LINGKUNGAN)
b.
II.
Tugas
Ketua Tim Pelaksana melaksanakan tugas
koordinasi
dan
pengelolaan
dalam
hal
pemberian bantuan Tenaga Pengelola Teknis
2.
a.
Direktur
Penataan
Bangunan
dan
Lingkungan selaku Ketua Tim Pelaksana,
memberikan laporan atas Pelaksanaan
kegiatan
pemberian
bantuan
tenaga
Pengelola Teknis pembangunan bangunan
gedung negara yang telah dilaksanakannya
termasuk yang dilakukan oleh Dinas
Pekerjaan Umum/Instansi Teknis Provinsi
kepada Menteri Pekerjaan Umum melalui
Direktur Jenderal Cipta Karya setiap semester
dan setiap tahun.
b.
Fungsi
Fungsi Ketua
melakukan:
Tim
Pelaksana
adalah
untuk
a.
b.
3.
c.
Mengkordinasikan
pelaksanaan
tugas
tenaga Pengelola Teknis di wilayahnya;
d.
e.
tenaga
Tanggung Jawab
Ketua Tim Pelaksana bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Cipta Karya, atas :
B.
a.
b.
Kontinuitas
evaluasi/pelaporan
kegiatan
pembinaan teknis pembangunan bangunan
gedung negara;
c.
Ketertiban
pertanggung
jawaban
penggunaan
biaya
kegiatan
unsur
Pengelola Teknis.
1.
Tugas
a.
Koordinator
Bantuan
Tenaga
Teknis
melaksanakan tugas operasional koordinasi
dan
pengelolaan
pemberian
tenaga
bantuan teknis pembangunan bangunan
gedung negara yang diberikan kepada
Pimpinan Instansi/Kepala Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga
yang
menyelenggarakaan
pembangunan
bangunan gedung negara,
b.
Koordinator
Bantuan
Tenaga
Teknis
ditetapkan oleh Ketua Tim Pelaksana, dan
dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
Sekretariat
Teknis.
2.
Koordinator
Bantuan
Tenaga
Fungsi
Koordinator Bantuan Tenaga Teknis berfungsi
untuk melaksanakan penyiapan materi :
3.
a.
b.
c.
d.
e.
tenaga
Tenaga
Tanggung Jawab
Koordinator Bantuan Tenaga Teknis bertanggung
jawab kepada Direktur Penataan Bangunan dan
Lingkungan atau Kepala Dinas Pekerjaan
Umum/Kepala Dinas Teknis Provinsi, selaku Ketua
Tim
Pelaksana,
dalam
hal
membantu
melaksanakan :
a.
b.
c.
Ketertiban
pertanggungjawaban
penggunaan
biaya
kegiatan
unsur
Pengelola Teknis.
1.
Tugas
Tenaga Pengelola Teknis bertugas pada
Pimpinan
Instansi/Kepala
Satuan
Kerja
Kementerian/
Lembaga
yang
menyelenggarakaan pembangunan bangunan
gedung negara untuk masa waktu satu tahun
anggaran, dan Pimpinan Instansi/Kepala Satuan
Kerja
Kementerian/Lembaga
yang
menyelenggarakaan pembangunan bangunan
gedung negara dapat meminta perpanjangan
penugasan tenaga Pengelola Teknis untuk
kegiatan pembangunan bangunan gedung
negara yang merupakan kegiatan lanjutan dan
atau kegiatan proyek yang melebihi satu tahun
anggaran (multi years).
Tenaga Pengelola Teknis bertugas berdasarkan
permintaan tertulis dari Pimpinan Instansi/Kepala
Satuan
Kerja
Kementerian/Lembaga
yang
menyelenggarakaan pembangunan bangunan
gedung negara, dan ditetapkan sebagai Tenaga
Pengelola
Teknis
kegiatan
melalui
Surat
Keputusan Organisasi Pengelola kegiatan oleh
Pimpinan
Instansi/
Kepala
Satuan
Kerja
Kementerian/ Lembaga yang bersangkutan;
Tenaga Pengelola Teknis bertugas dalam rangka
pembinaan teknis, memantau kegiatan para
penyedia jasa konstruksi pada saat pengadaan/
pemilihan dan pada saat melaksanakan
pekerjaan;
Tenaga Pengelola Teknis memberikan masukan
saran teknis administrasi kepada Pimpinan
Instansi/Kepala Satuan Kerja Kementerian/
Lembaga
yang
menyelenggarakaan
pembangunan bangunan gedung negara;
Tenaga Pengelola Teknis dapat memberikan
masukan saran teknis teknologis dan manajemen
untuk
percepatan
penyelenggaraan
2)
3)
Menyiapkan
proses
pengadaan
penyedia jasa manajemen konstruksi
termasuk menyusun KAK;
4)
Menyiapkan
proses
pengadaan
penyedia jasa perencanaan termasuk
menyusun KAK;
5)
6)
7)
Menyiapkan
model
berita
acara
persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran dan berita
acara lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan MK / Pengawasan dan
kegiatan perencanaan.
10
untuk
b.
c.
Pada
tahap
pelaksanaan
membantu dalam kegiatan:
konstruksi,
1)
Menyiapkan
proses
pengadaan
penyedia jasa pengawasan termasuk
menyusun KAK;
2)
Menyiapkan
proses
pengadaan
penyedia jasa pelaksana konstruksi;
3)
4)
5)
Menyiapkan
model
berita
acara
persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran dan berita
acara lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi;
6)
11
Fungsi
Berfungsi sebagai tenaga teknis yang membantu
Pimpinan
Instansi/Kepala
Satuan
Kerja
Kementerian/
Lembaga
yang
menyelenggarakaan pembangunan bangunan
gedung negara dalam pengelolaan teknis
administratif
selama
masa
pembangunan
bangunan gedung negara pada setiap tahapan,
baik di tingkat program maupun di tingkat
operasional.
Secara terinci Tenaga Pengelola Teknis berfungsi
membantu
Kepala
Satuan
Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen, antara lain:
a.
b.
12
Persiapan
pengadaan
pemerintah,
13
barang/jasa
2)
3)
2)
Standar
Dokumen
Seleksi
Nasional
Pekerjaan Jasa Konsultasi Kontrak Lump
Sum (buku 7)
3)
4)
5)
6)
2)
Tahapan
pembangunan
gedung negara,
14
bangunan
3)
Pembiayaan pembangunan
gedung negara,
bangunan
4)
bangunan
5)
2)
2)
15
j.
3.
Tanggung jawab
Secara struktural Tenaga
bertanggung jawab kepada:
Pengelola
Teknis
16
D.
Tugas
Tenaga Pembantu Pengelola Teknis adalah
tenaga teknis yang ditugaskan oleh Ketua Tim
Pelaksana untuk membantu kegiatan Tenaga
Pengelola Teknis dan atau Tenaga Ahli.
Tenaga Pembantu Pengelola Teknis bertugas
untuk memonitor perkembangan kegiatan
(Progress Fisik dan Keuangan) dari Tenaga
Pengelola Teknis dan atau Tenaga Ahli, baik
ditingkat program maupun pelaksanaan.
2.
Fungsi
Tenaga Pembantu Pengelola Teknis berfungsi
untuk
memperlancar
dan
mempermudah
kegiatan Tenaga Pengelola Teknis dan atau
Tenaga Ahli.
Untuk itu, maka Tenaga Pembantu Pengelola
Teknis harus memiliki kompetensi setinggitingginya adalah Pejabat Fungsional Tata
Bangunan Ahli Pratama Pangkat Golongan III/a,
atau Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pekerjaan
Umum/Dinas Pekerjaan Umum/ Dinas Teknis
Provinsi yang bertanggung jawab dalam
pembinaan gedung negara dengan Pangkat
Golongan III/a atau bersertifikat Pengelola Teknis
dengan kualifikasi D.
Dalam hal kualifikasi Tenaga Pengelola Teknis,
Tenaga Ahli, dan Tenaga Pembantu Pengelola
Teknis untuk wilayah provinsi tidak termasuk
wilayah Provinsi DKI Jakarta yang sesuai dengan
kriteria tidak mencukupi, Kepala Dinas Pekerjaan
Umum/instansi teknis provinsi yang bertanggung
jawab dalam pembinaan gedung negara dapat
menugaskan Pejabat yang dianggap mampu
dan memiliki jabatan atau kepangkatan
setingkat lebih rendah.
17
3.
Tanggung Jawab
Tenaga Pembantu Pengelola Teknis bertanggung
jawab atas hal-hal yang ditugaskan kepadanya,
dan secara profesional bertanggung jawab
penuh terhadap kebenaran hal-hal yang
dilaporkan kepada Tenaga Pengelola Teknis dan
atau Tenaga Ahli.
E.
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli bertindak sebagai Narasumber dan
bekerja secara profesional.
Tenaga Ahli dibagi atas Tenaga Ahli Teknis dan Tenaga
Ahli Administrasi.
Tenaga Ahli Teknis adalah tenaga ahli teknik di bidang
arsitektur,
struktur,
mekanikal/elektrikal/utilitas
bangunan, pertamanan (landscape), lingkungan dan
tenaga ahli teknik lainnya yang ditugaskan oleh
Direktur Penatan Bangunan dan Lingkungan atau
Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Instansi Teknis Provinsi
untuk mendukung kegiatan dari tenaga Pengelola
Teknis.
1.
Tugas
Tenaga Ahli bertugas mendukung Tenaga
Pengelola Teknis dalam rangka melakukan
kegiatan, antara lain :
a. Analisa
kebutuhan
ruang
dan
biaya
pembangunan bangunan gedung negara
dan atau;
b. Uji kelayakan konstruksi
gedung negara dan atau;
atas
bangunan
18
Fungsi
Secara terinci Tenaga Ahli Teknis berfungsi
membantu tenaga Pengelola Teknis, dibidang
teknis antara lain:
a.
b.
19
3.
Tanggung Jawab
Tenaga
Ahli
Teknis
secara
profesional
bertanggungjawab
penuh
terhadap
hasil
kajian/analisa/telaahan/pengujian/
evaluasi/informasi/standar/manual
yang
dilakukannya dan disampaikan kepada Direktur
Penataan Bangunan dan Lingkungan atau
Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Instansi Teknis
Provinsi yang menugaskannya.
1.
Tugas
Tenaga Ahli Administrasi bertugas mendukung
Tenaga
Pengelola
Teknis
dalam
rangka
melakukan kegiatan, antara lain:
a. Proses penyusunan kontrak jasa konstruksi dan
atau
b. Proses Pengadaan penyedia jasa konstruksi
(Konsultan Manajeman Kostruksi, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas, Pelaksana
Konstruksi) dan atau,
c. Proses Penaksiran dan atau penakaran nilai
aset bangunan gedung negara untuk
pemanfaatan dan atau penghapusan.
d. Proses
Pendaftaran
gedung negara.
sebagai
bangunan
20
2.
Fungsi
Secara terinci Tenaga Ahli Administrasi berfungsi
membantu tenaga Pengelola Teknis, dibidang
Administrasi antara lain:
a.
b.
3.
Tanggung Jawab
Tenaga Ahli Adminstrasi secara profesional
bertanggungjawab
penuh
terhadap
hasil
kajian/analisa/telaahan/pengujian/
evaluasi/informasi/standar/
manual
yang
dilakukan dan disampaikan kepada Direktur
Penataan Bangunan dan Lingkungan atau
Kepala Dinas Pekerjaan Umum/Instansi Teknis
Provinsi yang menugaskannya.
21
LAMPIRAN I.1
MENGAJUKAN SURAT
PERMINTAAN BANTUAN TENAGA
PENGELOLA TEKNIS
MENETAPKAN SURAT
PENUGASAN PENGELOLA TEKNIS
DAN MENDISPOSISIKAN UNTUK
PENYAMPAIAN KEPADA YBS
PENYAMPAIAN SURAT
PENUGASAN PENGELOLA TEKNIS
KEPADA YBS
MENETAPKAN PENGELOLA
TEKNIS DALAM SURAT
KEPUTUSAN PEMBENTUKAN
ORGANISASI PENGELOLA
KEGIATAN PEMBANGUNAN PGN,
DAN MENYAMPAIKAN KEPADA
YBS
MELAKSANAKAN TUGAS
PENGELOLA TEKNIS DAN
MENYAMPAIKAN LAPORAN
BULANAN
10
MENYAMPAIKAN LAPORAN
11 MONITORING ATAS KEGIATAN
PENGELOLA TEKNIS
22
PENGELOLA
TEKNIS
KEGIATAN
KOORDINATO
R BANTUAN
TENAGA
TEKNIS
NO
DIREKTUR
PBL DJCK
DEP.PU/ KA
DINAS PU
PROVINSI
PELAKSANA
KEMENTERIAN
/ LEMBAGA
LAMPIRAN I.2
UNT UK lAPOO,oN
BUlAN
UNTUKLAP
OO,oN BUL,oN
brl
,
0""
T'.
" . . _ .... .0"""",""
"''''' "'..
"""~~"
"'o,,~'o,
LAPORAN MONITORING
"K '~
KOOE
KEG1ATA"
111121
[[TTTf]]
J I I
T""GGl l
I DA TA UMUM PROYEK
1 OEPAA
1.
OE PAATEMENILEMBAGA
TEMENILEMBAGA
OIT JENISETINGVAT
2 OITJENISETINGVAT
UA.N KERJA
SATUA.N
VER JA
3 . NAMA SAT
PP K
4 . NAMA KEPALA
VEPALA SATKER/
SATVER/ PPV
;5 ALAMAT KEPALA.
VEP!<LA. SATKER/
SATVER/ PPK
PP V
PEVER
KERJAA.N
JAA.N
5 LOVASI PE
,a
KEC
VEC AMATA.N
APBN
:.
," '. ~
B L N
'0"''
...... _..... _.
TN1 U NA.NGGAAA.N
...
b
0 KABUPATENIYOTA
KAB UPATENIYOTA
,c
PROP
PR OPINS
INS I
RUM,aM
R U ~,aM DIN AS
GEDUNG
BANG
BA.N GU
UNA.N
NA.N LAIN
L!<.IN-LAIN
- LAIN
KELAS
PEKER JAA.NNG
JAA.N M EGIIAT
AT A.N
7 , NAMA PEVER
'~~.
,,,
eo:,::' ,
';;
'~:;~
,,
,
'''0
',:~:
'M"' ''''
"
II DA TA TEKNIS
1 CAAA PELAYSA.NAA.N
D AT
ATA
A
PE LAK
LAKSANAAN
SANAAN
o0
PERUSAHAftN
PER
US AHAftN
NA'AAREK,oN,oN
NNoAAREKA'U"~
KONSUL T,oN
PEREN CANA
AlA'AAT
AlNoAAT
1:
SW,<KE
SW-'I(E LO LA
NIL Ai KONTR
KONTRAK
AJ(
KONSUL T
T,oN
,oN
PENGAWAS
KONTR,<KTOR
KONTR
-'I( TOR
PE LAK SANA
3
2 STAT
STATUS
US
PER
PE RSI
SI APAN
:
.
PEREN CANA,oN
CANAftN
PELEL,oNG,oN
PER
PER UMNAS
U ~NAS
KU AL IFI
IFI
KASI
LAlN-LI4N
LAlN-L.oJN
J,oNGKAWAKTU
J,oNGKAWAKT U
I:::
I:::.
j:::'
PEL,<K S,oNMN
PEME
PE~E UH
lIHAR
ARAAN
AAN
KEGI AT,oN
" "'
' ISIK
PERS
PER
SIIAPAN
APAN
REA<J SASI
('\:0 )
REAlIS
ASI (%
""'
PEREN CANAAN
PENGAWAS
PELAK SANAAN
IIV
DATA PELAPOR
TENAGA TEVNIS
TEKNIS
!,
!,
ij
',m,
Nip/Gol
',m,
:2 Na ma
!
Nip/Gol
i3
Na ma
2 Nama
23
Nip/Gol
Nip/G
ol
T,oN D AT,oN Gm
1
~
,
>
!
i
LAMPIRAN I.3
SELEKSI KONSULTAN
A.MANAJEMEN KONSTRUKSI
B.PERENCANA
3.1
3
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
PRAKUALIFIKASI KONSULTAN
PENGUMUMAN SORT LIST
PEMASUKAN PENAWARAN
EVALUASI PENAWARAN
PENGUMUMAN CALON
PENETAPAN KONSULTAN
KONTRAK KONSULTAN
SPMK KONSULTAN
PENGENDALIAN PEKERJAAN
MANAJEMEN KOSTRUKSI TAHAP
PERENCANAAN
8.2
DAFTAR PESERTA
ANWIJZING
EVALUASI PENAWARAN
PENETAPAN PELAKSANA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
10
PENGAWASAN PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
PENGENDALIAN PEKERJAAN
11 KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
TAHAP PELAKSANAAN
12
13
14
15
PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
16
17
18
24
KONTRAKTOR
PELAKSANA
KONSTRUKSI
KONSULTAN
PERENCANA
KONSULTAN MK
PENGELOLA
TEKNIS
PENYEDIA JASA
PELAKSANA
KONSTRUKSI
PENYEDIA JASA
KONSULTANSI
KEGIATAN
PANITIA
PENGADAAN
BARANG/ JASA
PELAKSANA
NO
KASATKER/PPK
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
LAMPIRAN I.4
SELEKSI KONSULTAN
A.PERENCANA
B.PENGAWAS
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
PRAKUALIFIKASI KONSULTAN
PENGUMUMAN SORT LIST
PEMASUKAN PENAWARAN
EVALUASI PENAWARAN
PENGUMUMAN CALON
PENETAPAN KONSULTAN
KONTRAK KONSULTAN
SPMK KONSULTAN
PENYUSUNAN DOKUMEN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PENGAWASAN PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
10
PENGENDALIAN PEKERJAAN
KONSULTAN PENGAWAS
11
12
13
14
PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
15
16
17
25
KONTRAKTOR
PELAKSANA
KONSTRUKSI
KONSULTAN
PERENCANA
KONSULTAN
PENGAWAS
PENGELOLA
TEKNIS
PENYEDIA
JASA
PELAKSANA
KONSTRUKSI
KEGIATAN
PENYEDIA
JASA
KONSULTANSI
NO
PANITIA
PENGADAAN
BARANG/ JASA
PELAKSANA
KASATKER/PPK
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
LAMPIRAN I.5
MODEL
KERANGKA ACUAN KERJA,
KONTRAK, SURAT PERINTAH MULAI KERJA, DAN
BERITA ACARA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pendahuluan
Model Kerangka Acuan Kerja, Kontrak dan Surat Perintah Mulai Kerja, Berita Acara
merupakan dokumen yang dapat diacu oleh Kepala Satuan Kerja/Pejebat Pembuat
Komitmen, Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi dan Pengelola Teknis dalam menyusun
dokumen pengadaan yang akan dilakukannya.
Apabila model-model tersebut telah disepakati oleh Pengguna Jasa Konstruksi dan
Penyedia Jasa Konstruksi dalam proses pengadaan jasa konstruksi. Maka modelmodel terebut diberlakukan dalam seluruh tahapan pembangunan gedung negara
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa.
2. Model Kerangka Acuan Kerja, Kontrak, Surat Perintah Mulai Kerja, Berita
Acara terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
26
MANAJEMEN KONSTRUKSI
27
KODE
II.2.1
1.
PENDAHULUAN
A. UMUM.
1.
3.
B. LATAR BELAKANG.
1)
2)
28
2.
3.
1)
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Manajemen
Konstruksi yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
2)
SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembangunan/ Rehabilitasi/ Restorasi Bangunan :
.
1) ..
4.
5.
: Satuan Kerja.............
Nama PPK
: .
Alamat
: Jl..
SUMBER PENDANAAN
A.
2)
3)
29
B.
6.
Sumber Biaya.
Sumber biaya dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada DIPA Departemen
.............Tahun Anggaran 200... Nomor : .........................
B.
C.
Data Lokasi;........
1) data data tentang lokasi.
(Peta, Peraturan ttg Bangunan utk lokasi tsb),dll.............
2) program alih teknologi.
3) staf/ tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya
yang bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
7.
LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Pekerjaan; yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Pekerjaan Umum Nomor. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara, yang terdiri dari :
1) Tahap Persiapan :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
30
2) Tahap Perencanaan :
i. Mengevaluasi program pelaksanaan kegiataan perencanaan yang dibuat
oleh konsultan perencana yang meliputi program penyediaan dan
penggunaan sumber daya, strategi dan pentahapan penyusunan dokumen
lelang.
ii. Memberikan konsultasi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan
biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi fisik.
iii. Mengendalikan program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program
terhadap hasil perencanaan, perubahan-perubahan/penyimpangan teknis
dan administrasi atas persoalan yang timbul serta pengusulan koreksi
program.
iv. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada tahap
perencanaan.
v. Menyusun Laporan Bulanan kegiatan Konsultansi manajemen konstruksi
tahap perencanaan, merumuskan evaluasi status dan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan.
vi. Meneliti kelengkapan dokumen perencanaan sampai dengan dokumen
pelelangan, menyusun program pelaksanaan pelelangan bersama
konsultan perencana, dan ikut memberikan penjelasan pekerjaan serta
membantu kegiatan panitia pelelangan.
vii. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan.
viii. Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan,
menyusun laporan hasil rapat koordinasi dan membuat lapoaran kemajuan
pekerjaan manajemen konstruksi.
3) Tahap Pelelangan/ Pengadaan Kontraktor
i.
31
4) Tahap Pelaksanaan
i. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh pemborong yang meliputi program-program pencapaian
sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana, program Quality
Assurance / Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3).
ii. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi
program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian
waktu, pengendalian sasaran fisik, (kuantitas dan kualitas) hasil
konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib
administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
iii. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
iv. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.
v. Melakukan kegiatan pengawasan yang tediri atas :
32
Membantu pengelola
Pendaftaran.
kegiatan
dalam
menyusun
Dokumen
2) Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Manajemen Konstruksi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik,
baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan
dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Manajemen
Konstruksi.
4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
C. PROGRAM KERJA
Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun program kerja yang
meliputi :
1) Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci.
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang diusulkan
konsultan Manajemen Konstruksi harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas atas rekomendasi Tim Teknis.
3) Uraian konsepsi konsultan
pengawasan proyek tersebut.
Manajemen
Konstruksi
atas
pekerjaan
33
D. TANGGUNG JAWAB
1) Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara professional
atas jasa manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode
etik, tata laku profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah menjaga agar proyek
memiliki kinerja sebagai berikut :
i. Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran / waktu yang telah ditetapkan.
ii. Ketetapan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang tersedia
atau yang telah ditetapkan.
iii. Ketetapan kualitas dan kuantitas sesuai standard dan peraturan yang
berlaku.
iv. Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan.
3) Penanggung jawab professional manajemen konstruksi adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli
professional manajemen konstruksi yang terlibat.
8.
Tahap Persiapan
= ..........bulan atau.........(........) hari kalender.
9.
Tahap perencanaan
s.d. pelelangan pengadaan Kontraktor = 1 bulan atau (tiga puluh) hari kalender.
TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Manajemen Konstruksi harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa
yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :
No.
A.
JABATAN
JML
(org)
KUALI
FIKASI
PENGALAMAN
MINIMAL
1
1
1
1
1
1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
9 tahun
7 tahun
5 tahun
5 tahun
5 tahun
5 tahun
TENAGA AHLI
1.
2.
3.
2.
KEAHLIAN
ARSITEK
SIPIL
Arsitektur
Struktur
Utilitas (ME)
34
3.
4.
5.
6.
Pengawas Lapangan:
a. Pengawas -1
b. Pengawas - 2
c. Pengawas - 3
d. Seterusnya
B.
TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
Administrasi Kantor
Dll
1.
2.
2
1
D3
S1
4 tahun
4 tahun
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat
tenaga ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae
(pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.
10. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini adalah :
A. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan Pembangunan/
Rehabilitasi/ renovasi.. Gedung Kantor ..............., yang dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana dan Kontraktor yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan yang efisien,
sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.
Dokumen yang dihasilkan selama proses Manajemen Konstruksi adalah :
i.
ii. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari
Konsultan Manajemen Konstruksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
iii. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan,
tenaga, dan hari kerja.
iv. Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
v. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah/Kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan.
vi. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
vii. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
viii. Berita Acara Penyerahan II Pekerjaan
ix. Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing).
x. Laporan rapat di lapangan (site meeting).
xi. Memeriksa gambar kerja terperinci (shop drawings), Bar chart dan S curve serta
Net Work Planning yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
35
B. Ko
C. nsultan Manajemen Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja. Kelancaran pelaksanaan kegiatan satuan
kerja yang berhubungan dengan pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi.
11. PELAPORAN
Jenis laporan Manajemen Konstruksi yang harus diserahkan ke Pejabat Pembuat
Komitmen :
1) Laporan Review Disain
2) Buku Harian
3) Laporan Mingguan
4) Laporan Bulanan
5) Laporan Akhir (ST-1 dan ST-2)
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B.
Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari
Panitia Pengadaan, konsultan agar segera membuat Usulan Teknis dan Biaya sesuai
dengan Pengarahan Penugasan KAK ini, dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan
dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam KAK ini.
DIBUAT DI
TANGGAL
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
............................
NIP ....................
.................................
NIP ..........................
Catatan:
...........................................................................................................................................
36
KODE
II.2.2
Untuk Surat Perjanjian Pekerjaan Manajemen Konstruksi, Syarat Umum dan Syarat Khusus
Kontrak Mengacu kepada Permen PU Nomor 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Standar Dokumen Seleksi Nasional Pekerjaan Jasa Konsultasi Kontrak Lump Sum
(buku 7), Pelaporan dan Tahapan Pekerjaan, mengikuti Permen PU. Nomor 45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007.
37
KODE
II.2.3
:
:
...........................
............................
Berdasarkan
Surat
Perjanjian
Pekerjaan
Nomor
:
dengan ini kami yang bertandatangan dibawah ini:
1.
Nama
Jabatan (struktural)
Alamat
tanggal
: ............................................
: ............................................
: ............................................
Nama
Jabatan
Nama Badan Usaha
: ............................................
: Direktur ...............................
: ............................................
38
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di dan mulai
berlaku sejak tanggal ditandatanganinya oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
Konsultan Manajemen Konstruksi
PT. ......................................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
Catatan
39
KODE
II.2.4.1
LAPORAN PEKERJAAN MK
KEGIATAN
: .
.
PEKERJAAN
: .
.
LOKASI
: .
1.
2.
LAPORAN PEKERJAAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI
NOMOR
MINGGU KE
TANGGAL
LAMPIRAN
: .
: .
: .
: 1 satu) set Laporan
Demikian laporan pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Diketahui oleh:
Pengelola Teknis Kegiatan
**) .....................................................
Dibuat oleh:
Konsultan Manajemen Konstruksi
PT/CV..
......................................
*)..
. ........................................... .
NIP.......................................
Catatan
40
KODE
II.2.4.2
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
Nama
Jabatan
:
:
..
..
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Nomor:
Nomor:
Dengan ini telah setuju dan sepakat untuk melakukan Serah Terima Pekerjaan MK dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima
dari PIHAK KEDUA seluruh hasil pekerjaan MK untuk:
a. Pekerjaan
: ............................................................
b. Lokasi
: ............................................................
c. Departemen/Lembaga
: ............................................................
b. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran: Nomor
:.....................................
Tanggal: ..................................
41
Pasal 2
Penyerahan sebagaimana yang dimaksud pasal 1 diatas termasuk meliputi (sesuai Surat
Perjanjian pekerjaan Manajemen Konstruksi):
1.
Laporan mingguan,
: .. () rangkap
2.
Dan seterusnya
: .. () rangkap
Demikian berita acara serah terima pekerjaan menejemen konstruksi ini dibuat dan
ditandatangani di . pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 10
(sepuluh) untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Konsultan Manajemen Konstruksi
PT/CV . ...............................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
Catatan
42
KODE
II.2.4.3
KEGIATAN
: .
.
PEKERJAAN
: .
.
LOKASI
: .
Pada
hari
ini,
tanggalbulan
tahun
.., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I.
Nama
: ..
Jabatan
: Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen
.............................................
berdasarkan Surat Keputusan.
Nomor
:
Tanggal :
Alamat Kantor
: ..
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II.
Nama
Jabatan
:
:
..
..
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
43
3.
4.
Demikian Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Manajemen Konstruksi ini dibuat dan
ditandatangani di pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap
10 (sepuluh) untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Konsultan Manajemen Konstruksi
PT/CV . ...............................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
44
PERENCANAAN
45
KODE
II.2.5.
1.
PENDAHULUAN
A. UMUM
1.
2.
3.
4.
B. Latar Belakang.
l.
2.
Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini adalah
Departemen/ Lembaga..
3.
46
2.
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana
yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas
perencanaan.
2)
3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembangunan/ Rehabilitasi/ Restorasi Bangunan :
1) ....
2) .....................
: Satuan Kerja.............
Nama PPK
: .
Alamat
: Jl..
5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Perencanaan.
1.
b.
c.
d.
e.
47
2.
3.
B. Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada:
1.
2.
3.
6.
Rehabilitasi/
48
V.
vi.
vii.
b.
Pemakai bangunan:
i.
struktur organisasi,
ii.
jumlah
personii-personil
sekarang
dan
satuan
kerja
pengembangan
untuk
.............
tahun
mendatang
(umumnya 5 tahun),
iii. kegiatan utama utama, penunjang, pelengkap,
iv. perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c.
Kebutuhan bangunan:
i.
program ruang,
ii.
keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang,
d.
e.
f.
Air bersih :
1)
kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
2)
sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
49
vii.
pencurian
dan
perusakan
(bila
X.
7.
LINGKUP PEKERJAAN
7.1. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 yang dapat meliputi tugas-tugas
perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan
gedung negara yang terdiri dari:
A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat
mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan.
B. Penyusunan Prarencana seperti rencana tapak, pra-rencana bangunan termasuk
program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai
mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan IMB pendahuluan dari Pemerintah Daerah Setempat.
C. Menyelenggarakan paket satuan kerjaloka karya value engineering (VE) selama
40 (empat puluh) jam secara in house (khusus untuk pembangunan bangunan
gedung diatas luas 12.000 M2 atau diatas 8 lantai).
D. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat:
1.
Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket
yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
Perhitungan struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai
Ijin Sertifikat.
50
2.
3.
4.
Perkiraan biaya.
2.
3.
4.
I.
1.
2.
3.
Memberikan saran-saran,
penggunaan bahan.
4.
pertimbangan
dan
rekomendasi
tentang
51
2.
3.
9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Perencana
untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam
KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :
CONTOH :
No.
JABATAN
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TENAGA AHLI
Team Leader
Sipil / Struktur
Mekanikal & Elektrikal
Interior
Quantity Surveyor
dll
C.
1.
2.
TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
Administrasi Kantor
Dll
KEAHLIAN
ARSITEK
SIPIL
ELEKTRIKAL
JML
(org)
KUALI
FIKASI
PENGALAMAN
MINIMAL
1
1
1
1
1
S1
S1
S1
S1
S1
9 tahun
7 tahun
5 tahun
5 tahun
5 tahun
2
1
D3
S1
4 tahun
4 tahun
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga
ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman
dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.
52
10. KELUARAN
10.1. TAHAPAN PERENCANAAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
A. Tahap Konsep Perencanaan
1) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
perencanaan.
2) Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang, dll.
3) Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana,
keterangan rencana kota, dll.
B. Tahap Pra - Rencana Teknis
1) Gambar-gambar rencana tapak.
2) Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
3) Perkiraan biaya pembangunan.
4) Laporan Perencanaan.
5) Mengurus kelengkapan untuk perizinan, IMB, SLF, dan Bukti Hak Atas Tanah.
6) Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.
7) Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
8) Laporan hasil kegiatan lokakarya value engineering (khusus untuk bangunan
diatas 12. 000 m2 atau lebih dari 8 lantai).
C. Tahap Pengembangan Rencana
1) rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan trimatra bila
diperlukan;
2) rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
3) rencana mekanikal-elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
4) garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifi-cations);
5) perkiraan biaya.
D. Tahap Rencana Detail
1) membuat gambar-gambar detail,
2) rencana kerja dan syarat-syarat, (RKS)
3) rincian volume pelaksanaan pekerjaan, (BQ)
4) rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, (RAB) berdasarkan Analisa
Biaya Konstruksi - SNI
5) dan menyusun laporan perencanaan; struktur, utilitas, lengkap dengan
perhitungan-perhitungan yang bisa dipertanggung jawabkan.
53
10.2. K R l T E R l A
A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang
dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:
1) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a.
b.
c.
b.
c.
54
b.
c.
d.
b.
c.
b.
c.
b.
b.
55
b.
c.
b.
c.
b.
c.
memberikan
b.
b.
peralatan
dan
perlengkapan
b.
56
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat -syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
1) Dikaitkan dengan upaya pelestarrian atau konservasi bangunan yang ada.
2) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3) Solusi dan batasan - batasan kontekstual , seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain - lain.
10.3. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:
A. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
B. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan
kepada masyarakat.
C. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
D. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
E. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan,
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
10.4. PROSES PERENCANAAN
A. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
Pengelola Kegiatan.
B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini.
C. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
57
2.
3.
11. PELAPORAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Konsep Perencanaan,
Pra Rencana Teknis,
Pengembangan Rencana
Rencana Detail,
Dokumen Pelelangan,
Laporan Pengawasan Berkala,
Laporan Akhir Perencanaan.
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka konsultan hendaknya
merneriksa sernua bahan masukan yang diterima dan mencarii bahan masukan
lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program
kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.
58
DIBUAT DI
TANGGAL
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
............................
NIP ....................
.................................
NIP ..........................
Catatan:
59
KODE
II.2.6
Untuk Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan, Syarat Umum dan Syarat Khusus Kontrak
Mengacu kepada Permen PU Nomor 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Standar Dokumen Seleksi Nasional Pekerjaan Jasa Konsultasi Kontrak Lump Sum (buku 7),
Pelaporan dan Tahapan Pekerjaan, mengikuti Permen PU. Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007.
60
KODE
II.7
:
:
...........................
............................
PEKERJAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN / REHABILITASI / RENOVASI / RESTORASI
..
Nama
Jabatan (struktural)
Alamat
: ............................................
: ............................................
: ............................................
Nama
Jabatan
Nama Badan Usaha
Alamat Badan Usaha
:
:
:
:
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
61
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di dan mulai
berlaku sejak tanggal ditandatanganinya oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
Konsultan Perencana
PT/CV . ...............................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
Catatan
62
KODE
II.8.1
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
: .
.
: .
.
LAPORAN PEKERJAAN
PERENCANAAN
NOMOR
: .
MINGGU KE
: .
TANGGAL
: .
LAMPIRAN
: 1 satu) set Laporan
: .
1.
2.
3.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tahap Pekerjaan
Bobot
Pekerjaan
Tahap
Penyelesaian
Pekerjaan
Bobot
Prestasi
10 %
20 %
25 %
25 %
5%
15 %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
.. %
..%
100 %
telah
63
mencapai
.. %
prestasi
sebesar
..
Demikian laporan pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Diperiksa oleh:
**)Konsultan Manajemen Konstruksi
PT/CV . ...............................
Dibuat oleh:
Konsultan Perencana
PT/CV..
........................................ .
NIP .................................
......................................
*)
Mengetahui :
Pengelola Teknis
Departemen Pekerjaan Umum
..............................................
NIP..................................
Catatan
64
KODE
II.8.2
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
BERITA
ACARA
SERAH
TERIMA
PEKERJAAN PERENCANAAN
: .
NOMOR
: .
TANGGAL
: Laporan Pekerjaan
LAMP.
Perencanaan
Nomor
:
Tanggal
:
Minggu ke
:
Pada
hari
ini,
tanggalbulan
tahun
.., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I.
Nama
: ..
Jabatan
: Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen
....................................................
berdasarkan Surat Keputusan.
Nomor
:
Tanggal :
Alamat Kantor
: ..
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II.
Nama
Jabatan
:
:
..
..
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menerima
dari PIHAK KEDUA seluruh hasil pekerjaan perencanaan untuk:
a. Pekerjaan
: ............................................................
b. Lokasi
: ............................................................
c. Departemen/Lembaga
: ............................................................
c. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
:
Nomor
: .....................................
Tanggal
: .....................................
Pasal 2
65
Penyerahan sebagaimana yang dimaksud pasal 1 diatas termasuk meliputi (sesuai Surat
Perjanjian Pekerjaan Perencanaan):
1.
Dokumen Konsep Rencana
: .. () rangkap
2.
Dokumen Pra Rencana
: .. () rangkap
3.
seterusnya.
Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Perencanaan ini dibuat dan ditandatangani
di .pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 10 (sepuluh) untuk
dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Konsultan Perencana
PT/CV . .......................................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
.............................................. .
*) .............................................
.......................................
NIP
Catatan
66
KODE
II.8.3
KEGIATAN
: .
.
PEKERJAAN
: .
.
LOKASI
: .
PEKERJAAN
PERENCANAAN
UNTUK
Pada
hari
ini,
tanggalbulan
tahun
.., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I.
Nama
: ..
Jabatan
: Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen
...................................................
berdasarkan Surat Keputusan.
Nomor
:
Tanggal :
Alamat Kantor
: ..
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II.
Nama
Jabatan
:
:
..
..
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
67
sejumlah:
% X Rp .
= Rp. .
2.
3.
Demikian Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Perenanaan ini dibuat dan ditandatangani di
pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 10 (sepuluh) untuk
dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Konsultan Perencanaan
PT/CV . ...............................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
68
PENGAWASAN
69
KODE
II.9
1. PENDAHULUAN
A. UMUM
1.
2.
3.
4.
B. Latar Belakang.
l.
2.
Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini adalah
Departemen/ Lembaga..
3.
70
3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembangunan/ Rehabilitasi/ Restorasi Bangunan :
1) .
2) ..
: Satuan Kerja.............
Nama PPK
: .
Alamat
: Jl..
5. SUMBER PENDANAAN
A.
BIAYA PENGAWASAN
b.
Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang bulan
dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuaii dengan ketentuan billing
rate yang berlaku,
c.
d.
e.
71
2)
3)
Aanwijzing
sampai
dengan
72
penunjukan
b.
Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan
yang dibuat oleh Pemborong (setelah disetujui).
c.
d.
e.
7.
2)
3)
LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Pekerjaan ;yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
B. Lingkup Pekerjaan tersebut antara lain adalah:
2) Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
3) Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja,
dan metoda dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu,
mutu dan biaya pekerjaan konstruksi.
4) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
5) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
6) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.
7) Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan,
serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
8) Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar
pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.
9) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
drawings) sebelum serah terima pertama.
10) Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir
pekerjaan pengawasan.
73
b.
c.
Melaksanakan
Pengawasan
dalam
masa
Pemeliharaan
Konstruksi
selama......(.....) bulan atau........(........) hari kalender / mengikuti masa
pemeliharaan Pemborong sampai dengan Serah Terima Kedua.
9. TENAGA AHLI
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Pengawas harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Pengawas
untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam
KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :
74
No.
JABATAN
A.
1.
TENAGA AHLI
Team Leader / Koordinator
Pengawas
Pengawas Lapangan:
a. Pengawas -1
b. Pengawas - 2
c. Pengawas - 3
d. Seterusnya
2.
3.
4.
5.
6.
C.
1.
2.
KEAHLIAN
ARSITEK/
SIPIL
Arsitektur
Struktur
Utilitas (ME)
TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
Administrasi Kantor
Dll
JML
(org)
KUALI
FIKASI
PENGALAMAN
MINIMAL
1
1
1
1
1
1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
9 tahun
7 tahun
5 tahun
5 tahun
5 tahun
5 tahun
2
1
D3
S1
4 tahun
4 tahun
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat
tenaga ahli SKA/SKT dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae
(pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.
10. K E L U A R A N
10.1. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
A.
Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
Kepala Satuan Kerja, Kontaktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
2.
Shop Drawing
3.
Tenaga Kerja,
4.
5.
Alat-alat,
6.
7.
8.
C.
D.
75
F.
J.
Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan realisasi Time Schedule yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
K.
L.
10.2. K R l T E R I A
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan
Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Kepala Satuan Kerja.
B. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan komitmen dan
profesionalisme yang tinggi, sebagai konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku,
antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan satuan kerjayang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
76
2.
Pekerjaan Persiapan.
a.
b.
Memeriksa Time Schedule /Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning
yang diajukan oleh Kontarktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Satuan Kerja untuk mendapatkan persetujuan.
c.
d.
e.
77
Pengelola Kegiatan.
f.
3.
4.
5.
Konsultasi.
a.
b.
c.
L a p o r a n.
a.
b.
c.
d.
Dokumen.
a.
b.
c.
d.
78
2.
4.
harus
11. PELAPORAN
Laporan Konsultan Pengawas diminta :
1) Buku Harian
2) Laporan Mingguan
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Akhir (ST-1 dan ST-2)
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.
DIBUAT DI
TANGGAL
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
............................
NIP ....................
.................................
NIP ..........................
Catatan:
79
KODE
II.2.10
Untuk Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan, Syarat Umum dan Syarat Khusus
Kontrak Mengacu kepada Permen PU Nomor 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember
2007 tentang Standar Dokumen Seleksi Nasional Pekerjaan Jasa Konsultasi Kontrak
Lump Sum (buku 7), Pelaporan dan Tahapan Pekerjaan, mengikuti Permen PU. Nomor
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.
KODE
II.2.11
:
:
...........................
............................
Nama
Jabatan (struktural)
Alamat
: ............................................
: ............................................
: ............................................
Nama
Jabatan
Nama Badan Usaha
Alamat Badan Usaha
:
:
:
:
............................................
...........................................
............................................
...........................................
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di dan
mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
PIHAK KEDUA
Konsultan Pengawas
PT/CV. ................................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
Catatan
KODE
II.2.12.1
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
1.
: .
.
: .
.
: .
LAPORAN PEKERJAAN
PENGAWASAN
NOMOR
: .
MINGGU KE
: .
TANGGAL
: .
LAMPIRAN
: 1 satu) set Laporan
e. Konsultan Pengawas:
f. Surat Perjanjian Pekerjaan/
SPMK Pengawasan
g. Biaya Pengawasan
h. Waktu Pengawasan
...
: ...
: Nomor
: ...
Tanggal
: ...
: Rp
()
: Tgl mulai
: ...
Tgl selesai : ...
Jml. minggu : ...
2.
3.
Demikian laporan pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Diketahui oleh:
Pengelola Teknis Kegiatan
**) ................................................
........................................ .
NIP ..................................
Catatan
Dibuat oleh:
Konsultan Pengawas
PT/CV..
......................................
*)..
KODE
II.2.12.2
KEGIATAN
: .
.
PEKERJAAN
: .
.
LOKASI
: .
Nama
Jabatan
:
:
..
..
Berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
2.
1.
4.
Demikian Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pengawasan ini dibuat dan ditandatangani
di pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 10 (sepuluh)
untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Konsultan Pengawas
PT/CV . ...............................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/PPK
..
........................................ .
**) ...................................
......................................
Nip
PELAKSANAAN
KODE
II.13
KODE
II.14
:
:
...........................
............................
Nama
Jabatan (struktural)
Alamat
: ............................................
: ............................................
: ............................................
Nama
Jabatan
Nama Badan Usaha
Alamat Badan Usaha
:
:
:
:
............................................
...........................................
............................................
...........................................
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di dan
mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
PIHAK KEDUA
Kontraktor Pelaksana Konstruksi
PT/CV. ................................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
........................................ .
*) ....................................
......................................
NIP
Catatan
KODE
II.15.1
KEGIATAN
LAPORAN PEKERJAAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
NOMOR
: .
MINGGU KE
: .
TANGGAL
: .
LOKASI
: .
LAMPIRAN
: 1 (satu) set Laporan
(termasuk checklist akhir utk
ST-1)
1.
Telah melaksanakan pekerjaan Konstruksi/Pelaksanaan untuk:
a. Pekerjaan
: ...................................................................
b. Lokasi
: ...................................................................
c. Departemen/Lembaga
: ...................................................................
d. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran :
Nomor
: ...
Tanggal
: ...
e. Kontraktor Pelaksana
:
f. Surat Perjanjian Pekerjaan/
: Nomor
: ...
Pelaksanaan
Tanggal
: ...
g. Biaya Pelaksanaan
: Rp.....
()
h. Waktu Pelaksanaan
: Tgl mulai
: ...
Tgl selesai
: ...
Jml. minggu : ...
2.
%
Bobot
Prestasi
..
.. %
Kontraktor Pelaksana
PT/CV..
......................................
*)
. ........................................... .
*).........................................
Mengetahui :
Pengelola Teknis
Departemen Pekerjaan Umum
......................................
NIP...............................
Catatan
KODE
II.15.2
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
1.
2.
3.
: .
.
: .
.
: .
LAPORAN PEKERJAAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
NOMOR
: .
MINGGU KE
: .
TANGGAL
: .
LAMPIRAN
: Lap. Pemeliharaan
Demikian laporan pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan seperlunya.
Diperiksa oleh:
**)Konsultan Pengawas/MK
PT/CV . ...............................
Dibuat oleh:
Kontraktor Pelaksana
PT/CV..
........................................ .
Nip..................................
......................................
*)
Mengetahui :
Pengelola Teknis
Departemen Pekerjaan Umum
......................................
NIP...............................
Catatan
KODE
II.15.3
(untuk kelengkapan pengesahan berita acara kepada instansi teknis dan untuk file)
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
: .
.
: .
.
LAPORAN PEKERJAAN
PELAKSANAAN
NOMOR
: .
MINGGU KE
: .
TANGGAL
: .
LAMPIRAN
: 1 satu) Dokumen
Album pelaksanaan
: .
Pekerjaan
Lokasi
Nama bangunan
Tampilan bangunan
Kontraktor pelaksana
Biaya Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan
:
:
:
:
:
:
:
............................................................
............................................................
............................................................
Depan/Samping/Belakang
Rp
Tgl mulai
: ...
Tgl selesai : ...
Cap Konsultan
Pengawas/MK
FOTO KEGIATAN
Warna 3R/4R
Dibuat oleh:
Kontraktor Pelaksana
PT/CV..
........................................ .
*)....................................
Catatan
......................................
Nip
KODE
II.15.4
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
Nama
Jabatan
:
:
..
..
berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
:
: .....................................
: .....................................
Pasal 2
Penyerahan sebagaimana yang dimaksud pasal 1 diatas termasuk meliputi (sesuai
Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan):
1.
. Seluas = ..M2
2.
Dan seterusnya.
Pasal 3
Sebagai kelengkapan Berita Acara Serah Terima Pertama ini dilampirkan dokumen
administrasi bangunan yang terdiri dari:
1.
As Built Drawing
2.
Ijin Mendirikan Bangunan
3.
Dan lainnya sesuai ketentuan dalam kontrak,
Pasal 4
Sesuai dengan pasal . Ayat . Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan/, maka
PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab atas segala kerusakan dan cacat-cacat
tersembunyi selama masa pemeliharaaan yaitu . (.) hari kalender
atau terhitung sejak tanggal sampai dengan tanggal ..
Demikian Berita Acara Serah Terima Pertama pekerjaan pelaksanaan ini dibuat dan
ditandatangani di .pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap
10 (sepuluh) untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Kontraktor Pelaksana
Komitmen
PT/CV . .......................................
.............................................. .
*) .............................................
Catatan
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat
..
.......................................
NIP
KODE
II.15.5
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
Nama
Jabatan
:
:
II.
Nama
Jabatan
:
:
tahun
..
Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen
....................................................
berdasarkan Surat Keputusan.
Nomor
:
Tanggal :
Alamat Kantor
: ..
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
..
..
berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
Sebagai kelengkapan Berita Acara Serah Terima Kedua ini dilampirkan dokumen
administrasi bangunan yang terdiri dari :
1.
Dokumen kelengkapan untuk pendaftaran bangunan gedung negara.
2.
As-built drawing
3.
Dokumen pedoman operasional dan pemanfaatan (bila disyaratkan)
4.
.
5.
Dan seterusnya,
Demikian Berita Acara Serah Terima Kedua pekerjaan pelaksanaan ini dibuat dan
ditandatangani di .pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap
10 (sepuluh) untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Kontraktor Pelaksana
PT/CV . .......................................
.............................................. .
*) .............................................
Catatan
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
.......................................
Nip
KODE
II.15.6
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
BERITA ACARA
PERUBAHAN PEKERJAAN PELAKSANAAN
NOMOR
: .
TANGGAL
: .
LAMP.
: Laporan Perhitungan Biaya
Pekerjaan Tambah/Kurang
Nama
Jabatan
:
:
..
..
berdasarkan Akte Notaris
Nomor
:
Tanggal :
Bertindak untuk dan atas nama PT/CV .
Alamat kantor
: ..
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
2.
Demikian Berita Acara Perubahan Pekerjaan Pelaksanaan ini dibuat dan ditandatangani
di pada tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 10 (sepuluh)
untuk dipergunakan seperlunya.
PIHAK KEDUA
Kontraktor Pelaksana
PT/CV . .......................................
PIHAK PERTAMA
Kepala Satuan Kerja/Pejabat
Pembuat Komitmen
..
.............................................. .
*) .............................................
.......................................
NIP
Catatan
KODE
II.15.7
KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
: .
.
: .
.
: .
1.
2.
Bagian/Jenis Pekerjaan
Volume
Pekerjaan
1.
..
Jumlah - 1
Harga Satuan
Sesuai Kontrak
(Rp)
.
Harga Pekerjaan
Awal (Rp)
..
..
b. Pekerjaan akhir:
No
Bagian/Jenis Pekerjaan
Volume
Pekerj.
1.
..
Jumlah - 1
Harga
Sat.
Sesuai
Kontrak
(Rp)
Harga
Sat.
Diluar
Kontrak
(Rp)
Juml. Harga
Pekerjaan
Baru(Rp)
..
..
Demikian laporan perhitungan dan evaluasi pekerjaan tambah kurang ini dibuat sebagai
bahan pertimbangan.
Diperiksa oleh:
Konsultan Pengawas/MK
PT/CV . ...............................
Dibuat oleh:
Kontraktor Pelaksana
PT/CV..
........................................ .
*)....................................
......................................
Nip
Mengetahui :
Pengelola Teknis
Departemen Pekerjaan Umum
......................................
NIP...............................
Catatan
*)
KODE
II.15.8
PROYEK
PEKERJAAN
LOKASI
: .
.
: .
.
: .
1.
2.
Dibuat oleh:
Kontraktor Pelaksana
PT/CV..
......................................
*)
. ........................................... .
*).........................................
Mengetahui :
Pengelola Teknis
Departemen Pekerjaan Umum
......................................
NIP...............................
Catatan
LAMPIRAN II
LAMPIRAN II.1
SUSUNAN TIM PELAKSANA KOORDINASI BANTUAN TENAGA TEKNIS DAN PENGELOLA TEKNIS
INSTANSI/DEPARTEMEN
KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN
LAMPIRAN SURAT
NAMA
NO
I
NIP/GOL
Pembina
1
II
Pembina
Pengarah
1
2
III
Pengarah 1
Pengarah 2
Tim Pelaksana
1
2
3
IV
Ketua
Anggauta 1
Anggauta 2
Ketua
Sekertaris
Anggauta 1
Anggauta 2
Pengelola Teknis
Pengelola Teknis 1
Pengelola Teknis 2
Pengelola Teknis 3
VI
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Struktur
Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal
Tenaga Ahli Lingkungan
VII
VIII
Sekertariat
Administrasi Keuangan 1
Administrasi Keuangan 2
Administrasi Keuangan 3
Jakarta,
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan
Selaku Ketua Tim Pelaksana Koordinasi
Nama :
--------------------------------------------------------------NIP :
102
LAMPIRAN II.2
RENCANA PENYERAPAN BIAYA OPERASIONAL KEGIATAN PENGELOLAAN TEKNIS
INSTANSI/DEPARTEMEN
KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN
LAMPIRAN SURAT
I. HONORARIUM
NO
URAIAN KEGIATAN
JABATAN
JML TENAGA
INTENSITAS
WAKTU BLN
BILING RATE
JUMLAH BIAYA
KET
VOLUME
INTENSITAS
WAKTU BLN
BILING RATE
JUMLAH BIAYA
KET
Pembina
1
II
Pembina
Pengarah
Pengarah 1
2
III
Pengarah 2
Tim Pelaksana
Ketua
Anggauta 1
IV
Anggauta 2
Ketua
Sekertaris
Anggauta 1
4
V
Anggauta 2
Pengelola Teknis
Pengelola Teknis 1
Pengelola Teknis 2
Pengelola Teknis 3
VI
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Struktur
Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal
Tenaga Ahli Lingkungan
VII
VIII
Sekertariat
Administrasi Keuangan 1
Administrasi Keuangan 2
Administrasi Keuangan 3
URAIAN KEGIATAN
HARI
BIAYA PERALATAN
BIAYA OPERASIONAL
1. BIAYA RAPAT
2. BIAYA PERJALANAN
3.BIAYA LAINNYA
LAIN-LAIN
REKAPITULASI BIAYA
1 HONORARIUM
2 BIAYA PERALATAN DAN OPERASIONAL LAINNYA
JUMLAH TOTAL
DIBULATKAN
Jakarta,
Kementerian Pekerjaan Umum
Kasubdit Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara
Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
Selaku Koordinator Pengelola Teknis
103
NAMA
NIP :
LAMPIRAN II.3
RINCIAN PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL
UNSUR PENGELOLA TEKNIS TAHUN ANGGARAN
BULAN
KEGIATAN
:
:
LEMBAGA
VOLUME/
SATUAN
JENIS PENGELUARAN
NO
BIAYA/ SATUAN
(Rp)
1 GAJI/UPAH
1 Honor Pengarah
2 Honor Pengelola Teknis
2 BAHAN
1 Alat Tulis Menulis
2 Bahan Komputer
3 PERJALANAN DINAS
1 Pengelola Teknis
2 Tim Bangunan Gedung Negara
3 Tim Sekretariat
4 PENGELUARAN LAINNYA
1 Sewa Komputer
2 Sewa Printer
3 Penggandaan
JUMLAH
TERBILANG :
Jakarta,
Kementerian Pekerjaan Umum
Kasubdit Pengelolaan Bangunan Gedung Negara
Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
Selaku Koordinator Pengelola Teknis
Nama
NIP
104
LAMPIRAN II.4
DAFTAR PEMBAYARAN TRANSPORT PENGELOLA TEKNIS
UNSUR PENGELOLA TEKNIS TAHUN ANGGARAN
BULAN
KEGIATAN
:
:
LEMBAGA
NAMA
NO
GOL PGPS
KEDUDUKAN
DLM TIM
PENGELOLA
TEKNIS
JUMLAH
PERJALANAN
PERBULAN
JML
BULAN
JML
TRANSPORT
PERBULAN
(Rp)
JUMLAH
TRANSPORT YG
HARUS
DIBAYARKAN
(Rp)
JUMLAH
TERBILANG :
Jakarta,
Kementerian Pekerjaan Umum
Kasubdit Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara
Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan
Selaku Koordinator Pengelola Teknis
Koordinator Administrasi
Nama
NIP
Nama
Nip
105
TANDA TANGAN
LAMPIRAN II.5
DAFTAR PEMBAYARAN HONORARIUM PENGELOLA TEKNIS
UNSUR PENGELOLA TEKNIS TAHUN ANGGARAN
BULAN
KEGIATAN
:
:
LEMBAGA
GOL
PGPS
NAMA
NO
KEDUDUKAN DLM
TIM PENGELOLA
TEKNIS
JML
BULAN
HONOR PER
BULAN
JUMLAH HONOR
SEBELUM
DIPOTONG PPH
(Rp)
PPH 15%
(Rp)
JUMLAH HONOR
YG HARUS
DIBAYARKAN
(Rp)
JUMLAH
TERBILANG :
Jakarta,
Kementerian Pekerjaan Umum
Kasubdit Pengelolaan Bangunan Gedung Negara
Direktorat Penetaan Bangunan dan Lingkungan
Selaku Koordinator Pengelola Teknis
Nama
NIP
Koordinator Administrasi
106
Nama
Nip
TANDA TANGAN
PENUTUP
Apabila terdapat permasalahan di dalam penerapan Petunjuk
Teknis ini, para petugas pemerintah yang bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara dapat berkonsultasi kepada :
a. Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat
Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum untuk
penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung negara
oleh Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dan di wilayah DKI
Jakarta, termasuk perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
atau;
b. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi/Instansi
Teknis Pemerintah Provinsi yang bertanggung jawab dalam
pembinaan
gedung
negara
sebagai
pelaksanaan
dekonsentrasi/tugas pembantuan untuk penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung negara oleh Instansi
Kementerian/Lembaga di wilayah Provinsi tidak termasuk
Provinsi DKI Jakarta.
107